QUIZ 1 MANAJEMEN KUALITAS (A)

Kelompok 6:
Rizqika Azahra Rizaldi 150610210054
Stephani Gunawan 150610210079
Vannia Semisuari Mutiara 150610210086

Kualitas berdasarkan Value-based Approach dalam Manufacturing dimensions terdiri

dari :
· Performance
· Features
· Reliability
· Conformance
· Durability
· Serviceability
· Aesthetics
· Perceived quality

a. Jelaskan maksud dari masing-masing komponen value based approach di atas

● Performance (kinerja) adalah tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi

produk.

● Features (keistimewaan) adalah ciri khas suatu produk yang berbeda dari produk
sejenis, secara fungsi.

● Reliability (keandalan) adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi

yang dimaksud dalam jangka waktu tertentu.

● Conformance (kesesuaian) adalah kesesuaian produk atau layanan dengan standar

regulasi yang berlaku.

● Durability (daya tahan) adalah daya tahan produk dikaitkan dengan umur manfaat
dari fungsi suatu produk.
 ● Serviceability (kemudahan perawatan) berkaitan dengan tingkat kemudahan
penggunaan dan penanganan produk.

● Aesthetics (estetika) adalah gaya dan keindahan penampilan wujud produk serta
penampilan fasilitas, peralatan, personalia, dan materi komunikasi yang berkaitan
dengan jasa.

● Perceived quality (persepsi kualitas) adalah pandangan atau penilaian terhadap

kualitas produk atau layanan berdasarkan persepsi pelanggan.

b. Jelaskan bagaimana masing-masing komponen value based approach tersebut

diterapkan pada komoditas pertanian baik berupa agri-raw material maupun
produk olahan (sesuai dengan pilihan komoditas kelompok saudara)

Komoditas pilihan: bawang merah

● Performance (kinerja)
Kinerja pada produk bawang merah dapat berkaitan dengan hasil panen, ukuran,
dan kualitas bawang merah. Sebagai contoh, produk bawang merah yang
memiliki hasil panen tinggi, kualitas yang baik, dan konsisten dalam hal ukuran
dan bentuk dapat dianggap memiliki kinerja yang baik

● Features (keistimewaan)
Produk bawang merah dapat memiliki ciri khas yang berbeda dan memberikan
nilai lebih bagi konsumen. Bawang merah yang diolah dan diperkaya dengan
mineral dan vitamin menambah nilai bagi pelanggan.

● Reliability (keandalan)
Keandalan pada produk bawang merah dapat berkaitan dengan konsistensi produk
dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, produk bawang merah yang dipanen pada
waktu yang sama setiap tahun dan memiliki kualitas yang konsisten dapat
dianggap andal.
● Conformance (kesesuaian)
Kesesuaian pada produk bawang merah dapat berkaitan dengan kepatuhan
terhadap standar dan regulasi. Sebagai contoh, Menjaga konsistensi kualitas
bawang merah dari waktu ke waktu, seperti memastikan bahwa bawang merah
yang dipanen pada waktu yang sama setiap tahun memiliki kualitas yang
konsisten.

● Durability (daya tahan)

Daya tahan pada produk bawang merah berhubungan dengan jangka waktu
simpan produk. Bawang merah yang memiliki jangka waktu simpan lebih lama
dianggap memiliki daya tahan yang baik. Agar dapat bertahan lama, bawang
merah dianjurkan untuk disimpan di tempat kering dan terbuka.

● Serviceability (kemudahan perawatan)

Produk bawang merah dengan tingkat kemudahan penanganan dan penggunaan
disebut serviceability. Bawang merah yang mudah diangkut, disimpan, dan
digunakan memiliki serviceability yang baik.

● Aesthetics (estetika)
Estetika pada produk bawang merah dapat berkaitan dengan penampilan produk.
Sebagai contoh, produk bawang merah yang memiliki warna dan ukuran yang
seragam dapat dianggap memiliki estetika yang baik.

● Perceived quality (persepsi kualitas)

Dalam value-based approach, perceived quality dapat mempengaruhi keputusan
pembelian pelanggan. Sebagai contoh pada produk bawang merah. Bawang
merah yang dihasilkan memiliki bentuk, ukuran dan warna yang seragam, reputasi
bisnis yang memproduksi bawang merah dengan kualitas tinggi dapat memiliki
perceived quality yang baik. Selain itu, kepuasan pelanggan dengan kualitas
bawang merah yang mereka beli, maka mereka cenderung akan memiliki
perceived quality yang baik terhadap produk tersebut.