TAHUN 2022 CARA PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN OBAT MATA
a. Jenis Obat Mata
Obat mata digunakan sebagai obat mata dengan efek lokal. Sediaan obat mata (optalmika) adalah tetes mata (oculoguttae), salep mata (oculenta), pencuci mata (colyria) dan beberapa bentuk pemakaian yang khusus. Tetes mata tersedia dalam bentuk solutio, emulsi, dan suspensi yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 1) Tetes Mata Solutio Tetes mata solution merupakan salah satu pilihan sediaan obat topical mata yang paling banyak ditemukan. Sediaan tetes mata solution mudah digunakan, cepat diserap, dan kebanyakan tidak mengganggu penglihatan sehingga nyaman digunakan di siang hari. Sediaan tetes mata solution dapat ditemukan dalam kemasan botol dan minidose, dengan pH cairan berkisar 7,4 (pH 4-8). Walaupun cenderung lebih mudah digunakan, obat-obat tetes mata solution memiliki bioavailabilitas yang rendah. Hanya sekitar 5% dari dosis yang diberikan melalui tetes mata solution dapat mencapai jaringan mata yang lebih dalam, sedangkan sisanya akan terbuang bersama air mata sekitar 15-30 detik setelah pemberian obat. Sediaan tetes mata solution juga lebih mudah masuk ke dalam ductus lakrimal sehingga lebih mungkin menimbulkan efek sistemik. 2) Tetes Mata Emulsi Selain tetes mata solutio, bentuk lain yang tersedia di pasaran adalah emulsi dan suspensi. Emulsi oil in water (o/w) adalah sediaan tetes mata yang umum ditemukan terutama sebagai lubrikan atau air mata buatan. Selain itu, ada pula tetes emulsi berisi antibiotic dan antiinflamasi. Beberapa penelitian menunjukkan tetes mata emulsi meningkatkan durasi obat prekorneal, permeasi kornea, dan bioavailabilitas okular. 3) Tetes Mata Suspensi Sediaan suspense juga memiliki durasi kontak obat yang lebih baik dibandingkan solution karena partikel suspense cenderung bertahan di kantung prekornea. Durasi kerja obat tergantung dari ukuran partikel zat aktif dalam suspensi. Ukuran partikel yang kecil memudahkan permeasi, sedangka nukuran partikel yang lebih besar membuat permeasi lebih lama dan disolusi obat yang lebih lambat.
Sumber : Baranowski P, Karolewicz B, Gajda M, Pluta J. Ophthalmic drug dosage forms:
characterisation and research methods. The Scientific World Journal. 2014. 4) Jenis Sediaan Salep Mata Tidak seperti tetes mata, umumnya salep mata tidak menimbulkan rasa menyengat saat diaplikasikan pada mata, terutama bila mengenai bagian yang peka nyeri seperti kornea. Sediaan salep mata terdiri dari zat aktif yang dicampur dengan bahan semi padat dan padat (paraffin) yang akan mencair pada suhu fisiologis mata (34 C). Sediaan salep mata biasanya dikemas dalam bentuk tube. Sediaan salep memiliki bioavailabilitas okular yang lebih baik dan memfasilitasi pelepasan obat dalam waktu lebih lama. Berbeda dengan tetes mata, salep mata memiliki durasi kontak dengan permukaan mata yang lebih panjang. Penggunaan sediaan salep dapat menimbulkan efek samping seperti iritasi dan penglihatan kabur untuk sementara waktu setelah penggunaan. b. Penyimpanan Obat Mata Simpan pada tempat dengan temperatur sejuk atau suhu ruangan dan terhindar dari matahari Usahakan agar ujung pada botol obat tidak menyentuh mata, jari atau permukaan lainnya untuk menjaga agar tetap dapat bebas dari kuman Jangan berbagi obat mata dengan orang lain Menjaga agar penyimpanan obat mata terhindar dari jangkauan anak-anak Membuang obat mata 4 minggu setelah membuka segel kemasan. Terdapat resiko obat mata terkontaminasi kuman jika disimpan dan digunakan lebih dari 4 minggu. Tulislah tanggal pembukaan segel kemasan untuk mengetahui tanggal pembuangan obat tetes mata c. Batas penyimpanan obat mata Tetes mata minidose, Maksimal 3 hari setelah kemasan dibuka Tetes mata kemasan botol maksimal 1 bulan setelah kemasan dibuka Salep mata maksimal 1 bulan setelah kemasan dibuka d. Cara Penggunaan Obat Tetes mata 1. Cuci tangan dengan benar. 2. Buka tutup kemasan obat. 3. Dongakkan kepala ke belakang, kemudian tarik kelopak mata bagian bawah secara perlahan.
Sumber : Baranowski P, Karolewicz B, Gajda M, Pluta J. Ophthalmic drug dosage forms:
characterisation and research methods. The Scientific World Journal. 2014. 4. Teteskan obat mata secara perlahan ke kelopak mata bagian bawah sesuai yang dianjurkan. Catatan: jangan sampai ujung kemasan obat menyentuh mata untuk mecegah masuknya bakteri ke dalam mata. 5. Pejamkan mata sekitar 2-3 menit untuk memastikan obat mata menyebar ke seluruh bagian mata. 6. Jangan menyentuh bagian ujung kemasan obat. 7. Tutup kembali obat tetes mata dengan benar. 8. Cuci tangan kembali dengan benar
Gambar 1. Cara PenggunaanObatTetes Mata
e. Cara Penggunaan Obat Salep Mata
Prinsipnya penggunaan salep mata sama dengan tetes mata Cara Kerja: Sama dengan meneteskan obat mata, tapi mengaplikasikan salep mata dengan cara: Memijat tube sampai salep keluar dan meletakan salep kedalam kelopak mata bawah dari sudut mata ke arah hidung
Gambar2. Cara PenggunaanObatSalepMata
Sumber : Baranowski P, Karolewicz B, Gajda M, Pluta J. Ophthalmic drug dosage forms:
characterisation and research methods. The Scientific World Journal. 2014. Perhatian 1. Tidak boleh menggosok- gosok kelopak mata atas bawah, karena dengan gerakan bola mata obat akan merata sendiri 2. Pada saat membuka tube atau post salep, tutupnya diletakkan secara terbalik untuk mencegah kontaminasi
f. Tips Menjaga Kesehatan Mata
Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A, beta karoten dan lutein, seperti wortel, brokoli, bayam, dan lain-lain Hindari menatap objek dengan jarak jauh dan di bawah sinar matahari secara langsung secara terus menerus Tidur cukup setiap hari Periksa mata ke dokter spesialis mata secara berkala Jangan menggunakan obat mata sembarangan
Sumber : Baranowski P, Karolewicz B, Gajda M, Pluta J. Ophthalmic drug dosage forms:
characterisation and research methods. The Scientific World Journal. 2014.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis