NIP 19670812199712 1 001 PENGERTIAN Pemulangan pasien adalah proses pemulangan pasien mempertimbangkan pelayanan penunjang dan kelanjutan pelayanan medis di lingkungan tempat tinggal pasien.
TUJUAN 1. Harus ada perencanaan untuk melaksanakan rujukan yang tepat
waktu ke praktisi kesehatan, rumah sakit dan badan-badan lainnya di luar rumah sakit. Rumah sakit mengenal penyedia jasa kesehatan lain yang ada di lingkungannya dan membangun hubungan yang bersifat formal maupun informal.
2. Apabila pasien datang dari masyarakat yang berbeda, rumah
sakit berusaha membuat rujukan ke individu yang mampu atau penyedia jasa kesehatan yang ada dimasyarakat dari mana pasien berasal.
3. Selain itu pada waktu pulang mungkin pasien membutuhkan
pelayanan penunjang dan pelayanan medis seperti pelayanan
sosial, nutrisi, finansial, psikologi dan pelayanan penunjang lainnya. Perencanaan pemulangan pasien akan menentukan jenis pelayanan penunjang apa yang dibutuhkan pasien.
KEBIJAKAN • Kebijakan merujuk dan memulangkan pasien
PROSEDUR 1. Pasien yang telah menjalani perawatan dan dinyatakan sembuh
oleh dokter yang merawat (DPJP) dapat dipulangkan.
2. DPJP didampingi oleh perawat menjelaskan kepada pasien
bahwa proses perawatan pasien tersebut di rumah sakit telah selesai dan pasien dapat dipulangkan.
3. Sebelum pasien dipulangkan, DPJP akan mengevaluasi
discharge planning dan melengkapi resume medis termasuk discharge instruction ,hasil pemeriksaan penunjang dan kartu kontrol
4. Jika pasien masih memerlukan perawatan berkelanjutan,
petugas rumah sakit menjelaskan untuk kesinambungan PROSEDUR PEMULANGAN PASIEN dan KELANJUTAN PELAYANAN MEDIS PASIEN No. Dokumen No. Revisi Halaman sonou3o no^^coi ^^^/08o/\2SUV>CS/ BLUDRSUDSCHOLOOKEYEN ^o|?/vhi\ ^$o\y
perawatan paslen di aimah.
5.Jika pasien berasal dari daerah, / akan melanjutkan pengobatan
di pusat kesehatan yang lain di daerah tempat tinggal pasien
maka pihak rumah sakit membuat surat rujukan dilengkapi
dengan resume medis serta menghubungi pusat kesehatan tersebut untuk kesinambungan pelayanan kesehatan pasien selanjutnya.
6.Jika pasien membutuhkan pelayanan penunjang setelah
perawatan seperti kontol kebagian gizi, fisioterapi dll, maka RS
akan membuatkan surat pengantar untuk memastikan kesinambungan pelayanan tetap dilakukan.
7.Pasien dijelaskan waktu-waktu untuk melakukan control
kesehatan baik di Rs, mau pun di pusat pelayanan kesehatan lain yang telah dihubungi.
8.Pasien pulang dengan dilengkapi resume medis, hasil
pemeriksaan penunjang dan kartu kontrol.
9.Jika pasien membutuhkan pelayanan penunjang yang tidak
tersedia di dapat dirujuk di pusat pelayanan kesehatan lain yang memiliki fasilitas yang dibutuhkan
RUJUKAN PELAYANAN PENUNJANG.
10.Dokter penanggung jawab (DPJP) yang merawat pasien
menghubungi pusat pelayanan kesehatan mengkonfirmasi jenls pelayanan penunjang yang akan dilakukan, keadaan
klinis pasien dan proses rujukan.
11.DPJP didampingi perawat menjelaskan kepada pasien dan
keluarga pasien bahwa akan dilakukan rujukan pemeriksaan pelayanan penunjang kerumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan lain disebabkan karena RS tidak memiliki fasilitas yang dibutuhkan tersebut.
12.Jika pasien dan keluarga pasien setuju, maka DPJP membuat
informed consent yang di tandatangani oleh pasien/keluarga pasien yang berhak dan surat rujukan yang ditujukan kepusat pelayanan kesehatan yang akan dirujuk untuk pemeriksaan PROSEDUR PEMULANGAN PASIEN dan KELANJUTAN PELAYANAN MEDIS PASIEN \/ scnouxs nos^Kai No. Dokumen No. Revisi Halaman
BLUD RSUD SCHOLOO
KEYEN Ditetapkan, TanggalTerbit PltPtrekti^RSUD Scholoo Keyen STANDAR PROSEDUR /Kabupa^Sorotio Seiatan OPERASIONAL ^<^Wv^>.—. c dr. Felix Duwit. MSc..MPH..SdPD NIP 19670812199712 1 001 penunjang sesuai dengan petunjuk dari pusat pelayanan kesehatan tersebut.
13. Jika pasien hams dibawa keputusan rujukan untuk
pemeriksaan pelayanan penunjang tersebut, maka perawat
menghubungi bagian transportasi rumah sakit (ikuti SOP transportasi rumah sakit untuk rujukan pemeriksaan pelayanan
penunjang)
14. Jika hanya sampel atau specimen yang dibutuhkan, misalnya
laboratorium dan atau farmasi, maka perawat menghubungi pihak laboratorium atau farmasi untuk pengambilan dan
pengiriman specimen yang dibutuhkan.
15Sampel/specimen dibawa kepusat pelayanan kesehatan yang
dirujuk dengan mengikiti SOP pengiriman/transportasi
specimen.
16. Hasil pemeriksaan penunjang tersebut dilaporkan kepada
DPJP yang merawat pasien dan dibuatkan copy hasil pemeriksaan tersebut untuk dimasukkan dalam status pasien serta aslinya diberikan kepada pasien/keluarga pasien untuk disimpan.