Anda di halaman 1dari 2

latar belakang dari pemberontakan PRRI antara lain

1. kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah


2. adanya kekhawatiran terhadap perkembangan komunis di Indonesia
Penjelasan: karena pada tahun 50-an itu semakin menguat pengaruh komunis itu
bisa dilihat dari hasil Pemilu 1955 yang mana menempatkan Partai Komunis di
Indonesia menduduki peringkat keempat dan juga ada konsep dari Presiden
Soekarno untuk membuat kabinet kaki empat yang mana PKI masuk dalam kabinet
hal ini dikhawatirkan oleh beberapa pihak terutama kalangan militer terhadap
perkembangan komunis di Indonesia
3. adanya ketidakstabilan politik pada masa demokrasi liberal
penjelasan: yang mana demokrasi liberal itu dari tahun 50 sampai 59 itu terdapat ke
sekitar 7 Perdana Menteri jadi dalam rentan waktu sembilan tahun itu terdapat
tertuju perdana pergantian Perdana Menteri ini menandakan bahwa politik saat
masa demokrasi liberal itu tidak stabil Perdana Menteri sering dijatuhkan oleh
parlemen selain itu juga muncul banyak pemberontakan pada masa demokrasi
liberal ini
4. adanya tingkat kesejahteraan prajurit dan masyarakat yang rendah pada saat itu
5. daerah menuntut adanya otonomi
Penjelasan: karena ini dianggap bahwa pemerintah Indonesia saat itu bersifat
jawasentris hanya berpusat pada Jawa daerah-daerah seperti Sumatera Sulawesi dan
daerah lainnya itu menuntut adanya otonomi dalam menanggapi hal tersebut

Munculnya dewan dewan di daerah

 Dewan Banteng
o Dibentuk oleh Letkol Achmad Husein pada tanggal 20-25 November 1956.
o Di Sumatera Barat.
 Dewan Gajah
o Dibentuk oleh Kolonel Maludin Simbolon pada tanggal 22 Desember 1956.
o Di Sumatera Utara
 Dewan Garuda
Dibentuk oleh Letkol Barlian.
o Di Sumatera Selatan.
 Dewan Manguni
di Manado, Sulawesi Utara dipimpin oleh Kolonel Vence Sumual.

Peristiwa PRRI

 Pada tanggal 9 Januari 1958 di Sumatra Barat diadakan pertemuan yang dihadiri oleh Letkol
Achmad Husein, Letkol Sumual, Kolonel Simbolon, Kolonel Dahlan Djambek, dan Kolonel
Zulkifli Lubis. Dari sipil hadir M. Natsir, Sjarif Usman, Burhanuddin Harahap, dan Sjafruddin
Prawiranegara.
 Tanggal 10 Februari 1958 memberikan ultimatum kepada pemerintah:
1. Dalam waktu 5×24 jam Kabinet Djuanda menyerahkan mandat kepada presiden atau
presiden mencabut mandat Kabinet Djuanda.
2. Presiden menugaskan Drs. Moh. Hatta dan Sultan Hamengku Buwono IX untuk
membentuk zaken kabinet.
3. Meminta kepada presiden supaya kembali pada kedudukannya sebagai presiden
konstitusional

Keterlibatan Asing Dalam PRRI-Permesta

 Indikasi adanya bantuan asing terhadap pemberontakan PRRI- Permesta yakni


tertembaknya pesawat terbang yang mana pilotnya, Alan Pope berasal dari Amerika
Serikat.
 Keterlibatan ini untuk mengamankan kepentingan ekonomi Amerika Serikat di Indonesia
dan juga untuk membendung komunisme.

Anda mungkin juga menyukai