Anda di halaman 1dari 26

PRAKTIK PEMBELAJARAN MANDIRI PPL II

SIKLUS MANDIRI 3

Disusun oleh :

Nama : Feni Afriani

NIM : 2264825003

Prodi : Ilmu Pengetahuan Sosial


(IPS)Tempat PPL : SMP Negeri 2
Singaraja
MODUL AJAR
A. Informasi Umum
Nama Sekolah SMP Negeri 2 Singaraja

Nama Guru Feni Afriani


Mata Pelajaran IPS

Fase/ Kelas D/ 9

Semester Genap
Pokok Bahasan Demokrasi Parlementer (1950-1959)

Alokasi Waktu 2 kali Pertemuan ( 4 JP)

Profil Pelajar pancasila Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Bergotong Royong, Bernalar kritis

Sarana dan prasarana Buku Guru, Buku Siswa, LCD, Proyektor, Spidol, LKPD
Target Peserta Didik Umum

Model Pembelajaran Problem Base Learning (PBL)

Media Pembelajaran Video, Gambar

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran 1. Melalui proses diskusi kelompok, peserta didik mampu
mengidentifikasi perkembangan politik, ekonomi, dan sosial pada
masa demokrasi parlementer.
2. Melalui proses diskusi kelompok, peserta didik mampu menelaah
peristiwa penting dalam periode masa demokrasi parlementer
yakni jatuh bangunnya kabinet, pemilu 1955, gangguan
keamanan, Gunting Syafruddin.
3. Melalui proses diskusi kelompok peserta didik mampu menilai
situasi yang terjadi pada masa demokrasi parlementer dan
memberikan solusi dari permasalahan yang terjadi.
Rencana Asesmen  Asesmen formatif as learning penilaian antar teman
 Asesmen formatif for learning (Penilaian kinerja)
 Asesmen fomatif (tes kognitif HOTS)

Pemahaman Bermakna Peserta didik memahami penyebab masa demokrasi parlementer tidak
berjalan dengan efektif.

Pertanyaan Pemantik  Apa yang anak-anak ketahui mengenai parlementer ?


 Mengapa pada masa demokrasi parlementer keadaan politik,
ekonomi, dan sosial di indonesia tidak berjalan dengan baik?
Langkah Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahapan Kegiatan
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan melakukan kegiatan
awal rutin:
10 Menit
1. Guru menyampaikan salam dan selamat pagi, dan
peserta didik menjawab salam dengan Yel-yel
SMP Negeri 2 yaitu
Berprestasi (Telunjuk kanan menempel di
dahi).Berbudi pekerti luhur (kedua tangan mencakup di
dada). Berwawasan lingkungan (Tangan kanan
dikepalkan disamping kanan)
2. Berdoa pribadi dengan dipimpin salah satu siswa
3. Guru menanyakan pada peserta didik siapa yang
tidak hadir dan Peserta didik menjawab sesuai
dengan kehadiran temannya
4. Guru mengisi daftar hadir dan bertanya mengenai
keadaan peserta didik
5. Guru bertanya mengenai keadaan/perasaan peserta
didik serta menanyakan kesiapan belajarnya

Kegiatan Inti Orientasi (20 Menit)


1. Guru membagi siswa menjadi enam kelompok dan
65 Menit
duduk bersama kelompoknya
2. Guru bersama peserta didik menyampaikan tujuan
pembelajaran
3. Guru bertanya masa kemerdekaan:
 Apakah ada yang pernah mendengar kata
demokrasi parlementer?
 Mendengar kata “parlementer” apa yang
terbayang di dalam pikiran anak-anak ?
4. Siswa menyaksikan tayangan video mengenai
penjelasan masa demokrasi parlementer:
 Video bahasan mada dekmorasi parlementer
https://youtu.be/58tClsB0d14
5. Pembelajaran diawali dengan pertanyaan
pemantik. Dan peserta didik menjawab sebanyak-
banyak untuk menggali informasi.
 Berdasarkan video yang telah disaksikan tadi,
mengapa kabinet sering berganti ?
 Cobalah anak-anaku rasakan, kira-kira
berdasarkan tayangan tadi tokoh manakah
yang paling mendekati karakter anak-anak ?
 Kemudian, jika boleh berandai-andai, kita
diharuskan kembali ke masa lalu untuk
menggantikan salah satu tokoh Nasional, kira-
kira siapa tokoh Nasional yang ingin anak-
anakku gantikan perannya?

Mengorganisasi (5 Menit)
6. Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) sesuai dengan kemampuan peserta didik
dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran.
(Nama kelompok di LKPD adalah nama salah satu
kabinet dalam masa demokrasi parlementer)
7. Guru mengintruksikan kelompok peserta didik
membaca dan memahami bahasan materi
mengenai masa demokrasi parlementer yang
berlangsung pada periode (1950-1959)

Penyelidikan Kelompok (40 menit)


8. Peserta didik melakukan penyelidikan
(berdasarkan data/referensi/sumber bahan diskusi
bersama anggota kelompok
9. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi
asesmen formatif penilaian antar teman
10. Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam
pengumpulan data
11. Peserta didik mendiskusikan permasalahan secara
berkelompok

Kegiatan Penutup 12. Guru mengingatkan bahwa siswa waktu 5 menit


13. Guru bersama peserta didik merefleksikan
5 Menit
pembelajaran.
14. Berdo’a bersama menurut keyakinan masing-
masing dan dipimpin oleh salah satu peserta didik
15. Guru Menutup pembelajaran
Pertemuan ke-2
Tahapan Kegiatan
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan melakukan
kegiatan awal rutin:
5 Menit
2. Guru menyampaikan salam dan selamat pagi, dan
peserta didik menjawab salam dengan Yel-yel SMP
Negeri 2 yaitu
Berprestasi (Telunjuk kanan menempel di dahi).
Berbudi pekerti luhur (kedua tangan mencakup di
dada).
Berwawasan lingkungan (Tangan kanan dikepalkan
disamping kanan)
3. Berdoa pribadi dengan dipimpin salah satu siswa
4. Guru menanyakan pada peserta didik siapa yang tidak
hadir dan Peserta didik menjawab sesuai dengan
kehadiran temannya
6. Guru mengisi daftar hadir dan bertanya mengenai
keadaan peserta didik
7. Guru meriviu kegiatan pada pertemuan sebelumnya
dan mengarahkan peserta didik untuk melanjutkan
kegiatan pembelajaran pada langkah selanjutnya.
8. Peserta didik kembali duduk bersama kelompoknya
dan melanjutkan kegiatan diskusi

Kegiatan Inti Mengembangkan dan Menyajikan Hasil


50 Menit 9. Peserta didik melakukan diskusi dalam menganalisis
peristiwa selama berlangsungnya masa demokrasi
parlementer
10. Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan
laporan sehingga setiap kelompok siap untuk
mempresentasikan hasilnya
11. Peserta didik menyiapkan hasil diskusinya dan
disajikan dalam bentuk tulisan awal
12. Peserta didik diarahkan membuat puisi atau pantun
sederhana yang berisi rasa empati terhadap para
pahlawan Nasional
13. Guru memastikan peserta didik menyelesaikan diskusi
berikut dengan laporan sederhana

Menganalisis dan Mengevaluasi hasil


14. Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok
yang lain memberikan masukan dan apresiasi.
15. Guru membimbing presentasi dan mendorong
kelompok lain untuk meberikan masukan dan
penghargaan terhadap kelompok yang melakukan
prsentasi.
16. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil dari
diskusi yang dilakukan.
17. Di akhir presentasi, salah satu anggota kelompok
membacakan puisi ataupun pantun sederhana yang
berisi rasa cinta kepada para pahlawan.
18. Setiap kelompok merangkum dan membuat
kesimpulan sesuai dengan masukan yang diperoleh
dari kelompok lain

Kegiatan Penutup 16. Guru bersama peserta didik merefleksikan


pembelajaran.
20 Menit
17. Guru memberikan tes pemahaman kepada peserta
didik.
18. Guru memberi penguatan kepada peserta didik
19. Berdo’a bersama menurut keyakinan masing-masing
dan dipimpin oleh salah satu peserta didik
20. Guru Menutup pembelajaran

C. Lampiran
Lembar Kerja Peserta Didik

Pengayaan dan Remidial


1. Pengayaan
Peserta didik yang telah mampu melaksanakan pembelajaran dan mampu mencapai
tujuan pembelajaran, maka peserta didik dapat meningkatkan keterampilan yakni
menganalisis perbedaan demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin.

2. Remidial
Peserta didik yang belum mampu mencapai tujuan pembelajaran dapat belajar
sesuai dengan kemampuan, yakni dengan mengidentifikasi kembali penyebab
demokrasi parlementer (1950-1959) tidak berjalan baik

Bahan Bacaan

Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959),

Pada masa Demokrasi Parlementer undang-undang yang digunakan sebagai landasan


hukum negara adalah UUD Sementara 1950. Sistem pemerintahan negara menurut UUD
Sementara 1950 adalah sistem parlementer. aken Kabinet. Zaken kabinet adalah suatu
kabinet yang para menterinya dipilih atau berasal dari tokoh-tokoh yang ahli di bidangnya,
tanpa mempertimbangkan latar belakang partainya.

Kabinet pada masa Demokrasi Parlementer

Natsir (September 1950 – Maret 1951)


Sukiman (April 1951 – Pebruari 1952)
Wilopo (April 1951 – Juni 1953)
Ali Sostroamidjojo I (Juli 1953 – Juli 1955)
Burhanuddi Harahap (Agustus 1955 – Maret 1956)
Ali Sostroamidjojo II (Maret 1956 – Maret 1957)
Djuanda (Maret 1957 – Juli 1959)

Pemilu 1955
Rangkuman Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959), Pemilihan umum 1955
dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada 29 September 1955 dan
tahap kedua pada 15 Desember 1955. Pemilu tahap pertama adalah untuk memilih anggota
DPR yang berjumlah 250 orang. Pemilu tahap kedua adalah untuk memilih anggota Dewan
Konstituante yang akan bertugas untuk membuat Undang-undang Dasar yang tetap, untuk
menggantikan UUD Sementara 1950.

Gangguan Keamanan
1). Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
Gerakan APRA dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling. Tujuan gerakan APRA adalah
untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara tersendiri
pada negara bagian RIS.

2). Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)


Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dipimpin oleh Mr. Dr. Christian Robert
Steven Soumokil yang menolak terhadap pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia

3). Pemberontakan Andi Azis


Peristiwa pemberontakan Andi Aziz terjadi pada 5 April 1950. Peristiwa ini berawal dari
tuntutan Kapten Andi Aziz dan pasukannya terhadap pemerintah Indonesia agar hanya
mereka yang dijadikan sebagai pasukan kemanan untuk mengamankan situasi di Makassar.

4). Pemberontakan PRRI dan Permesta


Pemberontakan PRRI/Permesta terjadi di Sulawesi yang disebabkan oleh adanya hubungan
yang kurang harmonis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hal itu dikarenakan
jatah keuangan yang diberikan oleh pemerintah pusat tidak sesual anggaran yang diusulkan.
Hal tersebut menimbulkan dampak ketidakpercayaan terhadap pemerintah pusat. Puncak
pemberontakan ini terjadi pada tanggal 10 Februari 1958.

Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Deklarasi Djuanda


1). Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA)
Konferensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan pada tanggal 18–24 April 1955 di Bandung
bermanfaat terhadap dukungan bagi pembebasan Irian Barat yang saat itu masih diduduki
Belanda.
2). Deklarasi Djuanda
Kabinet Djuanda mendeklarasikan hokum teritorial. Deklarasi tersebut kemudian dikenal
sebagai Deklarasi Djuanda. Pengakuan atas Deklarasi Djuanda menyebabkan luas wilayah
Republik Indonesia meluas hingga 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km².

2. Rangkuman Perkembangan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer


a. Gunting Syafruddin
Dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengatasi defisit anggaran, pada
tanggal 20 Maret 1950, Menteri Keuangan, Syafrudin Prawiranegara, mengambil kebijakan
memotong semua uang yang bernilai Rp2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya.

b. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng


Rangkuman Perkembangan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer, Sistem Ekonomi
Gerakan Benteng merupakan usaha pemerintah untuk mengubah struktur ekonomi kolonial
menjadi struktur ekonomi nasional.
Tujuan :

Menumbuhkan kelas pengusaha di kalangan bangsa Indonesia. Para pengusaha Indonesia


yang bermodal lemah diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi
nasional.
Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing dan diberikan bantuan kredit.

Pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang menjadi maju.


Penyebab tidak dapat tercapainya tujuan Gerakan Banteng oleh para Pengusaha pribumi :

Tidak dapat bersaing dengan pengusaha nonpribumi dalam kerangka sistem ekonomi
liberal.
Memiliki mental yang cenderung konsumtif.
Sangat bergantung pada pemerintah.
Kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.
Ingin cepat mendapatkan keuntungan besar dan menikmati cara hidup mewah.
Menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan secara cepat dari kredit yang
mereka peroleh.
c. Nasionalisasi Perusahaan Asing
Nasionalisasi perusahaan asing dilakukan dengan pencabutan hak milik Belanda atau asing
yang kemudian diambil alih atau ditetapkan statusnya sebagai milik pemerintah Republik
Indonesia.

e. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)


Rencana ini tidak berjalan dengan baik disebabkan oleh hal-hal berikut:

Depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada akhir tahun 1957 dan awal 1958
mengakibatkan ekspor dan pendapatan negara merosot.
Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi perusahaan-
perusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak ekonomi.
Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang melaksanakan
kebijakan ekonominya masing-masing.
Glossarium
Deklarasi adalah sebuah pernyataan bersama yang diikuti oleh berbagai
komponen yang saling menguatkan atau berkolaborasi. Diantara
bagian-bagian yang berdeklarasi terdapat satu komitmen bersama
yang harus dilaksanakan atau diimplementasikan dalam suatu program
kegiatan

Finansial Menurut KBBI, finansial memiliki arti mengenai (urusan) keuangan.


Dari sudut pandang ilmu keuangan, finansial berarti membahas
bagaimana mempelajari kondisi keuangan individu, bisnis, atau
organisasi.

Gerakan Benteng adalah kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah Indonesia


bulan April 1950 dan secara resmi dihentikan tahun 1957. Tujuannya
adalah membina pembentukan suatu kelas pengusaha Indonesia
"pribumi" (dalam arti "non-Tionghoa).

Gunting Syafruddin adalah kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Syafrudin


Prawiranegara, Menteri Keuangan dalam Kabinet Hatta II, yang mulai
berlaku pada jam 20.00 tanggal 10 Maret 1950. Kebijakan itu dikenal
sebagai kebijakan berani yang ditetapkan Pemerintah Indonesia
dengan cara menggunting fisik uang kertas. Ketika itu, ada tiga jenis
mata uang yang beredar di Indonesia. Ketiga mata uang tersebut
adalah Oeang Republik Indonesia (ORI), mata uang peninggalan
pemerintah kolonial Hindia Belanda yang dikeluarkan oleh De
Javasche Bank, serta mata uang yang digunakan ketika NICA
(Belanda) berada di Indonesia pasca-kemerdekaan atau selama masa
revolusi fisik

Kabinet (serapan dari bahasa Belanda: kabinet) adalah suatu badan yang terdiri
dari pejabat pemerintah senior/level tinggi, biasanya mewakili cabang
eksekutif. Kabinet dapat pula disebut sebagai Dewan Menteri, Dewan
Eksekutif, atau Komite Eksekutif, penyebutan ini tergantung pada
sistem pemerintahannya dan diketuai oleh presiden atau perdana
menteri sebagai pimpinan kabinet.

Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika (disingkat KTT Asia Afrika atau KAA; kadang
juga disebut Konferensi Bandung) adalah sebuah konferensi antara
negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja
memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia,
Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan
Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia
Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18-24 April 1955, di
Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan
mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan
melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni
Soviet, atau negara imperialis lainnya

Partai Politik adalah organisasi yang mengoordinasikan calon untuk bersaing dalam
pemilihan di negara tertentu. Anggota partai umumnya memiliki
gagasan yang sama tentang politik dan partai dapat mempromosikan
tujuan ideologis atau kebijakan tertentu.

Pemberontakan adalah penolakan terhadap kepatuhan pemerintah otoritas[1].


Pemberontakan dapat timbul dalam berbagai bentuk, mulai dari
pembangkangan sipil (civil disobedience) hingga kekerasan
terorganisir yang berupaya meruntuhkan otoritas yang ada. Istilah ini
sering pula digunakan untuk merujuk pada perlawanan bersenjata
terhadap pemerintah yang berkuasa, tapi dapat pula merujuk pada
gerakan perlawanan tanpa kekerasan. Orang-orang yang terlibat dalam
suatu pemberontakan disebut sebagai "pemberontak".

Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki


peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen
memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan
parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.

Daftar Pustaka
Setiawan, Iwan, dkk. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/MTs Kelas IX, Edisi
Revisi, Cet. Ke-2, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.

https://pendidikansejarahku.blogspot.com/p/blog-page_22.html

https://serupa.id/masa-kemerdekaan-indonesia/

Singaraja, 30 Maret 2023


Guru Pamong Mahasiswa PPL

Luh Putu Suadyani, S.Pd Feni Afriani, S.Pd


NIP : 19681121 199802 2003 NIM: 2264825003

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan,

Made Ari Meitriana, S.Pd, M.Pd


NIP. 198005032006042003
2. Perangkat Pembelajaran (Bahan Ajar, Media Pembelajaran, dan Alat Evaluasi)

Bahan Ajar Media Pembelajaran Alat Evaluasi


Buku paket IPS SMP/Mts Whatsaap Group Pret-Test
kelas IX Edisi Revisi 2017.
Hak Cipta © 2017 pada
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. https://drive.google.com/f
ile/d/17UYPKTP3_vv3kf
3bAl4Ne2jSrgRaLSYT/vi
ew?usp=share_link
https://prezi.com/p/tqbyq5joox
cu/ips-kelas-8-bab-2-pert-3-b-
pluralitas-masyarakat-
indonesia/

Lembar Kerja Peserta Didik Laptop Post-Test


(LKPD)
https://docs.google.com/docum https://drive.google.com/f
ile/d/17UYPKTP3_vv3kf
ent/d/1-
3bAl4Ne2jSrgRaLSYT/vi
0bP0Dh0GCd5s4IV9jvfJ46id_5 ew?usp=share_link
mC2ed/edit?usp=share_link&o
uid=111487609330118193382
&rtpof=true&sd=true

Power Point (PPT) LCD

https://docs.google.com/presentati
on/d/170bn13MMit9qx7rG2laIf9
WQihaeTZzV/edit?usp=share_link
&ouid=111487609330118193382
&rtpof=true&sd=true

Video Pembelajaran materi Papan Tulis, Spidol


Masa Kemerdekaan (1945-
1950)

https://youtu.be/58tClsB0d14
3. Alat Evaluasi

ASESMEN FORMATIF
(As learning - penilaian antar teman)
A. Penilaian Sikap
1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Sub elemen Berempati kepada orang lain
Nama Sekolah : SMP N 2 Singaraja
Kelas/Semester : IX - 11 / (Genap)
Tahun pelajaran : 2022/2023
Menghargai jasa Menghargai Menghargai Total
Predikat
No Nama Siswa para pahlawan rekan Guru Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Kriteria:

4 = Sangat baik (bersungguh-sungguh) dalam melakukannya


3 = Baik dalam melakukannya
2 = Cukup baik dalam melakukannya
1 = Tidak baik dalam melakukannya
Total Skor= Jumlah nilai/nilai maksimal x 100
2. Dimensi Bergotong-royong
Subelemen Kerjasama, Saling ketergantungan positif, Komunikasi untuk mencapai tujuan
Nama Sekolah : SMP N 2 Singaraja
Kelas/Semester : IX - 11 / (Genap)
Tahun pelajaran : 2022/2023

Membagi Menjaga
Kerjasama Total
peran dalam hubungan Predikat
No Nama Siswa dalam Tim Skor
kerja tim dengan Tim
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Kriteria:
4 = Sangat baik (bersungguh-sungguh) dalam melakukannya
3 = Baik dalam melakukannya
2 = Cukup baik dalam melakukannya
1 = Tidak baik dalam melakukannya

Total Skor= Jumlah nilai/nilai maksimal x 100


3. Bernalar Kritis
Subelemen Mengajukan Pertanyaan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan
prosedurnya
Nama Sekolah : SMP N 2 Singaraja
Kelas/Semester : IX - 11 / (Genap)
Tahun pelajaran : 2022/2023

Menalar dengan Memberi


Bertanya dan
argumen sebelum saran-saran Total
ingin tahu mengambil
Predikat
No Nama Siswa untuk Skor
materi keputusan perbaikan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Kriteria:
4 = Sangat baik (bersungguh-sungguh) dalam melakukannya
3 = Baik dalam melakukannya
2 = Cukup baik dalam melakukannya
1 = Tidak baik dalam melakukannya

Total Skor= Jumlah nilai/nilai maksimal x 100

B. Penilaian Keterampilan
1. Penilaian Performance (Mempresentasikan)
Nama Sekolah : SMP N 2 Singaraja
Kelas/Semester : IX - 9 / (Genap)
Tahun pelajaran : 2022/2023

Penyampaian
Penyampaian
presentasi Total
Keaktifan presentasi
menguraikan Skor
Predikat
No Nama Siswa sistematis
tujuan penyajian
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Kriteria:
4 = Sangat baik dalam melakukannya
3 = Baik dalam melakukannya
2 = Cukup baik dalam melakukannya
1 = Tidak baik dalam melakukannya
Total Skor= Jumlah nilai/nilai maksimal x 100

C. Penilaian Produk
RUBRIK PENILAIAN LKPD
Kelompok :
Kelas :

Kriteria Skor Perolehan Skor


Siswa

(a+b+c)/30 x 100

a. Kesesuian dengan tema/topik


Produk yang dikumpulkan peserta didik sesuai 10
dengan tagihan lembar kerja
Produk yang dihasilkan cukup sesuai dengan topik 6,7
bahasan
Produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan topik 3,3
bahasan

b. Estetika

Produk yang dihasilkan sistematis, rapi, dan bersih 10


Produk yang dihasilkan mencakup 2 aspek 7,5

Produk yang dihasilkan mencakup 1 aspek 5

Produk yang dihasilkan tidak mencakup ketiga aspek 2,5

c. Isi Konsep pemecahan masalah


Konsep yang dijelaskan peserta didik sangat baik dan 10
belum pernah ada sebelumnya

Konsep yang dijelakan peserta didik sangat baik 6.7


namun pernah ada sebelumnya
Konsep yang dijelaskan peserta didik tidak dapat 3.3
memecahkan permasalahan yang terjadi

Nilai

Penilaian

Nilai Akhir /10 x 100 =

Predikat

Predikat Nilai:
D. Penilaian Pemahaman
Teknik : Tes
Jenis : Essay

No Indikator Pencapaian Soal Nomor


Kompetensi Soal
1 Melalui proses diskusi 1. Cobalah untuk melakukan 1
kelompok, peserta didik mampu Identifikasi kondisi politik,
mengidentifikasi perkembangan ekonomi dan sosial saat masa
politik, ekonomi, dan sosial pada demokrasi parlementer !
masa demokrasi parlementer

2 Melalui proses diskusi 2. Jelaskan 4 peristiwa penting yang 2


kelompok, peserta didik mampu terjadi pada masa demokrasi
menelaah 4 peristiwa penting parlementer:
dalam periode masa demokrasi a. Jatuh bangun kabinet
parlementer yakni jatuh
b. Pemilu 1955
bangunnya kabinet, pemilu
c. Gangguan Keamanan
1955, gangguan keamanan,
Gunting Syafruddin
d. Gunting Syafrudin

3 Melalui proses diskusi 3. Mengapa pemerintahan pada masa 3


kelompok peserta didik parlementer tidak berjalan dengan
menelaah penyebab masa baik ?
demokrasi parlementer tidak 4. Apa hal-hal yang seharusnya 4
berjalan baik. dilakukan pemerintah agar
pemerintahan dapat berjalan dengan
baik ?

E. Penilaian Pemahaman
Teknik : Tes
Jenis : Essay

No Indikator Pencapaian Soal Nomor


Kompetensi Soal
Melalui proses diskusi 5. Identifikasi kondisi politik, ekonomi dan
kelompok, peserta didik sosial saat masa demokrasi parlementer !
mampu mengidentifikasi
perkembangan politik,
ekonomi, dan sosial pada
masa demokrasi parlementer
Melalui proses diskusi 6. Jelaskan 4 peristiwa penting yang terjadi
kelompok, peserta didik pada masa demokrasi parlementer:
mampu menelaah 4 peristiwa e. Jatuh bangun kabinet
penting dalam periode masa f. Pemilu 1955
demokrasi parlementer yakni g. Gangguan Keamanan
jatuh bangunnya kabinet, h. Gunting Syafrudin
pemilu 1955, gangguan
keamanan, Gunting
Syafruddin

Melalui proses diskusi 7. Mengapa pemerintahan pada masa


kelompok peserta didik parlementer tidak berjalan dengan baik ?
menelaah penyebab masa
demokrasi parlementer tidak
berjalan baik.

4. Lesson Study

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Khusus untuk Supervisor: Dosen Pembimbing dan Guru Pamong)

Mata Pelajaran/Topik : IPS/ Demokrasi Parlementer (1950-1959)

Kelas/sekolah : Kelas IX (Sembilan) / SMP Negeri 2 Singaraja

Nama Guru Model : Feni Afriani

CapaianPembelajaran/ : Menyajikan hasil analisis tentang kronologi, perubahan dan kesinambungan


KompetensiDasar ruang (Geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari awal
kemerdekaan sampai awal reformasi

Skor:

1 = Tidak Baik

2 = Cukup Baik

3 = Baik
4 = Sangat Baik

Hasil Observasi
Hal yang diobservasi Skor
(tuliskan apa yang terjadi dan alasannya)

Apakah semua peserta didik benar-benar telah belajar 4 Ya, Peserta didik sudah benar benar
tentang topik pembelajaran hari ini? Bagaimana proses belajar tentang topik Pasar Bebas. Proses
mereka belajar? pembelajaran melibatkan siswa secara
aktif.

Peserta didik mana yang tidak dapat mengikuti kegiatan 4 Hampir semua peserta didik bisa
pembelajaran pada hari ini? mengikuti proses pembelajaran.

Mengapa peserta didik tersebut tidak dapat belajar dengan 4 Karena tidak fokus saat pembelajaran.
baik? Menurut Anda apa penyebabnya dan bagaimana Penyebabnya mungkin karena jam
alternatif solusinya? pembelajaran terakhir jadi sudah merasa

lelah.

Bagaimana usaha mahasiswa dalam mendorong peserta 4 Dengan cara melakukan pendekatan dan
didik yang tidak aktif untuk belajar? Apakah usaha bertanya kepada peserta didik apa yang
tersebut berhasil membuat tidak fokus dalam
pembelajaran. Berhasil, setelah
melakukan pendekatan dan guru
memberikan motivasi dan nasihat peserta
didik semangat kembali dalam
pembelajaran.

Apakah pembelajaran berjalan dengan efektif ? (Semua 4 Pembelajaran berjalan efektif dan peserta
kegiatan yang diberikan bermakna untuk peserta didik, didik antusias dalam pembelajaran. Hanya
semua peserta didik terlibat aktif dan tidak ada yangidle) perlu menyediakan media pembelajaran
untuk peserta didik.
Bagaimana usaha mahasiswa membantu peserta didik 4 mahasiswa terus mendampingi peserta didik
yang mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan dan memberikan solusi untuk mengatasi
pembelajaran? kesulitannya untuk mencapai tujuan
pembelajaran

Bagaimana usaha mahasiswa dalam memfasilitasi 4 Hal tersebut nampak saat presentasi, peserta
peserta didik yang lebih cepat dari rata-rata kelas dalam didik yang mampu mnyelesaikan dengan
mencapai tujuan pembelajaran? cepat memberikan solusi kepada teman yang
belum

Apakah mahasiswa melakukan modifikasi dari modul 4 Mahasiswa belum melakukan modifikasi
ajar/RPP? Apakah modifikasi tersebut merupakan Modul Ajar. Pembelajaran sesuai dengan
keputusan mahasiswa untuk merespons situasi kelas dan Modul Ajar.
peserta didik?

Apakah media pembelajaran yang digunakan mahasiswa 4 Media pembelajaran yang digunakan yakni
sesuai dengan perkembangan peserta didik dan materi? PPT sesuai dengan perkembangan peserta
didik dan materi. Interaksi peserta didik

Bagaimana interaksi peserta didik dengan sumber dengan sumber belajar sudah baik dan
4
belajar/media? saling berkaitan.

Bagaimana asesmen mengukur ketercapaian tujuan 4 Mahasiswa melakukan asesmen kognitif


pembelajaran atau ketuntasan belajar peserta didik? dengan melakukan pretest dan post test
sedangkan asesmen sikap dengan
menggunakan penilaian antar teman

Bagaimana mahasiswa merefleksikan pembelajaran yang 4 Dengan cara mengevaluasi danberkonsultasi


dilakukan? dengan guru pamong maupun DPL tentang
pembelajaran yang dilakukan pada siklus
Mandiri 1

Bagaimana Keterlaksanaan Pembelajaran ?

Keterlaksanaan pembelajaran sudah baik sesuai dengan Modul Ajar yang telah dibuat, peserta didik berpartisipasi
dan terlibat dalam pembelajaran.
Saran-saran untuk mahasiswa:

Mahasiswa sudah bisa melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik selanjutnya mahasiswa
mengukur sejauhmana peningkatan peserta didik dalam pembelajaran dari siklus 3 dan siklus selanjutnya.

Hari/tanggal Kamis , 30 Maret 2023

Nama observer Luh Putu Suadyani, S.Pd

Jabatan Guru Pamong / DPL/ Mahasiswa/Guru Sejawat*)

*) coret yang tidak sesuai


5. Hasil Refleksi
Hasil refleksi praktik pembelajaran siklus 3 yang saya lakukan pada Bulan Maret
2023 adalah penguasaan kelas sudah sangat meningkat dengan baik di bandingkan
dengan yang siklus Mandiri 2, penyusunan Modul Ajar sudah bisa di lakukan secara
mandiri. Proses pembelajaran yang saya lakukan menggunakan multimedia sehingga
peserta didik antusias dalam proses belajar mengajar, saya menyadari bahwa setiap
peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda sehingga saya menggunakan
multimedia dalam proses pembelajaran. Pada saat melakukan pembelajaran di jam
pertama penting bagi saya untuk mengecek kebersihan kelas dan mengabsen peserta
didik dengan menanyakan siapa saja yang tidak hadir tanpa harus saya sebutkan satu
persatu nama dari peserta didik.
Selanjutnya saya menampilkan materi melalui aplikasi Power point dan
menggunakan media LCD setelah menampilkan video pembelajaran saya akan
menanyakan apa saja yang peserta didik ketahui tentang Video yang telah di putarkan
tadi, kemudian dari video tersebut kira-kira apa yang akan kita pelajaran hari ini.
Peserta didik dengan beragam jawabannya langsung mengangkat tangan dan
menjawab, baru lah saya akan mengeluarkan pertanyaan pemantik pada peserta didik
Sesuai dengan indikator yang telah di susun.

Kemudian peserta didik mengerjakan LKPD yang sudah saya bagikan bersama
teman kelompok masing-masing, setelah selesai mengerjakan LKPD peserta didik
akan melakukan presentasi hasil diskusi mereka. Untuk melengkapi penjelasan dari
peserta didik saya juga akan memberikan tanggapan dari presentasi yang mereka
lakukan sehingga pemahaman mereka tentang pembelajaran hari ini utuh. Setelah
pembelajaran berlangsung tentu saja saya akan melakukan post-test dari pembelajaran
hari ini, yaitu dengan menampilkan post –test pada power point. Mereka tinggal
menjawabnya. Selain itu untuk penilaian masih hanya pada ranah kognitifnya saja jadi
belum secara holistik saya melakukan penilaian. Penilaian perorangan pun saya harus
meratakan ke semuasiswa, tidak berfokus pada satu siswa saja.
Semua rangkaian pembelajaran yang telah saya laksanakan di kelas diamati dan
dinilai oleh Teman sejawat. Tidak lupa Teman sejawat juga memberikan saya
evaluasi dan masukan serta saran yang sangat membantu saya agar pada pembelajaran
siklus berikutnya kekurangan yang ada dapat diperbaiki agar tercipta pembelajaran
yang lebih baik dan maksimal lagi.

6. Rencana Tindak Lanjut

Melalui praktik pembelajaran Mandiri 3 PPL II, saya akan melakukan perbaikan
dari refleksi yang saya lakukan. Langkah pertama yang akan saya lakukan adalah
mengevaluasi peserta didik untuk melihat sejauhmana peningkatan peserta didik dari
siklus 3 ini dengan siklus selanjutnya, sebelum pembelajaran saya lakukan pretest
terlebih dahulu baru saya lakukan post test di akhir pembelajaran, selanjutnya saya
akan melakukan test sumatif pada akhir materi ajar yang sudah saya ajarkan untuk
mengetahui sejauhmana peningkatan peserta didik melalui model pembelajaran
Problem Based learning .

Pertemuan selanjutnya saya akan mencoba dengan hal sama yaitu prestest terlebih
dahulu kemudian baru di akhir pertemuan melakukan post-test atau sumatif untuk
mengetahui keberhasilan model pembelajaran yang saya gunakan apakah tepat untuk
di terapkan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai