Anda di halaman 1dari 10

UJI KANDUNGAN KALSIUM BIJI DURIAN SEBAGAI BAHAN DASAR

BISKUIT UNTUK SUPLEMEN MATERI BIOLOGI SMA KELAS X1

MODUL

Oleh:

Lisa Ramadani
NIM: 201918405B0007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
karunianya, Modul ini dapat disusun.Modul ini disusun untuk menguasai teknik, prinsip, dan
prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik pendidikan yang dilakukan secara mandiri atau
berkelompok.Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan belajar bagi siswa, Pada materi biologi gizi
makanan di SMA kelas XI.
Modul ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan masukan yang positif demi perbaikan modul ini. Besar harapan kami
modul ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.

Jember, ………..2023

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB 1.

Konsep Dasar Ilmu Gizi……………………………………………………………………...1

BAB 2.

Pratikum Proses Pembuatan Biskuit Berbahan Dasar Limbah Biji Durian………………….3

BAB 3.

Latihan Soal……………………..............................................................................................4

Petunjuk Jawaban………………………..…….......................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................7


1

BAB I PEMANFAATAN LIMBAH BIJI DURIAN SEBAGAI BISKUIT

Biji durian merupakan limbah yang dihasilkan dari pusat konsumsi buah durian.Biji
durian ternyata di dalam biji buahnya mengandung berbagai macam nutrisi yang penting
untuk kesehatan tubuh manusia.
Agar kandungan gizi dari pada limbah durian tersebut dapat dimanfaatkan perlu
diproses lebih lanjut menjadi hasil variasi yang baru. Pengolahan biji durian dalam bentuk
tepung akan mempermudah pemanfaatan biji durian menjadi bahan setengah jadi yang
fleksibel. Selain daya simpan yang lama juga dapat dipakai dalam pengolahan berbagai bahan
makanan (Rofaida,2016).Kandungan kalsium tepung biji durian cukup tinggi yakni sebesar
99,72% Kandungan proteinnya juga lebih tinggi yakni sebanyak 10,41% dibandingkan
protein tepung lainnya, seperti seperti tepung beras 7 %, tepung terigu 8,9 %, tepung jagung
9,2 %. (Hutapea,2016). Hasil uji pendahuluan peneliti terhadap kandungan kalsium dari
tepung biji durian adalah 528,24 ppm.Dengan demikian, tepung ini layak dan dapat
dikombinasikan dengan tepung lainnya seperti tepung terigu.Cara membuat tepungnya hanya
dengan memilih kualitas biji durian yang baik. Tidak busuk, lalu biji durian diiris tipis
direndam dengan air garam, dan dijemur selama lima belas hari, baru setelah itu bisa digiling
untuk diolah menjadi tepung.
Sebagai bahan pangan sumber kalsium, daya terima terhadap tepung biji durian
sebaiknya ditingkatkan.Artinya, tepung ini diproses lebih lanjut dalam bentuk produk olahan
variasi baru dengan mempertimbangkan kualitas fisik seperti segi warna, tekstur, rasa, dan
aroma.Bentuk yang baru dari keberadaan kue kering dapat menjadi salah satu daya tarik
masyarakat khususnya anak masa sekolah. Anak sekolah cenderung mengkonsumsi
makanan yang renyah sebagai camilan. Salah satu bentuk makanan kering dan renyah yaitu
biskuit.yaitu makanan ringan yang di oven dengan bahan dasar tepung terigu, tepung tapioka
atau tepung sagu, ditambahkan margarin, telur dan air, bentuknya sesuai selera (Pratiwi,
2013)
Biskuit biji durian bisa menjadi produk olahan yang bisa meningkatkan asupan
kalsium anak.Dimana pada umumnya Biskuit disukai anak-anak karena kerenyahannya dan
pilihan rasanya.Pentingnya pangan menjadikan ketahanan pangan sebagai pilar ketahanan
nasional. Serta dapat menambah pengetahuan dan ketertarikan anak terhadap pentingnya

1
2

konsumsi kalsium sehingga mereka dapat mengetahui dan memilih bahan makanan yang
mengandung kalsium untuk dikonsumsi dengan sendirinya.

2
3

BAB 2

Praktikum Proses Pembuatan Biskuit

2.1 Alat Dan Bahan Pembuatan Biskuit Dari Limbah Biji Durian

Peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan biskuit berbahan dasar limbah biji
durian adalah:

a) Timbangan,Oven, Oven thermometer, Mixing bowl, Rubber spatula, Sendok,


Hand mixer, Whisk hand mixer, Straight spatula, Rolling spin, Cetakan biskuit,
Oven thermometer, Hand mixer, Loyang, dan Kertas roti.

Sedangkan bahan yang dibutuhkan dalam prosedur pembuatan biskuit dari limbah biji
durian adalah sebagai berikut:

b) Campurkan mentega, telur, dan gula halus yang telah disaring kedalam mixing
bowl lalu kocok menggunakan hand mixer selama 2 menit dengan kecepatan 1,
mentega akan mengembang dan berubah warna sedikit pucat.

c) Kemudian, tambahkan bahan-bahan kering yang sudah tersedia sesuai dengan


jumlah takaran yang telah ditimbang perbandingannya antara tepung terigu dan
tepung biji durian.

d) Aduk bahan kering tersebut menggunakan spatulla sampai homogen.

e) Selanjutnya, pindahkan adonan tersebut kertas roti, kemudian pipihkan adonan


menggunakan cetakan rolling pin.

f) Selanjutnya pindahkan biskuit tersebut kedalam oven pemanggangan adonan


selama 15 menit, tunggu sampai adonan mengembang dan berubah warna sedikit
pucat.

g) Simpan biskuit ke dalam toples kedap udara, toples kedap udara akan membantu
kue kering yang kamu buat menjadi tetap renyah dengan menahan udara luar
untuk masuk kedalam toples.

h) Setelah adonan dioven selama 15 menit, biskuit yang sudah disajikan ditandai
dengan warnanya yang kuning kecoklatan, teskstrurnya renyah, aromanya harum,
dan memiliki rasa yang manis.

3
4

BAB 3

LATIHAN SOAL

Petunjuk Mengerjakan soal : Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Pada pembahasan materi ilmu gizi tersebut, kandungan apakah yang terdapat pada biji
durian :
A. Glukosa
B. kalsium
C. Asam amino
D. Asam lemak

2) Bagaimana proses pengolahan limbah biji durian agar dapat dijadikan tepung sehingga
tepung tersebut dapat dijadikan berbagai macam menu olahan seperti biskuit:
A. Kupas dan bersihkan biji durian, iris tipis, dan rendam menggunakan air asin, jemur
biji tersebut selama lima belas hari, lalu digiling.
B. Rendam menggunakan abu bakar.
C. Direndam selama satu bulan dalam air keruh.
D. Cukup dicuci bersih.

3) Sebutkan kandungan kalsium (Vitamin D) yang bermanfaat untuk anak :


A. Memelihara kesehatan tulang .
B. Mengobati diare.
C. Sebagai antioksidan.
D. Mencegah sembelit.

4) Hasil uji pendahuluan peneliti terhadap kandungan kalsium biji durian adalah:
A. 20%.
B. 46%.
C. 528,24 Ppm (529%).
D. 83,3%.

4
5

5) Bagaimana kriteria biskuit yang bagus pada waktu disajikan:


A. Menarik dipandang.
B. Lembut.
C. Ditandai dengan warnanya yang kuning kecoklatan, tesksturnya renyah, aromanya
harum, dan rasanya manis.
D. Aroma khas kue.

6) Apa saja bahan kering yang dipakai pada saat proses pembuatan biskuit :
A. Tepung tapioka, telur dan margarin.
B. Tepung gandum dan telur.
C. Tepung padi dan tepung gandum.
D. Tepung biji durian dan tepung terigu.

7) Dibawah ini manakah yang bukan termasuk alat pembuatan biskuit?


A. Timbangan.
B. oven.
C. mixer.
D. Wajan.

8) Manakah dibawah ini zat gizi yang tidak disebutkan oleh peneliti ?
A. Kalsium
B. Karbohidrat.
C. Protein.
D. Jawaban b dan c benar.

9) Dimanakah wadah berikut ini yang termasuk dalam penyimpanan wadah biskuit yang
baik ?
A. Lemari pendingin.
B. Toples kedap udara.
C. Kaca aquarium.
D. Tudung saji.

5
6

10) Manakah bahan dibawah ini yang tidak termasuk dalam proses pembuatan biskuit ?
A. Mentega.
B. Telur.
C. Wijen .
D. Gula halus.
Kunci Jawaban Tes
Tes 1-5 Tes 6-10
B D
A D
A D
C B
C C

6
7

DAFTAR PUSTAkA

Eastwood, M. 2003. Principles of Human Nutrition.Second Edition.London : Blackwell


scince
Gibson Rosalind S. 2005. Prinsiples of Nutritional Assessment. Oxford University Press New
York
Hutapea, 2016.Ilmu Gizi & Diet.Yogyakarta : Churchill Livingstone Medical Division of
Longman Group
Mahan,K.Stump,ES.2004. Krause’s Food, Nutrition & Diet Therapy.11th
Edition.Philadelphia : Saunders
Pratiwi.2001.Dasar-Dasar Ilmu Gizi.Malang:UMM Pres Dedy M.1995.
Metabolisme Zat Gizi I. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Rofaida ,2016. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum Arisman.
2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.
Sediaoetama, Ahmad Djaelani. 2004. Ilmu Gizi I. Jakarta : Dian Rakyat.
Sediaoetama, Ahmad Djaelani. 2006. Ilmu Gizi II. Jakarta : Dian Rakyat.
Soekirma.2006. Hidup Sehat Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan Manusia.PT
Primamedia Pustaka. Jakarta
Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai