“Iklan, Promosi Penjualan, dan Hubungan Masyarakat serta Penerapannya pada PT Air
Asia Indonesia Tbk”
Oleh Kelompok 6:
Sariani A021201130
HALAMAN JUDUL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA ..................................................... 4
2.1 Mengembangkan dan Mengelola Program Iklan .................................................................... 4
2.1.1 Menentukan Tujuan ........................................................................................................ 4
2.1.2 Mengembangkan Kampanye Iklan ................................................................................. 5
2.1.3 Memutuskan Media dan Mengukur efektivitas............................................................... 6
2.2 Promosi Penjualan ................................................................................................................ 11
2.2.1 Tujuan Promosi Penjualan ............................................................................................ 12
2.2.2 Keputusan Utama menseponsori event ......................................................................... 12
2.3 Event dan Pengalaman .......................................................................................................... 13
2.3.1 Tujuan Menseponsori Acara ................................................................................................ 14
2.4 Public Relation (Hubungan Masyarakat) .............................................................................. 14
2.4.1 Fungsi Utama Public Relation (Hubungan Masyarakat)............................................... 14
2.4.2 Media Utama Public Relation (Hubungan Masyarakat) ............................................... 15
BAB III Penerapan Pada PT Air Asia Indonesia Tbk ........................................................................... 15
3.1 Periklanan ................................................................................................................................... 15
3.2 Hubungan Masyarakat ................................................................................................................ 16
CONTOH SOAL .................................................................................................................................. 19
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................. 21
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 21
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
Masalah hukum dan sosial-pengiklanan dan agensi mereka harus yakin bshwa
iklan tidak melanggar norma sosial dan hukum.pembuat kebijakan publik
membentuk badan hukum dan regulasi yang substansial untuk mengatur iklan.
• Reach (Jangkauan)
Reach adalah banyaknya orang atau rumah tangga yang berbeda yang
akan di expose melalui jadwal tertentu paling sedikit satu kali dalam
priode tertentu.
• Frequency (Frekuensi)
Seberapa banyak dalam satu priode waktu tertentu orang atau rumah
tangga rata-rata dalam meneima pesan.
• Impact (Dampak)
Impact adalah nilai kualitatif dalam satu expose iklan melalui media yang
telah di tetapkan
• Exposure (Pengulanga Iklan)
Perencanaa media harus mengetahui kapasitas jenis media iklan utama untuk
menghantarkan jangkauan, frekuensi dan dampak. Media iklan utama beserta
dengan biaya, keunggulan dan batasan.
Perencanaan media membuat pilihannya dengan mempertimbangkan variabel-
variabel berikut:
• Target Pembaca (Kebiasaan pemirsa media sasaran)
Pemilihan media iklan yang akan digunakan untuk mempromosiakan suatu
produk, agar bias tepat sasaran. Missal Radio dan televisi adalah media
yang paling efektif untuk menjangkau remaja.
• Krakteristik produk.
Jenis media mempunyai potensi berbeda untuk demonstrasi, visualisasi,
penjelasan, tingkat kepercayaan, dan warna. Gaun wanita paling baik
ditampilkan dalam majalah berwarna, tetapi produk teknologi tinggi yang
memerlukan presentasi dinamis seperti kamera digital, mesin cetak, atau
telepon seluler paling baik ditampilkan dalam televisi.
• Kerakteristik pesan.
Batas waktu dan kandungan informasi akan memengaruhi pilihan media.
Pesan yang mengumumkan sebuah obral besar baik digunakan dengan
radio, tv, maupun surat kabar. Dan pesan yang berisi pada data teknis
memerlukan majalah maupun surat khusus.
• Biaya
Biaya iklan adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu
proses pembuatan iklan, biaya iklan televisi sangatlah mahal, sementara
iklan surat kabar relatif murah.
C. Jenis-Jenis Media Utama dalam iklan
Surat Fleksibilitas, ketepatan waktu, cakupan Umur pendek, kualitas reproduksi yang buruk.
kabar pasar local yang baik, penerimaan luas,
tingkat kepercayaan tinggi.
Televisi Menggabungkan pandangan, suara, dan Biaya absolut tinggi, selektivitas pemirsa kurang,
gerakan, menarik pancaindra, perhatian paparan singkat.
tinggi, jangkuan tinggi.
Pengeposan Selektifitas pemirsa, fleksibilitas, tidak Biaya Relatif tinggi, citra surat “sampah”.
Langsung ada persaingan iklan dalam media yang
sama.
Radio Penggunaan massal, selektifitas geografi Hanya presentasi audio, perhatian labih rendah
dan demografis tinggi. dari televise, tidak ada gambaran bentuk barang
yang diiklankan
Majalah Selektifitas Geografis dan demografis Waktu tunggu/ jeda iklan yang lama. Tidak ada
tinggi, kredibilitas dan gengsi, reproduksi jaminan posisi.
tinggi, umur panjang,
Luar ruang Fleksibilitas, paparan ulang tinggi, biaya Selektifitas permirsa terbatas, keterbatasan
rendah, persaingan rendah. kreatif.
Yellow Cakupan local yang sangat baik, tingkat Persaingan tinggi, waktu tunggu/jedaiklan yang
pages kepercayaan tinggi, jangkauan luas dan panjang. Keterbatasan kreatif
biaya rendah.
Buletin Selektivitas sangat tinggi, kendali penuh, Biaya bisa melambung tinggi
peluang interaktif dan biaya relative
rendah
Brosur Flesibilitas, kendali penuh, dapat Kelebihan produksi dapat menyebabkan biaya
mendramatisirkan pesan. melambung tinggi.
Telepon Banyak pengguna, peluang untuk Biaya relative tinggi, kecuali menggunakan
memberikan sentuhan pribadi. sukarelawan.
Internet Selektivitas Tinggi, kemungkinan Dibeberpa tempat maupun Negara belum bisa
interaktif, biaya relative rendah. diakses secara penuh.
D. Tempat Iklan
a. Papan iklan
Papan iklan telah mengalami perubahan dan kini menggunakan grafis
berwarna yang dibuat secara digital, cahaya belakang, suara, gerakan, dan
citra yang tidak biasa tiga dimensi.
b. Ruang public
c. Titik pembelian
Ada banyak cara untuk berkomonikasi dengan pada konsumen dengan titik
pembelian, iklan dalam toko meliputi iklan dikereta belanja, pengikat
kereta, lorong, dan rak, dan juga opsi promosi seperti demontrasi dalam
toko pengambilan sampel lansung, dan mesin kupon instan.
Perencanaa media harus mencari sarana yang palik efektif biaya di dalam
setiap jenis media terpilih. Dalam mengambil pilihan, perencanaa harus
bergantung pada layanan pengukuran yang memberikan perkiraan ukuran
pemirsa, komposisi, dan biaya media. Ukuran pemirsa mempunyai beberapa
kemungkinan ukuran:
• Sikulasi
• Pemirsa
• Pemirsa efektif
• Pemirsa yang terpapar iklan efektfif
Guru pemasaran dunia, Philip Kotler, mengatakan ada tiga metode utama
prapengujian iklan dalam riset dampak komunikasi, suatu riset yang
dilakukan sebelum iklan dimasukkan ke media dan setelah dicetak atau
disiarkan.
2. Pengujian portofolio
3. Pengujian laboratorium,
Menurut Hanafie (2010) promosi penjualan merupakan program dan penawaran khusus
dalam jangka pendek yang dirancang untuk memikat para konsumen (kebanyakan
langsung kepada konsumen akhir) yang terkait agar mengambil keputusan pembelian
yang positif. Promosi ini seringkali menghabiskan banyak biaya, tetapi banyak yang
menganggap bahwa pengaruhnya sangat besar terhadap keputusan konsumen.
Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, penawaran,
pengembalian dana tunai, potongan harga, premi, hadiah, penghargaan patronage,
percobaan gratis, garansi, promosi yang berkaitan, promosi silang, tampilan titik
pembelian, dan demonstrasi); promosi dagang (potongan harga, insentif untuk iklan dan
tampilan, serta barang gratis); dan promosi bisnis dan tenaga penjualan (pameran dagang
dan konvensi, kontes wiraniaga, dan iklan khusus).
2.2.1 Tujuan Promosi Penjualan
Kotler et al (2008) bahwa tujuan promosi penjualan sangat beragam. Penjual bisa
menggunakan promosi pelanggan untuk mendorong pembelian pelanggan jangka
pendek atau meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang. Promosi
penjualan biasanya digunakan bersama iklan, penjualan personal, atau sarana
bauran promosi lainnya. Promosi konsumen biasanya harus diiklankan dan dapat
42 menambah gairah serta memberikan kekuatan tarikan pada iklan. Secara
umum, dari pada hanya menciptakan penjualan jangka pendek atau penukaran
merek sementara, promosi penjualan harus memperkuat posisi produk atau jasa
dan membangun hubungan pelanggan jangka panjang. Jika dirancang dengan
benar, semua sarana promosi penjualan mempunyai potensi untuk membangun
gairah jangka pendek maupun hubungan konsumen jangka panjang.
3. Mengembangkan program
Pertemuan setiap hari dengan merek dapat juga memengaruhi sikap dan keyakinan
konsumen terhadap merek. Atmosfer adalah “lingkungan terkemas” yang menciptakan
atau memperkuat posisi menuju pembelian produk.
Banyak perusahaan menciptakan produk dan pengalaman merek dilapangan dan diluar
lapangan. Merek kecil, tentu saja mengambil jalur yang murah dan tidak sejelas
diperusahaan besar dalam pemberian sponsor dan komunikasi.
2.3.1 Tujuan Menseponsori Acara
Definisi Public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan
sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara
organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation
dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara
organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara kontruktif dengan pelanggan, pemasok
dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang
berminat. Masyarakat adalah semua kelompok yang memiliki minat aktual atau potensial
atau memengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Hubungan
masyarakat meliputi berbagai ptogram untuk mempromosikan atau melindungi citra atau
produk individual perusahaan.
Ada banyak pilihan media yang digunakan dalam hal Public Relation,
diantaranya:
1. Berita (News)
2. Pidato (Speeches)
3. Acara Spesial (Spesial Event)
4. Written Material
5. Audiovisual Material
6. Corparate Identity Materials
7. Public Service Activies
8. Website
Pada 28 Desember 2014, Air Traffic Control (ATC) kehilangan kontak dengan pesawat
AirAsia QZ8501 sejam setelah pesawat meninggalkan Surabaya menuju Singapura.
Belakangan diketahui bahwa mesin pesawat mati setelah naik dengan kecepatan abnormal
dalam kondisi cuaca yang buruk dan kemudian jatuh di perairan Selat Karimata. Bagi
maskapai atau perusahaan penerbangan, insiden yang menimpa penerbangan adalah salah
satu krisis besar yang mengancam reputasi dan keberlangsungan hidup perusahaan. Banyak
maskapai yang hancur reputasinya akibat insiden yang menimpa penerbangan mereka,
hingga lambat laun ditinggalkan oleh konsumennya. Hal tersebut salah satunya juga
dialami oleh PT Air Asia Indonesia Tbk. Untuk menjaga nama baik dari maskapai, maka
perusahaan tentunya memaksimalkan peran Public Relations.
Resiko munculnya rumor dan kesalahpahaman juga sangat besar dalam situasi ini. Dalam
situasi krisis, kecepatan respon sangat penting. Tanggapan tertunda akan menciptakan
kesenjangan kredibilitas. Pihak Manajemen AirAsia tampaknya memahami hal tersebut.
Segera setelah insiden, mereka bergerak cepat dengan mengoptimalkan saluran media baru,
seperti menggunakan seluruh platform media sosial yang mereka miliki untuk
berkomunikasi dengan publik. Yang tak kalah penting, tim public relations AirAsia segera
menjadikan CEO AirAsia, Tony Fernandes, sebagai ikon penting di dalam mengelola
krisis. Pergerakan cepat CEO AirAsia ini terpantau mulai dari keberangkatan ke Surabaya.
AirAsia ingin menunjukkan rasa empati, rasa bersama menanggung kesedihan bersama
keluarga yang sedang cemas ketika itu. Di saat yang bersamaan, rasa empati tersebut juga
mereka tunjukkan melalui media Twitter, Facebook, dan pernyataan-pernyataan resmi
yang dikeluarkan pada saat konferensi pers.
Akun Twitter resmi AirAsia Indonesia (@AirAsiaId) dikelola dengan sangat formal,
bahkan ketika terjadi suatu musibah tak terduga seperti jatuhnya pesawat QZ 8501. Hal ini
terlihat dari penggunaan bahasa yang sangat teknis dan dikemas dalam template (contoh,
model) yang sama yang digunakan berulang-ulang selama periode 28 Desember 2014
hingga 28 Februari 2015. Template yang digunakan adalah “Informasi terbaru/informasi
terkini/perkembangan terbaru dari penerbangan QZ 8501”. Template ini digunakan
untuk mengabarkan informasi yang diperbarui setiap hari, seperti proses pencarian dan
evakuasi korban dan puing pesawat, proses penyelidikan, dan informasi lain terkait
jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang mungkin dibutuhkan oleh keluarga korban.
Selain template yang digunakan untuk menyampaikan informasi terbaru, beberapa kali
pihak AirAsia Indonesia (@AirAsiaId) juga mengunggah pesan yang lebih personal yang
menyiratkan perasaan duka mereka atas musibah yang terjadi. Di antaranya:
1. Kami sangat berduka atas kabar terkini dari QZ8501. Teriring doa untuk para awak kabin
& penumpang. #togetherwestand
3. One purpose, one spirit, one love, humanity above all #togetherwestand
4. Cerita salah satu volunteer Crisis Center QZ8501, Shy Karim (via @satriaramadhan)
#togetherwestand; dan Cerita salah satu volunteer kami yang bertugas di Crisis Center
QZ8501 kemarin (via@ghf_) #togetherwestand
5. Terima kasih atas dukungan yang Anda berikan. Kini, kami siap melanjutkan mimpi
Anda. #togetherwestand
Melalui kicauan-kicauan di atas, pihak AirAsia mencoba untuk membangun pesan yang
lebih empatik. Selain menunjukkan rasa duka atas musibah yang terjadi, AirAsia Indonesia
mencoba untuk menunjukkan bahwa korban dan keluarganya adalah prioritas mereka pada
periode ini, kesediaan orang untuk bekerja secara sukarela menolong orang lain adalah
sebuah kekuatan, dan bahwa AirAsia mulai bersiap untuk beranjak dari situasi sulit untuk
mencapai tujuan-tujuan mereka berikutnya, terutama dalam memberikan layanan terbaik
bagi pelanggan. Meski frekuensinya sedikit dan ruangnya terbatas (maksimum 140
karakter), kicauan semacam ini bisa memberikan selingan yang menampakkan sisi
manusiawi dari perusahaan, terutama pada saat terjadinya sebuah musibah.
Dalam era digital, dengan begitu banyaknya platform media komunikasi yang tersedia,
strategi komunikasi krisis harus memperhitungkan keanekaragaman platform media
tersebut, khususnya media sosial yang kini dapat diakses selama 24 jam penuh oleh setiap
orang. Andreas Kaplan dan Michael Henlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.
Manajemen AirAsia dan Tony Fernandes paham betul bahwa media sosial dapat
menyelamatkan reputasi maskapai di tengah krisis yang terjadi. Dalam situasi krisis,
kebanyakan eksekutif perusahaan akan melimpahkan tanggung jawab komunikasi pada staf
media sosial atau mempekerjakan seorang profesional. Namun AirAsia memilih
pendekatan yang berbeda. Mereka justru menjadikan Tony Fernandes sebagai ‘wajah’ dari
komunikasi krisis mereka. Melalui akun Twitter-nya, sikap dan pernyataan Fernandes bisa
tersebar dengan luas secara viral. Selain mengandalkan akun pribadi Fernandes, AirAsia
juga meluncurkan kampanye media sosial dengan tagar #togetherwestand. Mereka juga
mengumumkan bahwa setiap perkembangan mengenai QZ8501 akan dikomunikasikan
melalui halaman Facebook mereka. Akun AirAsia juga mengubah logo yang tadinya
berwarna merah menyala menjadi abu-abu sebagai tanda simpati dan duka, baik di Twitter
maupun Facebook. Sebuah gestur yang sederhana namun menunjukkan keseriusan mereka
dalam menghadapi krisis. Tampaknya, media sosial menjadi strategi komunikasi utama
AirAsia dalam menghadapi krisis tersebut. Airasia juga melakukan praktik membawa
kembali compassion ke dalam komunikasi krisis. Mengenai hal tersebut, Rony Tanubun,
seorang keluarga korban menyampaikan, “AirAsia selalu memberikan yang terbaik bagi
kami dari hari pertama. Tragedi ini, apa yang kami bisa lakukan? Ini takdir dan bisa terjadi
pada maskapai manapun. Saya tak takut terbang dengan AirAsia,".
Kicauan-kicauan yang diunggah oleh CEO AirAsia, Tony Fernandes, juga memenuhi
rumus marketing berikut ini:
Artinya, Tony Fernandes mengambil peran layaknya seorang humas profesional yang
memanfaatkan pesan-pesan yang sudah ada (siaran pers maupun pernyataan-pernyataan
resmi AirAsia yang dimuat di media) menjadi pesan yang baru (fresh content). Pesan-pesan
tersebut dikemas ulang melalui kicauan-kicauan di media sosial, dengan menambahkan
‘value’ yang terkait dengan aspek psikologis seperti simpati dan empati. Rumus ini
membuat pesan-pesan yang diunggah oleh Tony Fernandes dinilai sebagai pesan yang
genuine dan tulus, dan pada akhirnya menuai simpati publik. Hal yang sama juga dilakukan
oleh manajemen AirAsia yang selalu mereproduksi siaran pers mereka, untuk kemudian
pesannya yang baru (fresh content) diunggah ke Facebook.
CONTOH SOAL
1. Bagaimana perbedaan proses iklan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat pada
pasar konsumen dan pasar industri?
Jawaban:
2. Sistem pemasaran barang lux seperti channel dan zara, diantara kedua brand tersebut,
bagaimana mereka melakukan komunikasi dengan berbagai budaya yang berbeda di
setiap outletnya?
Jawaban:
Brand terkenal seperti ZARA dan sebagainya biasanya selalu melakukan riset setiap
hari yang dilakukan oleh karyawannya di setiap daerah atau wilayah, sehingga brand
tersebut dapat mengetahui preferensi pakaian di setiap daerah dan berbagai budaya
yang cenderung berbeda-beda dan berubah seiring perkembangan zaman.
3. Jika ada beberapa syarat dalam membuat media promosi terlewatkan maka apa yang
akan terjadi?
Jawaban:
Jika ada beberapa syarat dalam membuat media promosi terlewatkan, maka promosi
tersebut tidak akan tersampaikan pesan yang mengajak untuk membeli produk
Jawaban:
Social media marketing adalah salah satu dari berbagai jenis marketing yang sekarang
banyak digunakan. Sederhananya, marketing jenis ini memanfaatkan peran media
sosial dalam proses marketingnya. Dewasa ini, sudah banyak perusahaan yang
menggunakan social media marketing.
5. Strategi marketing yang perfect tentu sudah membekali tim yang secara langsung dalam
proses personnal selling dengan antisipasi lapangan dan taktik membujuk yang relevan,
sopan dan efektif. Namun masyarakat tetap saja boleh menolak, karena secara umum,
budaya, kemampuan dalam masyarakat mampu mempengaruhi keputusan. Apa saja
alasan yang mendasari masyarakat menolak suatu produk atau layanan?
Jawaban:
Harga
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Periklanan (advertising) adalah semua bentuk tebayar atas presentasi nonpribadi dan
promosi ide,barang,atau jasa oleh sponsor yang jelas.iklan bisa menjadi cara yang efektif
dari segi biaya untuk mendistribisikaan pesan,baik dengan tujuan membangun preferensi
merek atau mendidik orang.
Menurut Hanafie (2010) promosi penjualan merupakan program dan penawaran khusus
dalam jangka pendek yang dirancang untuk memikat para konsumen (kebanyakan
langsung kepada konsumen akhir) yang terkait agar mengambil keputusan pembelian
yang positif. Promosi ini seringkali menghabiskan banyak biaya, tetapi banyak yang
menganggap bahwa pengaruhnya sangat besar terhadap keputusan konsumen.
Definisi Public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan
sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara
organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation
dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara
organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).