TasyaAmalya ETPROF
TasyaAmalya ETPROF
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Tasya Amalya
210200628
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
• KASUS YANG DIANGKAT
Hakim SWP beralasan bahwa istri sirinya sudah berpisah dengan suami sebelumnya.
Tetapi SWP tidak meminta bukti otentik perceraian.ia menambahkan sebelum menikah siri,
Hakim SWP sering menggunakan alibi ke MA, karena tugas setiap hari Jumat, tetapi cepat
pulang untuk menemui istri sirinya di Serang. Terlapor mengaku sudah menalak istri
sirinya melalui chat online atau biasa yang kita sebut melalui chat Whatsapp.
Dalam sidang terbuka untuk umum tersebut, dihadirkan saksi meringankan Hakim
SWP, yaitu istri sah/pertama, ibu Terlapor, dan hakim rekan kerja terlapor semasa bertugas
di MA.Setelah mendengarkan keterangan Terlapor, para saksi, dan pembelaan dari
pendamping Terlapor (IKAHI), Majelis akhirnya menjatuhkan putusan setelah melakukan
musyawarah.
"Satu, Hakim Terlapor terbukti telah melanggar huruf c, angka 5 dan 8 Keputusan
Bersama Ketua MA dan Ketua KY tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.
Kedua, menjatuhkan sanksi disiplin berat kepada Terlapor dengan pemberhentian tetap
dengan hak pensiun sesuai Keputusan Bersama Ketua MA dan Ketua KY tentang Kode
Etik dan Pedoman Perilaku Hakim," demikian bunyi putusan MKH.
1
• ANALISIS KASUS
Dalam kasus yang telah diuraikan sebelumnya hakim SWP terbukti telah
melanggar huruf c, angka 5 dan 8 Keputusan Bersama Ketua MA dan Ketua KY
tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.dengan adanya pelanggaran terhadap
kode etik ini,hakim SWP tidak menunjukan adanya nilai intergritas yang ia tanamkan di
dalam diri dia sebagai seorang hakim.
2
• PELANGGARAN TERHADAP NILAI PANCASILA
Dalam kasus yang telah saya uraikan menurut saya jaksa tersebut telah melanggar
2 sila yang terdapat dalam Pancasila,yaitu :
Hal ini dikarenakan sang hakim telah berselingkuh kepada rekan kerjanya yaitu
panitera hingga mempunyai anak hal ini tentus saja dengan melakukan perzinahan dan
sudah jelas ada diatur didalam ajaran agama.serta hakim tersebut telah melanggar
sumpah yang diucapkan saat melakukan pernikahan dengan istrinya.maka dari itu sang
hakim telah melakukan pelanggaran terhadap sila pertama yaitu “Ketuhanan yang maha
esa”