Menumbuhkan Sikap Demokratis Di Sekolah Melalui PPKN
Menumbuhkan Sikap Demokratis Di Sekolah Melalui PPKN
(Sebuah Refleksi)
oleh
Satriwan Salim
(Koordinator Nasional P2G dan Wakil Ketua Umum Asosiasi Guru PPKn Indonesia/AGPPKnI)
2) inklusif 3) kemerdekaan-
1) kesadaran kritis bertanggungjawab
6) dialogis 7) kesetaraan
8) saling menghargai
(Disarikan dari pemikiran Paulo Freire-Ira Shor, “Menjadi Guru Merdeka,” 2001 dan Michael W. Apple-James A. Beane,
“Democratic School: Lesson From The Chalk Face,” 1999)
1) Anak terlibat dalam membuat 8) Project based learning,
aturan (konsensus) perbanyak projek kolaborasi-
Civic projects
2) Anak diberikan kesempatan
mengevaluasi sekolah, 9) Perbanyak ruang perjumpaan:
program, dan guru secara Trip Observasi/Live In
berkala. Guru terbuka
Refleksi & akan kritikan siswa 10) Percaya kepada anak (trust),
mis: kegiatan angkatan (Eldest,
Praktik baik
3) Jangan meremehkan suara Labs Recital, Pensi, Labs
anak, berikan penghargaan Project, dll)
kepada anak
11) Angkat kisah founding
4) Kemerdekaan anak membaca fathers-mothers yang inspiratif.
(buku) Sumber: Buku Mata Air
Keteladanan, Yudi Latif.
5) Tidak ada toleransi terhadap Contoh kisah relasi Soekarno-
bullying Hatta; HAMKA-Soekarno; M.
Yamin-HAMKA; M. Natsir-IJ.
6) Perkuat Digital Literacy Kasimo,dll.
Alhasil:
Siswa dapat membedakan ideologi besar seperti kapitalisme,
sosialisme, komunisme (dan perbedaan dengan kelompok kiri lain)
Terinspirasi dari quotes2 tokoh tsb
Termotivasi membaca buku kritis (kiri)
Orang tua datang ke sekolah
Terima kasih