Anda di halaman 1dari 5

MATERI PENYULUHAN

UNIT PKRS
SEMEN PADANG HOSPITAL

TAHUN 2016

TAHUN 2022
CARA PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN OBAT MATA

a. Jenis Obat Mata


Obat mata digunakan sebagai obat mata dengan efek lokal. Sediaan obat mata
(optalmika) adalah tetes mata (oculoguttae), salep mata (oculenta), pencuci mata
(colyria) dan beberapa bentuk pemakaian yang khusus.
Tetes mata tersedia dalam bentuk solutio, emulsi, dan suspensi yang memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
1) Tetes Mata Solutio
Tetes mata solution merupakan salah satu pilihan sediaan obat topical mata yang
paling banyak ditemukan. Sediaan tetes mata solution mudah digunakan, cepat
diserap, dan kebanyakan tidak mengganggu penglihatan sehingga nyaman digunakan
di siang hari. Sediaan tetes mata solution dapat ditemukan dalam kemasan botol dan
minidose, dengan pH cairan berkisar 7,4 (pH 4-8).
Walaupun cenderung lebih mudah digunakan, obat-obat tetes mata solution
memiliki bioavailabilitas yang rendah. Hanya sekitar 5% dari dosis yang diberikan
melalui tetes mata solution dapat mencapai jaringan mata yang lebih dalam,
sedangkan sisanya akan terbuang bersama air mata sekitar 15-30 detik setelah
pemberian obat. Sediaan tetes mata solution juga lebih mudah masuk ke dalam ductus
lakrimal sehingga lebih mungkin menimbulkan efek sistemik.
2) Tetes Mata Emulsi
Selain tetes mata solutio, bentuk lain yang tersedia di pasaran adalah emulsi dan
suspensi. Emulsi oil in water (o/w) adalah sediaan tetes mata yang umum ditemukan
terutama sebagai lubrikan atau air mata buatan. Selain itu, ada pula tetes emulsi berisi
antibiotic dan antiinflamasi. Beberapa penelitian menunjukkan tetes mata emulsi
meningkatkan durasi obat prekorneal, permeasi kornea, dan bioavailabilitas okular.
3) Tetes Mata Suspensi
Sediaan suspense juga memiliki durasi kontak obat yang lebih baik dibandingkan
solution karena partikel suspense cenderung bertahan di kantung prekornea. Durasi
kerja obat tergantung dari ukuran partikel zat aktif dalam suspensi. Ukuran partikel
yang kecil memudahkan permeasi, sedangka nukuran partikel yang lebih besar
membuat permeasi lebih lama dan disolusi obat yang lebih lambat.

Sumber : Baranowski P, Karolewicz B, Gajda M, Pluta J. Ophthalmic drug dosage forms:


characterisation and research methods. The Scientific World Journal. 2014.
4) Jenis Sediaan Salep Mata
Tidak seperti tetes mata, umumnya salep mata tidak menimbulkan rasa menyengat
saat diaplikasikan pada mata, terutama bila mengenai bagian yang peka nyeri seperti
kornea. Sediaan salep mata terdiri dari zat aktif yang dicampur dengan bahan semi
padat dan padat (paraffin) yang akan mencair pada suhu fisiologis mata (34 C).
Sediaan salep mata biasanya dikemas dalam bentuk tube. Sediaan salep memiliki
bioavailabilitas okular yang lebih baik dan memfasilitasi pelepasan obat dalam waktu
lebih lama. Berbeda dengan tetes mata, salep mata memiliki durasi kontak dengan
permukaan mata yang lebih panjang. Penggunaan sediaan salep dapat menimbulkan
efek samping seperti iritasi dan penglihatan kabur untuk sementara waktu setelah
penggunaan.
b. Penyimpanan Obat Mata
 Simpan pada tempat dengan temperatur sejuk atau suhu ruangan dan terhindar
dari matahari
 Usahakan agar ujung pada botol obat tidak menyentuh mata, jari atau
permukaan lainnya untuk menjaga agar tetap dapat bebas dari kuman
 Jangan berbagi obat mata dengan orang lain
 Menjaga agar penyimpanan obat mata terhindar dari jangkauan anak-anak
 Membuang obat mata 4 minggu setelah membuka segel kemasan. Terdapat
resiko obat mata terkontaminasi kuman jika disimpan dan digunakan lebih dari
4 minggu.
 Tulislah tanggal pembukaan segel kemasan untuk mengetahui tanggal
pembuangan obat tetes mata
c. Batas penyimpanan obat mata
 Tetes mata minidose, Maksimal 3 hari setelah kemasan dibuka
 Tetes mata kemasan botol maksimal 1 bulan setelah kemasan dibuka
 Salep mata maksimal 1 bulan setelah kemasan dibuka
d. Cara Penggunaan Obat Tetes mata
1. Cuci tangan dengan benar.
2. Buka tutup kemasan obat.
3. Dongakkan kepala ke belakang, kemudian tarik kelopak mata bagian bawah
secara perlahan.

Sumber : Baranowski P, Karolewicz B, Gajda M, Pluta J. Ophthalmic drug dosage forms:


characterisation and research methods. The Scientific World Journal. 2014.
4. Teteskan obat mata secara perlahan ke kelopak mata bagian bawah sesuai yang
dianjurkan. Catatan: jangan sampai ujung kemasan obat menyentuh mata
untuk mecegah masuknya bakteri ke dalam mata.
5. Pejamkan mata sekitar 2-3 menit untuk memastikan obat mata menyebar ke
seluruh bagian mata.
6. Jangan menyentuh bagian ujung kemasan obat.
7. Tutup kembali obat tetes mata dengan benar.
8. Cuci tangan kembali dengan benar

Gambar 1. Cara PenggunaanObatTetes Mata

e. Cara Penggunaan Obat Salep Mata


Prinsipnya penggunaan salep mata sama dengan tetes mata
Cara Kerja:
Sama dengan meneteskan obat mata, tapi mengaplikasikan salep mata dengan cara:
Memijat tube sampai salep keluar dan meletakan salep kedalam kelopak mata bawah
dari sudut mata ke arah hidung

Gambar2. Cara PenggunaanObatSalepMata

Sumber : Baranowski P, Karolewicz B, Gajda M, Pluta J. Ophthalmic drug dosage forms:


characterisation and research methods. The Scientific World Journal. 2014.
Perhatian
1. Tidak boleh menggosok- gosok kelopak mata atas bawah, karena dengan
gerakan bola mata obat akan merata sendiri
2. Pada saat membuka tube atau post salep, tutupnya diletakkan secara terbalik
untuk mencegah kontaminasi

f. Tips Menjaga Kesehatan Mata


 Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A, beta karoten dan
lutein, seperti wortel, brokoli, bayam, dan lain-lain
 Hindari menatap objek dengan jarak jauh dan di bawah sinar matahari secara
langsung secara terus menerus
 Tidur cukup setiap hari
 Periksa mata ke dokter spesialis mata secara berkala
 Jangan menggunakan obat mata sembarangan

Sumber : Baranowski P, Karolewicz B, Gajda M, Pluta J. Ophthalmic drug dosage forms:


characterisation and research methods. The Scientific World Journal. 2014.

Anda mungkin juga menyukai