Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Problem Pengembangan, Lulusan, dan Standar Pengelolahan

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Materi PAI SMP/SMA

Dosen Pengampu: Chusnul Chotimah M. Pd.I

Disusun Oleh :

1. Luthfi Inayatur Rofi’ah (2001011864)

2. Sri Wijayanti (2001011868)

3, Moch. Faruq Fitriansyah (2001012055)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH

JOMBANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaiakan kehadiran Allah Azza Wajala,
karena berkat kemurahannya makalah dapat kami selesaikan sesuai yang di
harapkan. Dalam makalah ini kami membahas”PROBLEM Pengembangan,
lulusan, dan standar Pengelolahan dan standar Pengelolaan”.

Sholawat dan salam senantiasa tertuju kepada sang Proklamator Islam Nabi
Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi semua makhluk. Dan berkat
rahmatnya kita bisa berdiri tegak terang benderang seperti apa yang kita rasakan
saat ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pembaca khususnya saya para mahasisiwa
UNIVERSITAS KH.A.WAHAB HASBULLAH TAMBAK BERAS JOMBANG,
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna.untuk itu, kepada dosen membimbing saya minta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca.

Jombang, 9 Maret 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan, Lulusan, dan Standar Kompetensi

B. Menjelaskan problem Pengembangan standar Isi PAI

C. Menjelaskan Problematika Pengembangan standar Kompetensi Lulusan


PAI

D. Menjelaskan Problematika Pengembangan standar Proses PAI

E. Menjelaskan Problematika Pengembangan standar Pengelolaan PAI

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kualitas suatu bangsa sangat tergantung dengan kualitas pendidikan


bangsa itu sendiri. sebab kualitas pendidikan bangsa akan dapat
mengangkat peradaban bangsa itu.1 Dengan dasar pendidikan yang
berkualitas, maka suatu bangsa akan dapat menata semua aspek kehidupan
mereka menjadi lebih baik dan bermartabat, baik dalam bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya dan bahkan pada bidang pertahanan serta
keamanan negaranya. Martabat bangsa yang demikian akan menjadi lebih
baik dan tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa lainya. Karena hanya
dengan modal ini, bangsa tadi mampu memenangkan percaturan persaingan
di era global ini.

Guru pendidikan agama islam (PAI) menjadi tumpuan harapan


masyarakat, sebab guru PAI menjadi figur dalam pembentukan kepribadian
dan akhlak mulia. Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan
sesuai dengan standar Nasional pendidikan dilakukan Evaluasi, akreditasi,
dan sertifikasi. Dalam memberikan layanan pendidikan pengelolahan
sekolah berusaha memberikan standar minimal kepada peserta didik dalam
mencapai prestasi belajar.2

Penetapan standar proses pendidikan merupakan kebijakan yang


sangat penting dan strategis untuk pemerataan dan peningkatan kualitas
pendidikan. Melalui standar proses pendidikan setiap guru atau pengelola
sekolah dapat menentukan bagaimana seharusnya proses pembelajaran
berlangsung. Dengan demikian, pencapaian standar proses untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dapat dimulai dari menganalisisi setiap
komponen.

1
Rasidi. 2007. Materi PAI SMP/SMA hal.7
2
Sudjana, Nana. 2009 . Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan Pengembangan, Lulusan, dan standar
kompetensi?
2. Apa yang dimaksud Problem Pengembangan standar Isi PAI?
3. Apa yang dimaksud Problematika pengembangan standar kompetensi
lulusan PAI?
4. Apa yang dimaksud Problematika Pengembangan standar Proses PAI?
5. Apa yang dimaksud Problematika Pengembangan standar Pengelolaan
PAI?
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. Memahami Pengertian Pengembangan, Lulusan, dan Standar
Kompetensi.
2. Mengetahui Problem Pengembangan standar Isi PAI
3. Mengetahui problematika pengembangan standar kompetensi lulusan
PAI
4. Mengetahui Problematika Pengembangan standar Proses PAI
5. Mengetahui Problematika Pengembangan standar Pengelolaan PAI

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan, Lulusan, dan Standar Kompetensi Isi
Pendidikan Agama Islam
Pemerintah telah menetapkan standar pendidikan (SNP) yang berfungsi
sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dalam
rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. SNP merupakan kriteria
minimal untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta karakter bangsa yang bermartabat.3
Selanjutnya dalam peraturan pemerintah Nomor 55 Tahun 2007,
dinyatakan bahwa pengelolaan pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
berada pada kementrian Agama dan pengelolahan. Kemudian dalam
materi pengembangan merupakan salah satu sumber belajar yang berisi pesan
dalam bentuk konsep, prinsip, definisi, gugus isi atau konteks, data maupun fakta,
proses, nilai, kemampuan dan keterampilan.4 Dan Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016, Lulusan adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Itulah mengapa, setiap melakukan pembelajaran seorang guru harus
mengacu pada standar tersebut.5

Standar kompentensi isi adalah mencakup lingkup materi minimal dan


tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dalam Pasal 6 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dinyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan. dan khusus
pada Jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: 1) kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia. 2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian. 3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. 4)
kelompok mata pelajaran estetika, dan 5) kelompok mata pelajaran Jasmani, olah
raga dan kesehatan.

B. Problem Pengembangan Standart Isi PAI

3
Rasidi. 2007. Materi PAI SMP/SMA hal.12
4
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007
5
Peraturan Menteri Pendidikan Tahun 2016
Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan Agama Islam (PAI) yang
bermutu dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, standar isi adalah mencangkup
lingkup materi minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi
ini merupakan standar minimal yang harus dikuasai peserta didik melalui proses
pembelajaran pada satuan pendidikan yang diselenggarakan, menantang, dan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang
cukup, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan minat, bakat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia tersebut dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha Esa serta berakhlak mulia, akhlak mulia mencangkup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama itu
sendiri.
Pendidikan agama islam sebagai pendidikan moral bertujuan untuk
mewujudkan karakter peserta didik yang memahami, meyakini, dan menghayati,
nilai-nilai islam serta memiliki komitmen untuk bersikap dan bertindak konsisten
dengan nilai-nilai , angota ,masyarakat, warga negara dan warga dunia. 6

Terdapat beberapa problem pengembangan standar PAI yaitu:

1. Hadir dari stigma negatif masyarakat bahwa PAI adalah mata pelajaran yang
tidak terlalu penting. PAI dirasa sangat kolot dan tidak perlu terlalu dipenting-
pentingkan. Agama adalah urusan pribadi yang rapat dan sangat privasi. Sehingga
mereka lebih memilih mengupayakan segala cara agar anaknya mendapatkan
pendidikan eksakta lebih banyak (seperti memasukkannya di bimbel) dan sedikit
waktu untuk Pendidikan Agama Islam.
2. Upaya pemerintah untuk menerapkan pembelajaran tematik dalam K-13
sepertinya belum sepenuhnya dipahami oleh guru kelas. Mereka harus
menghubung-hubungkan satu tema dengan yan lainnya. Jika tidak cukup
kompeten, tentu sangat membingungkan. Terlebih sistem ini memberikan

6
Harjanto. Perencanaan Pembelajran.2005 hal. 8
kesempatan kepada semua guru untuk membelajarkan nilai-nilai keislaman.
Sehingga guru kelas pun harus tetap menguasai materi Pendidikan Agama Islam.
3. Kurangnya minat siswa untuk belajar PAI.

C. Problematika Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan PAI

Standar kompetensi kelulusan ini digunakan sebagai pedoman penilaian dalam


menentukan kelulusan peserta didik yang dilihat dari kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. 7Adapun problem atau kesulitan yang dihadapi lulusan PAI, antara
lain:

a. Kesulitan dalam menghadapi adanya pembedaan individu ketika sudah


berhadapan langsung dengan anak didik, yang mungkin disebabkan oleh IQ,
watak, atau latar belakang kehidupannya.
b. Kesulitan dalam menentukan materi yang cocok.
c. Kesulitan dalam memilih metode yang tepat.
d. Kesulitan yang mengadakan evaluasi karena kadang-kadang kelebihan waktu
atau kekurangan waktu

D.Problematika Pengembangan Standar Proses PAI

Perencanaan pembelajaran dapat dilakukan oleh guru dengan menyusun


rencana pelaksanaan pembelajaran, dan mewujudkan pelaksanaan proses
pembelajaran PAI yang berisi kriteria minimal proses pembelajaran PAI pada
pendidikan dasar dan menengah.
Dalam menyusun dihadapkan pada tiga permasalahan.
1. Kesulitan pertama, belum memahami benar seluk-beluk penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Jika belum memahami benar seluk-beluk
penyusunannya. Maka secara otomatis rasa malas akan muncul ketika hendak
menyusunnya.

7
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. 2009
2. Kesulitan kedua, perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum akan berimbas
kepada perubahan susunan komponen dalam RPP. RPP disusun mengikuti
kaidah-kaidah dalam kurikulum. Kesulitan ketiga, atau yang terakhir,
minimnya penguasaan teknologi komputerisasi para guru. Guru pada generasi-
generasi terdahulu (atau yang disebut sebagai guru-guru yang berusia tua).
E. Problematika Pengembangan Standar pengelolaan PAI
Berikut problematika dari pengembangan standart pengelolaan
Pertama, dari beberapa sumber terpercaya, diketemukan bahwa
kesadaran guru Pendidikan Agama Islam terhadap upaya
pengembangan ini sangat rendah sekalipun ia telah tersertifikasi. Jadi
mereka tidak sedikit memilih membeli RPP pada saat hendak
pemberkasan sertifikasi tanpa mempraktikkannya di kelas.

Kedua, hadir dari stigma negatif masyarakat bahwa PAI adalah mata
pelajaran yang tidak terlalu penting. PAI dirasa sangat kolot dan tidak
perlu terlalu dipenting-pentingkan.
Ketiga, upaya pemerintah untuk menerapkan pembelajaran tematik
dalam K-13 sepertinya belum sepenuhnya dipahami oleh guru kelas.
Mereka harus menghubung-hubungkan satu tema dengan yan lainnya.
Jika tidak cukup kompeten, tentu sangat membingungkan. Keempat,
dari penuturan beberapa guru, masalah selanjutnya adalah kurangnya
minat siswa untuk belajar PAI. Bisa jadi sebab mapel ini dirasa tak
semenantang matematika atau IPA. Mungkin karena PAI tidak di-UN-
kan.
Penyelesaian masalah mendasar tentu harus dilakukan secara
fundamental. Penyelesaian itu hanya dapat diwujudkan dengan
melakukan perombakan secara menyeluruh yang diawali dari
perubahan paradigma pendidikan sekular menjadi paradigma
pendidikan Islam. Hal ini sangat penting dan utama. Artinya, setelah
masalah mendasar diselesaikan, barulah berbagai macam masalah
cabang pendidikan dapat diselesaikan (yang antara lain dikelompokan
menjadi masalah aksesibilitas pendidikan, relevansi pendidikan,
pengelolaan dan efisiensi, hingga kualitas pendidikan)

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Peran mendidik merupakan peran setiap manusia. Terutama dalam
melestarikan budaya Tuhan di muka bumi ini yaitu ajaran agama. Setiap manusia
haruslah menjadi pendidik agama dalam kehidupannya. Minimal dengan
menjalankan ajaran agama dengan baik di lingkungan tempat tinggalnya.
Dalam institusi pendidikan pun harus dilakukan pembenahan. Baik dari sisi
pendidik atau pun menejemen pendidikannya. Setiap pendidik agama Islam
haruslah benar-benar menguasai ajaran agamanya dan metode-metode dalam
mengajarkannya. Dan diharapkan pendidik juga mau mengembangkan
kompetensi dirinya agar lebih baik lagi. Manajemen sekolah juga diharapkan
melakukan pembenahan-pembenahan, baik dibidang keuangan, sarana prasarana,
komunikasi, kurikulum ataupun lingkungan belajar disekolah. Apabila kesemua
ini bisa menerapkan setiap solusi dari tantangan-tangtangan yang ada maka
Pendidikan Agama Islam akan lebih berkembang dan terciptalah masyarakat yang
baik sesuai dengan budaya yang sang pencipta inginkan.
2. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat penulis susun. Seberapa besarpun usaha
penulis tetap masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh sebab
itu penulis sangat mengaharapkan saran dan kritikan yang membangun serta
manjadikan makalah ini lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

1. Djaramah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.2010. Strategi Belajar Mengajar.


Jakarta: PT. Rineka Cipta
2. Harjanto. Perencanaan Pembelajran.2005. Jakarta: Rineka Cipta.
3. Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. 2009 Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya Offset.
4. Sadiman, Arief Sukadi dkk. 1998. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber
Belajar. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.
5. Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
6. Sudjana, Nana. 2009 . Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
7. Andi Prastowo. 2011. Panduan kreatif membuat bahan ajar
inovatif. Yogjakarta: DivaPress.
8. Abdul Rachman Shaleh. 2005 . Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak
Bangsa. Rajawali Pers. Jakarta.
9. Rasidi. 2007. Materi PAI SMP/SMA. Jakarta. Pustaka Media.
10 .Jajeri Yanto. Pengembangan Standar Nasional PAI. Bogor. Yumpu Pustaka

Anda mungkin juga menyukai