Anda di halaman 1dari 2

Review Article

Judul:
'Saya ingin menikmati pernikahan kami dulu … tapi aku langsung hamil': Studi kualitatif
tentang pemahaman dan keputusan keluarga berencana pada wanita di perkotaan Yogyakarta,
Indonesia
Tujuan penelitian:
Studi ini bertujuan untuk mendalami narasi produktivitas wanita yang baru saja melahirkan
di perkotaan Yogyakarta berhubungan dengan pemahaman tentang keluarga berencana dan
nilai-nilai yang mereka kaitkan dengan keluarga berencana
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian:
Studi Etnografi (ethonography)
Populasi dan sampel
Populasi:
Wanita yang sudah menjadi ibu dan tinggal di daerah perkotaan Yogyakarta
Jumlah dan cara penarikan sampel:
20 ibu dijadikan sampel dengan melihat umur, dimana ibu yang menjadi sampel harus berada
pada rentang umur 20-40 tahun dan pernah melahirkan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.
Topik/Tema Penelitian:
Pemahaman dan Keputusan penggunaan KB pada wanita di kota Yogyakarta, indonesia
Analisis Yang Digunakan:
Analisis data awal yang dilakukan oleh BRS dengan masukan dari LRB, parameter
pengambilan sampel disempurnakan dan di samping kerangka pengambilan sampel awal,
mayoritas perempuan Muslim, dan wanita yang pernah menyusui juga dicari. Setelah
dilakukan analisis lebih lanjut oleh BRS dengan masukan dari LRB, dicari sampel kasus
menyimpang dari perempuan yang pernah mengalami kendala dalam menyusui.
Metode pengumpulan data:
Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi untuk menggali dan mengumpulkan data
berupa pemahaman dan pengalaman keluarga berencana pada wanita kelas menengah yang
tinggal di perkotaan Yogyakarta, Indonesia. Kerja lapangan dilakukan selama 18 bulan dari
September 2014 hingga Maret 2016. Dimana, menggunakan metode wawancara yang
mengacu pada 31 wawancara mendalam (IDI) yang dilakukan dengan 20 wanita berusia 21
hingga 38 tahun yang melahirkan kurang dari dua tahun sebelumnya.
Hasil penelitian:
Meskipun ada perbedaan besar di antara wanita ' Pada lintasan reproduksi mayoritas
memiliki pemahaman yang terbatas tentang KB, terutama terkait kontrasepsi. Norma sosial
yang berkaitan dengan perempuan ' Kesuburan dan reproduksi mendukung wanita '
keinginan untuk hamil segera setelah menikah. Cita-cita normatif mengenai ukuran keluarga
dan komposisi keluarga mendukung perempuan ' keinginan untuk maksimal dua sampai tiga
anak, dengan setidaknya satu anak untuk setiap jenis kelamin. Negosiasi tentang waktu
kehamilan dan ukuran keluarga terjadi dalam hubungan suami-istri. Mayoritas wanita
menggunakan beberapa bentuk pengendalian kesuburan untuk mencegah atau mengatur jarak
kehamilan, dengan keputusan pemilihan metode yang sering kali diinformasikan oleh
anggota keluarga, teman, dan penyedia keluarga berencana. Kualitas perawatan di antara para
penyedia keluarga berencana seringkali kurang, mengabadikan informasi yang salah, dan
perempuan ' Pilihan tidak selalu dihormati.
KESIMPULAN PENELITIAN:
Hasil penelitian menunjukkan harus disediakan pendidikan keluarga berencana yang tepat
waktu dan komprehensif bagi perempuan, untuk membantu mereka membuat pilihan yang
lebihterinformasi, meningkatkan lembaga reproduksi mereka. Idealnya,baik perempuan
maupun laki-laki perlu mengetahui rahasia pendidikan ini karena pada akhirnya keputusan
mengenai kontrasepsi, ukuran keluarga dan jarak kehamilan dibuat dalam unit perkawinan.
Temuan kami juga mengungkapkan bahwakonseling keluarga berencana dan keterampilan
pendidikan pasien penyedia keluarga berencana memiliki banyak ruang untuk perbaikan
untuk meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada wanita dan pasangan, yang
selanjutnya akan mendukung wanita.

Anda mungkin juga menyukai