Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“Iklan, Promosi Penjualan, dan Hubungan Masyarakat serta Penerapannya pada PT Air
Asia Indonesia Tbk”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran II Kelas A

Oleh Kelompok 6:

Miftahul Khaerat A021201124

Sariani A021201130

Andika Ramadhani A021201111

Muhammad Aditya Achmad A021201100

HALAMAN JUDUL
UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2022
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA ..................................................... 4
2.1 Mengembangkan dan Mengelola Program Iklan .................................................................... 4
2.1.1 Menentukan Tujuan ........................................................................................................ 4
2.1.2 Mengembangkan Kampanye Iklan ................................................................................. 5
2.1.3 Memutuskan Media dan Mengukur efektivitas............................................................... 6
2.2 Promosi Penjualan ................................................................................................................ 11
2.2.1 Tujuan Promosi Penjualan ............................................................................................ 12
2.2.2 Keputusan Utama menseponsori event ......................................................................... 12
2.3 Event dan Pengalaman .......................................................................................................... 13
2.3.1 Tujuan Menseponsori Acara ................................................................................................ 14
2.4 Public Relation (Hubungan Masyarakat) .............................................................................. 14
2.4.1 Fungsi Utama Public Relation (Hubungan Masyarakat)............................................... 14
2.4.2 Media Utama Public Relation (Hubungan Masyarakat) ............................................... 15
BAB III Penerapan Pada PT Air Asia Indonesia Tbk ........................................................................... 15
3.1 Periklanan ................................................................................................................................... 15
3.2 Hubungan Masyarakat ................................................................................................................ 16
CONTOH SOAL .................................................................................................................................. 19
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................. 21
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 21
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tujuan perusahaan berinovasi dalam meciptakan produk baru bertujuan untuk


mendaptkan laba sebesar-besarnya, penciptaan produk baru ini harus di imbangi dengan
pengelolaan komunikasi massa yang efektif. Banyaknya pilhan media dalam pengolahan
komuniksi massa mempermudah perusahan untuk menjalankan bisnisnya, namun
perusahaan dituntut untuk lebih selektif dalam pemilihan media-Media tersebut.

Perusahaan membutuhkan informasi yang secukup-cukupnya dalam pengolahan


komunisi masa tersebut, agar proses pemasaran bisa berjalan dengan efektif dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Mengelola dan Mengembangkan Program Iklan?


2. Bagaimana Konsep dan Pengambilan Keputusan Dalam Promosi Penjualan?
3. Bagaimana Mengelola Event dan Pengalaman?
4. Bagaimana Konsep dan Penerapan Hubungan Masyarakat Dalam Pemasaran?

1.3 Tujuan

1. Untuk Memahami Cara Pengelolaan dan Pengembangan Program Iklan


2. Untuk Mengetahui Konsep dan Pengambilan Keputusan Dalam Promosi Penjualan
3. Untuk Meningkatkan Pemahaman Dalam Mengelola Event dan Pengalaman
4. Untuk Mengetahui Konsep dan Penerapan Hubungan Masyarakat Dalam Pemasaran
BAB II PEMBAHASAN MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA
2.1 Mengembangkan dan Mengelola Program Iklan
Periklanan (advertising) adalah semua bentuk tebayar atas presentasi nonpribadi dan
promosi ide,barang,atau jasa oleh sponsor yang jelas.iklan bisa menjadi cara yang efektif
dari segi biaya untuk mendistribisikaan pesan,baik dengan tujuan membangun preferensi
merek atau mendidik orang.
Dalam mengembangkan progarm iklan manajer pemasaran harus selalu mulai dengan
mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli lalu mereka dapat mengginakan lima
keputusan utama,yang dikenal dengan “Lima M” (mission ,money ,message ,media,
messurement).

2.1.1 Menentukan Tujuan


Tujuan iklan harus mengalir dari keputusan sebelumnya tentang pasar sasaran,
positioning, merek,dan program pemasaran. Tujuan iklan/sasaran iklan adalah
tugas komunikasi khusus dan tingkat pencapaian yang harus dicapai dengan
pemirsa tertentu dalam jang waktu tertentu.Tujuan iklan dapat diklasifikasikan
menurut apakah tujuanyabaik untuk menginformasikan, meyakinkan,
mengingatkan atau memperkuat.

a. Informative advertising (Iklan informative) bertujuan menciptakan kesadaran


merek dan pengetahuan tentang produk atau fitur baru produk yang ada.salah
satu iklan paling diingat yang pernah dibintangi pemain rugby,australia jacko
adalah iklan baterai energizer.
b. Persusive advertising (Iklan persuasive) bertujuan menciptakan
kesukaan,preferensi,keyakinan,dan pembelian produk atau jasa.beberapa
iklan persuasif menggunakan iklan komparatif,yang membuat perbandingan
eksplisit tentang atribut dua merek atau lebih.miller lite merebut pangsa pasar
dari bud lite dengan menggunakan bahwa bud lite mempunyai karbohidrat
yang lebih tinggi.
c. Reminder advertising (Iklan pengingat) bertujuan menstimulasikan
pembelian produk ulang produk dan jasa. Iklan coca cola empat warna yang
manal dimajalah dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat agar membeli
coca cola. Iklan penguat bertujuan meyakinkan pembeli saat ini bahwa
mereka melakukan pilihan tepat.iklan mobil sering menggambarkan
pelanggan yang puas sedang menikmati fitur khusus.
d. Reinforcement advertising (Iklan Penguat) Tujuan iklan harus muncul dari
analisis mendalam tentang situasi pemasaran saat ini.jika kelas produk sudah
dewasa,perusahaan adalah merangsang lebih banyak penggunaan.jika kelas
produk baru perusahaan bukan pemimpin pasar tetapi merek itu lebih baik
dari merek pesaing.
2.1.2 Memutuskan Anggaran Iklan
Meskipun iklan diperlakukan sebagai beban lancar iklan sebenarnya merupakan
sebagian investasi dalam pembentukan ekuitas merek dan loyalitas
pelanggan.ketika perusahaan menghabiskan $5 juta untuk peralatan
modal,perusahaan dapat memperlakukan peralatan sebagai aset yang akan
disusutkan.
Faktor faktor yang mempengaruhi keputusan anggaran adalah sebagai berikut :
• Tahap dalam siklus hidup produk .
• Pangsa pasar dan basis konsumen.
• Persaingan dan kerumunan.
• Frekuensi iklan.
• Kemampuan dan penggantian

2.1.2 Mengembangkan Kampanye Iklan


Dalam merancang dan mengevaluasi kampanye iklan pemasar menerapkaan seni
dan ilmu pengetahuan untuk mengenbangkan strategi pesan atau memosisikan
iklan-apa yang ingin dikomunikasikan iklan tentang merek dan strategi kreatifnya
bagaiamna iklan mencerminkan klaim merek.
a. Pesan dan Evaluasi

Pembentukan dan evaluasi pesan-saat ini banyak iklan mobil memiliki


kesamaan mobil dikendarai dengan kecepatan tinggi dijalan pegunungan yang
berkelok kelok dan melintas gurun.ikloan yang baik biasanhya memfokuskan
diri pada satu atau dua proporsi penjualan inti.sebagai bagian
menyempurnakan positioning merek,pengiklanan harus mengadakan riset
pasar untuk menetukan daya tarik yang palin g berhasil bagi pemrsa
sasaran,kemudian menyiapkan penjelasan singkat kreatif yang umumnya
mencakup alasan dua halaman.

b. Kretifitas pengembngan dan pelaksanaan


Pengembangan kreatif dan pelaksanaan-dampak iklan tidak hanya bergantung
pada apa yang dikatakanya tetapi sering kali lebih penting bagaimana iklan itu
menyampaikanya. Iklan media cetak-media cetak menawarkan kelengkapan
yang berlawanan dengan media siaran.karena pembaca dapat mebggunakan
media cetak selama apapun yang mereka inginkan,majalah dan surat kabar
dapat memberikan informasi produk yan lebih rinci dan mengomunikasikan
pencitraan pengguna dan kegunaan dengan efektif.

c. Hukum dan sosial

Masalah hukum dan sosial-pengiklanan dan agensi mereka harus yakin bshwa
iklan tidak melanggar norma sosial dan hukum.pembuat kebijakan publik
membentuk badan hukum dan regulasi yang substansial untuk mengatur iklan.

2.1.3 Memutuskan Media dan Mengukur efektivitas


Setelah memilih pesan, tugas pengiklan berikutnya adalah memilih media yang
akan membawahnya. Dalam tahap ini, pengiklanan memilih jangkauan, frekuensi
dan dampak yang diinginkan; memilih jenis media utama; memilih sarana media
tertentu; memutuskan penentu waktu media; dan memutuskan alokasi media
secara geografis.

A. Memutuskan Reach, Frequency, Impact, and Exposure

• Reach (Jangkauan)
Reach adalah banyaknya orang atau rumah tangga yang berbeda yang
akan di expose melalui jadwal tertentu paling sedikit satu kali dalam
priode tertentu.
• Frequency (Frekuensi)
Seberapa banyak dalam satu priode waktu tertentu orang atau rumah
tangga rata-rata dalam meneima pesan.
• Impact (Dampak)
Impact adalah nilai kualitatif dalam satu expose iklan melalui media yang
telah di tetapkan
• Exposure (Pengulanga Iklan)

Krugman menyatakan bahwa tiga kali Exposure pengiklanan sudah


cukup, diantarnya:
✓ Eksposure pertama adalah untuk memberitahu pemirsa ada produk
baru yang diluncurkan.

✓ Eksposure kedua untuk memberitahu audience apa pesan yang


terlewat pada eksposure yang pertama dan lebih mendorong
konsumen untuk mengetahui segala sesuatu tentang produk tersebut.

✓ Eksposure ketiga untuk meyakinkan audience bahwa keputusannya


tepat kalau membeli produk itu.

B. Memilih Jenis Media Utama

Perencanaa media harus mengetahui kapasitas jenis media iklan utama untuk
menghantarkan jangkauan, frekuensi dan dampak. Media iklan utama beserta
dengan biaya, keunggulan dan batasan.
Perencanaan media membuat pilihannya dengan mempertimbangkan variabel-
variabel berikut:
• Target Pembaca (Kebiasaan pemirsa media sasaran)
Pemilihan media iklan yang akan digunakan untuk mempromosiakan suatu
produk, agar bias tepat sasaran. Missal Radio dan televisi adalah media
yang paling efektif untuk menjangkau remaja.
• Krakteristik produk.
Jenis media mempunyai potensi berbeda untuk demonstrasi, visualisasi,
penjelasan, tingkat kepercayaan, dan warna. Gaun wanita paling baik
ditampilkan dalam majalah berwarna, tetapi produk teknologi tinggi yang
memerlukan presentasi dinamis seperti kamera digital, mesin cetak, atau
telepon seluler paling baik ditampilkan dalam televisi.
• Kerakteristik pesan.
Batas waktu dan kandungan informasi akan memengaruhi pilihan media.
Pesan yang mengumumkan sebuah obral besar baik digunakan dengan
radio, tv, maupun surat kabar. Dan pesan yang berisi pada data teknis
memerlukan majalah maupun surat khusus.
• Biaya
Biaya iklan adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu
proses pembuatan iklan, biaya iklan televisi sangatlah mahal, sementara
iklan surat kabar relatif murah.
C. Jenis-Jenis Media Utama dalam iklan

Media Keunggulan keterbatasan

Surat Fleksibilitas, ketepatan waktu, cakupan Umur pendek, kualitas reproduksi yang buruk.
kabar pasar local yang baik, penerimaan luas,
tingkat kepercayaan tinggi.

Televisi Menggabungkan pandangan, suara, dan Biaya absolut tinggi, selektivitas pemirsa kurang,
gerakan, menarik pancaindra, perhatian paparan singkat.
tinggi, jangkuan tinggi.

Pengeposan Selektifitas pemirsa, fleksibilitas, tidak Biaya Relatif tinggi, citra surat “sampah”.
Langsung ada persaingan iklan dalam media yang
sama.

Radio Penggunaan massal, selektifitas geografi Hanya presentasi audio, perhatian labih rendah
dan demografis tinggi. dari televise, tidak ada gambaran bentuk barang
yang diiklankan

Majalah Selektifitas Geografis dan demografis Waktu tunggu/ jeda iklan yang lama. Tidak ada
tinggi, kredibilitas dan gengsi, reproduksi jaminan posisi.
tinggi, umur panjang,

Luar ruang Fleksibilitas, paparan ulang tinggi, biaya Selektifitas permirsa terbatas, keterbatasan
rendah, persaingan rendah. kreatif.

Yellow Cakupan local yang sangat baik, tingkat Persaingan tinggi, waktu tunggu/jedaiklan yang
pages kepercayaan tinggi, jangkauan luas dan panjang. Keterbatasan kreatif
biaya rendah.

Buletin Selektivitas sangat tinggi, kendali penuh, Biaya bisa melambung tinggi
peluang interaktif dan biaya relative
rendah

Brosur Flesibilitas, kendali penuh, dapat Kelebihan produksi dapat menyebabkan biaya
mendramatisirkan pesan. melambung tinggi.
Telepon Banyak pengguna, peluang untuk Biaya relative tinggi, kecuali menggunakan
memberikan sentuhan pribadi. sukarelawan.

Internet Selektivitas Tinggi, kemungkinan Dibeberpa tempat maupun Negara belum bisa
interaktif, biaya relative rendah. diakses secara penuh.

D. Tempat Iklan

a. Papan iklan
Papan iklan telah mengalami perubahan dan kini menggunakan grafis
berwarna yang dibuat secara digital, cahaya belakang, suara, gerakan, dan
citra yang tidak biasa tiga dimensi.

b. Ruang public

Pengiklangan menempatkan iklan di tempat-tempat yang tidak biasa


seperti film, pesawat terbang, dan lounge dan jumlah ruang kelas, arena
olaragah, lift kantor dan hotel dan tempat publik lainnya.

c. Titik pembelian

Ada banyak cara untuk berkomonikasi dengan pada konsumen dengan titik
pembelian, iklan dalam toko meliputi iklan dikereta belanja, pengikat
kereta, lorong, dan rak, dan juga opsi promosi seperti demontrasi dalam
toko pengambilan sampel lansung, dan mesin kupon instan.

d. Mengevaluasi media alternative

Sekarang iklan dapat muncul hampir di mana saja ketika konsumen


mempunyai beberapa menit atau bahkan detik waktu senggang untuk
memperhatikannya.

E. Memilih Sarana Media Khusus

Perencanaa media harus mencari sarana yang palik efektif biaya di dalam
setiap jenis media terpilih. Dalam mengambil pilihan, perencanaa harus
bergantung pada layanan pengukuran yang memberikan perkiraan ukuran
pemirsa, komposisi, dan biaya media. Ukuran pemirsa mempunyai beberapa
kemungkinan ukuran:

• Sikulasi
• Pemirsa
• Pemirsa efektif
• Pemirsa yang terpapar iklan efektfif

F. Memutuskan Penentuan Waktu dan Alokasi media

Dalam memilih media, pengiklangan menghadapi masalah penentuan jadwal


makro dan jadwal mikro. Masalah penentuan jadwal makro meliputi
penentuann jadwal iklan dalam hubungannya dengan musim dan siklus bisnis.
Dalam meluncurkan produk baru, pengiklangan harus memilih diantara
kontinuitas, kontrentasi, berselah dan berdenyut.
• Kontinuitas (continuity)
• Konsentrasi (concentration)
• Bersela (flighting)
• Berdenyut (pulsing)

G. Mengevaluasi Evektifitas Iklan

Guru pemasaran dunia, Philip Kotler, mengatakan ada tiga metode utama
prapengujian iklan dalam riset dampak komunikasi, suatu riset yang
dilakukan sebelum iklan dimasukkan ke media dan setelah dicetak atau
disiarkan.

1. Metode umpan balik konsumen (consumer feedback method)

Dilakukan dengan menanyakan reaksi konsumen terhadap iklan yang


diusulkan. Konsumen diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan:

• Apakah pesan utama yang Anda dapatkan dari iklan ini?;


• Menurut Anda, apa yang mereka inginkan Anda ketahui, yakini atau
lakukan?;
• Seberapa besar kemungkinan iklan ini akan mempengaruhi Anda untuk
melakukan tindakan yang dimaksudkan?;
• Apa saja yang bagus dan apa yang tidak bagus dalam iklan ini?;
• Bagaimana perasaan Anda tentang iklan ini?;
• Di mana tempat terbaik menjangkau Anda dengan iklan ini?;
• Di mana paling memungkinkan Anda melihatnya dan memberi
perhatian terhadapnya?; di mana Anda berada ketika Anda mengambil
keputusan tentang tindakan ini?.

2. Pengujian portofolio

Meminta konsumen melihat atau mendengarkan suatu portofolio iklan


dengan menggunakan waktu sebanyak yang mereka perlukan. Konsumen
kemudian diminta mengingat kembali semua iklan tersebut dan isinya,
dibantu atau tidak dibantu pewawancara. Tingkat daya ingat mereka
menunjukkan kemampuan suatu iklan untuk menonjol dan perannya
dimengerti serta diingat.

3. Pengujian laboratorium,

Menggunakan peralatan untuk mengukur reaksi fisiologis detak jantung,


tekanan darah, pelebaran bola mata, respons kulit tubuh, keluarnya
keringat—terhadap iklan. Atau, konsumen mungkin akan diminta menekan
tombol untuk menunjukkan kesukaan atau ketertarikan mereka dari waktu
ke waktu pada saat melihat bahan yang ditampilkan berurutan. Pengujian
ini mengukur kemampuan menarik perhatian, tetapi tidak mengungkapkan
apa pun mengenai pengaruhnya terhadap keyakinan, sikap, dan
niat konsumen.

2.2 Promosi Penjualan

Menurut Hanafie (2010) promosi penjualan merupakan program dan penawaran khusus
dalam jangka pendek yang dirancang untuk memikat para konsumen (kebanyakan
langsung kepada konsumen akhir) yang terkait agar mengambil keputusan pembelian
yang positif. Promosi ini seringkali menghabiskan banyak biaya, tetapi banyak yang
menganggap bahwa pengaruhnya sangat besar terhadap keputusan konsumen.

Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, penawaran,
pengembalian dana tunai, potongan harga, premi, hadiah, penghargaan patronage,
percobaan gratis, garansi, promosi yang berkaitan, promosi silang, tampilan titik
pembelian, dan demonstrasi); promosi dagang (potongan harga, insentif untuk iklan dan
tampilan, serta barang gratis); dan promosi bisnis dan tenaga penjualan (pameran dagang
dan konvensi, kontes wiraniaga, dan iklan khusus).
2.2.1 Tujuan Promosi Penjualan

Kotler et al (2008) bahwa tujuan promosi penjualan sangat beragam. Penjual bisa
menggunakan promosi pelanggan untuk mendorong pembelian pelanggan jangka
pendek atau meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang. Promosi
penjualan biasanya digunakan bersama iklan, penjualan personal, atau sarana
bauran promosi lainnya. Promosi konsumen biasanya harus diiklankan dan dapat
42 menambah gairah serta memberikan kekuatan tarikan pada iklan. Secara
umum, dari pada hanya menciptakan penjualan jangka pendek atau penukaran
merek sementara, promosi penjualan harus memperkuat posisi produk atau jasa
dan membangun hubungan pelanggan jangka panjang. Jika dirancang dengan
benar, semua sarana promosi penjualan mempunyai potensi untuk membangun
gairah jangka pendek maupun hubungan konsumen jangka panjang.

2.2.2 Keputusan Utama menseponsori event

Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menentukan


tujuannya, memilih alat, mengembangkan program, menguji program,
mengimplementasikan dan mengendalikannya, serta mengevaluasi hasilnya.

1. Menentukan tujuan (Objectivies)

Bagi konsumen, tujuan meliputi mendorong pembelian unit yang berukuran


lebih besar, meningkatkan percobaan diantara nonpengguna, dan menarik
konsumen yang beralih dari merek pesaing. Bagi pengecer, tujuan meliputi
membujuk pengecer untuk menjual barang baru dan tingkat persediaan yang
lebih tinggi, mendorong pembelian pada musim sepi, mendorong penyimpanan
barang yang berhubungan, mengurangi promosi kompetitif, membangun
loyalitas merek, dan membuka jalan untuk masuk ke gerai eceran baru. Bagi
tenaga penjualan, tujuan meliputi mendorong dukungan produk atau model
baru, mendorong lebih banyak pencarian calon pelanggan, dan mendorong
penjualan musim sepi.

2. Memilih alat promosi konsumen (Even)

Perencana promosi harus memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi


penjualan, kondisi persaingan, dan efektivitas biaya setiap alat. Kita dapat
membedakan antara alat promosi penjualan yang merupakan pembentukan
waralaba konsumen dan yang tidak. Promosi penjualan tampaknya akan sangat
efektif jika digabungkan dengan iklan.

3. Mengembangkan program

Dalam merencanakan program promosi penjualan, pemasar semakin


membaurkan beberapa media ke dalam konsep kampanye total.

4. Pengujian awal, pengimplementasian, pengendalian, dan pengevaluasian (Ukur


Efetivitas)

Meskipun sebagian besar program promosi penjualan dirancang berdasarkan


pengalaman, pengujian awal dapat menentukan apakah sarana itu sudah tepat,
ukuran insentif sudah optimal, dan metode presentasi sudah efisien. Manajer
pemasaran harus mempersiapkan implementasi dan rencana kendali yang
mencakup waktu tunggu dan waktu penjualan bagi setiap promosi perorangan.
Produsen dapat mengevaluasi program dengan menggunakan data penjualan,
survei konsumen, dan eksperimen. Promosi penjualan paling berhasil ketika
promosi menarik pelanggan pesaing yang kemudian beralih. Biaya tambahan
diluar biaya promosi tertentu mencakup resiko bahwa promosi dapat
mengurangi loyalitas merek jangka panjang. Kedua, promosi dapat lebih mahal
daripada kelihatannya.
Beberapa promosi tak lagi didistribusikan kepada konsumen yang salah.
Ketiga adalah biaya pelaksanaan produksi khusus, usaha ekstra tenaga
penjualan, dan kebutuhan akan penanganan,. Terakhir, promosi tertentu
mengganggu pengecer, yang mungkin menuntut insentif dagang tambahan
atau menolak bekerja sama.

2.3 Event dan Pengalaman

Pertemuan setiap hari dengan merek dapat juga memengaruhi sikap dan keyakinan
konsumen terhadap merek. Atmosfer adalah “lingkungan terkemas” yang menciptakan
atau memperkuat posisi menuju pembelian produk.
Banyak perusahaan menciptakan produk dan pengalaman merek dilapangan dan diluar
lapangan. Merek kecil, tentu saja mengambil jalur yang murah dan tidak sejelas
diperusahaan besar dalam pemberian sponsor dan komunikasi.
2.3.1 Tujuan Menseponsori Acara

Pemasar memberikan sejumlah alasan untuk mensponsori acara:

1. Mengidentifikasi pasar sasaran atau gaya hidup tertentu


2. Meningkatkan kesadaran perusahaan atau nama produk
3. Menciptakan atau memperkuat persepsi tentang asosiasi citra merek kunci
4. Memperkuat citra korporat
5. Menciptakan pengalaman dan membangkitkan perasaan
6. Mengekspresikan komitmen terhadap komunitas atau masalah sosial
7. Menghibur klien kunci atau member penghargaan pada karyawan kunci
8. Menciptakan penjualan barang dagangan atau peluang promosi

Meskipun banyak konsumen akan menghargai sponsor karena telah memberikan


bantuan keuangan untuk menggelar acara tersebut, beberapa konsumen mungkin
menolak komersialisasi acara.

2.4 Public Relation (Hubungan Masyarakat)

Definisi Public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan
sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara
organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation
dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara
organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).

Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara kontruktif dengan pelanggan, pemasok
dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang
berminat. Masyarakat adalah semua kelompok yang memiliki minat aktual atau potensial
atau memengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Hubungan
masyarakat meliputi berbagai ptogram untuk mempromosikan atau melindungi citra atau
produk individual perusahaan.

2.4.1 Fungsi Utama Public Relation (Hubungan Masyarakat)

Depertemen hubungan masyarakat yang mengamati sikap masyarakat di dalam


organisasi serta mendistribusikan informasi dan komunikasi untuk membangun
etikat baik. Depertemen humas terbaik membimbing manajemen puncak untuk
menerapkan program yang positif dan menghilangkan praktik yang patut
dipertanyakan sehingga publitas negatif tidak timbul. Mereka melasanakan enam
fungsi berikut :

1. Hubungan pers (Press Relation)


2. Publisitas produk (Product Publicity)
3. Publikasi Perusahaan (Public Affairs)
4. Melobi (Lobbying)
5. Hubungan dengan Investor (Investor Relation)
6. Pengembangan Produk (Product Depelopment)

2.4.2 Media Utama Public Relation (Hubungan Masyarakat)

Ada banyak pilihan media yang digunakan dalam hal Public Relation,
diantaranya:

1. Berita (News)
2. Pidato (Speeches)
3. Acara Spesial (Spesial Event)
4. Written Material
5. Audiovisual Material
6. Corparate Identity Materials
7. Public Service Activies
8. Website

BAB III Penerapan Pada PT Air Asia Indonesia Tbk


3.1 Periklanan
Dengan munculnya berbagai perusahaan penerbangan, membuat persaingan antar
maskapai juga semakin ketat. Untuk itu, dibutuhkan upaya dalam membranding layanan
yang diberikan sehingga bermuara pada keputusan pembeli dalam memilih maskapai
idaman. Pada tahun 2014, Air Asia sendiri merupakan maskapai penerbangan yang
tergabung dalam Top Three Brand Award Kategori Transportasi Udara terbaik.
Berdasarkan Top Brand Award kategori transportasi airlines 2014 Air Asia berhasil
menduduki peringkat ketiga di Indonesia dan menjadi Top Brand 2014 mencapai 10,8%.
Dari hasil survei juga dapat dilihat bahwa keputusan pembelian untuk menggunakan Air
Asia sangat tinggi. Keputusan pembelian juga tentu juga dipengaruhi oleh faktor iklan yang
ditujukan kepada pelanggan itu sendiri.
Tujuan khusus dari iklan diantaranya yaitu untuk membentuk kesadaran akan suatu produk
atau merek baru, menginformasikan fitur dan keunggulan produk, membentuk selera akan
produk atau merek ataupun membujuk para konsumen untuk membeli produk atau merek
yang diiklankan. Tujuan-tujuan tersebut pada dasarnya untuk meningkatkan respon
konsumen terhadap penawaran perusahaan yang nantinya menghasilkan laba penjualan
dalam jangka panjang.
Adapun dalam hal periklanan, PT Air Asia termasuk Air Asia Indonesia Tbk menggunakan
media iklan koran, radio, reklame luar (billboard, x-banner, mini x-banner, roll banner, one
way dan spanduk), brosur dan sejenisnya (flyer dan poster) untuk menarik minat
penumpang dan alasan PT Air Asia Indonesia Tbk memilih media iklan yang digunakan
karena penggunaannya yang efektif, pembuatannya tidak membutuhkan waktu yang lama,
banyak di akses oleh masyarakat dan harganya terjangkau.
3.2 Hubungan Masyarakat

Pada 28 Desember 2014, Air Traffic Control (ATC) kehilangan kontak dengan pesawat
AirAsia QZ8501 sejam setelah pesawat meninggalkan Surabaya menuju Singapura.
Belakangan diketahui bahwa mesin pesawat mati setelah naik dengan kecepatan abnormal
dalam kondisi cuaca yang buruk dan kemudian jatuh di perairan Selat Karimata. Bagi
maskapai atau perusahaan penerbangan, insiden yang menimpa penerbangan adalah salah
satu krisis besar yang mengancam reputasi dan keberlangsungan hidup perusahaan. Banyak
maskapai yang hancur reputasinya akibat insiden yang menimpa penerbangan mereka,
hingga lambat laun ditinggalkan oleh konsumennya. Hal tersebut salah satunya juga
dialami oleh PT Air Asia Indonesia Tbk. Untuk menjaga nama baik dari maskapai, maka
perusahaan tentunya memaksimalkan peran Public Relations.

Resiko munculnya rumor dan kesalahpahaman juga sangat besar dalam situasi ini. Dalam
situasi krisis, kecepatan respon sangat penting. Tanggapan tertunda akan menciptakan
kesenjangan kredibilitas. Pihak Manajemen AirAsia tampaknya memahami hal tersebut.
Segera setelah insiden, mereka bergerak cepat dengan mengoptimalkan saluran media baru,
seperti menggunakan seluruh platform media sosial yang mereka miliki untuk
berkomunikasi dengan publik. Yang tak kalah penting, tim public relations AirAsia segera
menjadikan CEO AirAsia, Tony Fernandes, sebagai ikon penting di dalam mengelola
krisis. Pergerakan cepat CEO AirAsia ini terpantau mulai dari keberangkatan ke Surabaya.
AirAsia ingin menunjukkan rasa empati, rasa bersama menanggung kesedihan bersama
keluarga yang sedang cemas ketika itu. Di saat yang bersamaan, rasa empati tersebut juga
mereka tunjukkan melalui media Twitter, Facebook, dan pernyataan-pernyataan resmi
yang dikeluarkan pada saat konferensi pers.

Akun Twitter resmi AirAsia Indonesia (@AirAsiaId) dikelola dengan sangat formal,
bahkan ketika terjadi suatu musibah tak terduga seperti jatuhnya pesawat QZ 8501. Hal ini
terlihat dari penggunaan bahasa yang sangat teknis dan dikemas dalam template (contoh,
model) yang sama yang digunakan berulang-ulang selama periode 28 Desember 2014
hingga 28 Februari 2015. Template yang digunakan adalah “Informasi terbaru/informasi
terkini/perkembangan terbaru dari penerbangan QZ 8501”. Template ini digunakan
untuk mengabarkan informasi yang diperbarui setiap hari, seperti proses pencarian dan
evakuasi korban dan puing pesawat, proses penyelidikan, dan informasi lain terkait
jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang mungkin dibutuhkan oleh keluarga korban.

Selain template yang digunakan untuk menyampaikan informasi terbaru, beberapa kali
pihak AirAsia Indonesia (@AirAsiaId) juga mengunggah pesan yang lebih personal yang
menyiratkan perasaan duka mereka atas musibah yang terjadi. Di antaranya:

1. Kami sangat berduka atas kabar terkini dari QZ8501. Teriring doa untuk para awak kabin
& penumpang. #togetherwestand

2. Kami tetap berkomitmen untuk selalu mendampingi. #togetherwestand

3. One purpose, one spirit, one love, humanity above all #togetherwestand
4. Cerita salah satu volunteer Crisis Center QZ8501, Shy Karim (via @satriaramadhan)
#togetherwestand; dan Cerita salah satu volunteer kami yang bertugas di Crisis Center
QZ8501 kemarin (via@ghf_) #togetherwestand

5. Terima kasih atas dukungan yang Anda berikan. Kini, kami siap melanjutkan mimpi
Anda. #togetherwestand

Melalui kicauan-kicauan di atas, pihak AirAsia mencoba untuk membangun pesan yang
lebih empatik. Selain menunjukkan rasa duka atas musibah yang terjadi, AirAsia Indonesia
mencoba untuk menunjukkan bahwa korban dan keluarganya adalah prioritas mereka pada
periode ini, kesediaan orang untuk bekerja secara sukarela menolong orang lain adalah
sebuah kekuatan, dan bahwa AirAsia mulai bersiap untuk beranjak dari situasi sulit untuk
mencapai tujuan-tujuan mereka berikutnya, terutama dalam memberikan layanan terbaik
bagi pelanggan. Meski frekuensinya sedikit dan ruangnya terbatas (maksimum 140
karakter), kicauan semacam ini bisa memberikan selingan yang menampakkan sisi
manusiawi dari perusahaan, terutama pada saat terjadinya sebuah musibah.

Praktik-praktik komunikasi yang dilakukan oleh AirAsia dalam merespon jatuhnya


pesawat QZ8501 adalah esensi dari digital PR di mana manajemen memilih untuk
membangun komunikasi dengan publik secara langsung melalui akun media sosial resmi
milik mereka. Media sosial dipilih secara sadar karena jangkauannya yang luas, segera, dan
mampu membangun komunikasi yang interaktif. Meski demikian, manajemen AirAsia
juga tidak mengindahkan upaya untuk membangun komunikasi yang intensif dengan
media. Hal ini ditunjukkan melalui siaran pers dan pertemuan dengan media yang intens.
Selain medium yang dpilih untuk membangun komunikasi dengan publik, manajemen
AirAsia juga tampak bersungguh-sungguh menyiapkan pesan komunikasinya. Manajemen
menyiapkan template dan membuat pesan-pesan pemasaran seperti “together we stand”.
Keseluruhan praktik komunikasi krisis yang dilakukan oleh AirAsia tersebut menunjukkan
sebuah kampanye digital public relations yang serius dan responsif. Dengan memanfaatkan
media sosial, pesan-pesan komunikasi dapat tersebar dengan lebih luas, cepat, dan langsung
menuju ke khalayak sasaran. Keunggulan lainnya adalah kemampuan media sosial sebagai
ruang untuk terciptanya dialog di antara partisipan-partisipan komunikasinya. Dalam
situasi krisis di mana dibutuhkan kecepatan respon, media sosial kini menjadi pilihan utama
bagi organisasi untuk membangun komunikasi krisis yang efektif. Selain cepat menjangkau
publik, media sosial juga memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah yang dialogis
yang diperlukan untuk membangun mutual understanding di antara pihak-pihak yang
terlibat dalam komunikasi.

Dalam era digital, dengan begitu banyaknya platform media komunikasi yang tersedia,
strategi komunikasi krisis harus memperhitungkan keanekaragaman platform media
tersebut, khususnya media sosial yang kini dapat diakses selama 24 jam penuh oleh setiap
orang. Andreas Kaplan dan Michael Henlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.
Manajemen AirAsia dan Tony Fernandes paham betul bahwa media sosial dapat
menyelamatkan reputasi maskapai di tengah krisis yang terjadi. Dalam situasi krisis,
kebanyakan eksekutif perusahaan akan melimpahkan tanggung jawab komunikasi pada staf
media sosial atau mempekerjakan seorang profesional. Namun AirAsia memilih
pendekatan yang berbeda. Mereka justru menjadikan Tony Fernandes sebagai ‘wajah’ dari
komunikasi krisis mereka. Melalui akun Twitter-nya, sikap dan pernyataan Fernandes bisa
tersebar dengan luas secara viral. Selain mengandalkan akun pribadi Fernandes, AirAsia
juga meluncurkan kampanye media sosial dengan tagar #togetherwestand. Mereka juga
mengumumkan bahwa setiap perkembangan mengenai QZ8501 akan dikomunikasikan
melalui halaman Facebook mereka. Akun AirAsia juga mengubah logo yang tadinya
berwarna merah menyala menjadi abu-abu sebagai tanda simpati dan duka, baik di Twitter
maupun Facebook. Sebuah gestur yang sederhana namun menunjukkan keseriusan mereka
dalam menghadapi krisis. Tampaknya, media sosial menjadi strategi komunikasi utama
AirAsia dalam menghadapi krisis tersebut. Airasia juga melakukan praktik membawa
kembali compassion ke dalam komunikasi krisis. Mengenai hal tersebut, Rony Tanubun,
seorang keluarga korban menyampaikan, “AirAsia selalu memberikan yang terbaik bagi
kami dari hari pertama. Tragedi ini, apa yang kami bisa lakukan? Ini takdir dan bisa terjadi
pada maskapai manapun. Saya tak takut terbang dengan AirAsia,".

Kicauan-kicauan yang diunggah oleh CEO AirAsia, Tony Fernandes, juga memenuhi
rumus marketing berikut ini:

Re-purpose + Value = Content Marketing

Artinya, Tony Fernandes mengambil peran layaknya seorang humas profesional yang
memanfaatkan pesan-pesan yang sudah ada (siaran pers maupun pernyataan-pernyataan
resmi AirAsia yang dimuat di media) menjadi pesan yang baru (fresh content). Pesan-pesan
tersebut dikemas ulang melalui kicauan-kicauan di media sosial, dengan menambahkan
‘value’ yang terkait dengan aspek psikologis seperti simpati dan empati. Rumus ini
membuat pesan-pesan yang diunggah oleh Tony Fernandes dinilai sebagai pesan yang
genuine dan tulus, dan pada akhirnya menuai simpati publik. Hal yang sama juga dilakukan
oleh manajemen AirAsia yang selalu mereproduksi siaran pers mereka, untuk kemudian
pesannya yang baru (fresh content) diunggah ke Facebook.

CONTOH SOAL

1. Bagaimana perbedaan proses iklan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat pada
pasar konsumen dan pasar industri?

Jawaban:

Pada pasar industri proses pemasarannya lebih bersifat professional dibandinkan


dengan pasar konsumen yang lebih personal. Hal ini dikarnakan pasar indutri
menyediakan barang yang mayoritas ditujukan untuk bisnis to bisnis. Sedangkan pasar
konsumen lebih mengarah kepada penggunaan barang tersebut mayoritas secara
pribadi.

2. Sistem pemasaran barang lux seperti channel dan zara, diantara kedua brand tersebut,
bagaimana mereka melakukan komunikasi dengan berbagai budaya yang berbeda di
setiap outletnya?
Jawaban:

Brand terkenal seperti ZARA dan sebagainya biasanya selalu melakukan riset setiap
hari yang dilakukan oleh karyawannya di setiap daerah atau wilayah, sehingga brand
tersebut dapat mengetahui preferensi pakaian di setiap daerah dan berbagai budaya
yang cenderung berbeda-beda dan berubah seiring perkembangan zaman.

3. Jika ada beberapa syarat dalam membuat media promosi terlewatkan maka apa yang
akan terjadi?

Jawaban:

Jika ada beberapa syarat dalam membuat media promosi terlewatkan, maka promosi
tersebut tidak akan tersampaikan pesan yang mengajak untuk membeli produk

4. Apa yang dimaksud Sosial Media Marketing?

Jawaban:

Social media marketing adalah salah satu dari berbagai jenis marketing yang sekarang
banyak digunakan. Sederhananya, marketing jenis ini memanfaatkan peran media
sosial dalam proses marketingnya. Dewasa ini, sudah banyak perusahaan yang
menggunakan social media marketing.

5. Strategi marketing yang perfect tentu sudah membekali tim yang secara langsung dalam
proses personnal selling dengan antisipasi lapangan dan taktik membujuk yang relevan,
sopan dan efektif. Namun masyarakat tetap saja boleh menolak, karena secara umum,
budaya, kemampuan dalam masyarakat mampu mempengaruhi keputusan. Apa saja
alasan yang mendasari masyarakat menolak suatu produk atau layanan?

Jawaban:

Harga

Loyalitas pemasok lama

Tak mampu membuat keputusan

Faktor produk yang kurang kompetitif

Tidak menyukai perusahaan, sistem dan penjualnya.

Adanya produk atau barang pengganti (subtitusi product)


DAFTAR PUSTAKA

Sirot Muhamad, “Merancang Program Periklanan yang Efektif”,


www.angelfire.com/id/akademika/rkuliah3.html (Di akses Tanggal 3 Januari 2016)
Photo Ilution, “Memilih Media Utama”,
http://adityajatiistanto.blogspot.co.id/2015/10/memilih-jenis-media-utama.html (Di
akses Tanggal 3 Januari 2016)
Zoel, “Evaluasi Efektifitas Iklan”, http://www.marketing.co.id/evaluasi-efektivitas-iklan/
(Di akses Tanggal 3 Januari 2016)
Kukuh Adian, “Promosi Penjualan”, http://adiyanfarm.blogspot.co.id/2012/12/promosi-
penjualan-sales-promotion.html (Di akses Tanggal 3 Januari 2016)
Citra Arumi, “Marketing Public Reltion”, http://arumicitrarasmiputri.blogspot.co.id/ (Di
akses Tanggal 3 Januari 2016)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Periklanan (advertising) adalah semua bentuk tebayar atas presentasi nonpribadi dan
promosi ide,barang,atau jasa oleh sponsor yang jelas.iklan bisa menjadi cara yang efektif
dari segi biaya untuk mendistribisikaan pesan,baik dengan tujuan membangun preferensi
merek atau mendidik orang.

Menurut Hanafie (2010) promosi penjualan merupakan program dan penawaran khusus
dalam jangka pendek yang dirancang untuk memikat para konsumen (kebanyakan
langsung kepada konsumen akhir) yang terkait agar mengambil keputusan pembelian
yang positif. Promosi ini seringkali menghabiskan banyak biaya, tetapi banyak yang
menganggap bahwa pengaruhnya sangat besar terhadap keputusan konsumen.

Definisi Public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan
sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara
organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation
dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara
organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).

Anda mungkin juga menyukai