Anda di halaman 1dari 17

Syiah Zaidiyyah

Selepas Zaid bin Ali meninggal dunia, pengikut-pengikutnya mengasaskan satu mazhab yang
terbina di atas fikrahnya dikenali sebagai Zaidiyyah, iaitu nisbah kepada namanya Zaid bin Ali.
Bagi mereka yang menolak kepimpinan atau keimaman Zaid bin Ali dinamakan ar-rafidhah.

Syiah Kaisaniyah
Terdapat kelompok minoriti yang dikenali dengan sebutan “Kaisaniyah” menjadikan putera
ketiga Saidina Ali a.s. yang bernama Muhammad bin Ali sebagai imam keempat. Beliau adalah
anak Saidina Ali dengan isterinya Haulah dari bani Hanifah lalu dikenali Muhammad al-
Hanafiah sempena nama kabilah ibunya. Pengikut-pengikutnya menyakini bahawa ia adalah
Imam Mahdi a.s. yang ghaib di gunung Ridhawi ketika diburu pemerintah kerana disebabkan
oleh pengikut-pengikutnya yang melampau. Pengasasnya adalah Mukhtar bin Ubai al-Thaqafi
yang merupakan khadam kepada Muhammad bin Ali bin Abu Thalib. 

Syiah Imamiyah
Sebahagian besar dari mereka datangnya dari golongan ar-Rafidhah. Syiah Imamiyah merupakan
aliran Syiah yang paling besar. Ianya juga disebut Syiah Jafariah untuk membezakan dengan
puak syiah Zaidiyah dan Kaisaniyah. Terdapat beberapa kelompok kecil dari golongan imamiyah
diantaranya Imam Enam (setakat Imam Jafariah), Imam Tujuh (Ismailiah), Imam Lapan
(Waqfiyah iaitu sehingga Imam Ali Ridha) dan Imam Dua Belas ataupun  Ithna ‘Asyariah, ialah
cabang yang terbesar. Lain-lain dalam lingkungan Imamiyah ialah, Muhammadiah, Baqiriah,
Nawuusiah, Syumaitiah, ‘Ammariah, Mubarakiah, Musawiah, Qat’iah, Hasyimiah, Zurariah,
Yunusiah, Syaithaniah, Kamiliah.

Syiah Ismailiyah
Walaupun didalam kelompok Imamiyah, namun mereka adalah kelompok Syiah yang kedua
terbesar selepas Ithna ‘Asyariyah. Kebanyakannya tinggal di India dan Afrika Timur Utara.
Kumpulan ini diasaskan oleh pengikut-pengikut Ismail bin Ja'far (721 – 755), iaitu anak pertama
Jaafar ash-Shadiq dan abang kepada Musa al-Kazim. Golongan ini mengamal aliran kebatinan
yang melibatkan persoalan falsafah, ilmu kalam, tasawuf ,perbandingan agama dan kebebasan
mutlak terhadap manusia.

Kelompok terbesar Ismailliyah ialah Aga Khan (Kelompok Nizari), diikuti Bohra Dawoodi
(Kelompok Tayyabi) dan Druze.

Agama Baha'i adalah antara agama baru sekarang ini sebenarnya mempunyai kaitannya untuk
menghidupkan semula ajaran Ismailliyah. Bagaimanapun agama Baha'i berbeza dengan Syiah,
walaupun asal usul pemimpinnya adalah dari Ismailliyah.

Syiah Alawi Nusairiyah


Golongan Syiah yang lebih kecil, seperti Alawi Nusairiyah pula berasal dari ajaran seorang syiah
yang bernama al-Kashibi. Al-Kashibi dikatakan pengikut kepada Abu Shu'ayb Muhammad ibn
Nusayr (Ibn Nusair ). Ibn Nusayr adalah murid kepada Imam ke-11 , Hassan al-Askari. Mereka
mempunyai pengikut di Lubnan, Turki dan Syria.

Pengiktirafan Golongan Syiah


Antara gerakan-gerakan lain berasal dari syiah ialah seperti gerakan Yazidiah, Baha’i,
Qadianiah, Hizbul Jumhuri, Ahbash, Ansar, Harakah Amal dan sebagainya.

Walaupun semua golongan ini adalah dari kelompok syiah ataupun berasal dari fahaman syiah,
namun mereka tidak mendapat pengiktiran dari sesama mereka dan sesetengahnya mengkafirkan
antara satu sama lain.

Ahli Sunnah Wal Jamaah kini juga tidak mengiktiraf semua golongan Syiah sebagai mazhab
Islam yang perlu diikuti malah termasuk Syiah Zaidiyah. Ini kerana pengikut Zaidiyah sekarang
berubah dan condong kepada fahaman Muktazilah.

CATATAN RINGKAS SEPUTAR INSYI’AB


(GOLONGAN-GOLONGAN) DALAM SYIAH
Posted April 11, 2011 by syiahnews in Uncategorized. Komentar Dimatikan

Fenomena insyi’ab (timbulnya golongan-golongan dalam agama (Islam)) sebetulnya bukan


menjadi monopoli Syiah. di tubuh ahlu sunnah sendiri mengalami polarisasi lebih tajam,
misalnya untuk kasus di indonesia saja polarisasi golongan itu memiliki variansi yang sangat
ragam. secara garis besar ahlu sunnah di indonesia terbagi menjadi dua aras besar  Ahlu sunnah
dan Ahlu sunnah wahabi, dan itu terpecah lagi dalam lingkup ahlu sunnah yang tak terpengaruhi
wahabi seperti  NU, NII, Hizbuth Tahrir, dan yang dipengaruhi wahabi : Muhammadiyah, Persis,
Al Irsyad, LDII, MTA, Tarbiyah, NII-Anshoruth Tauhid, NII-Majelis Mujahidin, Wahabi Salafy,
wahaby salafy terpecah lagi, ada yang Salafiyyun Sururiyyun, Salafiyun al Albaniyun, Salafiyun
al Jamiyun, Salafiyun pengikut Abdurahman Abdul Khalik dikuwait, Salafiyun pengikut Syekh
Bin Bazz dan Syekh Usaimin di Saudi  dan terpolarisasi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil-
kecil. Masing-masing memiliki kepemimpinan masing-masing dengan cara pemilihan dan
penggunaan gelar kepemimpinan yang berbeda-beda.

Fenomena itu  juga terjadi di tubuh syiah. Sampai dengan masa imam ke tiga  (Imam Ali, Imam
Hasan, Imam Husain) syiah masih terkonsolidasi, tetapi setelah masa imam Husain polarisasi itu
timbul. dan Insyi’ab itu terjadi sebetulnya disebabkan oleh faktor-faktor luar, bukan faktor
doktrinal, yang saya maksud dengan faktor luar adalah, sebagian kaum syiah pasca imam Husain
menetapkan masalah Imamah lebih didasarkan pada selera, bukan atas dasar faktor doktrinal
(Qur’an dan Sunnah). Tentu saja pernyataan saya ini terlalu menyederhanakan persoalan, tapi itu
untuk mempermudah pemahaman dari berkelidanya persoalan-persoalan pada waktu itu. secara
pribadi saya membayangkan situasi pada waktu itu sedemikian rumitnya, dorongan idialisme,
faktor sosiologis, psikologis, represi penguasa dan lain sebagainya telah mendorong terciptanya
sikap pragmatisme dan idialisme dalam tubuh syiah yang saling berhadap-hadapan sehingga
menjadi faktor terciptanya golongan-golongan tersebut.

Kelompok-kelompok dalam tubuh Syiaah.

Dalam Tubuh madzhab syiah, secara garis besar terpecah menjadi Tiga aras besar Syiah
Imamiyah, Syiah Zaidiyah dan Syiah Ismailiyah dan yang kecil-kecil hanyalah pecahan dari
kelompok Zaidiyah dan Ismailiyaj, namun begitu terdapat juga kelompok yang sempat berdiri,
tetapi tak bertahan lama, yakni syiah Kisaniyah, Waqfiyah, Syi’ah Ja’far, Syiah 6 Imam, Syiah 8
Imam dan berikut ringkasan catatan kami :

A. Kelompok Syiah Kisaniyah.

 
 

Rasulullah menyebutkan secara difinitif nama-nama khalifah sepeninggal beliau (sebagaimana


oleh ulama ahlu sunnah bernama al Qunduzi (seorang qadhi tertinggi kekhalifahan Turki
Otoman) riwayat itu di kumpulkan dalam kitabnya yang berjudul Yanabiul al Mawwaddah)
Dalam riwayat disebutkan urutan kekhalifahanatau keimamahan ahlul bait itu terdiri dari :

Imam Ali bin Abi Thalib


Imam Hasan
Imam Husain
dan menurut sabda Rasulullah saww adalah Imam Ali Ibn Husain As Sajjad (atau dikenal dengan
nama Imam Ali Zaenal Abidin)

Tetapi terdapat sebagian dari orang-orang syiah yang dengan alasan-alasan non doktrinal,
mereka menetapkan Muhammad Ibnu Hanifah sebagai imam atau Khalifah ke 5, dan dari sini
terlihat pergeseran, bahwa masalah kekhalifahan/keimamahan yang semula adalah hak prerogatif
Allah dan dilantik oleh Rasulullah saww bergeser menjadi pilihan umat, dan umat menetapkan
Muhammad Ibn Hanafiah – yang merupakan putra Imam Ali dari Istri beliau yang berasal dari
kaum Hanafi sebagai Imam – kelompok ini dinamakan dengan Kisaniyah, kelomok ini bertahan
hingga wafatnya Muhammad Ibn Hanafiyah, setelah beliau wafat minoritas anggoya kelompok
ini meyakini Muhammad Ibn Hanafiyah sebagai Mahdi dan ia tidak wafat melainkan menghilang
dan bersembunyi di pegunungan Radwa dekat madinah. Lambat-laun minoritas kelompok ini
musnah dengan sendirinya.

Urutan keimamahan kelompok Kisaniyah adalah sebagai berikut


1.    Imam Ali bin Abi Thalib
2.    Imam Hasan
3.    Imam Husain
4.    Imam Muhammad Ibn Hanafiyah (setelah itu kelompok ini bubar dengan sendirinya)

B. Kelompok Zaidiyah

Kelompok ini lahir, dengan mengangkat Imam dari putra Imam Ali zaenal Abidin bernama Zaid
Asy Syahid, sehingga Imamahnya berurutan sebagai berikut :
1. Imam Ali bin Abi Thalib
2. Imam Hasan
3. Imam Husain
4. Imam Ali Zaenal Abidin
5. Imam Zaid Asy Syahid (dibunuh oleh Hisyam Abdul Malik)
6. Imam Yahya bin Zaid (dibunuh Walid ibn Yazid)
7. Imam  Muhammad Ibn Abdullah (dibunuh Manzur ad Dawaniq)
6. Imam Ibrahim Ibn Abdulllah  (dibunuh manzur ad Dawaniq)
Untuk beberapa waktu terjadi kekacauan di tubuh Zaidiyah hingga munculah tokoh dari putra
saudara laki-laki Zaid.dan kemudian mengangkat diri sebagai imam ke 7.
7. Imam  nashir al Uthrusy (yang mengangkat dirio sebagai imam)
setelah al Uthrusy untuk sekian waktu tak ada keimamahan dan baru di zaman Usmaniah turki
munculah Imam zaidiyah bernama Yahya.
8. Yahya mengangkat diri sebagai Imam yang dilanjutkan keimamahan zaidiyah melalui
keturunanya hingga hari ini.

C. Kelompok ismailiyah
 

kelompok ini lahir dari pengakuan minoritas syiah yang


memilih sendiri imamnya dengan mengangkat putra sulung Imam Ja’far ash Shadiq  bernama
Ismail, Kelompok Ismailiyah, menggunakan prinsip keimamahan dengan Prinsip Hujatullah
yang berputar di angka tujuh. maka sesudah kenabian (rasulullah saww) mereka meyakini
1. Sesudah kenabian, mereka meyakini tujuh pelaksana wasiat Rasulullah saww yaitu :
Imam Ali bin Abi Thalib
Imam Husain (ismailiyah tidak mengangap Imam Hasan sebagai Imam)
Imam Ali zaenal Abidin
Imam  Muhammad al Baqir
Imam Ja;far ash shadiq
Imam Ismail bin Ja’far
Imam  Muhammad Ibn Ismail

2. Setelah masa pelaksana wasiat, masa berikutnya adalah masa Tujuh pemegang wasiat dari
tujuh keturunan Muhammad bin Ismail
3. Dilanjutkan tujuh khalifah  Fathimiyah di Mesir dengan diawali Ubaidilah al Mahdi
4. Diakhir keturunan Ubaidilah al Mahdi yang bernama Al Munstansir Billah Mu’id Ibn Ali.
Ismailiyah mengalami perpecahan, setelah terjadi perseteruan antara keuda puteranya Nizar dan
al Musta’li. Yang melahirkan aliran baru Ismailiyah Nizariyyaj dan aliran Musta’liyah.

C.1. Kelompok Ismailiyah Musta’aliyah


dengan Imamnya adala Musta’ali, tetapi kelompok ini tak bertahan lama dan  saat ini
musta’liyah hanya mensisakan pengikutnya yang sedikit dfan menyatakan diri sebagai sekte
bohra yang hidup di india.

C.2. Kelompok Ismailiyah Nizariyah


kelompok ini didirikan oleh sahabt Nizar saudara dari Musta’ali. ia bernama Hasan ash shabbah.
ia memaklumatkan diri sebagai Imam, dan kemudian imamah dilanjutkan oleh Buzurg Umid
Rudbari. sesuah itu keturunanya, seprti Kiya Muhammad. Hasan ‘Ala Dzikrus salam. 
Muhammad Ibnd Dzikrus salam, Jalaludin Hasan, Alauddin dan Ruknuddin Khursyah berturut-
turut menjadi Imam, setelah itu Ismailiyah mengalami kevakuman dan stagnan, hingga  pada
tahun 1839, seorang beranam M Agha Khan  (seorang Nizariyah) mengangkat dirinya sebagai
Imam ismailiyah melanjutkan Imamah terdahulu, Kelompok ini berlanjut dan berkembang di
India hingga saat ini

C.3. Kelompok Ismailiyah Duruziyah


kelompok ini meyakini, imamah berhenti hanya samapi khalifah ke 6 dari susunan kekhalifahan
fathimiyah.

C.4. Kelomp Ismailiyah Muqanna’ah


Kelompomk ini  pertama kali dikenal sebagai  murid “ata al Marwi yang dikenal sebagai
Muqanna’, beberapa sumber ia juga disebut-sebut para murid Abu Muslim al Khurasani,
kelmopok ini tak bertahan lama dan keberadaanya hilang ditelan masa.

D. Kelompok Syiah 6 Imam

Kelompok ini keberadanya sudah tidak ada lagi, keyakinan kelompok ini menyatakan
keimamahan hanya sampai pada 6 orang saja, yaitu :
1.    Imam Ali bin Abi Thalib
2.    Imam Hasan
3.    Imam Husain
4.    Imam Ali bin Husain As Sajjad (Ali Zaenal Abidin)
5.    Imam Muhammad al Baqir
6.    Imam Ja’far Ash Shadiq
 

E. Kelompok Syiah al Aftah

kelompok ini keberadaanya sudah tidak ada lagi musnah dengan sendirinya, kelompok ini seperti
kelompok lainya, menetapkan imamahnya sendiri dengan urutan sebagai berikut :

1.    Imam Ali bin Abi Thalib


2.    Imam Hasan
3.    Imam Husain
4.    Imam Ali bin Husain As Sajjad (Ali Zaenal Abidin)
5.    Imam Muhammad al Baqir
6.    Imam Ja’far Ash Shadiq
Lalu ada sebagian yang mengangkat Abdullah al Aftah sebagai Imam
dan Sebagian Lagi mengangkat Muhammad sebagai Imam
Kelompok ini kemudian musnah dengan sendirinya.

F. Kelompok Syiah Waqfiyah ( Kelompok 8 Imam)


Kelompok Syiah 8 imam keberadanya juga sudah tidak ada lagi musnah ditelan zaman,
kelompok ini menetapkan Imamah hanya berjumlah 8 orang yaitu :

1.    Imam Ali bin Abi Thalib


2.    Imam Hasan
3.    Imam Husain
4.    Imam Ali bin Husain As Sajjad (Ali Zaenal Abidin)
5.    Imam Muhammad al Baqir
6.    Imam Ja’far Ash Shadiq
7.    Imam Muza Al Kadzim
8.    Imam Musa Ali Ridho

G. Kelompok Syiah Ja’far bin Ali Hadi


Kelompok Syiah Ja’far bin Ali hadi ini, keberadanya hanya berumur beberapa hari saja, Ja’far
mengkalim diri sebagai imam yang ke 12 akan tetapi kemudian dia tidak lagi melanjutkan
klaimnya sebagai imam.
72 Golongan Yang Sesat

Dari Abu Hurairah radiyaLlahu 'anhu dia berkata :


RasuluLlah sallaLLahu 'alaihi wasallam bersabda :
Orang-orang Yahudi berpecah menjadi 71 golongan, satu masuk syurga dan 70 dalam neraka. Orang-
orang Nasrani juga berpecah menjadi 72 golongan, 71 dalam neraka dan satu masuk ke syurga. Dan
demi jiwa Muhammad yang ada dalam kekuasaanNya sesungguhnya ummatku akan berpecah
menjadi 73 golongan , satu masuk syurga dan 72 masuk dalam neraka. RasuluLlah ditanya: Siapakah
mereka (yang masuk syurga itu)?, Beliau menjawab : "Al Jama'ah". (HR Ibnu Majah, no. 3994)

Di dalam bab akidahlah yang paling serius kesesatannya kerana terlampau ramai kaum muslim yang
telah terjebak didalamnya yang amat sukar untuk dipulihkan kerana menyangkut kepada etikad dan
keyakinan yang jauh dilubuk hati. Ia bukan saja hanya dengan usaha yang bersungguh-sungguh malahan
mengambil masa yang sangat lama untuk berpatah balik ke pangkal jalan. Jadi perhatikanlah akan 72
golongan-golongan yang sesat didalam akidah seperti yang telah diberitahu oleh RasuluLlah sallaLLahu
'alaihi wasallam didalam Hadis dan banyak sekali yang diperkatakan orang tentangnya hingga ada yang
membuat lirik lagu tetapi tidak mengenal akan golongan-golongan ini. Maka perhatikanlah akan
golongan yang sesat di dalam bab akidah seperti dibawah ini :

GOLONGAN-GOLONGAN YANG SESAT DALAM BAB AKIDAH :

Seperti yang telah dinyatakan di dalam bab yang lalu, terdapat 72 golongan yang telah disabitkan
sebagai golongan yang sesat dalam bab akidah atau terkeluar dari ajaran sebenar Agama Islam seperti
yang telah dinyatakan di dalam Hadis Nabi saw. Golongan-golongan tersebut digabungkan menjadi 6
kelompok kaum yang besar yang di dalamnya terdapat pula 12 puak-puak kecil disetiap satunya pula.
Kaum-kaum tersebut adalah seperti berikut :

1) KAUM RAFIDHIYAH

Pecahannya ada 12 puak.

Kesesatan puak-puak ini di dalam bab akidah terjadi akibat daripada pegangan dan kepercayaan mereka
yang sangat jelas bertentangan dengan pegangan ASWJ walaupun mereka semua itu masih mengaku
sebagai seorang yang beragama Islam. Di antara pegangan dan kepercayaan yang didapati menyeleweng
di dalam bab akidah yang sangat nyata itu ialah :

a) Beretikad bahawa Saidina Ali kwh akan kembali hidup semula di akhir zaman nanti sebelum
berlakunya kiamat. Beliau didakwa akan menghukum semua musuh-musuhnya. Tempat tinggalnya
sekarang ini adalah dikepolan awan. Petir dan guruh di langit itu adalah merupakan bunyi cematinya.
b) Mereka mendakwa bahawa jawatan Khalifah Kerajaan Islam selepas kewafatan RasuluLlah sallaLLahu
'alaihi wasallam itu hanya khusus buat Saidina Ali kwh sahaja, manakala Khalifah-khalifah yang lain
seperti Saidina Abu Bakar, Saidina Umar dan Saidina Uthman adalah kafir kerana menerima jawatan
tersebut. Mereka yang begitu taksub dengan fahaman dan berkayakinan itu juga sanggup menghina dan
mengeji malah memakihamun sahabat-sahabat agung RasuluLlah sallaLLahu 'alaihi wasallam ini,
keturunan mereka juga termasuklah isteri-isteri RasuluLlah sallaLLahu 'alaihi wasallam iaitu Saidatina
Aisyah dan Saidatina Habsah yang sebenarnya tiada kaitannya dengan semua cerita yang mereka ada-
adakan itu sehinggakan mereka sanggup sifatkan kedua-dua wanita agung itu sebagai pelacur. Selain
dari itu mereka juga akan mengeji dan menghina kepada semua para sahabat-sahabat yang lain serta
keturunan mereka semua yang tidak seketurunan dengan Saidina Ali kwh.

c) Mereka juga beretikad bahawa Nabi Muhammad sallaLLahu 'alaihi wasallam itu berkerja sama dan
bersekutu dengan Saidina Ali kwh didalam semua kerja-kerja kerasulan dan kenabian di dunia ini hingga
hari kiamat.

d) Mereka juga berpegang dan beretikad bahawa Saidina Ali kwh akan turun dari langit (sekarang ia
tinggal di awan) pada satu hari nanti berupa awan ketuhanan kemudian menjelma menjadi manusia.
Beliau akan mengerjakan beberapa pekerjaan yang bersifat ketuhanan dan kemudiannya akan naik
semula ketempat kediamannya iaitu di awan (naik kelangit).

e) Mereka juga beranggapan bahawa Malaikat Jibril as telah salah menyampaikan wahyu kepada Nabi
Muhammad sallaLLahu 'alaihi wasallam. Sepatutnya wahyu itu dihantar kepada Saidina Ali kwh bukan
kepada Nabi.

f) Mereka juga berkeyakinan bahawa apabila roh seseorang manusia itu keluar dari jasadnya iaitu mati,
roh itu tadi akan masuk pula ke dalam jasad manusia yang baru iaitu bayi di dalam kandungan ibunya
serta memilih untuk membawa rupa paras yang lain atau pun yang sama. Ini juga telah memasuki
wilayah kesesatan akidah yang tergolong juga sebagai Tahazalul Arwah.

g) Mereka juga turut berpegang kepada etikad bahawa zat Allah itu juga boleh menjelma dan zahir di
dalam rupa bentuk manusia, maka ketika itu ia dinamakan sebagai Nabi atau Imam. Mereka ini akan
pula mengajak manusia ke jalan yang lurus. Jika zat Allah itu tidak menjelma cara demikian maka akan
kafirlah seluruh manusia di alam ini.

h) Mereka juga turut beretikad di dalam keadaan tertentu zat Allah itu boleh menjelma dan memasuki
ke dalam sesuatu benda seperti pokok, gunung, bukit, batu, patung dan lain-lain lagi seterusnya
bersebati dengan zat benda itu dan menjadi satu.

2) KAUM JABARIAH

Pecahannya ada 12 puak.


Mereka yang berfahaman songsang ini dan beretikad didalam golongan ini juga sangat bertentangan
dengan pegangan ASWJ. Malahan mereka membenci ASWJ kerana tidak sehaluan dengan mereka. Di
antara pegangan mereka itu ialah :

a) Mereka berpegang dan beretikad bahawa semua perbuatan baik itu tidak mendapat pahala dan
semua perbuatan jahat juga tidak mendapat dosa. Dalam erti yang lain tiada dosa dan pahala. Oleh itu
mereka bebas melakukan apa saja perbuatan sama ada ia baik atau buruk. Mereka juga percaya bahawa
tiada pembalasan syurga dan neraka. Tiada akan dikenakan seksaan diakhirat kelak atas semua
perbuatan jahat dan dosa yang mereka lakukan semasa di dunia.

b) Mereka juga beretikad bahawa semua perbuatan baik dan jahat, keimanan dan kekufuran, ketaatan
dan maksiat, semua itu datangnya dari Allah. Manusia tidak punya daya upaya dan ikhtiar apa-apa pun
kerana ia telah ditentukan oleh Allah semuanya. Oleh itu gugurlah semua Taklif Syarak ( kewajipan
untuk melaksanakan perintah Allah) ke atas seluruh hamba Allah khasnya manusia.

c) Mewajibkan bertafakur ( seperti meditasi dalam yoga ) itu adalah lebih baik dari semua ibadah, sama
ada ibadah itu fardu atau sunat.

d) Bagi orang-orang kafir dan orang-orang yang sentiasa melakukan maksiat, mereka tidak akan di soal
dan dipertanggungjawabkan atas segala perbuatan mereka itu di akhirat kelak kerana segala perbuatan
mereka itu telah ditentukan dan atas kehendak Allah jua.

e) Mereka juga berpegang dengan keyakinan bahawa sesiapa yang telah terpilih menjadi kekasih Allah
serta bersih jiwanya daripada segala hawa nafsu yang jahat kemudiannya ia pula mempunyai keilmuan
yang tinggi, maka pada kedudukan (martabat) itu beliau itu tidak perlu lagi melakukan apa-apa amal
ibadah lagi. Maksudnya ia juga telah terlepas dari Taklif Syarak.

f) Allah akan menghidupkan mereka yang kafir dan yang melakukan maksiat itu di dalam Neraka,
kemudian Allah akan mematikan semua mereka itu dan tidak akan dihidupkannya lagi selama-lamanya.
Maksudnya tiadalah seksaan abadi kepada mereka yang kafir dan maksiat itu.

g) Semua perkara-perkara wajib dan fardu didalam Syarak boleh saja di buat jika merasa rajin atau pun
boleh juga ditinggalkan saja jika mereka merasa malas.

h) Semua harta benda di atas dunia ini adalah hak dan kepunyaan bersama seluruh manusia. Ia
dihalalkan kepada sesiapa juga yang hendak mengambilnya kerana tiada ertikata mencuri di dalam
kepercayaan mereka ini. Kepada tuan yang berhak atau tuan punya harta itu adalah dilarang atau pun
mereka sudah tiada hak dan kuasa lagi untuk melarang sesiapa jua yang inginkan harta bendanya itu.

i) Mereka juga beretikad bahawa segala perintah Allah itu hanya perlu dilakukan sekali sahaja seumur
hidup. Mereka tidak perlu melakukan perintah itu berulang-ulang kali sebagai contoh iaitu perintah
mengerjakan solat 5 waktu, mereka hanya melakukan perintah itu pada 5 waktu pada hari pertama
mereka di dalam Islam dan ia sekali seumur hidup selepas itu mereka tidak perlu lagi solat 5 waktu buat
selama-lamanya.

j) Mereka juga berkeyakinan bahawa apabila Allah telah selesai menciptakan seluruh makhlukNya di
dunia ini, maka Allah pun beristirehat di tempatNya. Setiap perkara ciptaanNya itu akan wujud, hidup,
zahir, lahir dengan sendirinya apabila tiba saat dan waktu yang telah ditetapkan olehNya, ia tiada kena
mengena dengan Kekuasaan Kudrat dan Iradat Allah lagi.

k) Mereka juga berpegang dengan keyakinan bahawa setiap manusia yang mempunyai rasa untuk
berbuat perkara-perkara kebajikan atau pun perkara-perkara kejahatan dan maksiat, maka hendaklah ia
segera melakukannya kerana semua perkara itu merupakan 'wahyu' dari Allah yang telah
mencampakkanNya ke dalam hati manusia itu.

l) Mereka memberi kemudahan kepada sesiapa yang ingin memeluk agama Islam hanya perlu
mengucapkan 2 kalimah sahadah sahaja, sedangkan semua perkara-perkara rukun fardu ain dan fardu
kifayah serta seluruh hukum hakam didalam Syarak tidaklah perlu dilakukan oleh mereka.

m) Mereka berfahaman bahawa Allah tidak akan menyeksa seluruh hambanya yang kafir dan maksiat.
Jika Allah menghukum mereka semua bererti Allah itu zalim sedangkan Ia bersifat Maha Adil.

3) KAUM KHARIJIYAH

Pecahannya juga ada 12 puak.

a) Mereka berkeyakinan bahawa Saidina Ali kwh dan keluarganya (tidak termasuk Saidatina Fatimah)
telah menjadi kafir semuanya. Yang masih Islam hanyalah Saidina Abu Bakar as Sidiq, Saidina Umar al
Khatab dan Saidina Uthman al Affan diantara 4 orang Sahabat Nabi itu. Mereka ini pernah berperang
dengan kaum Syiah dan ASWJ kerana menegakkan fahaman sesat mereka itu. Mereka juga bersifat
perkauman yang sangat menebal dihati sanubari mereka.

b) Mereka juga mempunyai kepercayaan dan beretikad bahawa semua jenis kebaikan itu datangnya dari
Allah sedangkan semua jenis kejahatan itu pula datangnya dari usaha dan ikhtiar manusia itu sendiri.

c) Mereka juga menghukumkan umat Islam yang melakukan dosa-dosa besar itu sebagai kafir dan telah
terkeluar dari pegangan agama. Mereka juga amat mudah mengkafirkan sesiapa saja yang mereka
anggap bertentangan dengan pendapat mereka ini.

d) Mereka juga mengeluarkan fatwa mereka sendiri bahawa mengeluarkan zakat itu tidak wajib dan
tidak penting. Oleh kerana itu mereka bolehlah mengumpulkan harta benda sebanyak- banyaknya
dengan menggunakan apa saja cara mengikut kesukaan mereka. Semua jenis Zakat tidak perlu
dikeluarkan kerana mereka tidak tahu sama ada penerima zakat-zakat itu adalah orang Islam atau orang
kafir. Jadi itulah sebabnya kenapa zakat itu tidak perlu dikeluarkan.
e) Mereka juga beretikad bahawa tidak diwajibkan untuk percaya kepada perkara-perkara ghaib di
dalam Taklif Syarak dan didalam Rukun Iman. Sebagai contoh, tidak wajib percaya adanya Malaikat,
tidak wajib percaya kepada Qada dan Qadar, tiadanya hari Kiamat, tiadanya soal Kubur, tiada seksaan
neraka dan lain-lain lagi. Itu semua menyusahkan hidup mereka saja.

f) Mereka berkeyakinan bahawa Allah akan mengampunkan semua dosa Syirik Jali (Syirik besar yang
tiada keampunan Allah didalam kepercayaan ASWJ) yang tidak memerlukan seseorang Islam itu
mengucap 2 kalimah sahadah semula untuk kembali menjadi Islam.

g) Mereka juga percaya bahawa diakhirat kelak Allah tidak akan menyeksa semua perbuatan dosa, orang
kafir dan mereka yang membuat maksiat semasa hidup di dunia. Itu adalah kerana Allah mempunyai
sifat Maha Mengasihani serta Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua makhlukNya.

h) Mereka turut berkeyakinan bahawa semua yang berada di Cakrawala seperti bulan, bintang, matahari
dan semua planet-planet itu bukannya makhluk Allah. Ia terjadi dengan sendirinya di luar daripada
Kekuasan Kudrat dan Iradat Allah.

i) Mereka turut percaya serta mengamalkan perbuatan sex bebas kerana beranggapan bahawa semua
kaum wanita itu adalah perhiasan bagi kaum lelaki. Oleh itu mereka boleh melakukan sex sebelum nikah
dan bertukar pasangan jika mereka merasakan tidak sesuai dengan wanita itu. Mereka juga
beranggapan perbuatan sex bebas itu tidak berdosa kerana manusia itu telah rela melakukannya.

4) KAUM QADARIYAH

Pecahannya juga 12 puak.

Antara kepercayaan dan etikad mereka yang dianggap menyalahi akidah itu ialah :

a) Mereka mempunyai keyakinan bahawa Syaitan dan Allah itu sama saja kerana masing-masing tidak
mempunyai jisim (jasad) dan tidak dapat dilihat (tiada rupa paras).

b) Mereka juga beretikad bahawa semua bentuk perbuatan jahat itu adalah ciptaan Syaitan semata-
mata, manakala semua bentuk perbuatan kebaikkan pula adalah ciptaan Allah semata- mata. Ia tiada
hubungan antara keduanya.

c) Mereka turut percaya bahawa Allah tidak mencipta Syaitan. Syaitan itu telah wujud dengan
sendirinya. Ia adalah kerana jika Allah menciptakan makhluk Syaitan bererti Allah juga turut
menciptakan kekufuran dan maksiat, ini menunjukkan bahawa Allah juga sukakan kekufuran dan
maksiat.

d) Mereka percaya bahawa Syurga dan Neraka, Hisab dan Mizan itu belum wujud lagi kerana belum
diciptakan Allah. Nanti apabila telah berlakunya hari Kiamat baharulah Allah akan menciptakannya, itu
pun kalau Allah sempat cipta kerana terlalu sibuk dengan hal-hal lain. Mungkin juga Ia tidak akan
mencipta Neraka kerana lebih pentingkan hal-hal yang lain itu.

e) Mereka beretikad bahawa perbuatan baik serta melakukan ibadah itu adalah perbuatan yang sia-sia
belaka kerana semua bentuk perbuatan sama ada baik atau jahat itu telah diciptakan Allah semenjak
azali lagi. Maka semua perbuatan manusia itu akan berjalan dengan sendirinya mengikut apa yang telah
diciptakanNya itu sama ada ia berbentuk kebaikan atau pun kejahatan.

f) Mereka turut beretikad bahawa perbuatan beribadah, beramal dan melakukan maksiat serta kufur itu
adalah hasil usaha manusia semata-mata yang berjalan dengan sendirinya, oleh itu tidaklah diketahui
lagi bahawa perbuatan itu akan mendapat pahala atau akan berdosa jika mereka meninggalkannya.

g) Mereka turut berpegang serta mempercayai bahawa segala usaha, ikhtiar, cita-cita dan rangkaian doa
itu akan memberi bekas (berhasil) dengan sendirinya, setelah Allah menciptakan usaha, ikhtiar, cita-cita
dan rangkaian doa itu kepada manusia.

h) Mereka percaya bahawa Qada dan Qadar itu bukannya datang daripada Allah tetapi datangnya
daripada usaha dan ikhtiar manusia itu sendiri.

i) Mereka juga turut berpegang kepada kepercayaan bahawa semua Kitab-kitab (Taurat, Injil dan Zabur)
tidak dimansuhkan atau pun tidak terbatal setelah Allah menciptakan dan menurunkan al-Quran kepada
umat manusia sekalian. Maka mereka menfatwakan bahawa adalah wajib untuk beramal dengan semua
isi kandungan kitab-kitab tersebut termasuk juga al-Quran itu sendiri.

j) Puak-puak ini turut membenci serta sesetengahnya pula telah meninggalkan amalan-amalan fardu
didalam Taklif Syarak, tetapi mengemari dan sesetengahnya pula taksub dengan amalan-amalan sunat
yang seolah-olah menampakkan amalan- amalan sunat itu telah menjadi wajib pula.

k) Mereka juga telah mengubah jumlah rakaat di semua solat fardu yang 4 rakaat menjadikannya hanya
dilakukan 2 rakaat saja. Malahan pula pada sesetengah solat sunat yang dilakukan 2 rakaat dibuat
sebanyak 4 rakaat pula. Mereka lakukan ini semua dengan dalil-dalil yang mengunakan akal dan fikiran
mereka yang telah rosak dan sesat dimana dalil-dalil tersebut tersangat lemah serta jauh terpesong dari
Taklif Syarak yang sebenarnya.

5) KAUM JAHMIAH

Pecahannya ada 12 puak juga.

Diantara kepercayaan dan menjadi pegangan akidah bagi golongan-golongan ini yang didapati telah
terpesong dari Taklif Syarak dan ajaran Islam sebenar ialah :
a) Mereka percaya apabila sesorang Islam yang derhaka serta banyak melakukan dosa-dosa besar dan
maksiat akan dihumban ke dalam Neraka dan akan kekal didalamnya selama-lamanya. Ini bermakna
bahawa mereka itu telah sama tarafnya dengan orang kafir yang tidak akan Allah ampunkan untuk
selama-lamanya daripada azab Neraka itu.

b) Mereka beretikad bahawa Zat Allah itu wujud di semua tempat dan benda melalui rupa hulul dan
itihad (meresap dan bersatu).

c) Mereka berkeyakinan bahawa semua Sifat-sifat Allah dan Asma-asma Allah itu juga merupakan
makhluk seperti manusia dan alam ini.

d) Mereka juga turut berkeyakinan bahawa Zat Allah itu berdiri (terletak) diantara langit dan bumi dari
semenjak azali lagi.

e) Mereka turut percaya bahawa apabila semua isi Neraka itu telah terbakar dan menjadi abu, maka ia
tidak akan dihidupkan semula oleh Allah. Mereka juga akan hilang begitu saja selepas itu. Ini bererti
seksaan Neraka itu telah selesai menjalankan kerjanya dan tiada lagi apa yang di panggil Neraka sesudah
itu.

f) Mereka berkeyakinan dan percaya bahawa mayat manusia yang telah mati itu tidak akan di azab atau
pun balasan nikmat kecuali ketika sakaratul maut dan didalam kubur (seksa kubur) sahaja.

g) Mereka juga turut berkeyakinan bahawa Nabi Muhammad hanya dapat melihat Allah semasa di alam
dunia sahaja dan manusia yang lain pula hanya dapat melihat Allah di alam Akhirat pula.

6) KAUM MURJIAH

Pecahannya juga 12 puak.

Antara pegangan dan etikad mereka yang didapati terkeluar dari ajaran Islam sebenarnya adalah seperti
berikut :

a) Mereka percaya bahawa Allah telah menjadikan semua makhluk diseluruh alam ini dan Allah juga
tidak menyuruh mereka berbuat semua kejahatan yang berada di alam ini, begitu juga Allah tidak pula
melarang mereka dari meninggalkannya.

b) Mereka juga memegang etikad bahawa apabila seseorang manusia itu telah mengucapkan 2 kalimah
sahadah maka dengan sendirinya mereka juga telah bebas untuk melakukan ketaatan terhadap Allah
atau pun melakukan kekufuran.

c) Mereka juga percaya bahawa sesorang manusia itu boleh menjadi mukmin pada ketika yang
dikehendaki Allah dan mereka juga boleh menjadi kafir pada ketika yang dikehandakiNya dalam sesuatu
masa.

d) Mereka juga beretikad bahawa Allah itu terdiri dari unsur-unsur Jauhar dan 'Aradh (sel dan nuklius)
yang tidak boleh dilihat oleh mata kasar manusia.

e) Mereka juga percaya bahawa apabila seseorang manusia itu mengesakan Zat Allah, Sifat-sifat Allah,
Asma Allah dan Afaal Allah maka mereka terlepas dan tidak akan dicatitkan apa-apa dosa besar yang
telah dilakukan sebelum itu.

f) Mereka juga beretikad bahawa apabila seseorang manusia itu telah membicarakan hal-hal yang
bersangkutan dengan Rukun Iman maka ia tidak lagi difardukan ke atas dirinya semua perkara-perkara
fardu didalam Syarak.

g) Mereka menggunakan akal fikiran mereka dari mengkaji hal-hal yang bersangkutan dengan masalah
sifat Allah dan akhirnya mereka merumuskan bahawa Allah tidak bersifat dengan segala sifat Wujudiah.

h) Mereka hanya mengambil jalan mudah untuk mengkafirkan seseorang muslim itu jika mereka tidak
berilmu kerana mereka memegang fahaman bahawa Iman itu adalah Ilmu, sesiapa yang tidak berilmu
bererti mereka telah menjadi kafir dengan sendirinya.

i) Mereka percaya bahawa Iman seseorang Islam itu akan berkurangan pada setiap tahun malahan
mereka mengangap Iman itu tidak akan bertambah lagi sampai bila-bila.

j) Mereka juga beretikad bahawa adalah sah melakukan sujud kepada Matahari, Bulan, Bintang dan juga
makhluk-makhluk lain, sama seperti sujud kepada Allah.

k) Mereka juga turut berpegang dengan etikad bahawa adalah dibolehkan dan sah hukumnya mengikut
perintah Jin dan Syaitan, sama ada Jin itu Islam atau Kafir, walaupun perintah itu untuk mengerjakan
kebaikan atau keburukan.

Begitulah serba sedikit penjelasan yang dapat dirungkai akan golongan-golongan yang telah sesat
didalam akidah mereka seperti yang telah diperkatakan oleh RasuluLlah sallaLLahu 'alaihi wasallam iaitu
72 golongannya yang telah sesat. Nabi hanya memperkatakan 72 golongan yang sesat dan hancur
musnah yang bermaksud mereka-mereka yang terjebak didalam kesesatan akidahnya. Ini adalah
rumusan dari beberapa orang Ulama tafsir yang mentafsirkan Hadis RasuluLlah sallaLLahu 'alaihi
wasallam itu. Maka daripada 72 golongan itu pula dibahagi kepada 6 kaum yang masing-masingnya
boleh dipecahkan kepada 12 puak pula. Malangnya mereka tidak pula menyenaraikan nama-nama puak
tersebut. Oleh itu cukuplah sekadar kita mengenal akan nama 6 golongan itu saja serta fahaman dan
etikad yang mereka pegang supaya menjadi batasan serta garis pemisah atas pemikiran, pegangan
akidah, ilmu dan amalan kita yang sudah tentu mahukan diri kita, keluarga kita dan masyarakat kita
semua terselamat dari dakyah mereka itu. Pengetahuan ini amat penting kepada diri kita supaya kita
akan bertambah kuat didalam Ilmu dan amal yang berpegang teguh dengan ajaran ASWJ mengharungi
hayat kita di dunia ini hingga akhirnya.

Anda mungkin juga menyukai