Anda di halaman 1dari 12

Al-Fathin Vol.

4, Edisi 2 Juli-Desember 2021 | 229

USLUB HAMZAH ISTIFHAM SEBAGAI SALAH SATU BENTUK DIALEKTIKA


DIALOGIS AL-QUR’AN
Adriani Yulizar
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
Emai: yulizar.adriani@gmail.com

Abstrak

Uslub from hamzah istifham in general uses many varied pronouns in various verse content.
In general, uslub istifham verses that use hamzah as the adawatul istifham, means taqriri
(affirmation), nafyi (negation), tawbikhi (rebuke), taqri' (reproach for bad deeds), and
ta'ajjub (amazement). The verses of uslub hamzah istifham use a lot of parables, whether
related to the physical human body or related to the universe and everything in it. The
analytical method used in this research is content analysis, where every verse containing
uslub hamzah istifham is collected and then selected which represents each form of uslub
variation, after that, the meaning and purpose were analyzed and the variants were
classified. The results of this study indicate that the forms of uslub hamzah istifham in the
Qur‟an seen from the pronouns used are quite varied, frequent use of lam _aïf and laa
nahiyah, and have various parables and various purposes.
Keywords: Uslub, Hamzah Istifham, Characteristics

Abstrak
Uslub dari hamzah istifham secara umum menggunakan banyak kata ganti yang variatif
dalam berbagai konten ayat. Secara umum uslub ayat-ayat istifham yang menggunakan
hamzah sebagai adawatul istifhamnya, bermakna taqriri (penegasan), nafyi
(peniadaan/menafikan), tawbikhi (teguran), taqri‟ (celaan terhadap perbuatan yang tidak
baik), dan ta‟ajjub (rasa heran/takjub). Ayat-ayat dari uslub hamzah istifham banyak
menggunakan berbagai perumpamaan, baik yang terkait dengan fisik tubuh manusia atau
yang berhubungan dengan alam semesta dan seisinya. Adapun metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis), di mana setiap ayat
yang mengandung uslub hamzah istifham dikumpulkan kemudian dipilih yang mewakili
setiap bentuk variasi uslubnya, setelah itu dianalisis makna dan tujuan serta diklasifikasikan
variannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk uslub hamzah istifham
dalam Al-Qur‟an dilihat dari kata ganti yang digunakan cukup variatif, sering adanya
penggunaan lam nafyi dan la nahiyah, serta mempunyai berbagai perumpamaan dan tujuan
yang beragam.
Kata Kunci: Uslub, Hamzah Istifham, Karakteristik

Pendahuluan akhirat. Dalam Al-Qur‟an terdapat


berbagai ungkapan yang tercantum di
Al-Qur‟an adalah kitab suci
dalam berbagai surah yang ada di
ummat Islam yang menjadi pedoman
dalamnya.
dalam menjalani hidup di dunia hingga
230 | USLUB HAMZAH ISTIFHAM….

Bahasa Arab adalah bahasa Al- diklasifikasikan tujuan dari uslub hamzah
Qur‟an, bahasa Arab sendiri merupakan istifham tersebut.
salah satu bahasa yang mempunyai Pola-pola berdialektika,
kekayaan kosa kata, kekayaan makna, dan berinteraksi, berdialog, dan berargumen
kekayaan ungkapan. yang dicontohkan Al-Qur‟an dalam uslub
Setiap bahasa di dunia pasti hamzah istifham, sebenarnya dapat
mempunyai karakteristik khusus, baik digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
pada tataran morfologis hingga pada khususnya bagi para pendakwah atau
tataran ungkapan yang menjadi ciri khas pemuka agama dalam menyampaikan
dari bahasa tersebut. kebenaran agama. Pola-pola berdialektika
Bahasa Arab sebagai bahasa Al- tersebut merupakan seni dalam berdialog
Qur‟an tentu juga mempunyai bentuk dan dan berargumen. Penggunaan beragam
karakteristik khusus. Tulisan ini mencoba kata ganti dalam uslub hamzah istifham
membidik bahasan uslub hamzah istifham tersebut merupakan panduan teknis
dalam Al-Qur‟an sebagai salah satu bagaimana menghadapi satu orang,
karakteristik khusus dalam berdialektika menghadapi dua orang, dan sekumpulan
dan berinteraksi dengan para pembacanya orang banyak. Kata ganti yang digunakan
maupun bagi orang-orang yang tidak pun tidak hanya kata ganti orang pertama,
mempercayainya (orang-orang di luar tetapi kata ganti orang kedua dan kata
penganut agama Islam). Dua pertanyaan ganti orang ketiga juga digunakan, semua
berikut menunjukkan fokus bahasan itu adalah contoh panduan berdialektika
tulisan ini yaitu: 1) Apa saja bentuk uslub praktis kalau kita mau menerapkannya
dari hamzah istifham yang ada dalam Al- dalam kehidupan kita.
Quran? 2) Apa karakteristik isi uslub dari Adapun penelitian terdahulu
hamzah istifham yang ada dalam Al- yang berkaitan dengan uslub istifham
Qur‟an? cukup beragam dengan ranah kajian yang
Penelitian ini berusaha menguak berbeda-beda. Di sini penulis memaparkan
pola dialektika dan pola interaksi yang tiga tulisan/ penelitian yang terkait dengan
dicontohkan Al-Qur‟an, khususnya yang uslub istifham, dan mendekati pembahasan
terkandung dalam uslub hamzah istifham. tulisan ini, akan tetapi tetap mempunyai
Pola dialektika atau interaksi Al-Qur‟an benang merah atau ranah kajian yang
dalam berargumen akan terlihat jelas dan berbeda.
mudah dipahami serta ditiru kalau dilihat Tulisan Ade Nurdiyanto yang
kata ganti yang digunakan kemudian berjudul “Istifham dalam Al-Qur‟an: Studi
Al-Fathin Vol. 4, Edisi 2 Juli-Desember 2021 | 231

Analisa Balaghah” dalam jurnal El- Dari tiga tulisan di atas


Wasathiya membahas tentang istifham diketahui bahwa ranah kajian yang dikaji
dalam kaidah bahasa Arab secara umum, penulis memang berbeda dengan penelitian
kemudian mencoba mengaitkannya dengan terdahulu. Penulis mencoba membidik
contoh-contoh istifham yang ada dalam berbagai macam pola atau bentuk uslub
Al-Qur‟an. Tulisannya tidak memfokuskan hamzah istifham dan karakteristiknya
pada pola hamzah istifham secara dalam Al-Qur‟an dilihat dari berbagai kata
mendetail dan terklasifikasi, dia juga ganti yang digunakan dalam uslub hamzah
menyatakan bahwa dalam tulisannya istifham tersebut.
tersebut masih ada makna-makna istifham
Metode Penelitian
yang belum terakomodir seluruhnya.
Tulisan Moh. Nasrudin dan Penelitian ini adalah penelitian

Syarifatun Nadia yang berjudul “Uslub Al- deskriptif kualitatif dan metode analisis

Istifham At-Tarbawiy Fi Surat Al- yang digunakan dalam penelitian ini

Ghasyiyah” dalam jurnal Alsinatuna yang adalah analisis isi (content analysis), di

bertujuan untuk mengidentifikasi Istifham mana setiap ayat yang mengandung uslub

apa yang terkandung dalam surat Al- hamzah istifham dikumpulkan kemudian

Ghāshiyah, dan arti dari sebuah dipilih yang mewakili setiap bentuk variasi

pertanyaan tanda di Surat Al-Ghasyiyah, uslubnya, setelah itu dianalisis makna dan

serta hubungan antara surat Al- tujuan serta diklasifikasikan variannya.

Ghāshiyah yang didalamnya terkandung


istifham dengan pendidikan Islam. Pembahasan

Tulisan Mira Fauziah yang 1. Pengertian Uslub dari Hamzah


berjudul “Istifham sebagai Metode Istifham dalam Al-Qur’an
Dakwah Al-Qur‟an” dalam Jurnal Kalam
Uslub istifham secara bahasa
membahas tentang istifham dalam Al-
bermakna ungkapan meminta pemahaman
Qur‟an dan lebih memfokuskan
atau meminta pengertian, sedangkan
pembahasan istifham yang ada dalam
menurut istilah bermakna harapan untuk
surah Ar-Rahman dan surah Al-Mursalat,
mendapat pemahaman yang selumnya
kemudian menyimpulkan bahwa istifham
belum ada dengan menggunakan salah satu
yang bersifat ajakan untuk amar ma‟ruf
kata tanya dari beberapa kata tanya dalam
dan nahi munkar sebagai metode dakwah
uslub istifham. Ungkapan/uslub istifham
Al-Qur‟an, tanpa mengklasifikan jenis dan
terbagi dua, ada yang haqiqi dan majazi.
bentuknya secara detail.
232 | USLUB HAMZAH ISTIFHAM….

Istifham yang haqiqi maksudnya memang Uslub hamzah istifham banyak


untuk menanyakan sesuatu sesuai makna terdapat dalam Al-Qur‟an, secara umum
lahir dari ungkapan tersebut. Sedangkan bergandengan dengan kata nafyi,
istifham yang majazi adalah ungkapan kemudian ditambah dengan beberapa kata
tanya tetapi beralih kepada fungsi-fungsi yang penguatan, pengingkaran dan lain
lainnya seperti larangan, perintah, sebagainya yang bermaksud menyadarkan
pengingkaran, doa, harapan, sanggahan, manusia yang dimaksud dalam ayat-ayat
serta berbagai tujuan lainnya (Ade tersebut. Ungkapan uslub hamzah istifham
Nurdiyanto, 2016: 40). juga banyak memuat perumpamaan yang
menggugah manusia yang dimaksud untuk
Uslub istifham memang selalu
dapat memikirkannya, meresapi hingga
dibarengi dengan adanya adawatul
akhirnya diharapkan dapat menyadari.
istifham/ kata tanya. Di antara kata tanya
Berbagai perumpamaan itu mencakup hal-
yang sering digunakan adalah
hal yang bersentuhan langsung dengan
hamzah/apakah (َ‫)أ‬, hal/ apakah atau
tubuh manusia atau hatinya, atau bisa juga
adakah (‫و‬ َْ ٍ), maa/ apa
َْ ٕ), man/ siapa (ِ berhubungan dengan ilmu pengetahuan

(‫)ٍا‬, kam/ berapa (ٌَْ ‫)م‬, kaifa/ bagaimana dan alam semesta yang tentunya
berhubungan dengan kehidupan manusia
(َ‫ْف‬ٞ‫)م‬, aina/ di mana (َِْٝ‫)أ‬, annaa/
dan menunjukkan kekuasan Allah atas
bagaimana (َّّٚ‫)أ‬, mata/ kapan (ٚ‫)ٍر‬, segala sesuatu.

ayyaana/ kapan tiba (َُ‫ا‬ٝ‫)أ‬, ayyu/ yang 2. Bentuk-bentuk Uslub Hamzah

mana (َٛ‫)أ‬. Itulah beberapa kata tanya Istifham dalam Al-Qur’an Dilihat
dari Kata Ganti yang Digunakan
yang sering digunakan (Abduh Abdul Aziz
Qulqailah, 1992: 161-166).
a. Kata Ganti Orang Pertama
Kata tanya mempunyai makna dan Tunggal
tujuan masing-masing, sehingga jawaban 1) QS. Yusuf Ayat 96:
dari uslub istfham/ ungkapan tanya itupun ُ ‫َفي ََّاَ َأَُجاَء َٱ ْىثش‬:ٚ‫قاهَذعاى‬
َ‫ش‬ِٞ
berbeda-beda. Dalam tulisan ini hanya
ََۖ‫شا‬ٞ
ً ‫ص‬ِ ‫َ َٗ ْج ِٖ َِٔۦ َفَٱ ْسذذََّت‬ٚ‫أ ْىقىََُٔعي‬
akan membahas satu kata tanya yaitu
hamzah yang digunakan di berbagai uslub ِ ٌُ ‫َ َأعْي‬ِّّٚ ‫قاه َأى ٌْ َأقُو َىَّ ُن ٌْ َ ِإ‬
ٍََِ
atau ungkapan dalam Al-Qur‟an. َََُُ٘ ‫ٱ ََّّللٍَِاََلَذ ْعي‬
Al-Fathin Vol. 4, Edisi 2 Juli-Desember 2021 | 233

“Tatkala telah tiba pembawa kabar Dialog dalam konten ayat di atas antara
gembira itu, maka diletakkannya baju kata ganti pertama tunggal (Allah) dengan
gamis itu ke wajah Ya'qub, lalu kembalilah kata ganti orang kedua jamak (anak cucu
dia dapat melihat. Berkata Ya'qub: Nabi Adam as).
"Tidakkah aku katakan kepada kalian,
bahwa aku mengetahui dari Allah apa
yang kalian tidak mengetahuinya”. 3) QS. Al-Kahfi Ayat 72:

َِْ ‫ َقاه َاى ٌْ َاقُ ْو َاَِّّل َى‬:ٚ‫قاهَذعاى‬


Ayat di atas memuat hamzah istifham
untuk kata ganti orang pertama tunggal
‫َصث ًْشا‬ٜ‫ْعٍَ ِع‬ٞ‫ذسْر ِط‬
pada kata (‫ )أى ٌْ َأقُو‬yang merupakan Dia berkata, “Bukankah sudah aku
istifham taqriri, yaitu untuk menegaskan. katakan, bahwa sesungguhnya engkau
Dalam hal ini Nabi Ya‟qub as. tidak akan mampu sabar bersamaku?”
menegaskan kembali bahwa apa yang
diucapkannya sebelumnya memang benar,
karena Allah yang memberikannya Ayat di atas memuat hamzah istifham
pengetahuan tersebut. untuk kata ganti orang pertama tunggal
Dialog dalam konten ayat tersebut antara pada kata (‫و‬ َْ ُ‫ )اى ٌْ َاق‬yang merupakan
kata ganti pertama tunggal (Nabi Ya‟qub istifham taqriri dan Sebagian berpendapat
as) dengan kata ganti orang kedua jamak bahwa ini istifham inkari, yaitu penegasan
(anak-anak Nabi Ya‟qub as). dan atau pengingkaran bahwa hal ini tidak
bisa dicerna dengan ilmu pengetahuan
biasa, sehingga tidak mungkin bisa sabar
2) QS. Yasin Ayat 60: menghadapinya kalau tidak diberi
pengetahuan ini.
َ‫ا‬َٝ ٌْ ‫ ُن‬ْٞ ‫ َأى ٌْ َأعْٖ ْذ َ ِإى‬:ٚ‫قاه َذعاى‬
Dialog dalam konten ayat di atas antara
َّ ‫َآدً َأ ُْ ََل َذ ْعثُذُٗاَاى‬ِْٜ ‫ت‬
ََُۖ‫ْطا‬ٞ‫ش‬ kata ganti pertama tunggal (Nabi Khidir
as) dengan kata ganti orang kedua tunggal
َِٞ‫ِإََُّّٔى ُن ٌَْعذ ٌَُّٗ ٍُ ِث‬ (Nabi Musa as).

“Bukankah Aku telah memerintahkan


kepadamu hai Bani Adam supaya kamu b. Kata Ganti Orang Pertama
tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya
Jamak
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
kamu" 1) QS. Al-Balad Ayat 8:

َِِْ ْْٞٞ‫َأى ٌَّْ ْجعوَىَّ َٔۥَُع‬:ٚ‫قاهَذعاى‬


Ayat di atas memuat hamzah istifham
“Bukankah Kami telah memberikan
untuk kata ganti orang pertama tunggal
kepadanya dua buah mata”
pada kata (‫ )أى ٌْ َأعْٖ َْذ‬yang merupakan
istifham lit taqrii‟ wat taubiikh wal ilzaam, Ayat di atas memuat hamzah istifham
yaitu istifham yang bermakna sebagai untuk kata ganti orang pertama jamak pada
hukuman, teguran dan perintah untuk kata (‫جعو‬
ْ َّ ٌْ ‫ )أى‬yang merupakan hamzah
menjauhi syaithan.
234 | USLUB HAMZAH ISTIFHAM….

istifham taqriri, yaitu penegasan. Dalam َ‫ َأى ٌْ ََّ ْجع ِو َٱ ْْل ْسض‬:ٚ‫قاه َذعاى‬
hal ini penegasan Allah terhadap manusia
yang telah menciptakan kedua mata bagi ‫ٍَِٖذًا‬
manusia.
Kata ganti orang pertama jamak di atas “Bukankah Kami telah menjadikan bumi
adalah Allah, dimuat dalam bentuk jamak itu sebagai hamparan?”
untuk menunjukkan kebesaran dan Ayat di atas memuat hamzah istifham
kekuasaan Allah. Sedangkan yang
dikhithab, atau yang dibicarakan adalah untuk kata ganti orang pertama jamak pada
kata ganti orang ketiga tunggal yaitu al- kata (‫و‬
َِ ‫ )أى ٌْ َّ ْجع‬yang merupakan hamzah
insan/manusia.
istifham taqriri, penegasan. Dalam hal ini
menyatakan dan menegaskan bahwa Allah
2) QS. Al-Insyirah Ayat 1:
sudah menciptakan bumi sebagai tempat
َ‫ َأى ٌْ َّ ْششحْ َىل‬:ٚ‫قاه َذعاى‬ hamparan untuk makhluk hidup,
َ‫صذْسك‬ khususnya manusia. Kata ganti orang
pertama jamak di atas adalah Allah,
“Bukankah Kami telah melapangkan
untukmu dadamu?” digunakan dalam bentuk jamak untuk
menunjukkan kebesaran dan kekuasaan
Ayat di atas memuat hamzah istifham
Allah. Sedangkan yang dikhithab dalam
untuk kata ganti orang pertama jamak pada
ayat ini adalah umum seluruh makhluk
kata (َْ‫ )أى ٌْ َّ ْششح‬yang merupakan hamzah
karena tidak disebutkan kata ganti tertentu.
istifham taqriri, yaitu sebuah penegasan
terhadap kebaikan Allah kepada Nabi
Muhammad saw. c. Kata Ganti Orang Kedua
Tunggal
Kata ganti orang pertama jamak di atas
1) QS. Ibrahim Ayat 24-25:
adalah Allah, di sini dipakai dalam bentuk
jamak untuk menunjukkan kebesaran dan َ‫ْف َضشب‬ٞ‫َأَى ٌَْ َذش َم‬:ٚ‫قاهَذعاى‬
kekuasaan Allah. Sedangkan yang َ‫ّثحً َمشجشج‬ِٞ ‫ّللاُ ٍَل ً ا َم ِيَحً َي‬
َٰ
dikhithab dalam ayat ini adalah kata ganti
َِٚ‫عٖا َف‬ َّ ‫صيُٖا َثا ِتد‬
ُ ‫َٗف ْش‬ ْ ‫ّثح َا‬ِٞ ‫ي‬
orang kedua tunggal, yaitu Nabi
Muhammad saw. Allah menegaskan dan َ‫َ َا ُ ُميٖا َ ُم َّو‬ْٜ ‫سَاَ ِءَ َذُؤْ ِذ‬ َّ ‫اى‬
menyatakan bahwa sudah melapangkan َُ‫َّللا‬
َٰ ‫ب‬ ُ ‫ض ِْش‬َٝٗ َ‫َِْۢتِ ِا ْر ُِ َس ِتّٖا‬ٞ‫ِح‬
dada Nabi Muhammad saw.
َ َُْٗ ‫رز َّم ُش‬ٌَْٝ ُٖ َّ‫اطَىعي‬
َ ِ َّْ‫ْاَل ٍْلاهَ ِىي‬

"Tidakkah kamu memperhatikan bagai-


3) QS. An-Naba Ayat 6:
mana Allah telah membuat perumpamaan
Al-Fathin Vol. 4, Edisi 2 Juli-Desember 2021 | 235

kalimat yang baik seperti pohon yang baik, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia
akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu
ke langit”َ (24) engkau lihat hujan keluar dari celah-
celahnya dan Dia (juga) menurunkan
"(pohon) itu menghasilkan buahnya pada
(butiran-butiran) es dari langit, (yaitu)
setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan
dari (gumpalan-gumpalan awan seperti)
Allah membuat perumpamaan itu untuk
gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya
manusia agar mereka selalu ingat"(25).
(butiran-butiran es) itu kepada siapa yang
Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari
siapa yang Dia kehendaki. Kilauan
Ayat di atas memuat hamzah istifham kilatnya hampir-hampir menghilangkan
untuk kata ganti orang kedua tunggal pada penglihatan”.

kata (َ‫َذش‬ ٌْ ‫)أى‬ yang merupakan hamzah Ayat di atas memuat hamzah istifham
untuk kata ganti orang kedua tunggal pada
istifham taqriri juga. Ayat ini menegaskan
kata (َ‫ )أىَ ٌْ َذش‬yang merupakan hamzah
bagaimana Allah telah memberikan istifham taqriri juga. Kata ganti orang
perumpamaan yang sangat indah, kedua tunggal adalah kamu (wahai
Muhammad saw), di samping itu Allah
meskipun di awal tidak disebut kata ganti
langsung mengajarkan proses turunnya
yang dikhithab, tetapi di ayat berikutnya hujan. Jadi istifham di sini merupakan
Allah sebutkan bahwa peruntukan berbagai penegasan yang mengandung pengajaran.

perumpaman tersebut untuk semua


manusia. 3) QS. Al-Hajj Ayat 70:

ٌَُ ‫ ْعي‬َٝ ‫َأى ٌْ َذ ْعي ٌْ َأ َُّ َٱ ََّّلل‬:ٚ‫قاهَذعاى‬


2) QS. An-Nur Ayat 43: ِ ‫سَاَ ِء ََٗٱ ْْل ْس‬
ََُّ ‫ضَ َ ِإ‬ َّ ‫ َٱى‬ٚ‫ٍا َ ِف‬
َٜ‫ ُْض ِج‬َٝ‫َّللا‬
َّ َُّ ‫َأى ٌَْذشَأ‬:ٚ‫قاهَذعاى‬ َِ‫َٱ ََّّلل‬ٚ‫َ ِمرَةَۚ َ ِإ َُّ َرَ ِىل َعي‬ِٚ‫رَ ِىل َف‬
ُ ّ‫ُؤ ِى‬َٝ ٌَّ ُ ‫سحاتًا َث‬
َُُٔ‫ ْجعي‬َٝ ٌَّ ُ ‫ُْْٔ َث‬ٞ‫ف َت‬ َ‫ش‬ِٞ‫س‬ٝ
ِ ‫ ْخ ُش ُج‬َٝ ‫ َ ْاى٘دْق‬ٙ‫ُسما ًٍا َفرش‬
َِْ ٍَ “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa
َِْ ٍَ
ِ ‫اء‬
ِ َ‫س‬ ِ ‫ُْ ِ ّض ُه‬َٝٗ ِٔ ‫ِخ اَ ِى‬
َّ ‫ٍَِ َاى‬ sesungguhnya Allah mengetahui apa saja
yang ada di langit dan di bumi?;
َِٔ ‫ة َ ِت‬ٞ ِ ٞ‫ٍَ ِْ َتشد َف‬
ُ ‫ُص‬ ِ ‫ٖا‬ِٞ‫ِجثاه َف‬ bahwasanya yang demikian itu terdapat
dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh).
َِْ ٍَ ِْ ‫ص ِشفُ َُٔ َع‬
ْ َٝٗ ‫شا ُء‬َٝ ِْ ٍ Sesungguhnya yang demikian itu amat
mudah bagi Allah”.
َ‫ة‬ُ ٕ‫ ْز‬َٝ ِٔ ِ‫ناد ُ َسْا َت ْشق‬َٝ ‫شا ُء‬ٝ
ِ ‫تِ ْاْلتْص‬
َ‫اس‬ Ayat di atas memuat hamzah istifham
untuk kata ganti orang kedua tunggal pada
“Tidakkah engkau melihat bahwa Allah
menjadikan awan bergerak perlahan, kata (ٌَْ ‫َذ ْعي‬ ٌْ ‫)أى‬ yang merupakan hamzah
236 | USLUB HAMZAH ISTIFHAM….

istifham taqriri juga. Kata ganti orang melupakan diri (kewajiban) kalian sendiri,
kedua tunggal ini dimaksudkan adalah padahal kalian membaca Al Kitab
(Taurat)? Maka tidaklah kalian berpikir?”
Nabi Muhammad saw, akan tetapi juga
berlaku untuk semua ummat beliau. Allah
Ayat di atas memuat hamzah istifham
menegaskan bahwa Dia-lah yang Maha
untuk kata ganti orang kedua jamak pada
Mengetahui akan segala sesuatu.
َُ ٍُ ْ ‫ )أذأ‬dan (َُُ٘‫َذ ْع ِقي‬
kata (َُٗ‫ش‬ ‫)أف ا‬ yang

merupakan hamzah istifham inkariَ yang


d. Kata Ganti Orang Kedua
disertai dengan tawbikh, taqri‟ dan ta‟ajjub
Jamak
yaitu pengingkaran yang disertai dengan
1) QS. Az-Zariyat Ayat 21:
celaan, teguran, dan rasa heran. Kata ganti
َ‫ َأّفُ ِس ُن ٌْ َۚ َأف ا‬ٚ
َ ‫ َٗ ِف‬:ٚ‫قاه َذعاى‬ orang kedua jamak ini adalah orang-orang
ِ ‫ذُث‬
َُٗ‫ْص ُش‬ yang menyerukan kepada kebaikan, akan

“Dan (juga) pada diri kalian sendiri. tetapi mereka melupakan diri mereka yang
Maka apakah kalian tidak terjerumus dalam keburukan.
memperhatikan?”
Ayat di atas memuat hamzah istifham
3) QS. Yunus Ayat 31:
untuk kata ganti orang kedua jamak pada

ِ ‫َذُث‬
kata (َُٗ‫ْص ُش‬ ‫)أف ا‬ yang merupakan ٍََِ ّ ِ ٌْ ‫ َّْش ُصقُ ُن‬َٝ ِْ ٍَ ‫ َقُ ْو‬:ٚ‫قاه َذعاى‬
hamzah istifham inkari, yaitu istifham َ‫س َْع‬ ِ ‫سَاَ ِء َٗ ْاَل ْس‬
َّ ‫ ََّْ ِيلُ َاى‬َٝ ِْ ٍَّ ‫ض َا‬ َّ ‫اى‬
yang bermaksud pengingkaran, yang ٍََِ ِ ٜ ْ ‫ ْخ َِش ُج‬َٝ ِْ ٍَٗ َ‫ٗ ْاَلتْصاس‬
َّ ‫َاىح‬
dimaksud dengan pengingkaran di sini َِٜ
ّ ‫َاىح‬ ْ ٍَِ ِ ‫ّد‬ِٞ َ‫َاى‬ ْ ‫ ُْخ ِش ُج‬َٝٗ ‫د‬ ِ ِّٞ َ‫ْاى‬
adalah karena sangat kuatnya penegasan. َٰ ََُْ٘ ُ‫قُ ْ٘ى‬ٞ‫َاَل ٍْشََفس‬
َ‫ّللاَُۚفقُ ْو‬ ْ ‫ذ ِتّ ُش‬َِٝ َْ ٍٗ
Ayat ini memberitahukan bahwa dalam َُْ٘ ُ‫اف اَذرَّق‬
diri mereka (para manusia khususnya dan “Katakanlah (Muhammad), “Siapakah
yang memberi rezeki kepadamu dari langit
para makhluk hidup umunya), betul-betul
dan bumi, atau siapakah yang kuasa
terdapat tanda kekuasaan Allah. (menciptakan) pendengaran dan
penglihatan, dan siapakah yang
2) QS. Al-Baqarah Ayat 44: mengeluarkan yang hidup dari yang mati
dan mengeluarkan yang mati dari yang
َ‫ َأذأ ْ ٍُ ُشُٗ َٱىَّْاط ََِتٱ ْى ِث ِ ّش‬:ٚ‫قاه َذعاى‬ hidup, dan siapakah yang mengatur segala
َُُ٘‫ٗذْس ُْ٘ َأّفُس ُن ٌْ َٗأّر ُ ٌْ َذرْي‬ urusan?” Maka mereka akan menjawab,
“Allah.” Maka katakanlah, “Mengapa
َُُ٘‫ٱ ْى ِنرَةََۚأف اَذ ْع ِقي‬ kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)”?
“Mengapa kalian suruh orang lain
(mengerjakan) kebaktian, sedang kalian
Al-Fathin Vol. 4, Edisi 2 Juli-Desember 2021 | 237

Ayat di atas memuat hamzah istifham “Apakah dia menyangka


untuk kata ganti orang kedua jamak pada bahwa tiada seorangpun yang
melihatnya?”
kata (َُْ٘ ُ‫ )اف ا َذرَّق‬yang merupakan hamzah

istifham nafyi, yaitu menafikan/


Ayat di atas memuat hamzah istifham
meniadakan semua pemberi rizki, dan
untuk kata ganti orang ketiga tunggal pada
menyatakan bahwa pada hakikatnya hanya
kata (‫ة‬
َُ ‫ ْحس‬ٝ‫ )أ‬yang merupakan hamzah
Allah satu-satunya Sang Pemberi rizki
istifhamَ inkari tawbikhi, yaitu uslub
kepada semua makhluk.
hamzah istifham yang bermakna
pengingkaran yang disertai teguran keras.
e. Kata Ganti Orang Ketiga Kata ganti orang ketiga tunggal di sini
Tunggal adalah seorang manusia yang mengira
1) QS. Al-'Alaq Ayat 14: bahwa tidak ada yang melihatnya saat
berbuat keburukan maupun kebaikan. Ayat
ََّ ‫ ْعي ٌَََِْتأ‬ٌَْٝ ‫َأى‬:ٚ‫قاهَذعاى‬
َٙ‫ش‬َٝ‫َُٱ ََّّلل‬
ini memberikan
“Tidaklah dia mengetahui bahwa
sesungguhnya Allah melihat segala
perbuatannya?” 3) QS. Al-Qiyamah Ayat 3:
Ayat di atas memuat hamzah istifham
ََِّ‫ة َٱ ْ ِْلّسَ ُِ َأى‬
َُ ‫ ْحس‬ٝ‫ أ‬:ٚ‫قاه َذعاى‬
untuk kata ganti orang ketiga tunggal pada
ُ‫َّّ ْجَعََ ِعظاٍ َٔۥ‬
kata (ٌَْ ‫ ْعي‬َٝ ٌْ ‫)أى‬ yang merupakan hamzah
“Apakah manusia mengira, bahwa Kami
istifham taqriri, yaitu uslub hamzah tidak akan mengumpulkan (kembali)
istifham yang bermakna penegasan. Dalam tulang belulangnya?”

ayat ini yang dikhitab adalah kata ganti Ayat di atas memuat hamzah istifham
orang ketiga tunggal yaitu, dia, dia ini untuk kata ganti orang ketiga tunggal pada
umum, maksudnya semua orang per kata (‫ة‬
َُ ‫ ْحس‬ٝ‫ )أ‬yang merupakan hamzah
individu, dan yang ditegaskan di sini istifham inkari tawbikhi, yaitu
adalah bahwa Allah Maha Melihat segala pengingkaran dan teguran terhadap orang
sesuatu. yang mengira bahwa setelah kematian itu
tidak ada kehidupan lagi. Secara logika
2) QS. Al-Balad Ayat 7: manusia biasa, orang yang sudah mati dan
tinggal tulang belulang, tidak mungkin
َ َ‫شٓۥََُأحذ‬ٌَْٝ َّ‫ةَأَُى‬
َُ ‫ ْحس‬ٝ‫َأ‬:ٚ‫قاهَذعاى‬ bisa menjadi hidup lagi. Akan tetapi
pemikiran atau prasangka seperti ini
238 | USLUB HAMZAH ISTIFHAM….

dipatahkan oleh Allah dengan uslub 2) QS. Az-Zumar Ayat 52:


istifham ini.
َ‫ ْعي ََُ٘اَ َأ َُّ َٱ ََّّلل‬َٝ ٌْ ‫ َأٗى‬:ٚ‫قاه َذعاى‬
ََُّ ‫ ْقذ ُِسَۚ َ ِإ‬َٝٗ ‫شاَ ُء‬ََِٝ‫ىش ْصق َ ِى‬ ُ ‫س‬
ّ ِ ‫ط َٱ‬ ُ ‫َ ْث‬ٝ
f. Kata Ganti Orang Ketiga َ ٍَُُِْ٘ ْ‫ُؤ‬ًَْٝ٘ ‫اخََ ِىّق‬َٝ‫َرَ ِىلََل‬ِٚ‫ف‬
Jamak “Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa
1) QS. Luqman Ayat 20: Allah melapangkan rezeki dan
menyempitkannya bagi siapa yang
َّ َُّ ‫ أى ٌَْذش ْٗاَأ‬: ٚ‫ق ْ٘ىَُُٔذعاى‬
َ‫َّللاَس َّخش‬ dikehendak Nya? Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda
َٜ‫خ ٍَٗا َ ِف‬ ِ ‫سَاٗا‬ َّ ‫ َاى‬ٜ‫ى ُن ٌْ ٍَا َ ِف‬ kekuasaan Allah bagi kaum yang
ََُٔ‫ ُن ٌْ َ ِّع‬ْٞ ‫ض َٗأسْثغ َعي‬ َ ِ ‫ْاْل ْس‬ beriman”.
َِْ ٍَ ‫اط‬ِ َّْ‫ايْحًَ َٗ ٍِِ َاى‬ ِ ‫ظا ِٕشج ً َٗت‬ Ayat di atas memuat hamzah istifham
ًَٙ‫ ِْش َ ِع ْيٌ ََٗل َ ُٕذ‬ٞ‫َّللا َ ِتغ‬ٜ
ِ َّ ِ‫ُجا ِد ُه َف‬ٝ untuk kata ganti orang ketiga tunggal pada
َ‫ش‬ٍُِْٞ ََ‫َٗلََ ِمراب‬
kata (َ‫ ْعي ََُ٘ا‬َٝ ٌْ ‫ )أٗى‬yang merupakan uslub
“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya
Allah telah menundukkan untuk hamzah istifham inkari, yaitu
(kepentingan)mu apa yang di langit dan pengingkaran terhadap orang-orang yang
apa yang di bumi dan menyempurnakan ragu dan tidak percaya bahwa rizki itu
untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan
di antara manusia ada yang membantah sudah diatur oleh Allah swt.
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa
Kitab yang memberi penerangan”. 3) QS. An-Nahl Ayat 79:

Ayat di atas memuat hamzah istifham َ‫ َِْش‬ٞ‫اىط‬


َّ َ ٚ‫ش ْٗا َ ِإى‬َٝ ٌْ ‫ َأى‬:ٚ‫قاه َذعاى‬
untuk kata ganti orang ketiga tunggal pada َ‫اء ٍَا‬ َّ ‫ َج ّ ِ٘ َاى‬ِٜ‫ٍُس َّخشاخ َف‬
ِ َ‫س‬
kata (‫ )أى ٌْ َذش ْٗا‬yang merupakan hamzah َّ ‫ َُْ ِس ُن ُٖ ََِّ ِإ ََّل‬ٝ
َ‫اخ‬َٟٝ‫َرَ ِىل‬ِٜ‫َّللاََُ ِإ ََُّف‬
istifham inkari tawbikhi, yaitu uslub ٍََُُِْ٘ ْ‫ُؤ‬ًَْٝ٘ ‫ِىّق‬
hamzah istifham yang bermakna “Tidakkah mereka memperhatikan
burung-burung yang dimudahkan terbang
pengingkaran dan teguran terhadap orang-
diangkasa bebas. Tidak ada yang
orang yang tidak mau menyadari menahannya selain daripada Allah.
kekuasaan Allah di alam semesta dan Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda
orang-orang yang membantah dan (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
mengingkari tanpa ilmu pengetahuan yang beriman.”
jelas. Ayat di atas memuat hamzah istifham
untuk kata ganti orang ketiga tunggal pada

kata (‫ش ْٗا‬َٝ ٌْ ‫)أى‬ yang merupakan uslub


Al-Fathin Vol. 4, Edisi 2 Juli-Desember 2021 | 239

hamzah istifham taqriri, yaitu penegasan c. Makna-makna Uslub Hamzah


dari Allah bahwa semua makhluk hidup, Istifham
termasuk burung-burung di udara, Allah
Secara umum uslub ayat-ayat istifham
lah yang mengatur itu semua, dan tanda-
yang menggunakan hamzah sebagai
tanda kekuasaan Allah itu tidak dapat
adawatul istifhamnya, bermakna taqriri
dipahami kecuali oleh orang-orang yang
(penegasan), nafyi (peniadaan/menafikan),
beriman.
tawbikhi (teguran), taqri‟ (celaan terhadap
perbuatan yang tidak baik), dan ta‟ajjub
(rasa heran/takjub).
3. Karakteristik Isi Uslub Hamzah
Istifham dalam Al-Qur’an Tetapi kebanyakan dari uslub hamzah
a. Penggunaan Kata Ganti yang istifham bermakna taqriri (penegasan), tapi
Variatif ada juga yang memuat beberapa makna
dalam satu uslub hamzah istifham.
Uslub dari hamzah istifham secara umum
menggunakan banyak kata ganti yang
variatif dalam berbagai konten ayat. Ada d. Memuat Berbagai
kata ganti orang pertama, kata ganti orang Perumpamaan
kedua, kata ganti orang ketiga, baik yang
Ayat-ayat dari uslub hamzah istifham
tunggal maupun yang jamak.
banyak menggunakan berbagai
perumpamaan, baik yang terkait dengan
b. Penggunaan Lam Nafyi dan La fisik tubuh manusia atau yang
Nahiyah Sesudah Hamzah berhubungan dengan alam semesta dan
Istifham seisinya. Perumpamaan-perumpamaan
tersebut secara umum mengajak manusia
Kebanyakan dari uslub ayat-ayat hamzah
untuk berusaha memikirkan dan
istifham yang ada dalam Al-Qur‟an
memahaminya. Berbagai perumpamaan itu
menggunakan lam nafyi dan la nahiyah
juga sebagai bantahan dan klarifikasi atas
sebagai pasangan dalam sebuah ayat,
beberapa kesalahan pemahaman dan
memang ada yang tidak dibarengi dengan
prasangka buruk manusia terhadap Allah.
lam nafyi atau la nahiyah tapi tidak
banyak.
240 | USLUB HAMZAH ISTIFHAM….

A. Simpulan Hamdi, Muhammad Barakat, Al-Balaghah


Al-„Arabiyyah: Fi Dhaw‟I
Dari paparan di atas dapat disimpulkan Manhaj Mutakamil, Jordan: Darul
bahwa bentuk-bentuk uslub hamzah Basyir, 1991.

istifham dalam Al-Qur‟an dilihat dari kata Mira Fauziah, “Istifham sebagai Metode
Dakwah Al-Qur‟an”, Jurnal
ganti yang digunakan yaitu: 1) Kata ganti
Kalam, Volume 5, Nomor 1, Juni
orangَ pertama tunggal; 2) Kata ganti 2017.
orangَ pertama jamak; 3) Kata ganti orang Moh Nasrudin dan Syarifatun Nadia,
kedua tunggal; 4) Kata ganti orang kedua “Uslub Al-Istifham At-Tarbawiy
Fi Surat Al-Ghasyiyah”, Jurnal
jamak; 5) Kata ganti orang ketiga tunggal;
Alsinatuna, Volume 2, Nomor 1,
dan 6) Kata ganti orang ketiga jamak. Desember 2016.

Adapun karakteristik isi uslub hamzah Nurdiyanto, Ade, Istifham dalam Al-
Qur‟an: Studi Analisa Balaghah,
istifham dalam Al-Qur‟an adalah sebagai Jurnal El-Wasathiya, Volume 4,
berikut: 1) Terdapat penggunaan kata ganti Nomor 1, Juni 2016.
yang variatif; 2) Sering adanya Qulqailah, Abduh Abdul Aziz, Al-
penggunaan Lam Nafyi dan La Nahiyah Balaghah Al-Isthilahiyyah,
Cetakan Ke-3, Mesir: Darul Fikr
sesudah hamzah istifham; 3) Terdapat Al-Arabi, , 1992.
beragam makna uslub hamzah istifham; 4) Yusuf, Abdul Karim Mahmud, Uslubu Al-
Memuat berbagai macam perumpamaan. Istifham Fii Al-Quran Al-Karim,
Cetakan Ke-1, Dimasyqa:
Mathba‟ah Asy-Syam, 1999.

Daftar Pustaka

Al-Harabi, Abdul Aziz bin Ali, Al-


Balaghah Al-Muyassarah,
Cetakan Ke-2, Lebanon: Dar Ibnu
Hazm, 2011.
AlHasyimi, Ahmad, Jawahiru Al-
Balaghah, Beirut: Al-Maktabah
Al-„Ashriyyah, 1999.
Al-Jarim, Ali dan Mushthafa Amin, Al-
Balaghah Al-Wadhihah, Mesir:
Darul Ma‟arif, 1999.
As-Sha‟idi, Abdul Muta‟al, Al-Balaghah
Al-„Aliyah, Cetakan Ke-2, Mesir:
Maktabatul Adab, 1991.

Anda mungkin juga menyukai