DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
PRODI MANAJEMEN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan makalah manajemen pemasaran lanjutan yang membahas
“Mengelola Komunikasi Massa”.
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugasdari
Bapak Aluiwaauri Tafonao S.E.,M.M pada mata kuliahmanajemen pemasaran
lanjutan. Selain itu makalah ini juga dibuat untuk menambah wawasan tentang “
Mengelola Komunikasi Massa” bagi para pembaca dan juga bagi kami sebagai penulis.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna . oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
1. Latar Belakang.....................................................................................................1
2. Rumusan Masalah................................................................................................1
3. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
1. Menentukan Tujuan.........................................................................................3
C. Promosi Penjualan.............................................................................................11
1. Tujuan Acara..................................................................................................13
E. Hubungan Masyarakat......................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Iklan adalah semua bentuk berbayar dari presentasi non pribadi dan
promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor tertentu. Iklan tidak hanya melipiti
perusahaan bisnis, tetapi juga badan amal, nirlaba, dan pemerintah.
Pengembangan program iklan adalah proses lima tahap :
1. Menentukkan tujuan iklan.
2. Menetapkan anggaran.
3. Memilih pesan iklan dan strategi kreatif.
4. Memutuskan media.
5. Mengevaluasi komunikasi.
Promosi penjualan terdiri dari berbagai koleksi alat insentif, kebanyakan jangka
pendek. Dirancang untuk pembelian yang lebih cepat atau lebih besar terhadap
produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangan. Promosi penjualan
meliputi alat untuk promosi konsumen, promosi dagang, serta promosi bisnis
dan tenaga penjualan. Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan
harus menentukan tujuannya, memilih alat, mengembangkan program, menguji
program, mengimplementasikan dan mengendalikannya, serta mengevaluasi
hasil.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan dan mengelola program iklan?
2. Bagaimana memutuskan media dan mengukur efektivitas?
1
3. Seperti apa Promosi Penjualan?
4. Seperti apa acara dan pengalaman?
5. Bagaimana pemasaran hubungan masyarakat?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara mengembangkan dan mengelola program iklan.
2. Untuk mengetahui bagaimana memutuskan media dan mengukur efektivitas.
3. Untuk memahami tentang promosi penjualan.
4. Untuk memahami tentang acafra dan pengalaman.
5. Mengetahui seperti apa pemasaran hubungan masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menentukan Tujuan
3
dan masuk kedalam gerbong kereta bawah tanah, beulang kali
meneriakkan nama merek kepada para penumpang pagi hari yang tidak
dapat melakukan apa-apa. Sayangnya, meskipun orang mengingat nama
merek itu, mereka membenci iklan itu kesadaran merek tidak bisa
dibayar dengan sikap merek.
b. Iklan persuasif bertujuan menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan,
dan pembelian produk atau jasa. Beberapa iklan persuasif menggunakan
iklan komparatif, yang membuat perbandingan eksplisit tentang atribut
dua merek atau lebih.
c. Iklan Pengingat bertujuan menstimulasikan pembelian berulang produk
dan jasa. Iklan coca-cola empat warna yang mahal di majalah
dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat agar membeli coca-cola.
d. Iklan penguat bertujuan meyakinkan pembeli saat ini bahwa mereka
melakukan pilihan tepat. Iklan mobil sering menggambarkan pelanggan
yang puas sedang menikmati fitur khusus dalam mobil baru mereka.
4
yang akan disusutkan selama 5 tahun dan hanya mengapus seperlima
biayanya dalam tahun pertama. Ketika perusahaan menghabiskan $5juta
untuk iklan guna meluncurkan produk baru, perusahaan harus menghapus
keseluruhan biaya dalam tahun pertama, mengurangi laba yang
dilaporkannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan anggaran, berikut ini lima
faktor khusus yang harus dipertimbangkan ketika menetapkan anggaran
iklan:
1. Tahap dalam siklus hidup produk. Produk baru umumnya mendapatkan
anggaran iklan besar untuk menciptakan kesadaran dan membuat
pelanggan mencoba produk. Merek yang sudah mapan biasanya didukung
dengan anggaran iklan yang rendah, diukur sebagai rasio terhadap
penjualan.
2. Pangsa pasar dan basis dokumen. Merek dengan pangsa pasar yang
tinggi biasanya memerlukan pengeluaran iklan yang lebih sedikit sebagai
presentasi penjualan untuk mempertahankan pasar. Untuk membangun
pangsa dengan meningkatkan ukuran pasar diperlukan biaya yang lebih
besar.
3. Persaingan dan kerumunan. Didalam pasar dengan jumlah pesaing yang
banyak dan pengeluaran iklan yang tinggi, merek harus beriklan lebih
kencang agar didengar. Bahkan kerumunan sederhana iklan yang tidak
bersaing secara langsung dengan merek menciptakan kebutuhan iklan yang
lebih banyak.
4. Frekuensi iklan. Jumlah repitisi yang diperlukan untuk melewatkan pesan
merek kepada konsumen mempunyai dampak jelas bagi angaran iklan.
5. Kemampuan penggantian (subtitusi) produk. Merek yang kurang
terdiferensiasi atau kelas produk semacam komoditi ( bir, minuman ringan,
bank, dan maskapai penerbangan) memerlukan iklan besar-besaran untuk
menanmkan citra berbeda.
Dalam salah satu studi alokasi anggaran, Low dan Mohr menemukan
bahwa manajer mengalokasikan jumlah uang yang lebih sedikit untuk iklan
ketikan merek bergerak kefase siklus hidup produk yang lebih dewasa; ketika
5
merek dideferensiasikan dengan baik dari persaingan; ketika manajer diberi
penghargaan atas keberhasilan jangka pendek; ketika pengecer mendapatkan
kekuatan yang lebih besar; dan ketika manajer mempunyai sedikit
pengalaman dengan perusahaan.
Elastisitas iklan fungsi respon utama untuk iklan sering berbentuk cekung,
tetapi juga bisa berbentuk S. ketika respon konsumen berbentuk S, sejumlah
iklan positif diperlukan untuk menghasilkan dampak penjualan, tetapi
peningkatan penjualan pada akhirnya mendatar.
Studi lain memperkuat kesimpulan ini. Dalam studi IRI terhadap 23 merek
pada tahun 2004, iklan seringkali tidak meningkatkan penjualan bagi merek
dewasa atau kategori yang menurun. Tinjauan riset akademis menemukan
bahwa elastisitas iklan diperkirakan lebih tinggi untuk merek baru
dibadingkan untuk produk lama.
6
pegunungan yang berkelok-kelok atau melintasi gurun. Hasilnya hanya
membentuk hubungan lemah antara merek dan pesan. Pengiklan selalu
mencari ide hebat yang menghubungkan merek dengan konsumen secara
rasional dan emosional, membedakan merek dari pesaing dengan tajam serta
cukup luas dan fleksibel untuk diterjemahkan kedalam berbagai media,
pasar, dan periode waktu. pandangan yang segar sangat diperlukan. Untuk
menghindari penggunaan daya tarik dan posisi yang sama dengan merek
lainnya.
Iklan yang baik biasanya memfokuskan diri pada satu atau dua proposisi
penjualan inti. Sebagai bagian menyempurnakan positioning merek,
pengiklan harus mengadakan riset pasar untuk menentukan daya tarik yang
paling berhasil bagi pemirsa sasaran, kemudian menyampaikan penjelasan
singkat kreatif, yang umumnya mencakup satu atau dua halaman. Ini
merupakan elaborasi pernyataan positioning dan mencakup : pesan kunci,
pemirsa sasaran, tujuan komunikasi ( untuk melaksanakan, mengetahui,
memercayai) manfaat merek kunci, dukungan bagi janji merek, dan media.
Pengembangan kreatif dan pelaksanaan. Dampak iklan tidak hanya
bergantung pada apa yang dikatakannya, tetapi sering kali lebih penting,
bagaimana iklan itu menyampaikannya. Pelaksanaan bisa menjadi penting.
Semua media iklan mempunyai kelebihan dan kelemahan, berikut ulasannya:
Iklan televisi. Iklan TV memiliki dua kekuatan yang penting. Pertama,
iklan TV bisa menjadi sarana efektif untuk mendemonstrasikan atribut
produk dengan jelas. Kedua, iklan TV bisa menggambarkan pengguna
dan pencitraan penggunaan, kepribadian merek, atau hal tak berwujud
lainnya secara dramatis.
Meskipun demikian, karena sifat iklan yang singkat dan seringnya
ditemukan elemen kreatif yang mengganggu didalamnya, pesan yang
berhubungan dengan produk dan merek itu sendiri dapat terlewatkan.
Iklan media cetak. Media cetak menawarkan kelengkapan yang
berlawanan dengan media siaran. Karena pembaca dapat menggunakan
media cetak selama apapun yang mereka butuhkan, majalah dan surat
kabar dapat memberikan informasi produk yang rinci dan
7
mengkomunikasikan pencitraan pengguna dan kegunaan dengan efektif,
namun disisi lain sifat statis citra visual dalam media cetak membuat
presentasi atau demonstrasi dinamis menjadi sulit, dan media cetak
cukup pasif.
Iklan radio. Radio merupakan media yang mudah menyebarkan.
Kelebihan radio adalah fleksibilitas, sasaran stasiun radio jelas, karena
penutupan yang singkat. Kelemahan radio yang sudah jelas adalah
kurangnya citra visual dan sifat konsumen yang relatif pasif dalam
memproses hasil tersebut.
Masalah hukum dan sosial. Pengiklan dan agensi mereka harus yakin
bahwa iklan tidak melanggar normal sosial dan hukum. Pembuat kebijakan
publik membentuk badan hukum dan regulasi yang substansial untuk
mengatur iklan.
Jangkauan (R), jumlah berbagai orang atau rumah tangga yang terpapar
jadwal media tertentu setidaknya satu kali sepanjang periode waktu tertentu.
Frekuensi (F), jumlah berapa kali di dalam jangka waktu tertentu dimana rata-
rata orang atau rumah tangga terpapar pesan.
Dampak (l), nilai kualitatif paparan melalui media tertentu.
8
Total jumlah paparan (E), adalah jangkauan dikalikan rata-rata frekuensi
yaitu E=R x F , disebut juga GPR.
Jumlah paparan tertimbang (WE), adalah jangkauan dikaliakan frekuensi rata-
rata dikaliakan dampak rata-rata, yaitu WE=R x F x I
Kebiasaan pemirsa media sasaran. Radio dan televisi adalah media paling
efektif untuk menjangkau remaja.
Karakteristik produk. Jenis media mempunyai potensi berbeda untuk
demonstrasi, visualisasi, penjelasan, tingkat kepercayaan, dan warna.
Karakteristik pesan. Batas waktu dan kandungan informasi akan
memengaruhi pilihan media.
Biaya. Biaya iklan televisi sangatlah mahal, sementara iklan surat kabar
relatif murah.
Konsumen semakin tidak punya waktu, perhatian menjadi barang langka dan
pengiklan membutuhkan alat yang kuat untuk menarik perhatian orang.
IKLAN TEMPAT
Iklan tempat atau iklan luar rumah, adalah kategori luas yang mencakup
banyak bentuk kreatif dan tak terduga untuk meraih perhatian konsumen.
PAPAN IKLAN
Papan iklan telah mengalami perubahan dan kini menggunakan grafis
berwarna yang dibuat secara digital, cahaya belakang, suara, gerakan, dan
citra yang tidak biasa bahkan tiga dimensi.
9
RUANG PUBLIK
Pengiklan menmpatkan iklan ditempat-tempat yang tidak biasa.
MEMILIH SARANA MEDIA KHUSUS
Dalam mengambil pilihan, perencana harus bergantung pada layanan
pengukuran yang memberikan perkiraan ukuran pemirsa, komposisi dan
biaya media. Ukuran pemirsa mempunyai beberapa kemungkinan ukuran:
Sirkulasi. Jumlah unit fisik yang membawa iklan.
Pemirsa. Jumlah orang yang terpapar sarana.
Pemirsa efektif. Jumlah orang dengan karakteristik pemirsa sasaran yang
terpapar kendaraan tersebut.
Pemirsa yang terpapar iklan efektif. Jumlah orang dengan karakteristik
pemirsa sasaran yan benar-benar melihat iklan.
10
Riset pengaruh komunikasi, yang disebut pengujian duplikat, berusaha
menentukan apakah iklan berkomunikasi secara efektif.
Ada tiga metode prapengujian utama. Metode umpan balik konsumen
meminta menjawab pertanyaan seperti berikut :
1. Apa pesan utama yang anda dapatkan dari iklan ini?
2. Menurut anda, apa yang diinginkan iklan itu anda ketahui, percayai,
atau lakukan?
3. Sebarapa besar kemungkinan iklan itu akan memengaruhi anda untuk
melakukan tindakan>
4. Apa yang berhasil baik dalam iklan itu dan apa yang buruk?
5. Apa yang anda rasakn tentang iklan tersebut?
6. Dimana tempat terbaik untuk menjangkau anda dengan pesan ini?
C. Promosi Penjualan
Promosi penjualan, bahan inti dalam kampanye pemasaran, terdiri dari
koleksi alat insentif, sebagian besar jangka pendek, yang dirancang untuk
menstimulasikan pembelian yang lebih besar atas produk atau jasa tertentu oleh
konsumen atau perdagangan.
TUJUAN
11
lebih baik, atau premi. Jika beberapa diantaranya tidak mencoba merek, promosi
dapat menghasilkan peningkatan pangsa pasar dalam jangka panjang.
Beberapa faktor memberi andil dalam pertumbuhan pesat ini, terutama dipasar
konsumen. Promosi lebih diterima oleh manajemen puncak sebagai sarana
penjualan yang efektif; jumlah merek meningkat; pesaing sering menggunakan
promosi; banyak merek dianggap sama; konsumen menjadi lebih berorientiasi
pada harga; perdagangan menuntut lebih banyak kesepakatan dari produsen; dan
efesiensi iklan menurun.
KEPUTUSAN UTAMA
12
Pengujian awal, pengimplementasian, pengendalian, dan pengevaluasian
program. Meskipun sebagia besar program promosi penjualan dirancang
berdasarkan pengalaman, pengujian awal dapat menentukan apakah sarana itu
sudah tepat, ukuran insentif sudah optimal, dan presentasi sudah efisien.
Konsumen dapat diminta menilai atau memberi peringkat berbagai kemungkinan
kesepakatan, atau uji percobaan dapat dijalankan dalam wilayah geografis
terbatas.
13
5. Menciptakan pengalaman dan membangkitkan perasaan. Perasaan yang
ditimbulkan oleh acara yang menarikatau berharga secara tidak langsung
dapat menghubungkan acara dengan merek.
6. Mengekspresikan komitmen terhadap komunitas atau masalah sosial.
Pemasaran yang terkait gerakan amal mensponsori organisasi dan lembaga
amal nirlaba.
7. Menghibur klien kunci atau memberi penghargaan pada karyawan kunci.
Banyak acara menyediakan tenda keramahtamahan mewah serta layanan
atau kegiatan khusus lainnya hanya bagi sponsor dan tamu mereka.
8. Menciptakan penjualan barang dagangan atau peluang promosi. Banyak
pemasar mengaitkan kontes atau undian, barang dalam toko, respons
langsung, atau kegiatan pemasaran lain dengan sebuah acara.
MENCIPTAKAN PENGALAMAN
Sebagian besar pemasarsan lokal dan akar rumput adalah pemasaran
pengalaman, yang tidak hanya mengkomunikasikan fitur dan manfaat, tetapi
juga menghubungkan produk atau jasa dengan pengalaman unik dan
menarik. “Idenya bukanlah menjadi sesuatu, namun menunjukkan
bagaimana sebuah merek dapat memperkaya kehidupan pelanggan”.
14
Konsultan dan pengarang Pine dan Gilmore, pelopor topik ini, berpendapat
bahwa kita berada pada awal “ekonomi pengalaman” era ekonomi baru
dimana semua bisnis harus menyelenggarakan acara yang selalu diingat oleh
pelanggan mereka. Mereka menyatakan :
Jika anda menggunakan harga untuk barang, anda berada dalam
komoditas.
Jika anda mengenakan biaya untuk hal yang nyata, anda berada
dalam bisnis barang.
Jika anda mengenakan biaya untuk kegiatan yang anda lakukan, anda
berada dalam bisnis jasa.
Jika anda mengenakan biaya untuk waktu yang dihabiskan pelanggan
bersama anda, saat itulah anda berada dalam bisnis pelanggan.
E. Hubungan Masyarakat
Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan
pelanggan, pemasok, dan penyalur tetapi juga harus berhubungan dengan
sejumlah besar masyarakat yang berminat.
Perusahaan yang bijaksana mengambil langkah konkret untuk mengelola
hubungan yang berhasil dengan masyrakat kuncinya. Sebagian besar perusahaan
mempunyai departemen hubungan masyarakat didalam organisasi serta
mendistribusikan informasi dan komunikasi untuk membangun itikad baik.
Departemen humas terbaik membimbing manajemen puncak untuk
menerapkan program yang positif dan menghilangkan praktik yang patut
dipertanyakan sehingga publisitas negatif tidak timbul. Mereka melaksanakan
lima fungsi berikut :
1. Hubungan pers. Mempresentasikan berita dan informasi tentang
organisasi dalam pandangan yang paling positif.
2. Publisitas produk. Mensponsori usaha untuk mempublikasikan
produk tertentu.
3. Komunikasi korporat. Mempromosikan pemahaman organisasi
melalui komunikasi internal dan eksternal.
15
4. Melobi. Bernegosiasi dengan pembuat peraturan dan pejabat
pemerintah untuk mengajukan atau melonggarkan undang-undang
dan peraturan.
5. Konseling. Memberikan saran kepada manajemen tentang masalah
politik, dan posisi perusahaan serta citra sepanjang masa yang baik
maupun buruk.
16
Dalam mempertimbangakan kapan dan bagaimana MPR, manajemen harus
menentukan tujuan pemasaran, mimilih pesan dan saran humas,
mengimplementasikan rencana secara cermat, dan mengevaluasi hasil.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Iklan adlaah semua bentuk terbayar dari presentasi non pribadi dan
promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor tertentu. Iklan tidak hanya meliputi
perusahaan bisnis, tetapi juga badan amal, nirlaba, dan pemerintah.
Pengembangan program iklan adalah proses lima tahap: (1) menentukan
tujuan iklan; (2) menetapkan anggaran; (3) memilih pesan iklan dan strategi
kreatif; (4) memutuskan media dan (5) mengevaluasi komunikasi dan pengaruh
penjualan.
Promosi penjualan terdiri dari berbagai koleksi alat insentif, kebanyakan
jangka pendek, dirancang untuk merancang pembelian yang lebih cepat atau
lebih besar terhadap produk atau jasa tertentuoleh konsumen atau pedagang.
B. Saran
Setiap perusahaan harus mampu untuk lebih menigkatkan kegiatan
promosi iklan guna mencapai keberhasilan usah, dengan melibatkan hubungan
masyarakat dengan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan
atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Saat ini banyak
perusahaan menggunkaan pemasaran hubungan masyarakat untuk mendukung
departemen pemasaran dalam promosi dan pembentukan citra koporat atau
produk.
18
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane.2009, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 jilid 2,
Penerbit Erlangga, Jakarta
19