Anda di halaman 1dari 5

A.

Analisis pembahasan

Kebudayaan tradisional dalam keterampilan kerajinan tradisional galela

(tikar,cabilano,poroci,sosiru,dan dll). Adalah salah satu dari sekian jenis kerajinan yang terbesar

di seluruh pelosok tanah air, dan kerajinan tersebut merupakan salah satu bagian dari kesenian.

Kerajinan sebagai usaha untuk kelangsungan hidup bagi masyarakat pedesaan, karena hingga

kini masi dapat. Jenis kerajinan yang bermacam-macam, salahsatunya adalah kerajinan anyaman

tikar dan dll yang ada di Galela. Home industry ini tumbuh dan perkembang di pedesaan, dengan

kreatifitas dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan daun pandan, dan bambu menjadi

suatu karya yang bernilai tinggi.

Kabupaten Halmahera utara merupakan salah satu kabupaten yang ada di profingsi Maluku

utara. Suku tobeloh galela (Togale) memiliki banyak budaya dan kearifan local yang masi terjaga

hingga saat ini. Salah satunya adalah istiadat perkawinan. Dalam tradisi ngundu mantu suku

togale pihak keluarga mempelai wanita diwajibkan membawa sebuah kelengkapan dalam proses

pernikahan berupa kerajinan-kerajinan tradisional yaitu anyam tikar dan lainya. Selain itu, pihak

wanita harus menyediakan hidangan yang telah di buat tempo hari dalam persiapan menyabut

keluarga pihak laki-laki. Hidangan tersebut berupa kue beras(waji), nasi buluh(jaha) , kue

kacang(halua) dan sejenis hidangan lainya termasuk hidangan adat yakni kapur siri (kabi lano).

Hal di atas, mengisayaratkan bahwa pihak keluarga perempuan sedang menjemput pihak laki-

laki beserta keluarganya yang akan memasuki ruamah dari pihak keluarga, serta menetapkan

denda yang harus di bayar oleh pihak laki-laki selain itu, pihak dari keluarga laki-laki

dipersilakan untuk masuk dan mencicipi hidangan yang telah di sediakan oleh keluarga dari

pihak perempuan.
Kerajinan (anyaman pandan dan bamboo) atau jongutu(Tikar) porocoi dan sosiru adalah

salah satu bentuk kebudayaan materi yang merupakan hasil aktivitas dan kreativitas seni budaya

masyarakat galela yang di wariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi

berikutnya. Kebudayaan yang di ciptakan manusia menjadi alat bantu dalam seti kegiatan yang

dilakukan oleh angota masyarakat pendukung kebudayaan tersebut.pembuatanya sangat

sederhana dengan mengandalkan tangan dan di bantu oleh beberapa buah alat tradisional seperti

pisau (diha) parang (taito) dan tapisan dari bambu (tate). Bahan-bahanya berasal dari tumbuhan

yang tumbuh di sekitar lingkungan tempat tinggal masyarakat di pesisir terutama pandan berduri

atau biasa masyarakat galela menyebutnya” buro-buro” yang tumbuh di hutan dan pantai.

Tidak diketahui secara pasti kapan sejarah pembuatan kerajinan tradisional galela ini

dimulai, tetapi yang jelas pembuatan kerajinan ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat sehari-hari. Kerajinan ini adalah hasil kebudayaan suatu masyarakat yang merupakan

perwujudan tangapan aktif manusia terhadap lingkungan alam sosialnya. Masyarakat galela

mempunyai pengetahuan tentang alam tumbuh-tumbuhan, binatang dan benda-benda yang ada di

sekitarnya.

Kerajinan tradisional galela (tikar,sosiru,poroci,kabilano) juga sebagai alat dalam tradisi

pernikahan suku galela, tradisi dalam pernikahan suku galela yang mengunakan tikar itu yaitu

tradisi “tatana” tatana mengandung makna constructive, merupakan bentuk permainan yang telah

menjadi budaya di setia acara peminangan anak gadis, tatanan artinya tukar menukar hadiah

yang dapat di mkan dalam bentuk “waji,halua,poroci sigi” dan sebagainya. Tatanam hanya di

lakukan oleh pihak keluarga perempuan tidak mengherankan jika tikar dijadikan sebagai symbol

tradisi (alat dalam tradisi perkawinan) oleh suku galela. Salah satu contoh tradisi yang
menjadikan tikar sebagai symbol dalam sebuah tradisi adalah bungkus tikar “jungutu yosi sao”

sebagai symbol rasa kekeluargaan oleh suku galela.

Tradisi bungkus tikar adalah salah satu tradisi suku galela yang terjadi saat tarian adat

(ronggeng tide-tide) setiap perayaan berlangsung. Tradisi bungkus tikar di maksut agar orang

yang di balut dengan tikar mengetahui bahwa dialah yang dibebankan, dalam artian yang

bersangkutan diharapkan memberikan semacam sumbangan atau bantuan terhadap pihak

penyelenggara acara. Biasanya yang di balut dengan tikar pada tradisi ini adalah tamu undangan

yang berasal dari pemerintah yang memiliki jabatan strategis, misalnya bupati, kabag, kadis dan

dll. Atau yang di nilai oleh penyelengara bahwa orang tersebut bisa memberikan sumbangan atau

bantuan kepada pihak penyelengara. Jika seseorang yang di balut dengan tikar ingin memberikan

bantuan berupa uang dan dia tidak membawa uang maka dapat di berikan kesempatan kapan

yang bersangkutan bias memenuhi kewajibanya sesuai dengan sebisanya. Jika seseorang yang di

balut tikar ingin meberikan uang tunai dan dia membawanya saat acara, maka bias juga diberikan

dalam bentuk “Tombong” kepada pihak penyelengara atau kalau dalam acara perkawinan berarti

kepada kedua mempelai yang saat itu sedang mengikuti tarian tersebut dengan jumblah yang

harus lebih banyak dari penari-penari lainya.

B.Identifikasi masalah

“Perencana pusat pengembangan kerajinan tradisional galela dengan pendekatan arsitektur

postmodern”, mengingat kabupaten hamahera utara khususnya wilayah galela banyak memiliki

potensi alam yang dapat di jadikan suatu kerajinan namun belum memiliki wadah.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang bangunan yang dapat menampung seluruh kerajinan tradisional

galela

2. Bagaiman menghadiri fasilitas penunjang industry agar dapat memberikan edukasi pada

masyarakat

D. Kesimpulan

1. Menghasilkan rancangan pusat pengembangan kerajinan tradisional galela yang dapat

meningkatkan dan melestarikan kebudayaan di Halmahera utara

2. Mendesain bangunan pusat kerajinan tradisional Galela di Halmahera utara menjadi pusat

informasi, edukasi, pusat,promosi maupun tempat pemasaran


SOSIAL BUDAYA DASAR

IDENTIFIKASI MASALA-MASALA BUDAYA DALAM LINGKUNAN ANDA BERADA

DOSEN PENGAMPU: SAIFUL MAJID,S.SOS,M.HUM

NAMA : Nurlaila Taher

NIM :405030/1345123085

KLS :1B

JURUSAN : Kebidanan

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITKNIK KESEHATAN

KEMENKES TERNATE JURUSAN KEBIDANAN PRODI D III KEBIDANAN TAHUN

AKA DEMIK 2023/2024

Anda mungkin juga menyukai