Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN DIAGNOSIS DAN INTERVENSI

KOMUNITAS MENGENAI FAKTOR RISIKO


HIPERTENSI PADA KELUARGA BINAAN DI
KAMPUNG TONJONG RT 003/RW 001, DESA
KEMUNING, KECAMATAN KRESEK,
KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI BANTEN
KELOMPOK 6

Ketua : M. Alarik Yuwana Santosa (41120211434)


Anggota : Siti Afifah Fahriyanti (1102014249)
Tiara Mutia (4112021161)
Atika Permata Irwan (4112021095)

Pembimbing:

dr. Siti Maulidiya Sari, M. Epid


Gambaran Umum Kecamatan Kresek
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Puskesmas Kresek, Kecamatan Kresek memiliki
9 desa binaan wilayah kerja. Desa Kresek
merupakan salah satu desa diantaranya
(Layanan Mandiri Kresek, 2020):

Desa Kemuning Desa Patrasana

Desa Rancailat Desa Pasirampo

Desa Talok Desa Koper

Desa Jengkol Desa Kresek


Gambar 1. 1 Wilayah Kecamatan Kresek
(Sumber : www.tangerangkab.go.id, 2021) Desa Ranged
Masalah Kesehatan Sepuluh Penyakit Terbesar

10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kresek


300
250
200
150
100
50
0

Hipertensi ISPA Dermatitis Gastritis


Faringitis Myalgia Skrining Antenatal Impaksi gigi

Nyeri kepala Reumatik

Gambar 1. 6 Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kresek Maret-April Tahun 2022


DAFTAR KELUARGA BINAAN

Ny. Ny.
Sartikah Sarmah

Ny.
Ny. Isni
Romlah

Ny. Sari

Denah Lokasi Seluruh Rumah Keluarga Binaan


Profil Keluarga
PROFIL KELUARGABinaan
BINAAN

No. Nama Jumlah Masalah Medis dan Non Medis


Kepala Anggota
Keluarg Keluarga
a Medis Non Medis

1. Ny. 4 • Tn. Subra riwayat Hipertensi. • Jarang konsumsi sayur sayuran


Sartikah • Ny. Sartikah mempunyai • Tn. Subra dan kedua anaknya merokok sebanyak 1-2 bungkus dalam sehari.
riwayat hipertensi, kadar • Tidak melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga di luar kegiatan sehari-hari
asam urat yang tinggi dan • Setiap hari konsumsi kopi.
memiliki berat badan berlebih • Sering konsumsi makanan tinggi garam
/ obesitas. • Pengelolaan sampah kurang baik, membuang sampah di belakang rumah kemudian di
bakar.
• Jarang membuka jendela dan membersihkan jendela.
• Terdapat pencahayaan yang kurang, seperti beberapa ruangan memiliki pencahayaan
yang redup.
• Pengelolaan sampah kurang baik, karena Ny. Sartikah membuang sampah rumah
tangga ke area pembuangan sampah umum lalu dibakar.

2. Ny. 4 • Ny. Sarmah menderita • Tn. Udet memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus per hari
Sarmah penyakit Hipertensi sejak 3 • Kriteria rumah sehat tidak terpenuhi
tahun lalu dan memiliki berat • Tn. Udet memiliki cara pencarian pengobatan yang kurang tepat
badan berlebih / obesitas • Kebiasaan membakar sampah disekitar rumah
• Tn. Udet menderita Diabetes • Keluarga Ny. Sartikah tidak melakukan cuci tangan menggunakan teknik WHO
Melitus dan hipertensi dan • Keluarga binaan tidak memiliki lubang asap dapur
memiliki berat badan berlebih • Keluarga binaan tidak rutin melakukan olahraga
/ obesitas • Tidak melakukan teknik cuci tengan sesuai dengan WHO
Profil Keluarga
PROFIL KELUARGABinaan
BINAAN

No Nama Jumlah Masalah Medis dan Non Medis


. Kepala Anggota
Keluarga Keluarg Medis Non Medis
a

3. Ny. 4 • Ny. Romlah memiliki • Tn. Jaka dan kedua anaknya memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus/hari
Romlah penyakit Vertigo dan didalam rumah
asam lambung • Ny. Romlah selama hamil jarang melakukan pemeriksaan ke bidan
• Tn. Jaka memiliki • Anak tidak mendapatkan imunisasi lengkap
penyakit hipertensi • Pola makan tidak sesuai gizi seimbang
dan memiliki berat • Jarang mengkonsumsi buah
badan berlebih / • Kriteria rumah sehat tidak terpenuhi
obesitas • Keluarga Ny. Romlah tidak melakukan teknin cuci tengan sesuai dengan WHO
• Tn. Edi memiliki • Kebiasaan membuang sampah kurang baik dan kebiasaan membakar sampah
berat badan berlebih disekitar rumah.
/ obesitas • Keluarga binaan tidak rutin melakukan olahraga.
• Tn. Jaga memiliki
penyakit Asma

4. Ny. Isni 4 • Ny. Isni menderita • Tn. Karsun memiliki kebiasaan merokok dengan konsumsi rokok 1 bungkus
penyakit lambung dalam sehari.
sejak 1 tahun yang • Ny. Isni membuang sampah di tempat pembuangan sampah atau membakar
lalu sampah di belakang rumah.
• Tn. Karsun • Keluarga Ny. Isni sering mengkonsumsi makanan asin
menderita Hipertensi • Keluarga Ny. Isni jarang mengkonsumsi buah.
• Ny. Isni sering membeli obat warung dan bila menetap akan berobat ke
puskesmas.
Profil Keluarga
PROFIL KELUARGABinaan
BINAAN

No. Nama Jumlah Masalah Medis dan Non Medis


Kepala Anggota
Keluarga Keluarga
Medis Non Medis

5. Ny. Sari 5 • Ny. Sari memiliki • Pengelolaan sampah kurang baik, keluarga Ny. Sari membuang sampah
Hipertensi dibelakang rumah kemudian langsung dibakar.
• Tn. Yumi memiliki • Jarang mengkonsumsi buah-buahan.
Hipertensi • Keluarga Ny. Sari melakukan cuci tangan belum sesuai dengan teknik
• Tn. Muksit memiliki WHO.
Hipertensi • Ketika hamil, Ny. Sari tidak rutin memeriksakan kandungannya ke bidan.
• Anak Ny. Sari tidak mendapatkan imunisasi sejak lahir.
• Saat sakit keluarga Ny. Sari membeli obat warung, terkadang berobat ke
puskesmas.
• Tn. Yumi memiliki kebiasaan merokok didalam rumah sekitar 1 bungkus
sehari.
• Tn. Muksit memiliki kebiasaan merokok didalam rumah sekitar > 1
bungkus sehari
• Keluarga Ny. Sari tidak pernah berolahraga.
• Rumah Ny. Sari, tidak memiliki langit-langit, langsung beratapkan
genteng saja.
• Rumah Ny. Sari tidak memiliki lubang asap dapur, hanya membuka pintu
di bagian belakang.
• Rumah Ny. Sari memiliki ventilasi yang kurang dan jarang dibuka.
Menentukan Area Masalah

MEDIS NON-MEDIS
1) Lima dari lima keluarga binaan 1) Lima dari lima keluarga binaan memiliki kebiasaan
mempunyai riwayat hipertensi merokok
2) Lima dari lima keluarga binaan memiliki kebiasaan
2) Tiga dari lima keluarga binaan sering mengkonsumsi makanan asin
mempunyai riwayat obesitas
3) Lima dari lima keluarga binaan memiliki kebiasaan
3) Dua dari lima keluarga binaan tidak berolahraga
mempunyai riwayat dyspepsia 4) Lima dari lima keluarga binaan memiliki kebiasaan
kurang baik dalam pengelolaan sampah
4) Satu dari lima keluarga binaan 5) Empat dari lima keluarga binaan memiliki kebiasaan
mempunyai riwayat asam Urat
jarang makan buah
5) Satu dari lima keluarga binaan 6) Empat dari lima keluarga binaan memiliki kebiasaan
mempunyai riwayat vertigo mencuci tangan tidak sesuai ketentuan WHO
7) Satu dari lima keluarga binaan tidak memiliki
6) Satu dari lima keluarga binaan ventilasi yang baik
mempunyai riwayat asma
8) Satu dari lima keluarga binaan tidak memiliki
pencahayaan yang baik
9) Satu dari lima keluarga binaan memiliki cara
pencarian pengobatan yang kurang tepat
Area Masalah Sebagai Diagnosis Komunitas 9

Data Primer Data Sekunder


1. Observasi Menurut Data 10 Penyakit
2. Wawancara Terbanyak di Puskesmas Kresek
Kabupaten Tangerang, Banten
bahwa hipertensi menempati
urutan pertama yaitu sebanyak
250 kasus
Alasan
Pemilihan Area
Masalah Data Agama
Data Tersier
Al qur’an diturunkan tidak
Hipertensi merupakan penyakit hanya sebagai rahmatan lil
kardiovaskular yang masih alamin (rahmat bagi seluruh
menjadi penyebab kematian alam) akan tetapi juga bisa
nomor satu di dunia setiap sebagai as syifa‟ yaitu obat atau
tahunnya (Kemenkes RI, 2019)
penawar
TEORI DIAGNOSIS TEORI H.L BLOOM
KOMUNITAS

Menurut WHO, diagnosis komunitas


adalah penjelasan secara kuantitatif dan
kualitatif mengenai kondisi kesehatan di
komunitas serta faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi kesehatannya.
TEORI HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi
meningkatnya tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg.

Unmodifiable Risk Modifiable Risk


Factors Factors

Jenis Kelamin Obesitas

Umur Merokok

Riwayat Keluarga Konsumsi Makanan Asin

Olahraga

Stress
Kerangka Teori

Faktor Genetik :
Riwayat keluarga
Genetik
Usia
Jenis Kelamin

Kerangka
Gaya Hidup:
Teori Merokok
Jenis Makanan yang
Faktor Resiko Pelayanan Kesehatan:
Hipertensi Upaya pengobatan
sering di konsumsi
Obesitas

Faktor Lingkungan:
Olahraga
Stress

Sumber : Teori H.L Bloom


Kerangka Konsep
Definisi Operasional
No. Variabel Definisi
DEFINISI OPERASIONAL
Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Variabel
Dependen
1. Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah Pemeriksaan Tensimeter Nominal 1. Tidak = Tidak Hipertensi
kondisi meningkatnya tekanan darah sistolik di Tekanan Digital 2. Ya = Hipertensi
atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di Darah.
atas 90 mmHg dalam dua kali pengukuran yang
dilakukan pada selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat/tenang. (Kemenkes,
2014)
Variabel Independen
1. Riwayat keluarga Adanya riwayat keluarga yang mengalami Wawancara Kuisioner Nominal 1. Tidak : jika tidak ada riwayat hipertensi
dengan hipertensi 2. Iya : jika ada riwayat keluarga dengan hipertensi
hipertensi
2. Umur Lamanya hidup yang dihitung berdasarkan tanggal Wawancara Kuisioner Interval 1 = 18 - 25 tahun
lahir hingga sekarang 2 = 26 - 35 tahun
3 = 36 - 45 tahun
4 = 46 - 55 tahun
5 = 56 - 65 tahun
6 = > 65 tahun
3. Jenis Kelamin Identitas subyek penelitian sesuai biologis atau Wawancara Kuisioner Nominal 1. Laki-laki
fisiknya
2. Perempuan
4. Konsumsi Kebiasaan makan dalam mengkonsusmsi Wawancara Kuisioner Ordinal 1. Tidak : jika makan makanan asin (telor asin, ikan
makanan makanan asin asin, sayur asin, kecap asin, kripik kentang, keju,
asin/garam daging kaleng, saos tomat, saos cabe) 3-
6x/minggu atau 1-2x/minggu

2. Iya : jika makan makanan asin (telor asin, ikan


asin, sayur asin, kecap asin, kripik kentang, keju,
daging kaleng, saos tomat, saos cabe) >1x / hari
atau 1x/hari.
Definisi Operasional
No. Variabel Definisi
DEFINISI OPERASIONAL
Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur

5. Merokok Kegiatan membakar tembakau kemudian dihisap Wawancara Kuisioner Ordinal 1. Iya: jika seseorang merokok setiap hari
asapnya
2. Tidak: jika seseorang tidak merokok

6. Obesitas Kondisi berat badan yang menyebabkan indeks Kondisi obesitas Kuisioner Ordinal 1. Gemuk : jika IMT >27
massa tubuh (IMT) melebihi nilai normal, dimana diukur dengan
nilai IMT normal adalah 18,5-25,0 menghitung IMT 2. Normal : jika IMT 18,5- 25,0
dengan rumus
sebagai berikut : 3. Kurus : jika IMT < 18,4
IMT=B (kg)/ TB2
(m)

7. Olahraga Serangkaian gerak raga yang teratur dan Wawancara Kuisioner Nominal 1. Iya : ≥ 30 menit/hari dan ≥ 3 hari/minggu
terencana untuk memelihara gerak 2. Tidak : < 30 menit/hari dan/atau < 3 hari/minggu
(mempertahankan hidup)dan meningkatkan
kemampuan gerak(meningkatkan kualitas hidup)

8. Tingkat Stress Stress adalah reaksi seseorang baik secara fisik Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Stres : Jika hasil nilai scor jawaban > 16
maupun emosional (mental atau psikis) apabila
2. Tidak Stres : Jika hasil nilai scor jawaban < 16
ada perubahan dari lingkungan yang
mengharuskan seseorang menyesuaikan diri
(Kemenkes, 2014)
Penentuan Jenis Data
Jenis Penelitian Instrumen
Deskriptif cross sectional dengan Data kualitatif dan kuantitatif
Kuesioner
analisis univariat

Pengumpulan Data Primer


Populasi Data Data didapatkan dari hasil wawancara
5 keluarga binaan dengan jumlah dan kuesioner pada keluarga binaan
anggota sebanyak 16 orang yang Pre-survey & survey : mengenai faktor risiko hipertensi
bertempat tinggal di Kampung Tonjong, wawancara & kuesioner
Desa Kemuning RT 003/RW 001
Kecamatan Kresek
Analisis Data Data Sekunder
Sampel cara manual dan bantuan yang didapat dari data yang ada di
Profil Puskesmas Kecamatan Kresek
software pengolahan data
Microsoft Word, Microsoft berupa data laporan di dalam program
Total sampling
Puskesmas Kresek tahun 2023
Excel dan SPSS versi
25.0
KRITERIA INKLUSI

1. Bersedia untuk menjadi responden.


2. Usia masa remaja akhir (18 tahun ) sampai masa manula ( > 65 tahun )
3. Merupakan anggota keluarga binaan, baik laki-laki maupun perempuan.
4. Tinggal di Kampung Tonjong, Desa Kemuning RT 003/RW 001
Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

KRITERIA EKSLUSI

1. Tidak bersedia menjadi responden.


2. Berusia kurang dari 18 tahun
3. Bukan merupakan anggota keluarga binaan yang satu rumah.
4. Anggota keluarga yang tidak tinggal satu rumah dengan keluarga
binaan
Variabel Dependen

Hipertensi

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hipertensi Responden


Keluarga Binaan di Desa Kemuning

Hipertensi Frekuensi (n) Persentase (%)

Iya 8 50

Tidak 8 50

Total 16 100
Variabel Independen

Gambaran Jenis Kelamin Gambaran Usia


Usia N %
Jenis Kelamin Jumlah Masa Remaja Akhir (8-25 tahun) 0 0
Masa Dewasa Awal (26-35 tahun) 6 37.5
Laki-laki 10 (62,5%) Masa Dewasa Akhir (36-45 tahun) 2 12.5
Masa Lansia Awal (46-55 tahun) 6 37.5
Perempuan 6 (37,5%)
Masa Lansia Akhir (56-65) tahun 0 0
Manula (> 65 tahun) 2 12.5
Total 16 (100%)
Total 16 100

Gambaran Riwayat Keluarga Gambaran Obesitas


Riwayat
Obesitas Jumlah
Keluarga
N %
dengan
Normal 11 (68,8%)
Hipertensi
Ya 12 75 Obesitas 5 (31,2%)
Tidak 4 25
Total 16 (100%)
Total 16 100
Variabel Independen

Gambaran Merokok Gambaran Konsumsi Makanan Asin

Perokok Aktif N % Konsumsi


N %
Makanan Asin
Ya 10 62,5

Tidak 6 37,5 Ya 14 87.5


Tidak 2 12.5
Total 16 100
Total 16 100

Gambaran Olahraga Gambaran Stress


Stress N %
Olahraga N %
Tidak 5 31.3
Ya 0 0
Ya 11 68.8
Tidak 16 100
Total 16 100 Total 16 100
Rencana Intervensi Masalah
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
No Akar Penyebab Masalah ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Alternatif Pemecahan Masalah Rencana Intervensi
1. Pendidikan yang kurang Memberikan upaya agar pemerintah setempat • Jangka Pendek: Memberikan edukasi bahwa sekolah sampai SMA gratis dan
memberikan bantuan sosial pada masyarakat yang memberikan edukasi mengenai pentingnya pendidikan untuk anak usia sekolah.
tidak mampu, sehingga anak-anak usia sekolah dapat
bersekolah dan meningkatkan kesadaran masyarakat • Jangka Menengah: Koordinasi dengan apparat desa terkait KJP untuk kelaurga
terkait pentingnya pendidikan. binaan

• Jangka Panjang: Koordinasi dengan corporate social responsibility (CSR)


perusahaan untuk membuka sekolah gratis atau pemberian beasiswa pendidikan

2. Tekanan pekerjaan dalam Memberikan upaya agar pemerintah setempat • Jangka Pendek: Memberikan edukasi mengenai pekerjaan
mencari nafkah untuk keluarga memberikan bantuan sosial pada masyarakat yang
• Jangka Menengah: Memberi pelatihan terkait softskills
tidak mampu dan meningkatkan peluang pekerjaan
bagi masyarakat • Jangka Panjang: Memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat yang belum
memiliki pekerjaan
3. Adanya kesamaan gen, Fasilitas Kesehatan seperti puskesmas dapat • Jangka Pendek: Memberikan edukasi tentang faktor resiko hipertensi dan
lingkungan dan gaya hidup memberikan informasi secara rutin dan berkala pencegahannya dan pengecekan rutin/berkala terhadap tekanan darah
mengenai pengetahuan tentang hipertensi dan • Jangka Menengah: Membuat pelatihan dengan kader untuk pengecekan tekanan
pemeriksaan teknanan darah secara rutin. darah sehingga kader aktif untuk melakukan screening
• Jangka Panjang: Memberikan masukan kepada fasilitas Kesehatan untuk
mengadakan penyuluhan dan pemeriksaan Kesehatan secara rutin
4. Kurangnya peran petugas Fasilitas Kesehatan seperti puskesmas dapat • Jangka Pendek : Memberikan penyuluhan menggunakan media seperti poster
Kesehatan dalam memberikan memberikan informasi secara rutin dan berkala mengenai bahaya merokok dan penyuluhan mengenai mengubah gaya hidup
pengetahuan mengenai bahaya mengenai pengetahuan tentang bahaya merokok
merokok melalui penyuluhan, media cetak (brosur, pamflet, • Jangka Menengah: koordinasi kader dengan puskesmas untuk mengadakan
poster) dan media sosial yang dapat diakses dengan pelatihan mengenai bahaya merokok
mudah oleh masyarakat
• Jangka Panjang : Bekerja sama dengan kader, tenaga kesehatan atau
pemerintah setempat untuk memberikan informasi melalui media cetak, media
lektronik dan media sosial dan melakukan penyuluhan berkala mengenai bahaya
merokok.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
No Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Rencana Intervensi
4. Kurangnya penyuluhan dari Fasilitas Kesehatan seperti puskesmas dapat • Jangka Pendek: Memberikan penyuluhan menggunakan media seperti poster
tenaga kesehatan tentang memberikan informasi secara rutin dan berkala mengenai bahaya Obesitas dan memberikan penyuluhan kepada tokoh masyarakat
bahaya Obesitas mengenai pengetahuan tentang bahaya Obesitas setempat tentang pentingnya mengubah pola makan.
melalui penyuluhan, media cetak (brosur, pamflet, • Jangka Menengah: Membuat pelatihan dengan kader agar kader dapat monitoring
poster) dan media sosial yang dapat diakses dengan secara berkala
mudah oleh masyarakat • Jangka Panjang : Bekerja sama dengan kader, tenaga kesehatan atau pemerintah
setempat untuk memberikan informasi melalui media cetak, media lektronik dan
media sosial dan melakukan penyuluhan berkala mengenai bahaya Obesitas dan
cara perubahan pola makan yang sesuai.

5. Keterbatasan lapangan Memberikan upaya agar pemerintah setempat • Jangka Pendek : Memberikan informai dan edukasi mengenai variasi lapangan
pekerjaan memberikan bantuan sosial pada masyarakat yang pekerjaan bukan hanya sebatas pekerjaan dikantor, tetapi banyak variasi lain
tidak mampu dan meningkatkan peluang pekerjaan seperti bekerja memanfaatkan pangan local.
bagi masyarakat • Jangka Menengah : Koordinasi dengan stakeholder penerima BLT mendanakan
UMKM
• Jangka Panjang : Bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk
mempermudah lapangan pekerjaan seperti memberikan kesempatan kepada
masyarakat setempat untuk mempromosikan UMKM

6. Keluarga binaan menganggap Puskesmas dapat memberikan edukasi dan • Jangka Pendek: Memberikan edukasi mengenai kegiatan olahraga bukan hanya
bahwa melakukan pekerjaan penyuluhan mengenai pentingnya kegiatan olahraga sekedar aktifitas sehari-hari melainkan banyak variasi kegiatan olahraga yang
sehari-hari sudah termasuk dari secara rutin dan berkala melalui poster atau kegiatan dapat dilakukan
aktifitas fisik. yang bisa dilakukan di balai desa. • Jangka Menengah : Koordinasikan dengan kader untuk mengadakan kegiatan
olahraga Bersama
• Jangka Panjang: Bekerja sama dengan apparat desa untuk membuat kegiatan
rutin seminggu sekali dan menyediakan tempat dan instruktur olahraga pada
daerah binaan.
Intervensi Pemecahan Masalah yang Terpilih
Intervensi dilakukan dengan beberapa cara dengan tujuan mengatasi
masalah hipertensi pada keluarga binaan, diantaranya

Memberikan penyuluhan informasi menggunakan poster


tentang faktor resiko, gejala hipertensi, cara mengendalikan
hipertensi dan mencegah hipertensi

Melakukan diskusi langsung kepada keluarga binaan dan


lingkungan sekitar tentang faktor resiko, gejala hipertensi,
cara mengendalikan hipertensi dan mencegah hipertensi

Membuat perencanaan untuk melakukan konsultasi dari


tenaga kesehatan mengenai faktor risiko hipertensi
Hasil Pre-Test dan Post Test
Jumlah Presentas
Test Hasil P-value
Responden e (%)

Baik 5 31.3
Pre-test 0.032
Buruk 11 68. 8

Baik 16 100.0
Post-test 0.001
Buruk 0 0

Total 16 16 100.0
26

KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan dan pengumpulan data dari Puskesmas


Kresek dan dari kunjungan ke keluarga binaan yang bertempat
tinggal di Desa Kemuning, maka dilakukanlah diskusi kelompok
dan merumuskan serta menetapkan area masalah, yaitu
“Pengetahuan Keluarga Binaan Mengenai Pencegahan Faktor
Resiko Hipertensi”

Setalah dilakukan intervesi permasalahan dengan Memberikan


penyuluhan informasi menggunakan poster tentang faktor resiko,
gejala hipertensi, cara mengendalikan hipertensi dan mencegah
hipertensi, didapatkan terjadi peningkatan nilai pada postest,
maka dapat disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara
pemberian penyuluhan dengan tingkat pengetahuan peserta atau
dapat dikatakan penyuluhan berhasil
27

SARAN
Bagi Pemerintahan Kecamatan Kresek
Kepada Kepala Camat Kresek untuk memberikan edukasi terhadap keluarga
binaan mengenai pentingnya mengetahui faktor risiko dan pencegahan terhadap
hipertensi.

Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kresek


a. Kepada Kepala Puskesmas diharapkan menambah tenaga kesehatan untuk
melakukan penyuluhan tentang hipertensi serta pencegahannya.
b. Kepada Dokter, Bidan, Perawat, dan Kader Desa diharapkan memberikan
penyuluhan rutin mengenai pentingnya melakukan pencegahan hipertensi.

Bagi Keluarga Binaan


a. menghindari faktor risiko hipertensi dan menjalankan pola hidup sehat.
b. rutin kontrol ke puskesmas jika memiliki gejala hipertensi.
c. selalu senantiasa bertawakkal dan berdoa kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
● Agus Purwanto, E. dan D. R. S. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, Dan Masalah- masalah Sosial. Metode Penelitian
Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, Dan Masalah-masalah Sosial. Gaya Media.
● AHA. (2014). Know Your Risk Factors for High Blood Pressure. Amerika: American Heart Association (AHA). Retrieved from
http://heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/why-high-blood- pressure-is-a-silent-killer/know-your-risk-factors-for-high-blood-pressure
● AHA. (2015). How Smoking and Nicotine Damage Your Body. American Heart Association (AHA).
● AHA. (2016). Managing Stress to Control High Blood Pressure. American Heart Association (AHA). Retrieved from
https://www.heart.org/en/health- topics/high-blood-pressure/changes-you-can-make-to-manage-high-blood- pressure/managing stress-to-control-
high-blood-pressure
● Al-Albani, M. N. (2008). Mukhtasar Shahih Muslim. Depok: Al-Maktab al-Islami (GEMA INSANI). Retrieved from http://www.gemainsani.co.id
● Bosu, (2019). Hypertension in older adults in Africa: A systematic review and meta-analysis. PLOS ONE, 14(4).
● CDC. (2018). Smoking and Tobacco Use : Health Effects of Cigarette Smoking. Centers for Disease Control and Prevention. Centers for Disease
Control and Prevention.
● CDC. (2019). Family Health History. USA: Center for Disease Control and Prevention (CDC). Retrieved from
https://www.cdc.gov/genomic/famhistory/famhist_basic.htl
● CDC. (2020). High Blood Pressure : Know Your Risk for High Blood Pressure. Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved from
https://www.cdc.gov/bloodpressure/risk_factors.htm
DAFTAR PUSTAKA
● DOH Au. (2019). About Passive Smoking. Australia: Department of Health Australia Government. Retrieved from https://www.health.gov.au/health-
topics/smoking-and-tobacco/about-smoking-and-tobacco/about-passive- smoking
● Dua, (2014). Body Mass Index Relates to Blood Pressure Among Adults. North American Journal of Medical Sciences, 6(2), 89–95. https://doi.org/10.4103/1947-
2714.127751
● Gillis, (2016). Sex Differences in Hypertension : Recent Advances. Hypertensions, 68(6), 1322–1327. https://doi.org/doi:10.1161/HYPERTENSIONAHA.116.06602
● Goldberg, J. (2018). Causes of Stress. Amerika: WebMD Medical Reference. Retrieved from https://www.webmd.com/balance/guide/causes-of-stress
● Grillo,. (2019). Sodium Intake and Hypertension. Nutrients, 11. https://doi.org/doi:10.3390/nu11091970
● Jayanti, (2017). Hubungan pola konsumsi minuman beralkohol terhadap kejadian hipertensi pada tenaga kerja pariwisata di Kelurahan Legian. Jurnal Gizi Indonesia
(The Indonesian Journal of Nutrition), 6(1).
● Jiang, (2016). Obesity and Hypertension (Review). Experimental and Therapeutic Medicine, 12, 2395–2399. https://doi.org/DOI: 10.3892/etm.2016.3667
● Kemenkes RI. (2011). Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
● Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
● Kemenkes RI. (2014). Infodatin Hipertensi. Jakarta: Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Retrieved from http://www.depkes.go.id
● Kemenkes RI. (2015). Kemenkes 2015. In Ekp (Vol. 13, Issue 3).
● Kemenkes RI. (2018). Perokok Pasif Berpotensi Mendapatkan Penyakit Tidak Menular Seperti Gangguan Kardiovaskular, Pernapasan (Asma) atau Kanker Paru-
Paru. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved from https://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru- kronik/page/19/perokok-
pasif-berpotensi-mendapatkan-penyakit-tidak- menular-seperti-gangguan-kardiovaskular-pernapasan-asma-atau-kanker- paru-paru
● Kemenkes RI. (2019). Mengenal Perokok Pasif. Program Pemberantasan Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI. Retrieved from
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic/yuk-mengenal-apa-itu-perokok- pasif
● Layanan Mandiri Kresek. (2020). Layanan Mandiri Kresek. https://www.kresek.desa.id/layanan
DAFTAR PUSTAKA
● Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masysarakat Prinsip-Prnsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
● Nurcahyo, F. (2011). Kaitan Obesitas dan Aktivitas Fisik. MEDIKORA, 7(1), 87–96.
● Paramita, R. W. D. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif. Lumajang: Widya Gama Press.
● Permenkes RI No. 75 tahun 2014. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/139202/permenkes-no-75-tahun-2014
● Prihatini, (2016). Asupan Natrium Penduduk Indonesia : Analisis Data Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014. Journal of the Indonesian Nutrition
Association, 39(1), 15–24. Retrieved from http://ejournal.persagi.org/go/
● Rahma, N. M. (2017). Gambaran Gaya Hidup Penderita Hipertensi pada Masyarakat Pesisir. Universitas Diponegoro Semarang.
● Reckelhoff, J. F. (2014). Gender Differences in the Regulation of Blood Pressure. Hypertension Journal of The American Heart Association, 2001(37), 1199–1208.
● Riskesdas. (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
● Rockwood, (2011). Blood Pressure in Relation to Age and Frailty. CANADIAN GERIATRICS JOURNAL, 4(1). Retrieved from
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/2.5/ca/
● Sapitri, (2016). Analisis Faktor Risiko Kejadian Hipertensi pada Masyarakat di Pesisir Sungai Siak Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. JOM FK, 3(1), 1–15.
● Saputra, (2016). Gaya Hidup sebagai Faktor Risiko Hipertensi pada Masyarakat Pesisir Pantai (Life Style as Risk Factor of Hypertension in Seaboard Community).
Majority, 5(3), 118–123.
● Sejarah Desa Kemuning. (2021). Sejarah Desa Kemuning. Wikipedia Ensiklopedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Kemuning,_Kresek,_Tangerang
● Talukder, M. A. H., Johnson, W. M., Varadharaj, S., Lian, J., Kearns, P. N., El-Mahdy, M. A., Liu, X., & Zweier, J. L. (2011). Chronic cigarette smoking causes
hypertension, increased oxidative stress, impaired NO bioavailability, endothelial dysfunction, and cardiac remodeling in mice. American Journal of Physiology -
Heart and Circulatory Physiology, 300(1). https://doi.org/10.1152/ajpheart.00868.2010
● Weber, C. O. (2019). What Happens to Blood Pressure as We Age. California: Verywellhealth. Retrieved from https://www.verywellhealth.com/what- happens-to-
blood-pressure-as-we-age-1763944
● a
DAFTAR PUSTAKA
● WHO. (2012). Guideline : Sodium Intake for Adults and Children. Geneva: World Health Organization. Retrieved
from www.who.int
● WHO. (2013). High Blood Pressure - country experiences and effective interventions utilized across the European
Region. UN City, Marmorvej 51: World Health Organization. Retrieved from http://www.euro.who.int/pubrequest
● WHO. (2016). Salt Reduction. World Health Organization. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/salt-reduction
● WHO. (2019). Hypertension. World Health Organization. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/hipertension
● Zainuddin, H. (2015). Penyakit Hati dan Cara Pengobatannya. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Retrieved from https://www.uin- malang.ac.id/r/151001/penyakit-hati-dan-cara-pengobatannya-html
LAMPIRAN
POSTER PENYULUHAN
MENGENAI FAKTOR RESIKO
HIPERTENSI
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
Terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai