Anda di halaman 1dari 11

Artikel

Pelaksanaan Olahraga di Lingkungan Pendidikan

Mata Kuliah
Sejarah Olahraga

Oleh :
Nur Latifah
2110122220021
Reg A2 2021

Dosen Pengampu :
Dr. H. Sarmidi, M. Kes., AIFO.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan artikel sejarah olahraga
yang berjudul “Pelaksanaan Olahraga di Lingkungan Pendidikan”.
Penulis mengakui dalam artikel yang sederhana ini masih banyak terdapat kekurangan
sehingga hasilnya masih jauh dari kata sempurna. Penulis sangat berharap kepada semua pihak
agar kiranya dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis juga

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mensupport penulis untuk dapat menyelesaikan tugas makalah ini, sehingga dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Banjarbaru, 25 Mei 2023

Nur Latifah
DAFTAR ISI

Cover ...............................................................................................................................................1

Kata Pengantar.................................................................................................................................2

Daftar Isi..........................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................5

1.3. Tujuan...............................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

BAB III............................................................................................................................................9

PENUTUP.......................................................................................................................................9

3.1. Kesimpulan...........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah faktor utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
bumi. Pendidikan harus dan dapat berkontribusi untuk visi dan misi baru tentang
pembangunan global secara berkelanjutan (UNESCO, 2017, p.7). Pendidikan yang
terlaksana dengan baik juga berdampak baik bagi pembangunan nasional. Untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional maka perlu upaya untuk yang matang dalam menyusun
perencanaan, pendekatan, dan strategi yang baik. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah wajib memuat pendidikan jasmani (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
pasal 1 ayat 37h).

Pendidikan jasmani secara formal menanamkan pengetahuan dan nilai melalui


aktivitas fisik yang mencakup pembelajaran dalam pengembangan dan perawatan
tubuh, mulai dari latihan sederhana hingga latihan yoga, senam, dan pertunjukan dan
pengelolaan permainan atletik (Chandler, Cronin, & Vamplew, 2002, p. 153). Pendidikan
jasmani atau yang dikenal dengan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
merupakan salah satu pelajaran wajib yang dilaksanakan di berbagai jenjang sekolah,
mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK. PJOK adalah bagian integral dari keseluruhan
proses pendidikan, merupakan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja
manusia melalui media kegiatan fisik yang telah dipilih dengan tujuan untuk
mewujudkan hasilnya (Bucher, 1983, p. 13).

Pendidikan dalam PJOK adalah mempromosikan kompetensi keterampilan motorik


dan pertumbuhan pengetahuan yang dapat dipertahankan, jika mengintegrasikan
pengetahuan dengan aktivitas fisik dan kontribusi misi pendidikan di sekolah sehingga
memberikan pendekatan seimbang dalam mendidik anak secara keseluruhan dan
konsisten (Ennis, 2011, p. 16). PJOK sebagai area belajar dalam kurikulum sekolah
kontemporer sangat penting, apalagi saat ini daripada sebelumnya, Sehingga peran teladan
yang diasumsikan PJOK dalam desain kurikulum sebelumnya, yang memimpin perubahan
kurikulum nasional sekarang, harus diakui (Lynch, 2014, p. 521).
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pelaksanaan olahraga di lingkungan pendidikan?
b. Bagaimana sistem pelaksanaan olahraga di lingkungan pendidikan?

1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan olahraga di lingkungan pendidikan
b. Untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan olahraga di lingkungan pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN
Olahraga merupakan proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang
dapat mendorong mengembangkan dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah
seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan,
perlombaan/pertandingan dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi,
kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berkualitas berdasarkan Pancasila.

Olahraga juga merupakan serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk
memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak. Sama halnya
dengan makan, olahraga juga menjadi salah satu kebutuhan hidup yang bersifat periodik ; artinya
olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan.
Olahraga adalah alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan
sosial.

Lembaga Pendidikan adalah Lembaga formal terpenting yang membina mutu sumber
daya manusia. Pembinaan mutu sumber daya manusia selalu harus mengacu kepada
konsepSejahtera Paripurna yaitu konsep Sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang
mengemukakan bahwa Sehat adalah: Sejahtera Jasmani, Rohani dan Sosial, bukan hanya bebas
dari Penyakit, Cacat ataupun Kelemahan. Dalam kaitan dengan hal ini maka Pendidikan Jasmani
dan Olahraga khususnya di lingkungan Lembaga Pendidikan, harus diselaraskan untuk mencapai
tujuan sehat termaksud di atas, yang merupakan sehat seutuhnya yaitu Sejahtera Paripurna.

Di lingkungan pendidikan, olahraga merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ada
di sekolah. Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam
program pendidikan umum. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan seseorang
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan
kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan pembentukan watak.
Dengan demikian dapat dikatakan di sini bahwa pendidikan jasmani sekolah, bukan semata-mata
di tekankan pada pencapaian kesegaran fisik, pengembangan ketrampilan, kemampuan motorik
saja, namun menanamkan gemar hidup sehat sejak anakanak. Seseorang yang memiliki
pemahaman sejak usia dini tentang perencanaan program kesegaran, perilaku hidup sehat yang
pada gilirannya akan mampu berpartisipasi aktif dalam segala aktivasi, termasuk aktivitas
olahraga dalam masyarakat luas. Untuk itu pendidikan jasmani di sekolah hendaknya mampu
mengembangkan keterampilan motorik, fitness dan karakter secara bersamaan.

Sebagai alat pendidikan, pendidikan jasmani bukan hanya bertujuan untuk


mengembangkan kemampuan jasmani siswa, tetapi melalui aktivitas jasmani dikembangkan pola
potensi lainnya, seperti kognitif, afektif dan psikomotor anak. Pendidikan jasmani berperan
penting terhadap pencapaian tujuan belajar mengajar secara keseluruhan. Melalui pendidikan
jasmani diharapkan dapat merangsang perkembangan dan pertumbuhan jasmani siswa,
merangsang perkembangan sikap, mental, sosial, emosi yang seimbang serta keterampilan gerak
siswa. Pendidikan jasmani yang benar akan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap
pendidikan anak secara keseluruhan. Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalah
perkembangan yang lengkap, meliputi aspek organis, aspek neuromuscular, aspek perceptual,
aspek kognitif, aspek sosial, dan aspek emosional.

Ada dua pengaruh dari kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga,yaitu:

1. Pengaruh langsung sebagai tujuan utama (main effect)

2. Pengaruh tidak langsung sebagai tujuan penyerta (nurturant effect)

Dengan melakukan pendidikan jasmani dan olahraga berarti memberikan rangsangan


pada organ-organ tubuh agar lebih baik fungsinya sehingga tubuh tetap dalam keadaan sehat dan
segar. Pengaruh langsung yang dapat dilihat dan dirasakan setelah berpartisipasi aktif secara
teratur dan kontinyu dapat meningkatkan dan memelihara aspek-aspek fisik seperti kekuatan,
kelincahan, daya tahan, kecepatan, kelentukan, koordinasi, perbaikan sikap tubuh, pernafasan,
peredaran darah, jantung dan lain-lain. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa dengan
berolahraga, kesehatan dan kesegaran jasmani dapat ditingkatkan dan dipelihara, sehingga tugas-
tugas atau kegiatan sehari-hari dapat dilaksanakan dengan baik dan setelah tugas-tugas tersebut
tidak mengalami kelelahan yang berarti. Yang lebih penting lagi adalah bahwa orang yang sehat
dan segar jasmaninya setelah mengalami kelelahan akan lebih cepat segar kembali bila
dibandingkan dengan orang yang tidak terbiasa berolahraga.
Pengaruh lain-lain atau tidak langsung yang diperoleh dan dirasakan setelah berolahraga
secara teratur adalah timbulnya perasaan kebutuhan untuk berolahraga dan kebiasaan hidup
sehat. Orang yang telah lama terbiasa berolahraga, biasanya sukar untuk meninggalkan kegiatan
olahraga sampai hari tuanya. Oleh karena itu, banyak sekali orang yang sudah tua masih aktif
dan teratur berolahraga, seperti jalan pagi, lari pagi, bermain tenis, bulutangkis dan lain-lain.
Mereka tidak bisa meninggalkan kegiatan olahraga tersebut karena sejak lama sudah terbiasa
berolahraga. Hal ini disebabkan karena berdasarkan pengalaman bertahun-tahun bahwa mereka
memahami dan menyadari dengan berolahraga akan membuat orang aktif dan penuh energi
sepanjang masa sampai hari tua. Akibat berolahraga secara teratur bukan hanya berpengaruh
positif terhadap tubuh atau fisik saja melainkan juga berpengaruh yang lebih luas yang mecakup
mental dan sosial manusia.

Dengan seringnya dan berulang-ulang orang melibatkan diri dalam kegiatan penjas dan
olahraga, lama kelamaan orang akan terbiasa menyesuaikan (beradaptasi) dengan apa yang ada
dalam kegiatan tersebut (sportif, mentaati peraturan, kerjasama, mengendalikan diri, dll).
Kebiasaan seperti ini biasanya memiliki pengaruh (carry over value) yang positif terhadap
kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari, seperti sportif, jujur, toleran terhadap orang lain,
pandai mengendalikan diri, menghargai keputusan dan lain-lain.

Demikian juga untuk aspek-aspek social, seperti kerjasama, menghargai orang lain,
peduli dan lain-lain. Jika seseorang melanggar peraturan yang telah disepakati, maka akan
mengalami sesuatu yang tidak enak di dalam hatinya. Hal ini pun juga akan mempengaruhi
dalam kehidupan sehari-hari. Aspek-aspek fisik, mental dan social ini secara serempak akan
terbina melalui kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga.

Tidak dipungkiri bahwa dalam menjalankan proses pendidikan jasmani di sekolah, guru
mengalami banyak kendala misalnya keterbatasan sarana dan prasarana olahraga. Dengan
kondisi tersebut, guru penjasorkes dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Model-model
pembelajaran pun banyak dibuat untuk menanggulangi keterbatasan tersebut. Salah satu bentuk
pembelajaran tersebut berkonsep pada joyful learning atau belajar yang menyenangkan. Desain
atau rancangan pembelajaran tersebut kemudian dielaborasi konsepnya menjadi konsep
PAIKEM yaitu Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (Kristiyanto
2012 : 15-16).
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Olahraga pendidikan merupakan suatu paket komplit yang berperan penting di dunia
pendidikan dalam usaha pembentukan serta penanaman karakter yang kuat dan cerdas
kepada anak sebagai bangsa indonesia. Pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah
merupakan media yang tepat untuk meningkatan anak akan kegemaran melakukan aktivitas
olahraga karena dalam pendidikan jasmani melalui olahraga sebagai alat yang dipakai untuk
mendidik anak-anak untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan jasmani, guru perlu
membuat metode mengajar yang inovatif menyesuaikan dengan kondisi siswa, karena anak-
anak sebagian besar waktunya dihabiskan di lingkup sekolah untuk belajar dan beraktivitas,
oleh karena itu sekolah merupakan satu-satunya lembaga yang bisa dipakai untuk
mengembangkan serta mensosialisasikan kegiatan olahraga.
DAFTAR PUSTAKA

Mustafa, P. S., & Dwiyogo, W. D. (2020). Kurikulum pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan di Indonesia abad 21. Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan
(JARTIKA), 3(2), 422-438.

Yuliatin, E., & Noor, M. (2012). Bugar dengan olahraga. Pt Balai Pustaka (Persero).

Lauh, W. D. A. (2014). Dimensi olahraga pendidikan dalam pelaksanaan penjasorkes di


sekolah. Jurnal Pendidikan Olah Raga, 3(1), 83-93.

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 18 No. 3 Tahun 2018

Bangun, S. Y. (2016). Peran Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Pada Lembaga Pendidikandi
Indonesia. Jurnal Publikasi Pendidikan, 6(3), 157.

Anda mungkin juga menyukai