Temuan Survei GATS: Perokok Dewasa Di Indonesia Naik 10 Tahun Terakhir
Temuan Survei GATS: Perokok Dewasa Di Indonesia Naik 10 Tahun Terakhir
Kamis, 15/06/2023
Search...RILIS
BERANDA SEHAT FOTO SEHAT VIDEO SEHAT
LANGGANAN NEWSLETTER
Dalam temuannya, selama kurun waktu 10 tahun terakhir terjadi peningkatan signifikan jumlah perokok dewasa
sebanyak 8,8 juta orang, yaitu dari 60,3 juta pada tahun 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada tahun 2021.
“Ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk melakukan upaya-upaya penghentian merokok,” kata Wakil
Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam Peluncuran Data Survei Global Penggunaan Tembakau
Pada Masyarakat Indonesia Tahun 2021 (GATS 2021) yang bertepatan dengan peringatan Hari Tanpa
Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day, Selasa (31/5) di Jakarta.
Hasil survei GATS juga menunjukkan adanya kenaikan prevalensi perokok elektronik hingga 10 kali lipat, dari
0.3% (2011) menjadi 3% (2021). Sementara itu, prevalensi perokok pasif juga tercatat naik menjadi 120 juta
orang.
Wamenkes menyebutkan persentase keterpaparan asap rokok di beberapa tempat tempat umum seperti di
restoran, rumah tangga, gedung pemerintah, tempat kerja, transportasi umum, dan bahkan di fasilitas pelayanan
kesehatan juga terlihat masih tinggi.
Terkait label peringatan pada bungkus rokok, hasil survey menyebutkan angka keterpaparan terhadap
peringatan kesehatan dari 77,2% (2011) menjadi 77,6% (2021).
Temuan lainnya adalah rokok sangat berdampak pada sosial ekonomi masyarakat. Saat ini, rokok menjadi
pengeluaran belanja terbesar kedua pada orang miskin, lebih tinggi dari belanja untuk makanan bergizi.
Kemudian keinginan untuk berhenti merokok cukup tinggi yakni sebesar 63.4% dan sejumlah 43,8% yang
berupaya untuk berhenti merokok.
Kementerian Kesehatan saat ini masih terus membuka layanan Quitline bagi warga negara yang membutuhkan
layanan konseling berhenti merokok. Hal ini perlu di tingkatkan mengingat baru 38.9% yang mendatangi layanan
kesehatan untuk berhenti merokok.
Untuk itu, Wamenkes Dante mengajak semua pihak di jajaran pemerintah pusat (semua Kementerian/Lembaga)
dan pemerintah daerah, asosiasi dan organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, kalangan swasta, dan
dunia usaha bersama seluruh kelompok dan tokoh masyarakat untuk memperkuat komitmen dan saling dukung
untuk melakukan serial aksi nyata guna menurunkan prevalensi konsumsi tembakau pada seluruh masyarakat.
Terutama pada usia anak dan remaja (10-18 tahun) sesuai target RPJMN 2020 – 2024 sebesar 8,7%.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220601/4440021/temuan-survei-gats-perokok-dewasa-di-indonesia-naik-10-tahun-terakhir/ 2/21