Islam.
Munculnya Syiah
Selain itu, ada pendapat yang menyatakan bahwa Syiah muncul ketika
pecah Perang Siffin (657) antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin
Abu Sufyan, pendiri Dinasti Umayyah.
Hal itu dikarenakan Syiah memiliki pandangan bahwa Ali bin Abi Thalib
lebih memiliki hak menggantikan Nabi Muhammad sebagai khalifah.
Saat itu, budaya politik Arab masih terpengaruh oleh garis keturunan.
Nabi Muhammad, yang tidak memiliki anak laki-laki, diriwayatkan
mengasuh Ali bin Abi Thalib.
Ali bin Abi Thalib adalah putra paman Nabi, atau sepupu Nabi
Muhammad. Oleh Muslim Syiah, Rasul dianggap akan mengangkat Ali
bin Abi Thalib sebagai pemimpin umat Islam sepeninggalnya.
Konsep tauhid
Salat
zakat
Puasa
Haji
Tokoh Syiah
Loyalitas Syiah tidak saja kepada Ali bin Abi Thalib, melainkan kepada
seluruh keluarganya, termasuk Hasan yang diangkat sebagai khalifah
menggantikan ayahnya.
Salah satu tokoh yang meletakkan dasar teologi Syiah adalah Abdullah
bin Saba'. Selain itu, ada beberapa tokoh Syiah, yakni:
Golongan Syiah
Dalam perkembangannya Syiah terbagi ke dalam beberapa kelompok.
Secara umum, berikut beberapa golongan terbesar Syiah.
Syiah Islamiyah
Kelompok ini memiliki keyakinan bahwa Ismail, putra dari Ja'far Ash
Shadiq, merupakan imam Syiah menggantikan ayahnya. Ja'far Ash
Shadiq sendiri merupakan imam keenam dari kelompok Syiah secara
umum.
Syiah Az Zaidiyah
Kelompok Syiah ini merupakan pengikut dari Zaid bin Muhammad bin
Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib.
Syiah di Indonesia