Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG

UPTD PUSKESMAS CISALAK


Jl. Alun-alun Utara Kecamatan Cisalak Tlp (0260) 480708
e-mail : dtppuskesmascisalak@gmail.com

KEPUTUSAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS CISALAK

Nomor: KS.01.01.13/011/SK/PKMCSLK/2023

TENTANG

INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

KEPALA UPTD PUSKESMAS CISALAK,

Menimbang :a. Bahwa Puskesmas merupakan sarana pelayanan


Kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya Kesehatan perorangan dan
upaya Kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya;

b. bahwa peningkatan mutu pelayanan kesehatan di


Puskesmas antara lain dilakukan dengan
meningkatkan kinerja sumber daya manusia
kesehatan di Puskesmas;

c. bahwa sehubungan dengan point a dan b tersebut


diatas perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas
Tentang Indikator Penilaian Kinerja Pegawai.

Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang


Praktek kedokteran;

2. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan;

3. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang


Tenaga Kesehatan;

4. Peraturan Menteri Kesehatan


Nomor 1575/Menkes/Per/Xl/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
439/Menkes/PerNl/2009 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1575/Menkes/Per/Xl/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kesehatan;

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 tahun


2019 tentang Puskesmas;

6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


RI Nomor 63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

Keputusan 1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 19 Tahun 2021

2. Kep Menkes RI Nomor : 828 Menkes/SK/II/2008


tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kab/Kota.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di


Puskesmas sebagaimana dimaksud pada Lampiran
Keputusan ini;
KEDUA : Pedoman sebagaimana dimaksud agar digunakan
Sebagai acuan Puskesmas serta pihak terkait dalam
Melakukan penilaian kinerja sumber daya manusia
kesehatan di Puskesmas;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
Kekeliruan akan diadakan perbaikan/ perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Cisalak
pada tanggal 06 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS CISALAK

dr SHINTA WIDYASTUTI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMA
CISALAK
KS.01.01.13/011/SK/PKM-CSLK/2023
TENTANG : INDIKATOR PENILAIAN
PUSKESMAS PUSKESMAS

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan berdasarkan RPJPN Bidang Kesehatan
tahun 2005-2025 diselenggarakan antara lain dengan meningkatkan
sumber daya manusia kesehatan. Untuk mendukung hal tersebut
disusunlah strategi pembangunan kesehatan yang diantaranya adalah
strategi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan. Dalam SKN
2009, upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan
meliputi: upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan serta
pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan untuk mendukung
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan dilakukan melalui


sistem karir, penggajian dan insentif untuk hidup layak sesuai dengan
beban tugas dan tata nilai di masyarakat agar dapat bekerja secara
profesional (SKN, 2009). Oalam RPJPN Bidang Kesehatan tahun 2005-
2025, Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan dilaksanakan secara
bertahap. Pembinaan dan Pengawasan SDM Kesehatan Tahap I, pada
tahun 2005-2009 diarahkan dengan membangun komitmen politik dan
strategi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan.

Dalam mendukung pengembangan sistem karir, penggajian dan


insentif yang adil dibutuhkan metode penilaian kinerja yang efektif
untuk mengukur prestasi kerja SDM Kesehatan secara objektif. Metode
penilaian kinerja tersebut dapat digunakan sebagai dasar bagi
penempatan SDM Kesehatan pada suatu posisi/jabatan tertentu,
penyusunan sistem insentif yang wajar dan transparan, pengembangan
karier yang adil serta evaluasi bagi organisasi terhadap sumberdaya
yang dimiliki. Hal ini akan mendorong setiap SDM Kesehatan untuk
meningkatkan produktifitas dan mutu pelayanan kesehatan.
Dalam sub sistem upaya Kesehatan, menempatkan Puskesmas
sebagai garda terdepan layanan kesehatan tingkat primer. Puskesmas
mempunyai peran yang sangat strategis sebagai institusi pelaksana
teknis, sehingga dituntut memiliki kemampuan dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan primer melalui peningkatan kinerja SDM-
nya.

Berdasarkan uraian di atas, Penilaian Kinerja bagi SDM


Kesehatan di Puskesmas akan memiliki daya ungkit yang sangat besar
terhadap peningkatan produktivitas SDM Kesehatan yang pada akhirya
akan meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas.

B. TUJUAN
Tujuan disusunnya Pedoman Penilaian Kinerja SDM Kesehatan di
Puskesmas adalah:

1. Tercapainya peningkatan produktivitas dan mutu pelayanan


kesehatan di Puskesmas.
2. Terwujudnya pengembangan karier bagi sumber daya manusia
kesehatan di Puskesmas.
3. Terwujudnya transparansi bagi pelaksanaan pemberian insentif bagi
sumber daya manusia kesehatan Puskesmas

C. SASARAN/ RUANG LINGKUP


Lingkup pedoman ini adalah seluruh sumber daya manusia kesehatan
di Puskesmas baik yang berstatus PNS maupun non PNS.

D. PENGERTIAN-PENGERTIAN
1. SDM Kesehatan adalah tenaga kesehatan profesi termasuk tenaga
kesehatan strategis dan tenaga kesehatan non profesi serta tenaga
pendukung/ penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta
mengabdikan dirinya seperti dalam upaya dan manajemen kesehatan
2. Penilaian Kinerja adalah proses menilai hasil karya SDM dalam suatu
organisasi melalui instrumen penilaian kinerja.
3. lnstrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur kinerja
SDM-nya yang terdiri dari variabel yang dinilai, bobot dan skor.
4. Variabel adalah suatu faktor atau unsur yang dinilai, terdiri dari
5. Variabel Kelompok SDM, Variabel Pendidikan, Variabel Masa Kerja,
Variabel Kehadiran, Variabel Pengurang, Variabel Penambah.
6. Bobot adalah nilai yang disepakati SDM Puskesmas.
7. Produk individu adalah hasil kinerja yang diperoleh setiap SDM dari
setiap kegiatan di Puskesmas.
8. Produk Puskesmas adalah hasil kinerja yang diperoleh Puskesmas
dari semua kegiatan di Puskesmas.
9. Masa Penilaian adalah rentang waktu yang ditentukan untuk
pelaksanaan penilaian kinerja yang lamanya ditentukan berdasarkan
kesepakatan Puskesmas.
10. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/
kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.

VARIABEL
PENILAIAN

Variabel Penilaian terdiri dari:

1. VARIABEL UMUM yaitu variabel ini berlaku umum dimana seluruh


SDM di Puskesmas dinilai dengan unsur-unsur penilaian yang sama.
Variabel ini terdiri dari:
a. VARIABEL KELOMPOK SDM
Adalah variabel yang menilai SDM Puskesmas berdasarkan tugas
pokok dan fungsinya.

b. VARIABEL PENDIDIKAN
Adalah merupakan variabel yang menilai SDM
Puskesmas puskesmas berdasarkan
pendidikan.
c. VARIABEL MASA KERJA
Adalah merupakan variabel yang menilai SDM Puskesmas
berdasarkan masa kerja yang dihitung sejak SDM Puskesmas
tersebut bekerja di institusi pemerintah.

d. VARIABEL KEHADIRAN
Adalah merupakan variabel yang menilai SDM Puskesmas
berdasarkan kehadiran setiap bulan

e. VARIABEL PENGURANG
Adalah merupakan variabel yang menilai SDM Puskesmas
berdasarkan ada tidaknya teguran dan surat peringatan yang
diperoleh selama masa penilaian. Teguran dan surat peringatan
yang dapat dinilai adalah yang tertulis dan telah disetujui kepala
puskesmas.

f. VARIABEL PENAMBAH
Merupakan variabel yang menilai SDM Puskesmas berdasarkan ada
tidaknya penghargaan yang diperoleh selama masa penilaian .
Penghargaan yang dapat dinilai adalah yang tertulis dan telah
disetujui kepala puskesmas

2. VARIABEL KHUSUS yaitu variabel yang berdasarkan hasil kinerja


pemegang program sesuai dengan target kinerja dari
Dinas Kesehatan Kota :
A. MANAJEMEN
a. Manajemuen operasional
b. Manajemen sumber daya
c. Manajemen keuangan
d. Manajemen mutu
B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
a. Upaya KIA-KB masyarakat
b. Upaya Promosi Kesehatan
c. Upaya Gizi Masyarakat
d. Upaya Pencegahan Pengendalian Penyakit
e. Upaya Kesehatan Lingkungan
f. Upaya Lansia
C. PELAYANAN KLINIS
a. Pelayanan Loket
b. Pelayanan BP Umum
c. Pelayanan Gigi
d. Pelayanan KIA
e. Pelayanan Laborat
f. Pelayanan Gizi
g. Pelayanan Kesling
h. Pelayanan Obat
i. Pelayanan Rawat Bersalin

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA


Hal-hal yang harus dilakukan oleh organisasi untuk melaksanakan penilaian
kinerja yang efektif adalah:

A. MEWUJUDKAN KEPIMIMPINAN ORGANISASI


Penilaian kinerja memerlukan kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan
yang efektif dimulai dengan visi yang jelas yang dapat mendorong
terjadinya perubahan dalam organisasi dengan membawa orang-orang
atau organisasi yang dipimpinnya menuju suatu tujuan yang jelas.

Kepemimpinan yang efektif dibutuhkan dalam pengembangan sistem


penilaian kinerja agar seluruh SDM Puskesmas mendukung dan
berpartisipasi dalam penyelengaaraan penilaian kinerja, mengingat
dengan diterapkannya sistem ini akan terjadi perubahan yang besar
dalam organisasi yang disertai dengan berbagai masalah yang akan
muncul dalam penerapannya.

B. MEMBENTUK TIM PENILAI KINERJA


Tim penilai kinerja merupakan tim yang bertanggung
jawab dalam melaksanakan penilaian kinerja untuk seluruh SDM di
Puskesmas. Berdasarkan peran dan fungsinya, SDM di Puskesmas dapat
dikelompokkan menjadi:

1. Kelompok manajemen: pimpinan puskesmas, kepala subbag


TU, bendahara, koordinator program;
2. Kelompok Medis : dokter, dokter gigi;
3. Kelompok Profesi: Apoteker, Nurse;
4. Kelompok Tenaga Kesehatan Lainnya: perawat, bidan, nutrisionis,
sanitarian dan asisten apoteker;
5. Kelompok Administrasi: bendahara, staf TU ,petugas pendaftaran dan
pekarya;
6. Kelompok Penunjang: supir, satpam dan pramuhusada/cleaning
service serta tenaga lain yang bertugas sebagai tenaga penunjang
pelayanan kesehatan.
7. Kelompok UKM :
Anggota tim dapat diwakili atau representasi/perwakilan dari ke-5
(lima) kelompok tersebut agar hasil penilaian kinerja dapat lebih objektif
dan penghargaan SDM terhadap sistem penilaian kinerja akan lebih baik.
Jumlah anggota tim sebaiknya ganjil

Proses pemilihan tim penilai kinerja dilakukan secara demokratis melalui


mekanisme pemungutan suara. Tim penilai yang terpilih harus
ditetapkan oleh Pimpinan Puskesmas dengan Surat Keputusan.

C. PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA


1. Pembobotan Variabel Penilaian Kinerja
Pembobotan dan skoring terhadap unsur-unsur yang dinilai dalam
harus sesuai dengan kesepakatan bersama. Pembobotan dan skaring
yang perlu dilaksanakan adalah:

a. Variabel Kelompok SDM dan Pendidikan


Pembobotan masing-masing kelompok SDM dan pendidikan
Puskesmas disesuaikan dengan peran dan fungsi kelompok untuk
memberikan rasa keadilan kepada mereka yang memiliki tanggung
jawab yang lebih besar.

NO KELOMPOK PEGAWAI BOBOT

1. Medis 150

2. Profesi 100

3. Tenaga Kesehatan S1/D4 80

4. Tenaga Kesehatan D3 60

5. Tenaga Non Kesehatan min 50


D3
6. Tenaga Non Kesehatan 25
dibawah D3
.

NO LAMA KERJA BOBOT

1. 0 – 5 tahun 1

2. 5-10 tahun 5

3. 11-15 tahun 10

4. 16-20 tahun 15

5. 21-25 tahun 20

6. Diatas 25 tahun 25

b. Variabel Kehadiran
Pembobotan dilakukan untuk kehadiran masing-masing individu di
Puskesmas dengan tujuan untuk memberikan rasa keadilan
kepada mereka yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang lebih
tinggi.

Ada beberapa hal yang menjadi penilaian dalam variabel kehadiran:

1) Tidak hadir satu hari penuh


2) Datang terlambat
3) Pulang cepat
Kondisi lain adalah tidak hadir pada pertengahan jam kerja
bukan karena tugas luar. Hal ini perlu kesepakatan bersama untuk
menilainya

Variabel Kehadiran Bulanan

NO KEHADIRAN BOBOT

1. Tidak hadir satu hari penuh -1

2. Datang terlambat -0,5

3. Pulang cepat -0,5

c. Variabel Pengurang
Variabelpengurang merupakan hal lain yang perlu diberikan
pembobotan/ skoring untuk memberikan rasa keadilan kepada
mereka yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang lebih tinggi.
d. Variabel Penambah

Variabel Pengurang:

NO PENGURANG BOBOT

1. Tidak ada teguran 0

2. Surat teguran 1 -1

3. Surat teguran 2 -2

4. Surat peringatan 1 -5

5. Surat peringatan 2 -10

6. Surat peringatan 3 -20

Pembobotan diberikan untuk faktor penambah bagi masing-


masing SDM Puskesmas dengan tujuan untuk memberikan rasa
keadilan kepada mereka yang mempunyai tugas tambahan.

Variabel Penambah

NO PENAMBAH BOBOT

1. Kepala FKTP 200

2. Kepala Tata Usaha 125

3. Bendahara Pengeluaran 80

4. Bendahara Penerimaan 50

5. Pembantu Bendahara BLUD 30

6. Pelaksana Akuntansi BLUD 30

7. Verifikator BLUD 25

8. Penanggungjawab Barang 40
/Bendahara Barang
A. KLARIFIKASI
Tim penilai harus menyampaikan hasil penilaian kepada Kepala
Puskesmas untuk selanjutnya disampaikan kepada SDM Puskesmas yang
bersangkutan. SDM Puskesmas yang merasa tidak puas akan hasil
penilaian kinerjanya dapat diberikan kesempatan untuk melakukan
umpan balik kepada Kepala Puskesmas sesuai dengan mekanisme yang
disepakati bersama

B. EVALUASI
Tahapan terakhir ialah melakukan evaluasi terhadap penilaian kinerja
yang telah dilakukan. Evaluasi dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu:

1. Evaluasi Hasil Penilaian


Hasil penilaian kinerja diperoleh berdasarkan hasil total skor individu
yang merupakan penjumlahan penilaian atas variabel-variabel,
tercantum dalam formulir D. Hasil penilaian kinerja tersebut dapat
dijadikan bahan evaluasi kinerja SDM Puskesmas yang bersangkutan
terkait beban kerja dan pemberian reward/penghargaan

2. Evaluasi Metode Penilaian


Evaluasi ini perlu dilakukan secara berkala untuk terus menerus
mendapatkan masukan mengenai:

a. Pola penilaian
b. Variabel dan unsur-unsur yang dinilai
c. Kesesuaian dengan target dan sasaran Puskesmas
Evaluasi harus melibatkan seluruh SDM Puskesmas. Salah satu cara
evaluasi adalah dengan membuat kuisioner. Berdasarkan hasil
kuisioner tersebut, Kepala Puskesmas dapat mengambil keputusan
yang disetujui semua SDM Puskesmas, untuk memperbaiki metode
penilaian kinerja
PENUTUP

Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan sesuai dengan RPJPN bidang


Kesehatan 2005-2025 diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan
dilakukan melalui pengembangan sistem karir, penggajian dan pemberian
insentif yang layak dan adil sesuai dengan beban tugas dibutuhkan metode
penilaian kinerja yang efektif untuk mengukur prestasi kerja SDM Kesehatan
secara objektif.

Pedoman Penilaian Kinerja SDM Kesehatan di Puskesmas ini digunakan


untuk menilai seluruh SDM Puskesmas baik yang berstatus pegawai negeri
(PNS) atau non PNS. Pedoman ini berisi tuntunan dalam menyusun instrumen
untuk menilai kinerja SDM di Puskesmas yang dapat dikembangkan sesuai
dengan kondisi Puskesmas masing-masing.

Sesuai dengan tahapan pembinaan dan pengawasan dalam RPJPN Bidang


Kesehatan Tahun 2005-2025, diharapkan pada tahun 2014 Pedoman ini
dapat diterapkan secara efektif di seluruh puskesmas di Indonesia. Untuk itu
diharapkan dukungan bimbingan teknis pelaksanaan dari Pemerintah Daerah
Provinsi, Kabupaten/Kota

Akhir kata, pedoman ini masih banyak memiliki kekurangan, sumbang saran
akan sangat dibutuhkan bagi perbaikan Pedoman ini.

Ditetapkan di: Cisalak


pada tanggal :06 Januari 2023
KEPALA UPTD
PUSKESMAS CISALAK

dr SHINTA WIDYASTUTI

Anda mungkin juga menyukai