Anda di halaman 1dari 13

人類の泉

Fountain of Humanity
Mata Air Kemanusiaan
Grup 6
Members

Andi Nurnisa Rofifah Akram


F081201031 Muhaimin H.R
F081201004

Mesy Pramaseilla
F081201030 A. Alfandy Jaharuddin
F081201045

Shertin Octavia R. La’bi’


F081201003 Wendi Tangke
F081201023

Viona
F081201050
Table of contents

01 02
Makna Per-bait Makna Keseluruhan

03 04
Unsur Intrinsik Unsur Ekstrinsik
Tema, Amanat, Nada/Rasa, Kaitan puisi dengan penulis
Citraan, Majas dan sekitarnya
01
Makna
Per-bait
人類の泉 | Mata Air Kemanusiaan
せかい みどり
Memahami dunia yang menghijau
世界がわかわかしい緑になつて
あお あめ ふって きます
Hujan biru yang turun lagi
青い雨がまた降つて来ます
あめ おと
Suara hujan ini
この雨の音が
おこる せいぶつ
Sebagai bentuk dari kehidupan makhluk hidup yang berkembang
むらがり起る生物のいのちのあらわれとなつて
わたしを たえらなく Selalu membuatku takut
いつも私を堪らなくおびやかすのです
わたし たつ たましい Dan jiwaku yang gelisah
そして私のいきり立つ魂は
わたし のり こえ わたしを はなれて Menunggangi dan melepaskan saya
私を乗り超え私を脱れて
わたしを つくって Membuat saya terus-menerus
づんづんと私を作つてゆくのです
しんで うまれる Mati dan kini hidup
いま死んでいま生れるのです
にじが さんじ Jam 2 menjadi jam 3
二時が三時になり
人類の泉 | Mata Air Kemanusiaan
あおば また わかばの もえだす

青葉のさきから又も若葉の萌え出すやうに Seperti tunas muda yang muncul dari ujung daun hijau
きょう たましいの かそくど じぶん むねいっぱい かんじ

今日もこの魂の加速度を自分ながら胸一ぱいに感じてゐHari ini juga, aku merasakan kecepatan jiwa ini dengan

ました sepenuh hati


ごくど せいじゃく

そして極度の静寂をたもつて Dan dalam keheningan yang sangat dalam


すわって
ぢつと坐つてゐました Aku duduk dengan penuh ketenangan
しぜん なみだが ながれ

自然と涙が流れ Air mata mengalir dengan sendirinya


だきしめる ように おもい

抱きしめる様にあなたを思ひつめてゐました Aku memikirkanmu seolah memelukmu dalam pikiranku


ほんとう わたしの はんしん

あなたは本当に私の半身です Kamu benar-benar separuh dari diriku


いちばん わたしの しんを にぎり

あなたが一番たしかに私の信を握り
わたし Kamu dengan tegas memegang keyakinanku
人類の泉 | Mata Air Kemanusiaan
わたし にくしん つうれつ おくそこ わかつ
あなたこそ私の肉身の痛烈を奥底から分つのです Hanya kamu yang bisa memahami kedalaman penderitaan dagingku

私にはあなたがある Aku memiliki kamu


わたし さんこくに にんげんの こどくを あじってきた

私はかなり惨酷に人間の孤独を味つて来たのです Kamu ada di sini


じきの さかい とびこんだ
おそろしい自棄の境にまで飛び込んだのをあなたは知つAku telah merasakan kesepian manusia
しって います
て居ます dengan sangat mengerikan
わたしの いを ねから みて
Kamu tahu bahwa aku telah melompat ke jurang putus asa
私の生を根から見てくれるのは
わたしを ぜんぶに といて
Hanya kamu yang melihat hidupku dari akar ke ujung
私を全部に解してくれるのは
Hanya kamu yang benar-benar mengerti diriku.
ただあなたです
Dibandingkan dengan puisi-puisi di Chieko-sho
yang lain, bisa dikatakan bahwa puisi ini lebih
berfokus kepada Takamura Kotaro dibandingkan
Chieko.

Puisi ini menjelaskan bagaimana Takamura

02
seringkali merasa dihidupkan kembali dengan
kehadiran Chieko di sisinya. Meskipun berkali-kali
merasa kesepian, kegundahan, hingga dia
merasa seperti mati. Tetapi dia bisa kembali

Makna sebagai orang yang baru dikarenakan kehadiran


Chieko
Keseluruhan Kiasan alam dalam puisi ini melambangkan
perubahan era dan masyarakat Jepang yang
tidak bisa dihentikan dan bagaimana tanggapan
dan perasaaan Takamura terhadapnya. Tetapi
yang membuat Takamura dapat terus
berpegang pada dunia adalah Chieko, sang istri
yang perhatian dan selalu mencoba untuk
mengerti Takamura.
Tema
Puisi ini berbicara tentang kehidupan manusia Tema, Amanat,
dan respon seorang individu terhadap
perubahan yang drastis. Puisi ini juga
Citraan
menyentuh tema kesepian, transformasi, dan
pemahaman diri.
Citraan
Puisi ini memiliki nuansa introspektif, puitis, dan
spiritual. Terdapat juga rasa keajaiban dan
kehidupan yang berdenyut, diiringi dengan
sedikit kesedihan dan kesepian.
03
Amanat Unsur
1. Carilah cinta yang mampu membawa
perubahan positif.
Intrinsik
2. Pilihlah jalan hidupmu sendiri.
3. Menjaga dan menghargai yang dimiliki saat
ini lebih baik daripada terus mencari yang
terbaik
● Metafora: Terdapat penggunaan metafora dalam
beberapa bagian puisi. Misalnya, "青い雨がまた降つて来ま
す" (aoi ame ga mata futte kimasu, "hujan biru akan turun
kembali") menggambarkan fenomena alam dengan
menggunakan metafora "hujan biru". Metafora
digunakan untuk memperkuat pengalaman dan
perasaan yang ingin disampaikan.

03
● Personifikasi: Dalam puisi ini, fenomena alam seperti "青
葉のさきから又も若葉の萌え出すやうに " (aoba no saki kara
mata mo wakaba no moe dasu yō ni, "Seperti tunas
muda yang muncul dari ujung daun hijau")
diperpersonifikasikan dengan memberikan atribut
manusia (tunas muda) pada elemen alam (ujung daun
hijau). Ini memberikan gambaran hidup dan kekuatan Unsur

pada fenomena alam.
Simbolisme: Puisi ini menggunakan simbolisme untuk Instrinsik
menggambarkan perasaan dan pengalaman. Misalnya,
"青い雨" (aoi ame, "hujan biru") dapat melambangkan
sesuatu yang luar biasa atau ajaib. Penggunaan simbol
ini memperkaya makna puisi dan memberikan dimensi
emosional.
04 Unsur Ekstrinsik
Influensi
Chieko Takamura
Salah satu influensi terbesar dalam karya
ini adalah istri sang penyair, Chieko.

Takamura, yang hidup di masa Meiji,


sering merasa kehilangan arah, yang
membuatnya dapat bertahan merupakan
istrinya, dan rasa syukur itu
dituangkannya ke dalam puisi.

Takamura yang sering menggunakan


alam dalam puisinya juga karena Chieko
menyukai alam.
Source: Wikimedia Commons
04 Unsur Ekstrinsik

Takamura Kotaro Perubahan Zaman Perubahan Masyarakat


Takamura Kotaro sempat tinggal di Puisi ini merupakan salah satu karya awal Dikarenakan oleh perubahan di era
Paris, London, dan New York selama dalam koleksi Chieko-sho, dan diperkirakan Meiji, nilai kebudayaan dan masyarakat
beberapa tahun dan mengikuti ditulis pada tahun 1900-an. Terjadi banyak juga mulai berubah. Takamura
beberapa budaya luar, diperkirakan perubahan yang terasa dipaksakan dan merasakan bahwa tidak ada orang
karena hal ini juga Takamura merasa membuat masyarakat Jepang pada saat itu yang dapat mengerti dirinya, bahkan
merasa tidak tenang. Meski implisit, jika temannya sekalipun. Hal ini jelas
teralienasi dan kehilangan arah yang
melihat lebih jauh maka hal ini dapat dikatakan di dalam puisinya.
dituangkan ke puisinya. dikaitkan juga ke dalam perasaan yang
dituangkan di dalam puisinya.
終わります
ご清聴ありがとうご
ざいました!

Source: http://www.city.higashimatsuyama.lg.jp/

Anda mungkin juga menyukai