Anda di halaman 1dari 34

Pangkal Pinang, 6 Juli 2023

Kebijakan dan Strategi Percepatan


Penyediaan RTR bagi Dukungan Investasi

Disampaikan oleh:

Ir. Gabriel Triwibawa, M.Eng. Sc.


Direktur Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional
Outline
Penataan Ruang: Kebijakan Nasional, Potensi dan
01 Tantangan

02 Perencanaan Tata Ruang Daerah

03 Upaya Percepatan Penyelesaian RTR Daerah


Penataan Ruang: Kebijakan Nasional,
1 Potensi, dan Tantangan
Penataan Ruang: Kebijakan Nasional, Potensi, dan Tantangan
1.1 Urgensi Penyelenggaraan Penataan Ruang

UU 6/2023, UU 26/2007, dan PP 21/2021 merupakan langkah strategis pemerintah


dalam mengatasi permasalahan investasi dan penciptaan lapangan kerja, yang salah
satunya diakibatkan oleh tumpang tindih pengaturan penataan ruang.

Ruang Terbatas Populasi Manusia Aktivitas Manusia Tidak Ruang Bukan Hanya Mengatur Aktivitas Mengatur Intensitas
Terus Meningkat Terbatas Untuk Manusia di Sekitar Daerah Rawan Kegiatan Pemanfaatan
Ukuran ruang yang Jumlah penduduk Ruang menampung semua Hewan dan Bencana Lahan
tersedia di muka bumi terus mengalami aktivitas manusia, dari bekerja, tumbuhan juga Dengan RTR, manusia Kegiatan pemanfaatan
tidak pernah peningkatan tempat tinggal, rekreasi hingga memerlukan ruang dapat mengantisipasi lahan diatur seideal
bertambah. peristirahatan terakhir pembangunan dan mungkin menyesuaikan
(Tempat Pemakaman Umum) aktivitas di sekitar daya tampung dan daya
daerah rawan bencana dukung lahan
Tujuan Penataan Ruang

Mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan.


Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan sumber daya manusia.
Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

Melayani, Profesional, Terpercaya 4


Penataan Ruang: Kebijakan Nasional, Potensi, dan Tantangan
1.2 Upaya Perwujudan Eco-Sustainable dan Inclusive Development

Sustainable Development Framework Tata Ruang


▪ Sustain economic growth
▪ Maximize profit
▪ Expand markets
▪ Increase competitiveness

Economic
Development
Conservatism Socialism

▪ Satisfy needs
▪ Self-reliance

▪ Respect carrying capacity


▪ Conserve & recycle Ecologism
resources
▪ Reduce waste

Sumber: Jean-Paul Rodrigue, 2010

Pembangunan berkelanjutan dan inklusif tidak hanya mendukung peluang ekonomi baru tetapi juga memastikan akses yang sama terhadap kesempatan
yang diciptakan untuk semua lapisan masyarakat

Melayani, Profesional, Terpercaya 5


Penataan Ruang: Kebijakan Nasional, Potensi, dan Tantangan
1.3 Keluar dari Middle Income Trap pada 2036 dan Menjadi Negara Berpenghasilan Tinggi pada 2045

Fase I (2016-2025) Fase II (2026-2035) Fase III (2036-2045)

Penguatan Struktur Ekonomi Percepatan Pertumbuhan Berbasis Inovasi Modernisasi Ekonomi Berbasis Kualitas

Indikator Sosio-Ekonomi di 2045


7,4 USD Triliun 3-4%
PDB terbesar kelima Tingkat Pengangguran

319 Juta Jiwa 73.6 Juta


Penduduk terbesar kelima Wisatawan Mancanegara
10 besar daya saing wisata

25% 38,1 %
Share investasi terhadap PDB
Share ekonomi KTI
Peringkat 10 EoDB
0.02% 30%
Tingkat Kemiskinan Energi Baru dan Terbarukan

Sumber: RPJMN 2020-2024 Sumber: Bappenas (2019)

❑ Pilar-pilar pembangunan terkati erat dengan daya saing sumber daya manusia dan daya
saing wilayah yang mengarah ke pembangunan ekonomi yang berbasis inovasi

❑ Transformasi Ekonomi harus dimulai pada tahun 2020-2024 untuk memberikan landasan
SDM dan Ekonomi Pemerataan Tata Kelola kokoh menuju Indonesia Maju
Iptek Berkelanjutan Pembangunan Pemerintahan

Sumber:
Melayani, Profesional, Terpercaya 1, Background Study Visi Indonesia Emas 2045, Bappenas (2019)
2. Saat ini Kementerian PPN/Bappenas sedang menyusun rancangan RPJPN 2025-2045 6
Penataan Ruang: Kebijakan Nasional, Potensi, dan Tantangan
1.4 Visi Indonesia Emas 2045: Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan

Sasaran Utama RPJPN


2025-2045

Upaya untuk mencapai tujuan Indonesia 1 Mewujudkan transformasi sosial


Emas 2045: Pendapatan per kapita
setara negara maju
a. Stabilitas Bangsa Indonesia
2

8
b. Keberlanjutan dan Kesinambungan Mewujudkan transformasi ekonomi
c. Pembangunan Indonesia Centrist
Kemiskinan menuju 0%
dan ketimpangan
berkurang
3 Mewujudkan transformasi tata kelola

4 Memantapkan supremasi hukum, stabilitas,


Kepemimpinan dan dan ketangguhan diplomasi
pengaruh dunia
internasional meningkat
5 Memantapkan ketahanan sosial budaya dan
ekologi
- Presiden Republik Indonesia -
Daya saing Sumber Daya
Manusia meningkat Mewujudkan pembangunan kewilayahan
6


Agenda Pembangunan yang merata dan berkualitas
. ...untuk membawa kapal besar bangsa
Indonesia menggapai cita-cita Indonesia
“ Intensitas emisi GRK
RPJPN 2025-2045
7 Mewujudkan sarana dan prasarana yang
berkualitas dan ramah lingkungan
Emas 2045 menjadi 5 besar ekonomi dunia.” menurun menuju Net
Zero Emission
8 Mewujudkan kesinambungan pembangunan

Sambutan Presiden Republik Indonesia


dalam agenda Indonesia Emas 2045: Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan
Berkelanjutan serta Peluncuran Rancangan Akhir RPJPN 2025-2045.
Djakarta Theater, 16 Juni 2023

Melayani, Profesional, Terpercaya 7


Penataan Ruang: Kebijakan Nasional, Potensi, dan Tantangan
1.5 Potensi dan Tantangan Pengembangan Wilayah

Potensi Pengembangan Ekonomi

BONUS DEMOGRAFI HILIRISASI INDUSTRI PARIWISATA & UMKM IKLIM INVESTASI


EKONOMI KREATIF

Tantangan Penataan Ruang

DEMAND SIDE: DAYA SAING WILAYAH SUPPLY SIDE: DAYA DUKUNG WILAYAH

❑ Demand lahan permukiman ❑ Komitmen terhadap lingkungan hidup

❑ Peningkatan demand kawasan industri & ❑ Mitigasi terhadap kerawanan bencana


zonasi industri yang aman
❑ Peningkatan demand akomodasi, sistem
transportasi, dan konservasi lingkungan
❑ Penyediaan ruang usaha yang inklusif

Melayani, Profesional, Terpercaya Sumber: Bappenas (2021) 8


Penataan Ruang: Kebijakan Nasional, Potensi, dan Tantangan
1.6 Pembangunan Kewilayahan dalam RPJMN Tahun 2020-2024

Arah Kebijakan

1. Meningkatkan pemerataan antarwilayah Kawasan Barat dan Timur Indonesia maupun Jawa dan luar Jawa
2. Meningkatkan keunggulan kompetitif pusat-pusat pertumbuhan wilayah
3. Meningkatkan kualitas tata kelola pelayanan dasar, daya saing, serta kemandirian daerah
4. Meningkatkan sinergi pemanfaatan ruang wilayah
5. Pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan berbasis Spasial (THIS)

Pertumbuhan Wilayah Pemerataan Wilayah

Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Pendorong Pemerataan Pembangunan


Pusat Pertumbuhan Ekonomi Lokal
DIMENSI SPASIAL DIMENSI SEKTORAL
Kawasan Strategis: Sektor Unggulan: Pemenuhan Layanan
❑ PKN Kawasan Dasar:
❑ Agrikultur Strategis:
❑ PKW ❑ Manufaktur ❑ Peningkatan
PKSN
❑ KI ❑ Pariwisata
kesejahteraan
❑ KEK ❑ Tata kelola di
❑ Perdagangan dan Jasa lokasi prioritas 3T
❑ KPBPB ❑ dll (tertinggal, terluar,
❑ DPSP/DPP/KSPN
dan terisolir)

Melayani, Profesional, Terpercaya Sumber: RPJMN 2020-2024 9


Penataan Ruang: Kebijakan Nasional, Potensi, dan Tantangan
1.7 UUCK dan Klaster Peningkatan Ekosistem Investasi dan Kegiatan Berusaha

Omnibus Law UU
79 Undang-Undang direvisi Cipta 186 Pasal
menjadi UU Cipta Kerja yang Kerja 15 BAB
mengatur multisektor

11 Klaster
Peningkatan Ekosistem Investasi dan Investasi Pemerintah Pusat dan
Dukungan Riset dan Inovasi
Kegiatan Usaha Percepatan PSN

Perizinan Berusaha Pengadaan Lahan Administrasi Pemerintahan

Ketenagakerjaan Kawasan Ekonomi Pengenaan Sanksi

Dukungan Koperasi dan UMKM Kemudahan Berusaha

Melayani, Profesional, Terpercaya 10


Penataan Ruang: Kebijakan Nasional, Potensi, dan Tantangan
1.8 UUCK, KKPR, dan Persyaratan Dasar Perizinan Berusaha

Asas UU No. 6/2023 Pasal 13: Penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha
meliputi
Pasal 2: UU No. 6/2023 diselenggarakan berdasarkan asas: 1) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR);
1) Pemerataan hak; 2) Persetujuan Lingkungan; dan
2) Kepastian hukum;
3) Persetujuan Bangunan Gedung.
3) Kemudahan berusaha;
4) Kebersamaan, dan
5) Kemandirian. Pasal 14: KKPR diberikan sebagai kesesuaian rencana lokasi kegiatan
dan/atau usaha dengan RDTR, dengan ketentuan:

Dengan tujuan antara lain untuk


peningkatan ekosistem investasi dan Pasal 15:
kegiatan berusaha Pemerintah Daerah yang belum menyusun dan
Pemerintah
menyediakan RDTR, maka KKPR diberikan
Daerah yang
Pasal 6: Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan melalui persetujuan dengan asas berjenjang dan
sudah menyusun
berusaha meliputi: komplementer berdasarkan:
dan
a. Penerapan perijinan berbasis risiko; menyediakan • RTRW Nasional • RZ KSNT
b. Penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan RDTR maka • RTRW Provinsi • RZ KAW
Berusaha; KKPR diberikan • RTRW • RTR
c. Penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; melalui Kabupaten/Kota Pulau/Kepulauan
dan konfirmasi • RTR KSN
d. Penyederhanaan persyaratan investasi.

Melayani, Profesional, Terpercaya 11


Penataan Ruang: Kebijakan Nasional, Potensi, dan Tantangan
1.9 Kepastian Hukum dan Dukungan Ekosistem Kemudahan Investasi Berusaha

Usaha Besar • Legalitas kegiatan usaha


• Peningkatan jumlah proyek investasi
• Peningkatan realisasi nilai investasi
• Peningkatan penyerapan tenaga kerja
PERDA produktif
RDTR

PERKADA RDTR

Penyusunan dan penetapan EoDB Index – Starting a Business


UMKM • Legalitas kegiatan usaha
RDTR Kab/Kota juga didukung ❑ Mempersingkat waktu perizinan berusaha • Penguatan ekonomi masyarakat &
oleh kebijakan K/L dan Pemda, ❑ Jika daerah sudah mempunyai Perkada RDTR dan kearifan lokal
mereduksi waktu dari 24 bulan terintegrasi dengan OSS maka KKPR akan • Peningkatan penyerapan tenaga kerja
menjadi 12 bulan diberikan dalam 1 hari melalui layanan OSS produktif

RDTR sebagai Payung Menyerap


Mereduksi waktu proses Mempercepat Meningkatkan kondisi
Hukum dalam Pemberian tenaga kerja
perizinan berusaha realisasi investasi sosio-ekonomi
KKPR

Mengurangi peluang indikasi celah


korupsi dalam bidang perizinan

Melayani, Profesional, Terpercaya 12


RTR dan Rencana Pembangunan
1.10 Rencana Tata Ruang Sebagai “Wadah” Pembangunan
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
No. 100.4.4/110/SJ Tanggal 10 Januari 2023
Tentang Penyelarasan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah 1 Penyusunan dokumen RPJPD dan RPJMD dilakukan dengan mempedomani RTRW

Penetapan RPJPD paling lambat 6 bulan setelah RPJPD periode sebelumnya berakhir.
2 Penetapan RPJMD paling lambat 6 bulan setelah Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah hasil
pemilihan umum 2024.

Penyusunan RPJPD dan RPJMD dilakukan melalui penyelarasan antara sasaran, arah kebijakan, dan
sasaran pokok pembangunan jangka panjang dan menengah dengan tujuan, kebijakan, serta rencana
3 struktur dan rencana pola ruang wilayah

Gubernur, Bupati, dan Walikota agar menugaskan perangkat daerah yang membidangi perencanaan
4 daerah untuk melaksanakan penyelarasan RPJPD dan RPJMD dengan RTRW di
Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan petunjuk teknis

Langkah-langkah Penyelarasan RPJMD dengan RTRW di Langkah-langkah Penyelarasan RPJPD dengan RTRW di
Provinsi /Kabupaten/Kota Provinsi /Kabupaten/Kota

❏ Visi dan misi kepala daerah dalam RPJMD selaras dengan tujuan ❏ Visi dan misi kepala daerah dalam RPJPD selaras dengan tujuan
penataan ruang dalam RTRW provinsi/kabupaten/kota penataan ruang dalam RTRW
❏ Tujuan dan sasaran dalam RPJMD selaras dengan arah kebijakan dan ❏ Arah kebijakan dalam RPJPD selaras dengan kebijakan dan strategi
strategi dalam RTRW provinsi/kabupaten/kota penataan ruang dalam RTRW
❏ Program pembangunan daerah dalam RPJMD selaras dengan indikasi ❏ Sasaran pokok RPJPD selaras dengan indikasi program utama dalam
program utama RTRW provinsi/kabupaten/kota RTRW

Melayani, Profesional, Terpercaya 13


RTR dan Rencana Pembangunan
1.11 1.4Penyelarasan RPJMD dengan RTRW di Provinsi/Kabupaten/Kota (SE MENDAGRI No. 100.4.4/110/SJ Tanggal 10 Januari 2023)

Langkah 1 dipedomani VISI DAN MISI KEPALA


Tercantum
DAERAH
TUJUAN RTRW
Belum Tercantum dipedomani
Potensi
Perlu pencermatan lebih lanjut
unggulan
terhadap kebijakan dan strategi
daerah
berbasis Kebijakan dan Strategi RTRW
ruang
Langkah 2

ARAH KEBIJAKAN DAN dipedomani TUJUAN DAN


STRATEGI RTRW SASARAN
• Sistem Pusat Permukiman
• Sistem Jaringan transportasi
• Sistem Jaringan Energi
PROGRAM • Sistem Jaringan Telekomunikasi
terdiri atas • Sistem Jaringan SDA
• Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
Rencana Struktur Ruang
Langkah 3
terdiri atas • Kawasan Lindung (Kawasan Hutan lindung,
cagar budaya konservasi, rawan bencana, dll)
dipedomani
INDIKASI Rencana Pola Ruang • Kawasan budidaya (Kawasan pertanian, PROGRAM RPJMD
industry, pertambangan, dll)
PROGRAM UTAMA terdiri atas

RTRW Rencana Kawasan Strategis


• Ekonomi
• Sosbud
Lampiran matrik indikasi • Pendayagunaan SDA dan Teknologi Tinggi
Program Utama • Daya Dukung Lingkungan Hidup

Melayani, Profesional, Terpercaya Sumber: SE Mendagri No 100.4.4/110/SJ Tanggal 10 Januari 2023 tentang Penyelarasan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
14
RTR dan Rencana Pembangunan
1.121.4Penyelarasan RPJPD dengan RTRW di Provinsi/Kabupaten/Kota (SE MENDAGRI No. 100.4.4/110/SJ Tanggal 10 Januari 2023)

Langkah 1 dipedomani
VISI MISI DAERAH
Tercantum
RPJPD
TUJUAN RTRW
Belum Tercantum
Potensi unggulan daerah Perlu pencermatan lebih lanjut
berbasis ruang terhadap kebijakan dan strategi
Kebijakan dan Strategi RTRW

Langkah 2

KEBIJAKAN DAN dipedomani KEBIJAKAN


STRATEGI RTRW RPJPD

● Sistem Pusat Permukiman


● Sistem Jaringan transportasi
● Sistem Jaringan Energi
terdiri atas ● Sistem Jaringan Telekomunikasi
Rencana Struktur ● Sistem Jaringan SDA
Langkah 3
terdiri atas ● Kawasan Lindung (Hutan lindung, cagar budaya, dipedomani
konservasi, rawan bencana, dll) SASARAN POKOK
INDIKASI Rencana Pola Ruang ● Kawasan budidaya (pertanian, pariwisata, 5 TAHUNAN RPJPD
perikanan, dll)
PROGRAM UTAMA terdiri atas

RTRW Rencana Kawasan Strategis


● Ekonomi
● Sosbud
● Pendayagunaan SDA dan Teknologi Tinggi
● Daya Dukung Lingkungan Hidup

Melayani, Profesional, Terpercaya Sumber: SE Mendagri No 100.4.4/110/SJ Tanggal 10 Januari 2023 tentang Penyelarasan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
15
2 Perencanaan Tata Ruang Daerah
Perencanaan Tata Ruang Daerah
2.1 Aspek Penyelenggaraan Penataan Ruang

Penyelenggaraan Penataan Ruang

Pengaturan Pembinaan Pelaksanaan Pengawasan

Upaya pembentukan Upaya meningkatkan Upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan Upaya agar
landasan hukum bagi kinerja penataan ruang perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian penyelenggaraan
Pemerintah Pusat, yang diselenggarakan pemanfaatan ruang penataan ruang dapat
Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, diwujudkan sesuai
dan masyarakat Pemerintah Daerah, dan (Pasal 1 ayat 11)
dengan ketentuan
dalam penataan ruang masyarakat peraturan perundang-
Perencanaan Tata Pengendalian undangan
Pemanfaatan Ruang
(Pasal 1 ayat 10) (Pasal 1 ayat 10) Ruang Pemanfaatan Ruang
Upaya mewujudkan (Pasal 1 ayat
Suatu proses untuk Upaya mewujudkan tertib
Struktur Ruang dan 16)
menentukan Struktur Tata Ruang
Dilakukan melalui Dilakukan melalui: Ruang dan Pola Pola Ruang sesuai
penyusunan dan a. Peningkatan kualitas Ruang, meliputi dengan RTR melalui
penetapan pedoman penyusunan dan penyusunan dan
dan efektivitas
yang memuat NSPK penetapan RTR pelaksanaan program Penilaian pelaksanaan Terdiri atas kegiatan:
penyelenggaraan
bidang penataan beserta KKPR dan pernyataan a. Pemantauan
penataan ruang pembiayaannya
ruang mandiri pelaku UMK, b. Evaluasi
b. Peningkatan peran penilaian perwujudan RTR, c. Pelaporan
(Pasal 3) masyarakat dalam Penyusunan RTR
pemberian insentif dan
penyelenggaraan (Pasal 5) Pelaksanaan KKPR dan disinsentif, pengenaan (Pasal 210)
penataan ruang SPPR sanksi, serta penyelesaian
(Pasal sengketa PR
(Pasal 97)
PP No. 21/2021 223)
(Pasal 148)

Melayani, Profesional, Terpercaya 17


Perencanaan Tata Ruang Daerah
2.2 Penyediaan dan Penyederhanaan Produk Rencana Tata Ruang

Upaya Penyediaan UU No. 6 Tahun 2023 dan PP 21/2021 memandatkan


Produk RTR Penyederhanaan Produk RTR penyederhanaan (streamlining) hierarki penataan ruang.

❑ Suatu proses untuk Penghapusan Ketentuan Penetapan


menentukan Struktur Ruang
dan Pola Ruang yang meliputi
Kawasan Strategis (KS)
penyusunan dan penetapan
RTR sesuai ketentuan ❑ Penghapusan RTR KS Provinsi dan
perundang-undangan Kabupaten/Kota, untuk menghindari tumpang
❑ Pemerintah Pusat dan tindih antar produk RTR.
Pemerintah Daerah wajib
menyusun dan menyediakan
❑ Substansi KS tersebut diintegrasikan ke dalam
RTR yang telah ditetapkan
dalam bentuk digital dan RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota.
sesuai standar yang
ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat
Pasal 15 PP No. 21/2021:
❑ Penyediaan RTR yang telah
(1) Rencana tata ruang wilayah provinsi paling sedikit memuat:
ditetapkan dalam bentuk f. kebijakan pengembangan kawasan strategis provinsi
digital dimaksudkan agar
dapat diakses dengan mudah Pasal 18 PP No. 21/2021:
oleh masyarakat untuk (1) Rencana tata ruang wilayah kabupaten paling sedikit memuat:
mendapatkan informasi f. kebijakan pengembangan kawasan strategis kabupaten
mengenai kesesuaian rencana
lokasi kegiatan dan/atau Pasal 21 PP No. 21/2021:
(1) Rencana tata ruang wilayah kota paling sedikit memuat:
usahanya dengan RTR.
f. kebijakan pengembangan kawasan strategis kota

PP No. 21/2021: Pasal 6 ayat (1), (4) dan (5) PP No. 21/2021: Pasal 5 ayat (2) dan (3)

Melayani, Profesional, Terpercaya 18


Perencanaan Tata Ruang Daerah
2.3 Aspek Berjenjang-Komplementer Produk Rencana Tata Ruang

Pasal 6 Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang


kemudian diubah ke dalam ketentuan pasal 6 UU No.11/2020 (sebagaimana tidak
diubah dalam UU No. 6/2023), ditegaskan bahwa dalam penyusunan rencana
yang lebih rinci mengacu pada rencana dengan hierarki lebih tinggi dan masih
berlaku. Serta mengenai makna asas komplementer yaitu bahwa dalam
penyusunan dan penetapan atau revisi RTR mempertimbangkan muatan RTR di
atas maupun di bawahnya.

Rencana umum tata ruang


secara hierarkis terdiri atas:
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
b. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
c. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
d. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Rencana rinci tata ruang


a. RTR pulau/kepulauan, RTR KSN, RZ KSNT, RZ KAW, dan RDTR
KPN sebagai rencana rinci dari RTRW Nasional
b. RDTR kabupaten sebagai rencana rinci dari RTRW Kabupaten
c. RDTR kota sebagai rencana rinci dari RTRW Kota

Melayani, Profesional, Terpercaya 19


Perencanaan Tata Ruang
2.4 Proses Bisnis Penetapan RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota

Terobosan Penetapan 1 2 3 4
RTRW dalam Penyusunan Pengajuan Pembahasan Penyampaian
PP No. 21/2021 RTRW Ranperda RTRW Ranperda RTRW Ranperda RTRW
di DPRD (Loket)
Pasal 60-84:
Pemprov/Pemkab/Pemkot dan Dari Gubernur/Bupati/Wali Kota Gubernur/Bupati/Walikota DPRD Dari Gubernur/Bupati/Wali
Jangka waktu penyusunan Prov/Kab/Kota, dan perangkat
Perangkat Daerah terkait kepada DPRD Prov/Kab/Kota. Kota kepada Menteri ATR
dan penetapan RTRW daerah terkait
dibatasi paling lama 18
bulan, terhitung sejak Di dalamnya memuat:
pelaksanaan penyusunan a. Pengaturan wilayah perairan Maks. 10 hari
pesisir
RTRW. (khusus untuk RTRW Provinsi)
b. BA pembahasan dari Pemprov
Kajian lingkungan hidup (khusus untuk RTRW
strategis diintegrasikan ke Kabupaten/Kota)
dalam materi teknis RTRW, *Mengintegrasikan
c. Validasi dokumen kajian lingkungan Maks. 10 hari program/kegiatan sektor, kegiatan
tidak lagi disusun dalam hidup strategis dari Menteri LHK* *Catatan: Jika tidak diterbitkan hingga batas waktu, yang bersifat strategis nasional,
dokumen terpisah. d. Rekomendasi peta dasar dari BIG* maka dokumen yang diajukan oleh Pemda dianggap batas daerah, garis pantai, dan
telah disetujui.
kawasan hutan.
Khusus untuk RTRW Prov.,
materi teknis muatan
perairan pesisir yang 6 5
9 8 7
diintegrasikan harus sudah Penerbitan Pembahasan
mendapat persetujuan
Penetapan Evaluasi Persetujuan
Persetujuan Lintas Sektor
teknis dari Menteri KKP. Perda RTRW Ranperda RTRW Bersama
Substansi (Persub) (Linsek)*
Khusus untuk RTRW Mendagri (khusus untuk Gubernur/Bupati/ Wali ATR, Pemprov/Pemkab/
Gubernur/Bupati/
Kab/Kota, evaluasi Ranperda RTRWP)/Gubernur (khusus Kota dan DPRD Prov. Menteri ATR Pemkot, DPRD, dan K/L/D
Wali Kota terkait
RTRW sebelum penetapan untuk RTRWK)
dilakukan oleh Gubernur,
bukan lagi oleh Kemendagri.
Maks. 2 bulan Maks. 20 hari

Melayani, Profesional, Terpercaya 20


Perencanaan Tata Ruang
2.5 Proses Bisnis Penyusunan RDTR Kabupaten/Kota

Proses Penyusunan (Asistensi dan Konsultasi) - 8 bulan

1 Persiapan 2 Pengumpulan Data 3 Pengolahan Data 4 Penyusunan Konsepsi


dan Informasi dan Analisis RDTR
1. Penyusunan KAK 1. Pengumpulan Data Primer Terdapat 19 jenis data dan 1. Tujuan penetapan WP
Dokumen Matek
2. Penentuan 2. Pengumpulan Data analisis yang perlu disiapkan 2. Rencana struktur ruang
dilengkapi dengan:
Metodologi dan Sekunder 3. Rencana pola ruang
• Peta Dasar
Rencana Kerja Catatan: 4. Ketentuan pemanfaatan ruang
• BA Konsultasi Publik
sejumlah 2 kali Catatan: Tahapan pembuatan dan 5. Peraturan zonasi
dengan melibatkan Mendapatkan BA Peta Dasar pelaksanaan KLHS
DPRD Kab/Kota dari BIG diintegrasikan dalam proses
penyusunan RDTR Catatan:
• BA Kesepakatan
Dokumen KLHS dilakukan validasi
batas dengan
di Dinas LH Provinsi
Kab/Kota Berbatasan

Pembahasan
Harmonisasi 7 Surat Keterangan 6 5 Penyusunan Rancangan
Ranperkada RDTR
Pembahasan
Kesesuaian Substansi (KKS) Peraturan RDTR
sudah dibahas di Rancangan
Kanwil Kumham 1. Diberikan apabila telah Peraturan RDTR 1. Penyusunan kajian kebijakan
Provinsi memenuhi kelengkapan ranperkada RDTR
administrasi dan substansi RDTR
2. Penyusunan ranperkada RDTR
2. KKS digunakan oleh Pemerintah
Daerah sebagai dasar untuk
mengajukan Surat Permohonan
Persetujuan Substansi RDTR

Melayani, Profesional, Terpercaya 21


Perencanaan Tata Ruang
2.6 Proses Bisnis Penetapan Perda/Perkada RDTR Kabupaten/Kota

Proses Penetapan - 4 bulan

1 Surat Permohonan 2 Mengintegrasikan program/


Pembahasan Lintas Sektor kegiatan sektor, kegiatan yang
Persetujuan Substansi (Linsek)
Jangka waktu bersifat strategis nasional, batas
penyusunan dan
atas Ranperkada RDTR daerah, garis pantai, dan Kawasan
penetapan RDTR hutan.
Dari Bupati/Walikota kepada ATR, Pemprov dan
dibatasi paling lama 12 Pemkab/Pemkot, DPRD, dan
bulan, terhitung sejak Menteri ATR
K/L/D terkait
pelaksanaan
penyusunan RDTR

Tahapan rekomendasi
Maksimal 20 hari
BIG dalam penyusunan
RDTR dihilangkan

Ranperkada yang
telah disusun harus
disampaikan ke Biro 4 3
Penetapan Perkada RDTR Penerbitan Persetujuan
Hukum Provinsi untuk
dilakukan Substansi (Persub)
Pembahasan
Menteri ATR (dapat
Bupati/Walikota
didelegasikan kepada Gubernur)

Melayani, Profesional, Terpercaya 22


Capaian Kinerja Perencanaan Tata Ruang
2.7 RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota

Belum menyusun 4*** Sudah Terbit Persub 1


Total Provinsi, Total Perda
Kabupaten, Kota di
RTRW Provinsi Proses Penyusunan Matek Proses Penetapan
2
Indonesia

34 Permohonan Pertek MKP


Proses Integrasi RZWP3K **)
3
18 Perda Baru/Revisi 6

38* RTRW Provinsi


Proses Persub 4 Permen Baru/Revisi
Ditetapkan oleh Pusat
0
Provinsi ***) Empat (4) Provinsi yang belum Menyusun adalah DoB di Papua dan Papua Barat
**) Telah mendapatkan Pertek dari MKP atau Perda RZWP3K tidak berubah

Belum Revisi 53 Proses Penetapan 1


Total Perda
415 RTRW Kabupaten Proses Revisi 225 Perda Baru/Perda Revisi 101
Kabupaten
410
RTRW Kabupaten
Proses Persub 16

14
Belum Perda RTRW
1. Kab. Indragiri Hilir (Sudah Persub)
5
Sudah Terbit Persub 2.Kab. Indragiri Hulu (Sudah Persub)
3.Kab. Kuantan Singingi

93 4.Kab. Rokan Hilir


5.RTRW Kabupaten Buton Selatan (Penyusunan Matek)

Kota Total Perda Belum Revisi 5 Sudah Terbit Persub 5


RTRW Kota
*) termasuk 4 Provinsi DoB di
Papua (Papua Selatan, Papua
Pegunungan, Papua Tengah,
Papua Barat Daya)
93
RTRW Kota
Proses Revisi

Proses Persub
35

1
Proses Penetapan

Perda Baru/Perda Revisi 45


2

Melayani, Profesional, Terpercaya Sumber: Database Direktorat Binda I dan II (per tanggal 3 Juli 2023 pukul 14.15 WIB) 23
Capaian Kinerja Perencanaan Tata Ruang
2.8 RDTR Kabupaten/Kota

Total Belum Menyusun Matek 1.351


Total
Perda/Perkada RDTR
Proses Penyusunan Matek 1.223

38*
Provinsi Proses Persub 40

415
345 Sudah Terbit Persub 31

Kabupaten
RDTR Proses Penetapan Daerah 2

93 RDTR Terintegrasi OSS 168


Kota

*) termasuk 4 Provinsi DoB di


Papua (Papua Selatan, Papua
Pegunungan, Papua Tengah,
Papua Barat Daya)

Melayani, Profesional, Terpercaya Sumber: Database Direktorat Binda I dan II (per tanggal 3 Juli 2023 pukul 14.15 WIB) 24
Perencanaan Tata Ruang Daerah
2.9 Isu Strategis, Permasalahan, dan Kebijakan Strategi (1/2)

Isu Strategis dan Permasalahan Penyediaan RTR Strategi dan Kebijakan Penyediaan RTR

Ketidaksesuaian rencana pola ruang dengan LSD yang Upaya Verifikasi Aktual dan revisi Kepmen ATR/BPN No. 1589/SK-
ditetapkan dalam Kepmen ATR/BPN No. 1589/SK-
HK.02.01/XII/2021 LSD dengan KP2B/LP2B tentang Penetapan LSD di 8
HK.02.01/XII/2021 LSD dengan KP2B/LP2B tentang
Penetapan LSD di 8 Provinsi Provinsi

Masih terdapat perbedaan batas daerah, garis pantai, dan Melakukan koordinasi dengan Kemendagri terkait batas daerah, dengan BIG
batas kawasan hutan pada dokumen RDTR karena terkait garis pantai, dan dengan KLHK terkait penetapan kawasan hutan
perbedaan sumber data dan tahun pemrosesan data
terbaru

Validasi KLHS memerlukan waktu yang relatif lama dan biaya


yang besar Evaluasi terhadap teknis pelaksanaan validasi KLHS

Aspek Melakukan koordinasi dengan BIG selaku wali data peta rupa bumi
Terbatasnya ketersediaan peta RDTR skala 1:5000
Teknis Indonesia (RBI)

Terdapat perbedaan garis pantai pada dokumen revisi


RTRWP dan Perda RZWP3K karena perbedaan sumber data Melakukan koordinasi dengan BIG selaku wali data peta rupa bumi
dan tahun pemrosesan data Indonesia (RBI)

Penetapan revisi RTRWK menunggu revisi RTRWP Percepatan penetapan RTRWP

Penyelarasan RZWP3K dalam RTRW Provinsi Percepatan penetapan muatan Integrasi RZWP3K dalam darat dan laut

Melayani, Profesional, Terpercaya 25


Perencanaan Tata Ruang Daerah
2.10 Isu Strategis, Permasalahan, dan Kebijakan Strategi (2/2)

Isu Strategis Penyediaan RDTR Strategi dan Kebijakan Penyediaan RDTR

-Alternatif mekanisme pembiayaan RDTR melalui anggaran belanja tambahan BA


Keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia di daerah BUN dan rencana penyediaan anggaran melalui World Bank
Aspek -Pengembangan Kompetensi Teknis Kanwil, Kantah, dan OPD
Sumber -Percepatan pembentukan dan penguatan FPR melalui peran Kanwil dan Kantah
Daya
Terbatasnya SDM asesor peta dasar di BIG Melakukan asistensi secara daring ke BIG sebagai upaya percepatan penyusunan
peta dasar

Aspek Tumpang tindihnya data administrasi pertanahan dalam Konsolidasi data administrasi pertanahan dalam penyusunan Rencana
Hukum penyusunan RDTR Detail Tata Ruang (RDTR) dalam rangka pemenuhan kepastian hukum

-Penyusunan mekanisme terkait harmonisasi ranperda/ranperkada dan


sosialisasi kepada pemerintah daerah
Harmonisasi ranperda/ranperkada di Kanwil Kemenkumham
Komitmen dan penetapan perda/perkada melalui provinsi (UU 13/2022)
-Peningkatan komitmen pemda untuk harus menyelesaikan harmonisasi
Pemerintah ranperda/ranperkada di Kanwil Kemenkumham dan penetapan
perda/perkada melalui provinsi
Daerah
Penguatan komitmen pemda untuk perbaikan pasca lintas sektor,
Kurangnya komitmen pemerintah daerah dalam perbaikan
RDTR pasca lintas sektor dan penetapan perkada penetapan perkada setelah terbit persub dalam batas waktu yang telah
ditentukan, dan komitmen hingga RDTR terintegrasi dengan sistem OSS

Melayani, Profesional, Terpercaya 26


Upaya Percepatan Penyelesaian RTR
3 Daerah
Upaya Percepatan Penyelesaian RTR Daerah
3.1 Kolaborasi Pentahelix dalam Upaya Percepatan Penyelesaian RTR Daerah

Akademisi (Conceptor)

Pengembangan SDM yang ahli dan terampil untuk


pengembangan proyek/kebijakan

Dunia Usaha (Enabler)


Akademisi Dunia Usaha Kontribusi pada knowledge-based economy yang
6.0 mendukung inovasi digital, modal, networking,
(Conceptor) (Enabler)
Kerjasama bisnis, dan CSR

Pemerintah (Regulator & Controller)


Pemerintah • Dukungan politik dan legal, seperti perizinan,
Komunitas
(Regulator & kebijakan, insentif dan disinsentif, hibah
(Accelerator)
Controller) • Pemantauan, pengawasan, dan pengendalian
Penataan Ruang
yang Berkelanjutan Komunitas (Accelerator)
Media
• Membangun forum diskusi
(Expender) • Perantara/penghubung antar stakeholders

Media (Expender)
Sumber: Astuti, dkk (2020); Sudiana (2020) • Dukungan publikasi untuk promosi dan
menciptakan brand image
• Penghubung antar stakeholders baik nasional
maupun global

Melayani, Profesional, Terpercaya 28


Upaya Percepatan Penyelesaian RTR Daerah
3.2 Kolaborasi K/L, Dukungan Komitmen, dan Dukungan Regulasi

Kolaborasi K/L FPR untuk Mendukung Empowerment Kanwil BPN dan


Inklusivitas Masyarakat Kantah Kab/Kota
Penyediaan/pendampingan/rekomendasi
peta dasar BIG Fasilitasi Perencanaan Tata Ruang Daerah
Perkembangan Pembentukan FPR di Daerah

Data CSRT Basis Data Pertanahan sebagai Data Dasar


Pemerintah Jumlah FPR %
Mandatory bagi penyusunan RDTR*
Bimbingan penyusunan dokumen KLHS dan Provinsi 34 28 82
percepatan Validasi KLHS *Minimal 3 kab/kota per provinsi dan 100 kab/kota
Kabupaten 416 244 59 secara nasional
Penguatan komitmen Pemerintah Daerah Kota 98 67 68
Integrasi OSS dan rekomendasi lokasi Sumber: Data HKO per 16 Juni 2023
prioritas daerah top investasi
Koordinasi, perumusan, dan sinkronisasi Koordinasi Penguatan Komitmen
kebijakan, serta monitoring dan evaluasi Peran FPR dalam Pemanfaatan Ruang dan
Perbaikan Kualitas RTR Pemerintah Daerah
Opsi pembiayaan penyelesaian RDTR
● Memberikan Rekomendasi dalam rangka
Harmonisasi Ranperkada RDTR Peninjauan Kembali RDTR Lebih dari 1 Kali
dalam 5 Tahun (Pasal 93 PP No. 21/2021)
Strategi nasional pencegahan korupsi, ● Memberikan Pertimbangan untuk
penguatan komitmen daerah, serta Persetujuan KKPR Untuk Kegiatan
monitoring dan evaluasi Berusaha dan kegiatan Nonberusaha
(Pasal 113 dan Pasal 129 PP No. 21/2021)
Monitoring dan evaluasi, debottlenecking
● Memberikan Fasilitasi Penyelesaian Penandatanganan Pakta Integritas pada tanggal 27 Maret
pemenuhan dokumen kelengkapan RDTR, 2023 di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan.
Sengketa Penataan Ruang (Pasal 208 PP
serta menyampaikan kepada Presiden No. 21/2021) Dihadiri oleh 46 kepala daerah, KPK, KSP, BKPM, serta
terkait progres RDTR Kemendagri sebagai bentuk penguatan komitmen.

Melayani, Profesional, Terpercaya 29


Upaya Percepatan Penyelesaian RTR Daerah
3.3 Dukungan Sumber Daya Manusia Bidang Penataan Ruang

Persebaran JF Penata Ruang Database Perencana Tata Ruang


Empowerment Berlisensi
Kanwil BPN dan
Kantah Kab/Kota
Persebaran Perencana Tata Ruang Berlisensi
Pemerintah Jumlah JFPR*

Pusat 126

Provinsi 73

Kabupaten 319

Kota 165

*Data berdasarkan JF aktif pada semua jenjang yang melaporkan


kepada Sekretariat Jabatan Fungsional Penata Ruang Per 3 Juli
2023
Provinsi Jumlah Provinsi Jumlah Provinsi Jumlah
OPD yang telah melaporkan JFPR
Sumatera Utara 4 Jawa Tengah 23 NTT 1
Pemerintah Jumlah JFPR % Riau 2 DIY 3 Sulawesi Barat 1
Lampung 1 Jawa Timur 8 Sulawesi Tengah 3
Provinsi 34 16 47
Banten Kalimantan Sulawesi Utara
6 2 2
Barat
Kabupaten 416 288 69
DKI Jakarta Kalimantan Sulawesi Selatan
4 1 6
Kota 98 52 53 Timur
Jawa Barat Kalimantan Papua
21 2 2
Contact Person Sekretariat JFPR 081296952009 Selatan

Melayani, Profesional, Terpercaya 30


Upaya Percepatan Penyelesaian RTR Daerah
3.4 Agenda Strategi Nasional Pencegahan Korupsi KPK

Fokus 1 Perizinan dan Tata Niaga Fokus 2 Keuangan Negara Ruang Lingkup Aksi pada Kebijakan Satu Peta 2019-
2024
Aksi 1 Aksi 6
Penyelesaian Tumpang Tindih Pemanfaatan Penguatan digitalisasi perencanaan
Ruang melalui pendekatan Kebijakan Satu Peta penganggaran di tingkat pusat, daerah, dan
desa
Aksi 2 Aksi 7
Penguatan pengendalian ekspor dan impor Peningkatan efektivitas pencegahan korupsi Pengukuhan Integrasi RZWP3K Penyelesaian Batas
dalam pengadaan barang/jasa pemerintah Kawasan Hutan dengan RTRWP Administrasi
Aksi 3 Aksi 8
Peningkatan kualitas data pemilik Penguatan tata kelola penerimaan negara
manfaat/beneficial ownership serta bukan pajak (PNBP) pada komoditas mineral
pemanfaatan untuk perizinan, pengadaan dan batubara
barang/jasa, dan penanganan perkara
Aksi 9 Analisis Kawasan Integrasi RDTR
Aksi 4
Penataan aset pusat IKN dengan OSS
Perbaikan tata kelola di kawasan pelabuhan
Aksi 10
Penguatan partai politik dalam pencegahan
Aksi 5 korupsi
Percepatan proses digitalisasi sertifikasi badan
usaha dan profesi pendukung kemudahan Aksi 11 Penyelesaian Perbaikan Tata
berusaha Optimalisasi interoperabilitas data berbasis NIK
untuk program pemerintah
Tumpang Tindih Kelola Perizinan
Pertambangan Perkebunan Sawit
Fokus 3 Penegak Hukum dan Reformasi Birokrasi

Aksi 12 Aksi 14 - Diluncurkan pada tanggal 20 Desember 2022


Penguatan aparat pengawasan intern Optimalisasi pengawasan keuangan desa dan - Penandatanganan komitmen pelaksanaan aksi pada 8-10 Maret 2023
pemerintah (APIP) dalam pengawasan penataan aset desa
program pemerintah
Aksi 13 Aksi 15
Penguatan sistem penanganan perkara tindak Penguatan implementasi sistem merit
pidana terpadu

Melayani, Profesional, Terpercaya 31


Upaya Percepatan Penyelesaian RTR Daerah
3.5 Klasifikasi Urusan Pemerintahan

Klasifikasi Urusan Pemerintahan Pasal 9 UU 23/2014

Umum Absolut Konkuren


Urusan Pemerintahan yang Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan
menjadi kewenangan Presiden yang sepenuhnya Daerah kabupaten/kota
sebagai Kepala Pemerintahan menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat Urusan Pemerintahan Wajib
Urusan Pemerintahan
meliputi: meliputi: berkaitan dengan tidak berkaitan dengan Pilihan
pelayanan dasar pelayanan dasar
● pembinaan wawasan ● politik luar negeri
kebangsaan dan ketahanan ● pertahanan
meliputi: meliputi: meliputi:
nasional ● keamanan ● Tenaga kerja
● pembinaan persatuan dan ● yustisi ● Pendidikan ● kelautan dan perikanan
● PPPA
kesatuan bangsa ● moneter dan fiskal ● Kesehatan ● Pangan ● pariwisata
● pembinaan kerukunan nasional ● Pekerjaan Umum ● Pertanahan ● pertanian
antarsuku dan intrasuku ● agama dan Penataan ● Lingkungan hidup ● kehutanan
● penanganan konflik sosial Ruang ● Adm Dukcapil ● energi dan sumberdaya
● koordinasi pelaksanaan ● Perumahan ● Pemberdayaan masyarakat & desa mineral
Rakyat dan ● Pengendalian penduduk & KB ● perdagangan
tugas antar instansi
● Perhubungan
pemerintahan Kawasan ● perindustrian
● Kominfo
● pengembangan kehidupan Permukiman ● Koperasi dan UKM ● transmigrasi
demokrasi ● Ketentraman, ● Penanaman modal
● pelaksanaan urusan Ketertiban Umum ● Kepemudaan dan olah raga
pemerintah yang bukan dan Perlindungan ● Statistik
kewenangan daerah dan Masyarakat ● Persandian
● Sosial ● Kebudayaan
tidak dilaksanakan oleh
● Perpustakaan
instansi vertikal ● Kearsipan

Melayani, Profesional, Terpercaya Sumber: UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


32
Upaya Percepatan Penyelesaian RTR Daerah
3.6 Konsekuensi Penataan Ruang sebagai Urusan Pemerintahan Konkuren Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar

Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah

Regulator: menetapkan NSPK dalam


rangka penyelenggaraan penataan
ruang

Pemerintah Daerah memprioritaskan


Fasilitator: melakukan pembinaan dan
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang
pengawasan
Berkaitan dengan Pelayanan Dasar

Melayani, Profesional, Terpercaya 33


TERIMA KASIH
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Direktorat Jenderal Tata Ruang
Badan Pertanahan Nasional

Tata Ruang Pintu Masuk Terbaik bagi Investasi

@ditjentataruang @DitjenTataRuangID @DitjenTataRuangID @Ditjen Tata Ruang Tataruang.atr-bpn.go.id gistaru.atrbpn.go.id/rtronline

Anda mungkin juga menyukai