Anda di halaman 1dari 19

1.

Seorang wanita 24 tahun datang ke poliklnik dengan keluhan nyeri di lengan kiri, dan
memburuk saat digunakan. Pasien juga mengeluhkan badan terasa pegal, demam, keringat
malam, dan nyeri-nyeri sendi. Pada pemeriksaan fisk, tidak dijumpai adanya kelenjar lymp tidak
teraba, kekuatan otot dan sedni normal. Tidak dijumpai pols pada radial kiri. Terdapat bruit
pada subclavian kiri dan arteri carotid komunis. Hasil laboratorium didapati ESR yang meningkat
dan anemia ringan. Yang manakah kemungkinan keadaan yang dijumpai pada paisen diatas ?
A. Hipotensi
B. Bisa terjadi sudden death
c. Tekanan darah yang rendah dikaki dan tekanan darah yang tinggi di lengan
D. Terdapat murmur diastolic high-pitched
E. Tekanan darah yang tinggi di kaki dan tekanan darah yang rendah di lengan

2. Seorang perempuan 19 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam mendadak tinggi
sejak 3 hari, mual, muntah, disertai bintik kemerahan ada kulit yang tidak gatal. Kesadaran
kompos mentis, TD 100/60, nadi 100, nafas 20, suhu 38,4. Terdapat ptekie pada kedua tungkai
bawah, terdapat nyeri tekan pada epigastrium. Pemeriksaan fisik lain tidak ada kelainan. Lab
didapatkan NS-1 positif. Patogenesis terjadinya kelainan pada pasien ini adalah
A. Fragilitas pembuluh darah vena
B. Antibody dependen enhancement
C. Proses neutralizing antibodies
D. Aktivasi komplek imun
E. Vaskulitis Question 135 of 200

3. Tn DSSS, pria 37 tahun dievaluasi akibat infertilitas. Dia dan istrinya telah berusaha untuk
hamil anak selama 2 tahun terakhir namun tidak berhasil. Dia sebelumnya datang ke ahli
inferlitias , tetapi dirujuk ke endokrinologi setelah analisis sperma menunjukkan tidak adanya
sperma. Dia merasa sehat dan rutin konsumsi multivitamin. Pada pemeriksaan fisik tanda-tanda
vitalnya normal. Dia mempunyai rupa yangt inggi dan memiliki testis kecil, ginekomastia, dan
rambut wajah dan ketiak minimal. Analisis kromosom menegaskan sindrom Klinefelter.
Manakah dari pernyataan berikut ini benar? A. Kebanyakan kasus didiagnosis pada masa
prepubertas
B. Pemberian suplemen androgen memberikan efek minimal dalam kondisi ini.
C. Dijumpai peningkatan konsentrasi plasma estrogen
D. Konsentrasi plasma FSH dan LH menurun dalam kondisi ini
E. Risiko untuk tumor payudara tidak meningkat

4. Seorang perempuan Ibu rumah tangga berusia 50 tahun, memiliki usaha salon, datang
berobat ke poliklinik dengan keluhan sering merasa lelah disertai rasa tidak nyaman di bahu
dan leher, kepala tegang hilang timbul sejak 2 tahun lalu. Leher terasa sakit sekali terutama bila
mau tidur, setelah dipijat baru terasa enak dan bisa tidur. Saat bangun tidur, pasien masih
merasakan lelah dan nyeri timbul kembali. Kadang-kadang pasien terbangun dan sulit tidur
kembali. Pada pagi dan siang hari pasien juga merasa letih, apalagi setelah mengurus rumah
tangga. Keluhan sering dirasakan bila cuaca dingin, tetapi jarang muncul bila pasien sedang
diajak jalan-jalan oleh anaknya. Pasien tidak memiliki riwayat diabetes melitus dan tekanan
darah tinggi. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan organik yang bermakna. Masalah
somatik yang paling tepat pada pasien ini adalah :
A. Fibromyalgia
B. Myofacial syndrome
C. Tension headcahe
D. Chronic fatigue syndrome
E. Servical syndrome

5. Wanita 61 tahun didiagnosa dengan diffuselarge B-cell lymphoma stadium IV 1 tahun ini.
Saat ini dia mendapat 6 siklus rituximab-cyclophosphamide, doxorubicin, vincristine, and
prednisone (R-CHOP) dan tidak respon. Dan dilanjutkan dengan 2 siklus rituximabifosfamide,
carboplatin, and etoposide (R-ICE) dengan hasil partial respond an pasien melanjutkan dengan
autologous stem cell transplant (ASCT). Saat ini pasien mengalami limfadenopati axial bilateral
dengan hasil biopsi relaps limfoma. Pemeriksaan ICH CD45+ CD20+. Mutasi yang
mengakibatkan buruknya respon terapi pada pasien adalah:
A. myc
B.p16
C. bc13
D. histone lysine-N-methyltransferase 2 (EZH2)
E. p15-34

6. Seorang wanita berusia 23 tahun datang ke dokter karena khawatir kemungkinan menderita
lupus erythematosus sistemik setelah mendengar siaran kesehatan masyarakat di radio. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit di masa lalu, obat yang diminum adalah ibuprofen bila ada nyeri
lutut kanan. Pasien bekerja sebagai kasir di toko Pasien sering mengeluhkan adanya ulkus oral
intermiten dan nyeri lutut kanan. Pemeriksaan fisik tidak didapatkan adanya alopesia, ruam
kulit, atau pembengkakan sendi maupun peradangan. Pemeriksaan darah menunjukkan
antibodi antinuklear positif (ANA) pada titer 1.40, laborat lainya dalam batas normal. Manakah
dari pernyataan berikut ini yang benar?
A. Pasien memenuhi kriteria untuk lupus eritematosus sistemik karena dia memiliki tiga kriteria
untuk penyakit
B. Empat kriteria diagnostik diperlukan untuk didiagnosis dengan lupus eritematosis sistemik,
pada pasien ini terdapat 3 kriteria yang memenuhi
C. Jika urinalisis menunjukkan proteinuria, ia akan memenuhi kriteria untuk lupus eritematosus
sistemik
D. Adanya ANA positif saja sudah cukup untuk mendiagnosis lupus eritematosus sistemik
E. Empat kriteria diagnostik diperlukan untuk didiagnosis dengan lupus eritematosis sistemik,
pada pasien ini terdapat 2 kriteria yang memenuhi
D. Generalized Anxiety Disorder
E. Obsesif kompulsif

7. Seorang wanita berusia 29 tahun, datang ke Poliklinik Penyakit Dalam. Pasien didiagnosis SLE
dan Nefritis Lupus Kelas II sejak 1 tahun yang lalu, dan mendapatkan terapi Siklosporin dan
OAINS. Pasien sudah tidak menstruasi sejak 8 minggu yang lalu, dan hasil pemeriksaan
Kehamilan (+). Saat ini pasien mengeluh nyeri sendi, hasil pemeriksaan laboratorium trombosit
50.000/mm3
Pilihan terapi yang paling tepat untuk pasien adalah
A. Siklofosfamid
B. Metotreksat IV
C. OAINS + MMF
D.OAINS
E. OAINS + Azatioprin

8. Seorang perempuan berusia 68 tahun, selain metotreksat juga mengkonsumsi prednison 5


mg/hari untuk artritis rheumatoid yang diderita. Pasien takut terhadap kemungkinan
osteoporosis karena kakak perempuannya pernah mengalami fraktur panggul tahun lalu. Selain
rutin beraktivitas, dia berolahraga jalan kaki 30 menit setiap pagi, minum susu 2 gelas sehari,
tidak merokok dan tidak minum alcohol. DXA pasien menunjukkan osteopeni. Rencana
tatalaksana yang paling tepat pada pasien ini adalah :
A. Recombinant parathyroid hormone
B. Asupan kalsium dan vitamin D yang adekuat
c. Bisfosfonat
D. Perbaikan gaya hidup
E. Raloksifen

9. Seorang wanita berusia 29 tahun, datang ke Poliklinik Penyakit Dalam. Pasien didiagnosis SLE
dan Nefritis Lupus Kelas Il sejak 1 tahun yang lalu, dan mendapatkan terapi Siklosporin dan
OAINS. Pasien sudah tidak menstruasi sejak 8 minggu yang lalu, dan hasil pemeriksaan
Kehamilan (+). Saat ini pasien mengeluh nyeri sendi, hasil pemeriksaan laboratorium trombosit
50.000/mm3
Pilihan terapi yang paling tepat untuk pasien adalah
A. OAINS + Azatioprin
B. Siklofosfamid
c. OAINS
D. Metotreksat IV
E. OAINS + MMF

10. Seorang wanita 24 tahun datang dengan keluhan demam, malar rash, dan arthralgia pada
sendi tangan dalam beberapa bulan ini. Pemeriksaan titer andi-DNA antibody pasien sangan
tinggi, kan kadar komplemen yang rendah. Leukosit: 3210/mm3, Trombosit 94.000/mm3.
Pasien tidak ada mengkonsumsi obat apapun dan tidak adanya infeksi yang sedang
berlangsung.
Manakah pernyataan yang paling tepat untuk keadaan pasien ini ?
A. Jika muncul glumerulonefritis, trombositopenia berat, atau anemia hemolitik maka
terdapat indikasi pemberian dosis-tinggi glukokortikoid
B. Deformitas sendi akan sangat mungkin terjadi
c. Gejala susunan saraf pusat akan muncul dalam 10 tahun
D. Pada pasien dapat terjadi kedaan fenomena Raynaud ketika terpapar udara dingin
E. Proses penyakit tersebut sangat kontraindikasi untuk kehamilan

11. Seorang wanita 72 tahun datang dengan keluhan kaku dan nyeri apada leher dan bahu.
Gejala semakin memberat pada pagi hari dan berkurang seiring berjalannya hari. Pasien
menyangkal adanya nyeri kepala ataupun rahang yang kaku. Pemeriksaan fisik dalam batas
normal, tidak dijumpai adanya peradangan synovitis, nyeri tekan otot, atau ruam kulit.
Kekuatan otot deltoid dan iliopsoas normal. Range of motion di sendi bahu dan panggul normal.
Hasil laboratorium didapatkan lanju edap darah 92 mm/jam dan aemia normokrom ringan.
Yang manakah langkah yang paling tepat untuk penanganan pasien tersebut

Morning stiffness is the hallmark of an inflammatory arthritis. Morning stiffness is generally


characterized by difficulty mobilizing the joints after a prolonged period of rest.
Morning stiffness lasting for longer than one hour implies the presence of an inflammatory joint
disease

Many patients with RA may present with symptoms associated with an inflammatory process. These
symptoms may include unintentional weight loss, asthenia, fatigue, and myalgias

In general, the patient will notice joint pain and swelling that predominantly affects the small joints of
the hands and feet (particularly the metacarpophalangeal [MCP], metatarsophalangeal [MTP], and/or
proximal interphalangeal [PIP] joints). However, patients may present with other patterns of joint
involvement, including an acute monoarthritis.

Elevated acute phase reactants – Elevations of the erythrocyte sedimentation rate (ESR) and/or C-
reactive protein (CRP) level are consistent with the presence of an inflammatory state, such as RA.

Autoantibodies – These include rheumatoid factor (RF) and anti-cyclic citrullinated peptide (CCP)
antibodies

Radiographic abnormalities – Periarticular osteopenia, joint space narrowing, and bone erosions are
late manifestations of RA. When present, these manifestations are most often detected on plain
radiographs, although they may also be noted on magnetic resonance imaging (MRI) or
ultrasonography.

A. MRI shoulder bilateral


B. Pengobatan empiris dengan prednisone 15 mg perhari
C. Terapi Graded exercise
D. Biopsi arteri temporal
E. Biosi otot trapezius

12. Seorang laki-laki, 62 tahun, berobat ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada lipat paha kiri
yang makin memberat sejak 2 bulan yang lalu, terutama bila berjalan. Nyeri juga timbul baik
saat pasien tidur pada malam hari, maupun istirahat pada siang hari. Tidak terdapat kaku sendi
setelah inaktivitas lama. Pasien diketahui menderita asma dan minum prednison 5 mg/hari
sejak 10 tahun yang lalu. Pada foto rontgen pelvis tidak didapatkan gambaran osteoarthritis
coxae maupun fraktur akibat osteoporosis. Kemungkinan penyebab nyeri pada pasien ini adalah
:
Bone and muscle effects
 Osteoporosis – Osteoporosis is a well-known adverse effect of glucocorticoid use
The clinical manifestations of glucocorticoid-induced osteoporosis are the same as
those of other causes of osteoporosis. Most often, there are no clinical manifestations
until there is a fracture. Vertebral fractures are most common and are often
asymptomatic
 Osteonecrosis – Osteonecrosis (avascular or ischemic necrosis of bone) has also been
associated with glucocorticoid use, particularly with high doses of glucocorticoids.

Reduced perfusion leading to ischemia and eventual death of bone and marrow cells
(bone marrow infarction) and ultimate mechanical failure appears to be common to
most proposed etiologies. The process is most often progressive, resulting in joint
destruction within a few months to several years in the majority of patients

Groin pain is most common in patients with femoral head disease, followed by thigh and
buttock pain.

Weightbearing or motion-induced pain is found in most cases.

Pain in the absence of activity (ie, rest pain) occurs in approximately two-thirds of patients,
and nocturnal pain occurs in one-third [95]. When an extremity is affected, the position of the
limb (eg, elevated, dependent) does not alter the pain.

Although rare, pain in multiple joints suggests a multifocal process.

Plain radiography — The plain radiograph of any site affected by osteonecrosis can remain
normal for months after symptoms begin; the earliest findings are mild density changes
followed by sclerosis and cysts as the disease progresses.

 Myopathy – Myopathy is an infrequent complication of glucocorticoid therapy. It


presents as painless proximal motor weakness in both the upper and lower
extremities.

A. Osteonekrosis
B. Osteolitik akibat keganasan
c. Osteomielitis
D.Osteoporosis
E. Osteoarthritis

13. Laki-laki 70 tahun datang dengan keluhan fatigue dan sesak napas. Pasien tidak sedang
mengkonsi obat-obatan. Hasil labolatorium menunjukkan leukosit 4500/mm3 Hb 53 mg/dl,
MCV 116 fl, reticulocyte count 20 x 109/1 (N: 50–100) dan trombosit 51.000/mm3 Morfologi
darah tepi anisocytosis dan poikilocytosis dengan macrositik, oval macrocytes, teardrop
poikilocytes, red cell fragments, occasional keratocytes dan neutrofil hipersegmen. Creatinine is
105 umol/l (N: 60–125). Penyebab abnormalitas tersebut yang paling mungkin adalah:
Severe macrocytosis (MCV above 110 to 115 fL) is associated almost exclusively with megaloblastic
anemias

Anemia plus one or more additional cytopenias (leukopenia and/or thrombocytopenia) is suggestive
of a primary bone marrow problem (eg, megaloblastic anemia, myelodysplasia).

Neutrophils with more than five distinct lobes (picture 4) (referred to as multilobed or
hypersegmented neutrophils) are suggestive of a megaloblastic process.

A. Defisiensi asam folat


B. Defisiensi Vitamin B12
C. Atypical haemolytic uraemic syndrome (aHUS)
D. Myelodysplastic syndrome
E. Thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP)

14. Seorang pasien laki-laki 72 tahun dengan riwayat gout sejak 15 tahun terakhir datang ke
tempat praktek dengan keluhan serangan gout yang masih terjadi tiap bulan hingga pasien
tidak dapat berjalan selama 2-3 hari pada saat serangan. Riwayat penyakit dahulu antara lain
DMT2, hipertensi, PGK stadium 3 (GFR 42 mL/menit), dan dislipidemia. Pengobatan saat ini
allopurinol 200 mg/hari yang telah diminum selama 2 tahun (sebelumnya 100 mg/hari),
fenofibrat, dan losartan. Saat serangan pasien mengonsumsi prednison oral. Saat ini pasien
tidak ada keluhan, dan kadar asam urat serum 7,8 mg/dL. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan
tofus pada kedua siku dan pada jari-jari tangan.
Manajemen gout yang tepat untuk pasien ini adalah :
A. Tambahkan probenesid 3x500 mg dan stop aspirin
B. Cek HLA-B51 untuk menilai resiko hipersensitivitas allopurinol
c. Cek HLA-5801 untuk menilai resiko hipersensitivitas allopurinol
D. Stop allopurinol dan tambahkan febuxostat 80 mg/hari dan naproxen 2x250 mg
E. Dosis allopurinol ditingkatkan menjadi 300 mg/hari dan tambahkan kolkisin 0,5
mg/hari

15. Perempuan 38 tahun datang dengan keluhan mulut susah untuk ditutup, pasien
mengatakan kulit disekitar mulut mulai mengeras yang dirasakan sejak 6 bulan terakhir. Pasien
juga megeluh sering nyeri pada ujung-ujung jari tangan dan kaki sejak 2 tahun terutama pada
cuaca dingin. Pasien juga mengeluh kulit di jari-jari tangan dan kaki, lengan, badan, dan wajah
menjadi mengeras. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tensi 180/90 mmHg, nadi 90 kali per
menit, RR 20 kali per menit, temperatur axila 36,90 Gambaran salt pepper pada kulit dan ulkus
pada digiti 2 dan 3 manus dekstra. Dari pemeriksaan penunjuang ditemukan peningkatan LED
dan terdapat antibodi topoisomerase positif.
Apa tanda dan gejala yang khas pada kasus ini?
A. Kelainan pada makrovakuler yang menyebabkan lesi berbentuk salt papper
B. Kelainan pada makrovakuler yang menyebabkan lesi berbentuk salt papper
C. Adanya deposisi kolagen hanya pada jaringan ikat
D. Kelainan pada struktur mikrovaskuler berupa hipoksia dan hipertensi pulmonal
E. Ketidakseimbangan TNF alfa dan auto antibody

16. Seorang pria 44 tahun mengeluhkan mengi selama beberapa mingggu ini dan sekarang
datang ke poli rematologi karena keluhan nyeri dan kesemutan di lengan dan kaki. Terdapat
penurunan masa otot dikedua tangan dan kurangnya sensasi di kedua kaki. Hasi laboratorium
didapatkan leukosit 13.000 dengan eosinophil 28%. Kemungkinan diagnosa pasien tersebut
adalah
A. Polyarteritis nodosa
B. Churg-Strauss syndrome
C. Cryoglobullinemic vasculitis
D. Henoch-Schonlein purpura
E. Takayasu arteritis
17. Seorang pria 37 tahun datang ke IGD RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh dengan keluhan
sesak nafas yang semakin berat disertai batuk dengan dahak kehijauan. Batuk sudah dialami
berulang dengan dahak terkadang bercampur darah. Terdapat penurunan berat badan dan
riwayat sinusitis serta polip. Pasien telah menikah 8 tahun dan belum memiliki anak. Pasien
juga memiliki riwayat gangguan pencernaan yang berulang. Pada pemeriksaan fisik TD 120/75
mmHg, Nadi 105 kali/menit, Nafas 40 kali / menit, SpO2 70%, dan suhu 38°C. Pada pemeriksaan
fisik paru didapatkan Barrel chest dengan ronkhi pada kedua apeks paru disertai mengi.
Pernyataan berikut yang benar terkait penyakit yang diderita pasien tersebut adalah:
A. Pilihan terapi empiris adalah kombinasi penisilin atau sefalosporin generasi III
dengan aminoglikosida
B. Kelainan pada human leukocyte antigen (HLA) complex mendasari penyakit ini
C. Streptococcus pneumoniae merupakan kuman yang paling sering ditemukan
D. Volume residu paru akan menurun dengan kapasitas difusi yang meningkat
E. Pemberian steroid jangka panjang diperlukan pada pasien ini

18. Seorang pria, 38 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada tumit kaki kanan. Nyeri bersifat
tajam dan berdenyut-denyut setiap pasien melangkahkan kaki. Nyeri dirasakan setelah pasien
mengikuti kegiatan lari maraton yang diadakan perusahaan tempat ia berkerja. Riwayat jatuh
dan trauma tidak dijumpai. Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis penyakit
dalam dijumpai nyeri maksimum pada plantar fasia dari tuberositas kalkaneus. Pada
pemeriksaan laboratorium tidak dijumpai kelainan spesifik. Setelah dilakukan pemeriksaman
radiologi dijumpai adanya spur kalkaneal. Berikut ini yang pernyataan yang benar mengenai
diagnosa penyakit di atas adalah :
A. Terapi berupa mengurangi stres aktivitas, pemberian NSAID, injeksi intralesi
steroid dan injeksi Botulinum type A
B. Tindakan pembedahan merupakan terapi definitif pada penyakit ini
C. Merupakan salah satu bentuk entesopati dimana terdapat inflamasi pada tempat
insersi fasia plantaris pada kalkaneus
D. Stres sepanjang plantar fascia meningkat pada obesitas, alas kaki yang tidak tepat
dan ketidakstabilan struktur kaki
E. Injeksi Kortikosteroid dapat menyebakan ruptur fascia

19. Seorang laki-laki, 35 tahun, datang dengan keluhan nyeri lokal pada bagian medial sendi
siku kanan sejak 2 minggu dan dirasakan makin memberat. Dari anamnesa didapatkan pasien
gemar mengangkat beban di tempat fitness. Dari pemeriksaan fisik dijumpai kekuatan
menggenggam berkurang dan nyeri bertambah berat saat lengan bawah diekstensikan dengan
posisi pergelangan tangan dalam keadaan pronasi.
Berikut ini yang merupakan tatalaksana diagnosa di atas, kecuali:
A. Diatermi gelombang panjang
B. Hindari penggunaan berlebihan otot lengan bawah
c. Imobilisasi dengan bidai
D. Pemberian analgetik
E. Kompres dengan air dingin
20. Seorang laki-laki 30 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri dan
bengkak di tumit kanan yang mendadak saat bangun tidur sejak 2 minggu yang lalu Pasien
pernah mengalami keluhan serupa di pangkal ibu jari kaki kiri satu bulan sebelumnya. Dalam
waktu 3 hari keluhan itu hilang dengan minum asam mefenamat. Pasien sudah pernah
diperiksa kadar asam urat dalam darahnya saat itu 8,1 mg/dL. Data apa yang paling tepat untuk
menegakkan diagnosis secara definitif?
A. Kadar asam urat darah saat ini > 9 mg/dL
B. Didapatkan Kristal MSU (monosodiumurate) pada analisa cairan sendi
C. Jumlah lekosit > 50.000/mm3 pada analisa cairan sendi
D. Jumlah lekosit > 100.000/mm3 pada analisa cairan sendi
E. Didapatkan Kristal CPPD (calcium pyrophosphate dehydrate) pada analisa cairan Sendi

21. Seorang pria 40 tahun datang dengan keluhan nyeri hebat pada pergelangan kaki kiri. Tidak
ada riwayat trauma. Pasien selama ini mengkonsumsi obat hydrochlorothiazide untuk
hipertensinya. Pada pemeriksaan fisik, pergelangan kaki kiri sangan membengkak dan terdapat
nyeri tekan. Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Apakah tindakan selanjutnya yang
paling tepat untuk penanganan pasien tersebut?
A. Melakukan artosentesis
B. Konsul ortopedi untuk tindakan imobilisasi
C. Memulai colchicine dan antibiotik spectrum luas
D. Memulai allopurinol jika kadar asam urat meningkat
E. Merencanakan foto x-ray ankle untuk menyingkirkan fraktur

22. Seorang wanita 24 tahun datang ke poliklnik dengan keluhan nyeri di lengan kiri, dan
memburuk saat digunakan. Pasien juga mengeluhkan badan terasa pegal, demam, keringat
malam, dan nyeri-nyeri sendi. Pada pemeriksaan fisk, tidak dijumpai adanya kelenjar lymp tidak
teraba, kekuatan otot dan sedni normal. Tidak dijumpai pols pada radial kiri. Terdapat bruit
pada subclavian kiri dan arteri carotid komunis. Hasil laboratorium didapati ESR yang meningkat
dan anemia ringan. Yang manakah kemungkinan keadaan yang dijumpai pada paisen diatas ?
A. Hipotensi
B. Bisa terjadi sudden death
c. Tekanan darah yang rendah dikaki dan tekanan darah yang tinggi di lengan
D. Terdapat murmur diastolic high-pitched
E. Tekanan darah yang tinggi di kaki dan tekanan darah yang rendah di lengan

23. Seorang laki-laki 38 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya dalam keadaan sesak nafas yang
disertai batuk berdahak sejak 1 bulan yang lalu, disertai dengan penurunan berat badan,
keringat malam juga sering dialami pasien. Pasien juga mengeluhkan pernah mengalami batuk
darah. Pada evaluasi awal, BP 110/70 mmHg, HR 110 kali/menit, Pernapasan 26 kali / menit,
SpO2 98 %, dan suhu 37,8 °C. Pemeriksaan foto thorak ditemukan bayangan bulat lonjong
radioopak yang dikelilingi bayangan radiolusen. Diagnosa yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Pneumocystis Pneumonia
B. Aspergiloma
C. Bronkiektasis
D. Tuberkulosis paru
E. Histoplasmosis Paru kronik

24. Seorang wanita usia 60 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dan bengkak pada lutut
kanan yang timbul mendadak sejak 1 hari yang lalu. Pasien menyangkal adanya trauma, riwayat
demam, dan menggigil atau riwayat nyeri sendi sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tanda vital normal, IMT 27 kg/m2, dan artritis pada genu dekstra. Pada analisa cairan sendi
didapatkan jumlah leukosit 35000/ul. Pada pemeriksaan radiologis didapatkan gambaran
kondrokalsinosis. Kemungkinan penyebab keluhan pasien?
A. Pseudogout
B. Bursitis pas anserinus
c. Artritis septik
D. Artritis gout
E. Osteoarthritis genu
O E. MRI

25. Perempuan 37 tahun datang dengan keluhan sulit menelan yang dirasakan sejak 6 bulan
terakhir. Pasien juga megeluh sering nyeri pada ujung-ujung jari tangan dan kaki sejak 2 tahun,
terutama pada cuaca dingin. Pasien juga mengeluh kulit di jari-jari tangan dan kaki, lengan,
badan, dan wajah menjadi mengeras. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tensi 150/90 mmHg,
nadi 90 kali per menit, RR 20 kali per menit, temperatur axila 36,90 Gambaran salt pepper pada
kulit dan ulkus pada digiti 2 dan 3 manus dekstra. Dari pemeriksaan penunjuang Dari
pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 8,1 mg/dL, leukosit 6700/UL, trombosit 81.000/UL, BUN
72 g/dL, SC 2,1 gr/dL, LED 115, ANA tes positif, peningkatan LED dan terdapat antibodi
topoisomerase positif.
Organ apa saja yang sering terkena pada kasus ini?
A. Ginjal, dengan manifestasi glomerulonefritis progresif cepat
B. Jantung, nyeri dada, palpitasi, aritmia, perikarditis konstriktif dan CHE
C. Muskuloskletal, dengan kontraktur sendi-sendi kecil
D. Hematologi, dengan keluhan yang spesifik anemia aplastik
E. Paru, dengan pneumothoraks

26. Seorang pasien laki-laki berusia 22 tahun datang ke tempat praktek dengan keluhan nyeri
pada tumit kiri dan lutut kanan sejak 4-6 minggu ini. Pasien juga mengeluh nyeri saat berkemih,
gatal dan perih pada mata, dan tenggorokan terasa tidak enak. Pasien menyangkal adanya
demam. Pasien mengakui melakukan free sex beberapa bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan iritasi konjungtiva sedang, efusi lutut kanan dengan perabaan hangat dan nyeri
tekan, ROM ankle kiri normal, dan nyeri tekan pada insersi tendon Achilles. Dilakukan
artrosentesis dan analisis cairan sendi dari lutut kanan, dan didapatkan: WBC 6000/mm2,
pengecatan Gram dan kultur negatif, tidak didapatkan kristal. Hasil pemeriksaan darah tepi:
CRP 3.0 mg/dL, serum kreatinin 0.8 mg/dL, LED 30 mm/j, Hb 12,9 g/dL, Rheumatoid Factor
negatif, urinalisis blood +1, leukosit +1.
Diagnosis yang paling mungkin adalah :
A. Infeksi gonorrhea diseminata
B. Artritis psoriasis
c. Artritis Reumatoid
D. Artritis septik
E. Artritis reaktif

27. Seorang wanita berusia 23 tahun datang ke dokter karena khawatir kemungkinan menderita
lupus erythematosus sistemik setelah mendengar siaran kesehatan masyarakat di radio. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit di masa lalu, obat yang diminum adalah ibuprofen bila ada nyeri
lutut kanan. Pasien bekerja sebagai kasir di toko. Pasien sering mengeluhkan adanya ulkus oral
intermiten dan nyeri lutut kanan. Pemeriksaan fisik tidak didapatkan adanya alopesia, ruam
kulit, atau pembengkakan sendi maupun peradangan. Pemeriksaan darah menunjukkan
antibodi antinuklear positif (ANA) pada titer 1:40, laborat lainya dalam batas normal. Manakah
dari pernyataan berikut ini yang benar?
A. Pasien memenuhi kriteria untuk lupus eritematosus sistemik karena dia memiliki tiga kriteria
untuk penyakit
B. Empat kriteria diagnostik diperlukan untuk didiagnosis dengan lupus eritematosis sistemik,
pada pasien ini terdapat 3 kriteria yang memenuhi
C. Jika urinalisis menunjukkan proteinuria, ia akan memenuhi kriteria untuk lupus eritematosus
sistemik
D. Adanya ANA positif saja sudah cukup untuk mendiagnosis lupus eritematosus sistemik
E. Empat kriteria diagnostik diperlukan untuk didiagnosis dengan lupus eritematosis sistemik,
pada pasien ini terdapat 2 kriteria yang memenuhi

30. Seorang perempuan Ibu rumah tangga berusia 50 tahun, memiliki usaha salon, datang
berobat ke poliklinik dengan keluhan sering merasa lelah disertai rasa tidak nyaman di bahu
dan leher, kepala tegang hilang timbul sejak 2 tahun lalu. Leher terasa sakit sekali terutama bila
mau tidur, setelah dipijat baru terasa enak dan bisa tidur. Saat bangun tidur, pasien masih
merasakan lelah dan nyeri timbul kembali. Kadang-kadang pasien terbangun dan sulit tidur
kembali. Pada pagi dan siang hari pasien juga merasa letih, apalagi setelah mengurus rumah
tangga. Keluhan sering dirasakan bila cuaca dingin, tetapi jarang muncul bila pasien sedang
diajak jalan-jalan oleh anaknya. Pasien tidak memiliki riwayat diabetes melitus dan tekanan
darah tinggi. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan organik yang bermakna.
Masalah somatik yang paling tepat pada pasien ini adalah :
A. Fibromyalgia
B. Myofacial syndrome
c. Tension headcahe
D. Chronic fatigue syndrome
E. Servical syndrome

31. Tn DSSS, pria 37 tahun dievaluasi akibat infertilitas. Dia dan istrinya telah berusaha untuk
hamil anak selama 2 tahun terakhir namun tidak berhasil. Dia sebelumnya datang ke ahli
inferlitias , tetapi dirujuk ke endokrinologi setelah analisis sperma menunjukkan tidak adanya
sperma. Dia merasa sehat dan rutin konsumsi multivitamin. Pada pemeriksaan fisik tanda-tanda
vitalnya normal. Dia mempunyai rupa yangt inggi dan memiliki testis kecil, ginekomastia, dan
rambut wajah dan ketiak minimal. Analisis kromosom menegaskan sindrom Klinefelter.
Manakah dari pernyataan berikut ini benar?
A. Kebanyakan kasus didiagnosis pada masa prepubertas
B. Pemberian suplemen androgen memberikan efek minimal dalam kondisi ini.
C. Dijumpai peningkatan konsentrasi plasma estrogen
D. Konsentrasi plasma FSH dan LH menurun dalam kondisi ini
E. Risiko untuk tumor payudara tidak meningkat
32. Seorang perempuan 19 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam mendadak tinggi
sejak 3 hari, mual, muntah, disertai bintik kemerahan ada kulit yang tidak gatal. Kesadaran
kompos mentis, TD 100/60, nadi 100, nafas 20, suhu 38,4. Terdapat ptekie pada kedua tungkai
bawah, terdapat nyeri tekan pada epigastrium. Pemeriksaan fisik lain tidak ada kelainan. Lab
didapatkan NS-1 positif.
Patogenesis terjadinya kelainan pada pasien ini adalah
A. Fragilitas pembuluh darah vena
B. Antibody dependen enhancement
C. Proses neutralizing antibodies
D. Aktivasi komplek imun
E. Vaskulitis

33. Seorang wanita 22 tahun, baru menikah 2 bulan yang lalu, datang ke poliklinik penyakit
dalam untuk berobat rutin dan berencana ingin punya anak. Pasien menderita lupus sejak 8
bulan yang lalu. Obat rutin yang diminum yaitu metilprednisolon 4 mg per hari, mycophenolate
mofetil 2x500 mg, captopril 2x6,25 mg. Pasien memiliki riwayat asma dan memakai obat
semprot bila sesak. Dari pemeriksaan fisis ditemukan BP 130/70, HR 82x/i, RR 20x/i.
laboratorium dengan Hb 9,2 mg/dl, leukosit 8.000/mm3, LED 46 mm/jam, kolesterol total 290
mg/dl, LDL 200 mg/dl, Triglesirida 250 mg/dl, ureum 45 mg/dl, kreatinin 1,3 mg/dl, esbach
3,5g/24 jam.
Manakah temuan klinis pada pasien saat ini yang belum dianjurkan hamil?
A. Hiper-LDLemia
B. Riwayat hipertensi
C. Esbach 3,5g/24 jam
D. Pemakaian inhalasi salbutamol
E. Ureum 45mg/dl dan kreatinin 1,3 mg/dl

34. Seorang pasien wanita berumur 58 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala,
kelelahan, berat badan menurun dan demam. Pasien juga mengeluhkan adanya gangguan
penglihatan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 110
kali/menit, nafas 20 kali/menit dan suhu 39,80C. Pada pemeriksaan A. Temporalis teraba lemah
dan nyeri tekan di bagian temporal. Pemeriksaan anjuran pada pasien ini adalah:
A. ANCA
B. Arteriogram
C. Biopsi arteri temporal
D. CT scan dengan kontras
E. Kadar komplemen

35. Seorang perempuan berumur 45 tahun datang berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan nyeri dan kemerahan pada kedua tungkai sejak 3 bulan yang lalu. Pasien memiliki
riwayat asma bronkhial dan alergi terhadap antalgin. Pada pemeriksaan darah tepi didapatkan
peningkatan eosinifil. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini adalah :
A. Vaskulitis leukositoklastik
B. Poliarteritis nodosa
C. Sindromm churg-strauss
D. Purpura henoch-schoenlein
E. Granulomatosis wagener

36. Seorang wanita 30 tahun, hamil 5 bulan dengan riwayat lupus sejak 4 tahun terakhir. Pasien
mengaku menghentikan sendiri obatnya sejak 2 tahun yang lalu karena tidak ada keluhan. Dari
pemeriksaan fisik ditemukan alopesia, ruam malar, stomatitis serta tanda kehamilan sesuai
umur kehamilan. Pemeriksaaan laboratorium lain dalam batas normal. Pemeriksaan yang anda
usulkan untuk mendeteksi kemungkinan efek lupus terhadap janin adalah :
A. Anti Ds.DNA
B. Anti SM
C. ANA test
D. Scl-70
E. Anti Ro-La

37. Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak 2 bulan yang
lalu, batuk kadang disertai dahak bercampur darah. Pasien juga mengeluh badan semakin kurus
dan demam hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien sakit sedang, kesadaran
kompos mentis, TD 110/70 mmHg, nadi 96x/mnt, frekuensi nafas 20x/mnt, suhu 37,6o C. Pada
pemeriksaan paru didapatka rhonki basah kasar nyaring pada daerah apeks kanan. Pemeriksaan
jantung dalam batas normal. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan : LED 80 mm/jam;
Leukosit 10.200/mm3 ; Hb 10,6 gr%; Ht 35%; trombosit 165.000 mm 3. Pemeriksaan BTA
sputum 3x didapatkan hasil positif. Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan adanya kavitas
diserta bercak-bercak fibroinfiltrat di sekitarnya pada kedua daerah apeks paru.
Pasien mendapat terapi OAT 4 FDC 1x3 kaplet. Setelah 2 hari minum obat, pasien mengeluh
muncul bentol-bentol dikulit seluruh tubuh, kemerahan dan gatal. Pasien dilakukan
pemeriksaan skin prick test. Berdasarkan patofisiologinya, reaksi yang mendasari uji tersebut
adalah ......
a. Hipersensitivitas tipe I
b. Hipersensitivitas tipe II
c. Hipersensitivitas tipe III
d. Hipersensitivitas tipe IVa
e. Hipersensitivitas tipe IVb

38. Seorang wanita usia 52 tahun datang dengan keluhan sering merasa kepanasan dan banyak
berkeringat sejak 3 bulan teakhir. Pasien sebelumnya mengira keluhan tersebut merupakan
gejala setelah menopause. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/90 Nadi 120x/menit
regular, laju nafas 20x/menit, suhu 37,2. Ditemukan eksopthalmus di kedua mata. Hasil
laboratorium didapatkan kadar Free T4 40,55, TSHs <0,05. Rekasi hipersensitivitas yang
beruhubungan dengan patogenesis penyakit pasien tersebut adalah?
A. Tipe I
B. Tipe II sitotoksik
C. Tipe II non-sitotoksik
D. Tipe III
E. Tipe IV

39. Seoreng perempuan 20 tahun datang dengan keluhan bibir bengkak dan bentol di hampir
seluruh badan sejak 2 jam yang lalu setelah pasien mengonsumsi udang. Keluhan yeng dialami
pasien terjadi karena:
A. Resksi antigen dan antibody IgG ( tipe 3)
B. Aktivasi sel limfosit sitotoksik( tipe 4)
C. Aktivasi komplemen oleh kompleks imun
D. Pelepasan mediator sel mast yang diperantari oleh IgE (hipersensitivitas tipe 1)
E. Aktivasi makrofag dan komplemen

40. Seorang laki-laki 35 tahun datang ke polikhnik karena tiba-tiba mengeluh sesak
napas. Lima menit sebelumnya os mendapatkan suntikan vaksinasi meningitis karena akan
pergi umrah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, sakit berat, TD
110/70 mmHg; frekuensi nadi 110x/menit, reguler, isi cukup, frekuensi napas 24x/menit,
teratur. Paru: vesikuler, tidak ada ronki, wheezing (+/+), stridor negatif Terdapat urtikaria
pada kedua lengan dan badan. Terapi yang harus segera diberikan pada os ini adalah
A. Adrenalin 1:10.000 dosis 1 mg intravena
B. Adrenalin 1:10.000 dosis 0,3 mg intramuskular
C. Adrenalin 1: 1.000 dosis 0,3 mg intramuskular
D. Adrenalin 1: 1.000 dosis 0,3 g subkutan
E. Adrenalin 1:10.000 dosis 0,4 mg subkutan

41. Manakah pernyataan yang benar mengenai reaksi hipersenstivitas?


A. Reaksi hipersensitivitas tipe I diperantarai oleh IgA
B. Reaksi hipersensitivitas tipe II diperantarai oleh imunoglobulin yang terdeposisi di jaringan
C. Reaksi hipersensitivitas tipe III diperantarai oleh kompleks imun terutama di kulit
D. Reaksi hipersensitivitas tipe IV diperantarai oleh sel T CD8+
E. Reaksi hipersensitivitas tipe IV dapat diperantarai oleh neutrofil

42. Laki-laki, umur 14 tahun datang ke IRD RS dengan keluhan timbul bentol kemerahan dikulit
seluruh tubuh dan gatal, terasa tidak enak di leher, nafas berat. Keluhan ini timbul 20 menit
setelah makan kacang tanah. Sebulan sebelumnya juga pernah mengalami keluhan serupa.
Kesadaran compos mentis, T 120/80 mmHg, N 98x/menit teratur isi cukup, RR 26 x/menit.
Diagnosis penderita tersebut :
A. Keracunan makanan
B. Intoleransi makanan
C. Reaksi hipersensitivitas akut
D. Reaksi anafilaksis dengan ancaman edema laring
E. Reaksi Sitotoksik

43. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklink dengan keluhan kelemahan sisi sebelah
kiri saat hendak bangun dari tidur sejak 2 hari yang lalu. Pasien bekerja sebagai bartender
sebuah night club sejak 5 tahun yang lalu. Pasien merupakan pengguna narkoba suntik dan
sering berganti pasangan. Memiliki riwayat darah tinggi 3 tahun tidak kontrol teratur.
Penurunan berat badan kurang dari 10% dalam 3 bulan terakhir dan 6 bulan yang lalu pernah
menderita herpes zooster dan sariawan dimulut. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
180/100 mmHg , denyut nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, jantung dan paru dalam
batas normal. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 13gr/dL, leukosit 5500/mm3, hitung jenis
0/2/74/18/6. Pasien ini dikonsultasi oleh bagian neurologi dengan hasil pemeriksaan anti HIV
positif. Pemeriksaan CT scan kepala didapatkan asymmetric target sign.
Bagaimana saran anda pada kasus tersebut ?
A. Diberikan ARV bila CD4 <200/ul
B. Diberikan ARV bila CD4 <350/ ul
C. Diberikan ARV bila CD4 <500/ul
D. Mulai pemberian obat Anti retrovirus (ARV)
E. Vaksinasi MMR, Varisela, Influenza dan Pneumokokus tanpa menunggu CD4

44. Seorang lakilaki berusia 28 tahun datang ke IRD dengan keluhan nyeri kepala dan mata serta
disertai penglihatan kabur yang dirasakan sejak 1minggu yang lalu. Pasien telah didiagnosis
AIDS sejak 1 tahun yang lalu kemudian meminum ARV namun sering lupa. Pada pemeriksaan
funduskopi ditemukan nekrosis multifocal atau bilateral, bercak multiple yellowish white di
daerah kutub posterior.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah :
A. Koreoretinitis toxoplasma
B. CMV retinitis
C. Retinal detachment
D. Histoplasmosis
E. Koreoretinitis TB

45. Seorang perempuan usia 18 tahun dibawa ke IGD setelah tersengat lebah. Keluhan sesak
nafas. Pemeriksaan fisik gelisah, TD 80/40, HR 112 x/mnt, RR 28 x/mnt, suhu 36.2. Penanda
serum berikut yg sesuai dengan patofisiologi :
A. Triptase
B. Epinefrin
C. Chymase
D. Chaptesin G
E. Prostaglandin 2
46. Laki-laki dengan keluhan sesak, batuk dan kemerahan serta gatal yang diperberat setelah
pasien memakai sarung tangan saat kerja. setelah kerja keluhan berkurang. Pemeriksaan (untuk
menentukan penyebab yg sebaiknya dilakukan ialah:
A. tes patch
B. tes uji tusuk kulit
C. spirometry

47. Pasien muda, bekerja di pabrik sabun (lupa) sesak mulai timbul, berkurang apabila pasien
libur. Bagaimana diagnosis…
A. spirometri sebelum dan sesudah kerja
B. tes provokasi nasal
C. tes tusuk
D. patch tes
E. lupa

48. Perempuan 23 th datang ke poli utk kontrol lupus yg diderita 3 bln. Lab saat ini Hb 7.4,
leuko 2000, trombo 90.000. ds-DNA 30. Dengan terapi MP 8mg/hr, AZA 50 mg 2x1, HCQ
1x200mg/hr, Cotrimoxazole 960mg/hr.
Obat apakah yg dicurigai menyebabkan leukopenia pada pasien?
a. AZA + Cotri
b. MP + AZA
c. MP + Cotri
d. HCQ + Cotri
e. MP + HCQ

49. Perempuan/laki2, dg keluhan Tensi tangan kanan dan tangan kiri berbeda, demam (+).
Diagnosis pada pasien ini?
A. Arteritis Takayasu
B. Arteritis temporal (x)
C. Wagner granulomatosis
D. Churg strauss
E. Arteritis temporal

50. Laki2, rencana ke Afrika. Immunodefisiensi (on terapi imunosupresan). Vaksin yg tidak boleh
diberikan?
A. Yellow fever
B. Typhoid
C. Pneumococcus
D. Meningococcus
E. Hepatitis

51. Seorang wanita 30 tahun datang dengan keluhan lemas. Dari pemeriksan laboratorium
didapatkan Hb 6,2 gr/dl, MCV 92 MCH 32, bilirubin total 10,6, LDH 1000. Hasil pemeriksaan
comb test (+).
Patofosiologinya
A. Reaksi hipersensitif tipe I
B. Reaksi hipersensitif tipe II
C. Reaksi hipersensitif tipe III
D. Reaksi hipersensitif tipe IV
E. Reaksi hipersensitif tipe IVB

52. Laki2, pilek, hidung tersumbat. Keluhan dirasakan setiap hari selama 3 bulan terakhir. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan sekret serous, dengan ada polip hidung,,,
A. Rhinitis vasomotor
B. Rhinitis alergi persisten ringan
C. Rhinitis alergi persisten sedang
D. Rhinitis alergi persisten berat
E. Rhinitis Alergika

53. Seorang wanita 21 tahun datang dengan keluhan demam setelah 7 hari dilakukan vaksin
kedua moderna. Pasien juga mengeluh sesak nafas. Riwayat vaksin pertama tidak ada keluhan.
Pemeriksaan fisik. dilakukan pemeriksaan swab PCR covid 19 dikatakan positif.
Bagaimana mekanisme patofisiologi pada kasus pasien tersebut?
a. Vaccine ASSOCIATED enhanced disease
b. coagulation intravascular pulmonary
c. ….
d. ….
e. …..

54. Seorang wanita dengan SLE datang untuk konsultasi mengenai vaksin covid (?). Saat ini
pasien tidak ada keluhan. Terapi rutin saat ini yaitu hidroksikloroquin 1x200mg dan predison
1x20mg. Bagaimana saran anda terhadap pasien?
a. pasien dapat divaksin kapanpun
b. stop prednisone 2 minggu sebelum vaksin pertama hingga 2 minggu setelah vaksin kedua
c. stop prednisone dan HCQ 2 minggu sebelum vaksin pertama hingga 2 minggu setelah vaksin
kedua
d. …
e. …

55. Pasien SLE hamil, keterlibatan ginjal dengan PUK 1gram/ 24 jam. Obat terakhir: MP 2x8mg,
MMF. Apa yang anda sarankan?
A. terminasi kehamilan
B. Melanjutkan kehamilan naikkan dosis MP
C. Melanjutkan kehamilan, hentikan MMF
D. Melanjutkan kehamilan, MMF ganti azatriopin
E. MP Pulse Dose
56. Pasien wanita datang dengan penurunan kesadaran 1 hari SMRS, Riw. SLE namun tidak
kontrol rutin dan sempat tidak minum obat. Pada PF terdapat striae pada abdomen. CT scan
kepala normal. Patogenesis:
A. Trombosis vena serebral
B. Neuroinflamasi, vaskulopati
C. Trombosis arteri serebral
D. Efek samping kortikosteroid
E. infeksi

57. Seorang perempuan berusia 35 tahun terdiagnosa Nefritis Lupus sejak tahun 2017. Pada
biopsi ginjal didapatkan gambaran Glomerulonefritis membranosa difus. Menurut Klasifikasi
Nefritis Lupus WHO tahun 2003, pasien ini termasuk ke dalam :
A. Nefritis Lupus kelas I
B. Nefritis Lupus kelas II
C. Nefritis Lupus kelas III
D. Nefritis Lupus kelas IV
E. Nefritis Lupus kelas V

58. Seorang wanita 35 tahun, hamil 6 bulan dengan riwayat lupus sejak 3 tahun terakhir. Pasien
mengaku menghentikan sendiri pengobatan sejak 2 tahun yang lalu karena tidak ada keluhan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan alopesia, ruam malar, stomatitis serta tanda kehamilan
sesuai umur kehamilan. Lain-lain dalam batas normal. Pemeriksaan yang anda usulkan untuk
mendeteksi kemungkinan efek lupus terhadap janin adalah :
A. Anti Ro/La
B. Anti Sm
C. Anti DsDNA
D. Scl-70
E. ANA test

60. Seorang wanita, 22 tahun datang ke klinik alergi imunologi dengan keluhan ingin bunuh diri
dikarenakan tidak berhasil memberikan anak kepada keluarga besar suaminya. Ia
menyampaikan jika sudah 3 kali mengalami keguguran diusia kehamilan yang masih muda.
Kemudian anda melakukan pemeriksaan dengan hasil Anticardiolipin. Patogenesis kasus
tersebut adalah:
A. Antibodi anticardiolipin akan menurunkan adhesi trombosit pada endotel sehingga terjadi
thrombosis di vascular seluruh tubuh
B. Adanya B2 glycoprotein Antibody mampu berikatan dengan Annexin V yang akan
menghambat aktivitas PLA2
C. Terbentuknya antibody B2 glycoprotein sehingga tidak terkontrolnya aktivitas PLA2
D. Adanya kerusakan endotel vascular seluruh tubuh oleh antibody anticardiolipin yang
menyebabkan perdarahan internal pada plasenta
E. Terbentuknya mikrotrombosis pada seluruh tubuh yang diperantai oleh antibody sel bakteri
yang menginfeksi.
61. Seorang laki laki, 32 tahun dating ke klinik anda dengan keluhan diare tersu menerus
sudah2 bulan, penurunan berat badan drastic. Kemudian anda melakukan pemeriksaan;
limfadenopathy colli (+), hepatosplenomegaly (-), HB: 9.8, AL: 3400, AT: 90.000. Rapid HIV (+),
CD4: 250. Os akhirnya mengaku kalua pernah didiagnosis HIV 1 tahun yang lalu namun engggan
meminum obat ARV karena beralasan CD4 masih bagus. OS kemudian bertanya kepada anda
proses apa saja yang terjadi pada pasien yang baru terinfeksi HIV. Manakah dibawah ini proses
yang terjadi pada infeksi akut HIV:
A. Adanya aktivasi imun yang berlebihan mengakibatkan aktivasi system komplemen dan sel T
sitotoksik
B. Aktivasi imun mengakibatkan menurunnya sitokin inflamasi akibat melemahnya produksi sel
T
C. Aktivasi imun akan mengakibatkan meningkatnya ekspresi marker fenotip pada sel T dan sel
B
D. Aktivasi imun oleh kelenjar limfoid sehingga produksi Sel T dan sel B meningkat dalam
pembentukan Immunoglobulin
E. Aktivasi sistem imun terutama peningkatan produksi dan fungsi sel T guna melawan virus

Anda mungkin juga menyukai