Anda di halaman 1dari 5

Perusahaan Kosmetik CLINX

Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan baik pria maupun wanita untuk meningkatkan penampilan.
Perusahaan CLINX merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk kosmetik. Salah satu
produk kosmetik yang diproduksi CLINX adalah krim wajah yang dapat memutihkan wajah dalam hitungan hari.
Salah satu bahan yang digunakan dalam krim wajah tersebut yaitu senyawa kimia hidrokinon karena sifatnya
sebagai antioksidan dan sebagai depigmenting agent (zat yang mengurangi warna gelap pada kulit). Hidrokinon
merupakan bahan krim wajah untuk memutihkan dan mencerahkan kulit. Berdasarkan artikel yang dirilis oleh
BPOM, efek samping yang umum terjadi setelah paparan hidrokinon pada kulit adalah iritasi, kulit menjadi merah
(eritema), dan rasa terbakar. Efek ini terjadi segera setelah pemakaian hidrokinon konsentrasi tinggi yaitu diatas
4%, sedangkan pemakaian hidrokinon dibawah 2% dalam jangka waktu lama secara terus menerus dapat terjadi
leukoderma kontak dan okronosis eksogen. Penelitian dari artikel tersebut menjadi dasar BPOM untuk membatasi
penggunaan hidrokinon pada produk kosmetik krim wajah maksimal 4%.

Beberapa pihak yang mempunyai kepentingan dalam perusahaan membuat produk dengan menambahkan
komposisi hidrokinon pada krim wajah lebih dari 4%. Salah satu karyawan di perusahaan kosmetik CLINX tidak
setuju dengan keputusan perusahaan yang tetap memproduksi krim wajah dengan kadar hidrokinon lebih dari 4%.
Karyawan tersebut sudah menyampaikan dampak yang dapat ditimbulkan oleh krim wajah dengan kadar
hidrokinon lebih dari 4% dan menyarankan agar mengurangi kadar hidrokinon namun saran yang disampaikan
ditolak oleh perusahaan. Merasa bertanggung jawab terkait dampak yang dapat ditimbulkan oleh produk tersebut
maka karyawan memposting di media sosial agar masyarakat waspada terhadap produk krim wajah yang
memiliki kandungan hidrokinon lebih dari 4%. Namun, foto yang dilampirkan blur sehingga pengguna media
sosial tidak dapat mengetahui dengan pasti produk tersebut diproduksi oleh perusahaan apa. Berdasarkan kasus
tersebut : Menurut pandangan saudara, apakah karyawan tersebut telah melakukan tindakan etis ? Berikan
tanggapan pro dan kontra.

Kewajiban Ketaatan

PRO :

Pada dasarnya,karyawan harus mematuhi perintah dan petunjuk atasannya. Meskipun demikian, bukan
berarti karyawan tidak harus mentaati semua perintah yang diberikan oleh atasannya. Jika kita melihat dari sudut
ketaatan pro kontra yang dialami pada kasus clinx bahwasanya masalah yang dihadapi karyawan tersebut
merupakan salah satu tindakan yang tepat ketika karyawan tersebut sudah menyamapaikan ke perusahaan dampak
hidrokinon lebih 4% namun ditolak oleh perusahaan maka dengan meminformasikan ke masyarakat melalui
media sosial akan bahayanya kandungan hidrokinon yang lebih dari 4% pada salah satu produk dan itu
merupakan salah satu tindakan yang tepat karena karyawan tersebut bertujuan untuk menjaga keberlangsungan
perusahaan dan juga sebagai salah satu bentuk ketaatan karyawan terhadap ketentuan dan aturan BPOM. Akan
tetapi hal tersebut menimbulkan kontrak terhadap apa yang telah dilakukan oleh karyawan karena tindakan
tersebut dinilai tidak etis dengan blowup rahasia perusahaan yang seharusnya ketika terjadi tindakan yang
menyimpang atau tidak pantas dikerjakan oleh karyawan seharusnya dapat melaporkan melalui instatasi diluar
perusahaan yang sifatnya bertanggung jawab atas ketetuan-ketentuan usaha dalam kasus clinx yaitu BPOM.
Kewajiban ketaatan dapat tidak harus dipatuhi, ada beberapa hal yang harus dipahami diantaranya
perintah yang tidak bermoral, perintah yang bukan demi kepentingan perusahaan, dan perintah tidak sesuai
dengan penugasan yang disepakati. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan karyawan tersebut sudah sesuai
dengan kewajiban ketaatan karyawan terhadap aturan eksternal perusahaan (BPOM) yang bertolak belakang
dengan perintah internal.

KONTRA :

Clinx telah melanggar kewajiban ketaatan dengan memalsukan dokumen untuk mendapatkan izin usaha.
Sebagai perusahaan yang baik, Clinx harus mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

Kewajbian Loyalitas

PRO:

Kewajiban loyalitas merupakan konsekuensi dari status seseorang sebagai karyawan perusahaan.
Karyawan harus mendukung tujuan-tujuan perusahaan, karena karyawan harus melibatkan diri untuk turut
merealisasikan tujuan-tujuan tersebut, menghindari apa yang bisa merugikan kepentingan perusahaan. Kewajiban
loyalitas merupakan konsekuensi dari status seseorang sebagai karyawan perusahaan. Karyawan harus
mendukung tujuan-tujuan perusahaan, karena karyawan harus melibatkan diri untuk turutmerealisasikan tujuan-
tujuan tersebut, menghindari apa yang bisa merugikankepentingan perusahaan.

Pada kasus yang terjadi pada karyawan perusahaan clinx bahwa salah satu yang mencerminkan tindakan
loyalitas terhadap perusahaan yaitu tindakan karyawan yang tidak setuju dengan menambahkan komposisi
hidrokinon lebih dari 4% karyawan tersebut tetap memproduksi krim wajah dengan kadar hidrokinon lebih dari
4% dengan tujuan untuk memenuhi pihak yang memiliki kepentingan didalam perusahaan (Shareholder,
Stakeholder).

Dalam konteks kewajiban loyalitas ini juga terdapat faktor kesetiaan salah satu bentuk kesetiaan yang
pada kasus clinx karyawan yaitu tindakan yang tetap memproduksi produk tersebut meskipun dirinya tidak setuju.

KONTRA :

Akan tetapi hal tersebut juga menimbulkan kontra ketika karyawan sudah tidak sepaham dengan tujuan
perusahaan seharusnya karyawan tersebut bisa mengundurkan diri dari perusahaan yang sudah dianggap
menyimpang dari aturan aturan berlaku.
Kewajiban Konfendensial

PRO:

Kewajiban konfidensialitas kewajiban untuk menyimpan informasi yang bersifat rahasia. Kewajiban
menjaga rahasia perusahaan tidak saja berlaku selama karyawan bekerja di perusahaan tersebut, tetapi
berlangsung terus menerus bahkan setelah karyawan tersebut pindah kerja. Karyawan wajib menyimpan
rahasiaperusahaan karena membuka rahasia atau memberikan informasi yang bersifat rahasia kepada
pihak lain merupakan tindakan yang tidak etis, terlebih dalam pasar bebas.

Dalam kasus clinx apa yang dilakukan oleh karyawan tersebut masih pada batas wajar yaitu
memposting akan bahaya kandungan produk yang akan dipasarkannya dengan memblurkan produk dan
perusahaannya dan masih menjaga nama baik perusahaannya akan tetapi kontra yang timbul dari
tindakan tersebut yaitu karyawan tersebut tidak etis dengan memblowup rahasia perusahaan yang dinilai
tidak boleh dilakukan oleh setiap karyawan.

Pada dasarnya tindakan yang dilakukan untuk melaporkan kesalahan perusahaan boleh
dilakukan bahkan harus dilakukan karena kewajiban lain yang lebih mendesak, lebih mendahulukan
kepentingan masyarakat dari pada kepetingaan pribadi dengan didukung oleh fakta yang jelas
kebenarannya

KONTRA:.

Clinx telah melanggar kewajiban untuk menjaga kerahasiaan perusahaan dengan memberikan informasi rahasia
kepada pihak ketiga. Hal ini dapat membahayakan kepentingan perusahaan dan merugikan pemegang saham.

Teori Teleologis , Utilitarianisme dan Deontologi

PRO :

Teori ini merupakan bagaimana mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau
dicapai dengan tindakan itu atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Dalam kasus clinx apa
yang dilakukan oleh karyawan tersebut merupakan tindakan yang termasuk dalam etika teologi utilatiranisme
yaitu perbuatan yang membawa manfaat bagi banyak orang. Sehingga apa yang dilakukan oleh karyawan tersebut
merupakan tindakan yang memiliki tujuan yang baik bahwa karyawan tersebut memikirkan keberlanjutan jangka
panjang perusahaan baik dari sisi kempemilikan kepentingan/stakeholder, terhadap dirinya sendiri sebagai
karyawan maupun banyak orang, karena ketika seorang karyawan atau individu melihat sesuatu yang
menyimpang dari aturan maupun ketentuan dan tidak melaporkannya maka akan terjadi kerugian jangka panjang.
Apa yang dilakukan dalam kasus ini tindakan blow up informasi perusahaan akan bahaya produk yang
akan di pasarkannya meruapakan tindakan yang tepat agar masyarakat lebih waspada maupun perusahaan juga
lebih perhatian lagi terhadap kebijakan-kebijakanya. Apa yang dilakukan oleh karyawan tersebut juga akan
mendapat suatu konsekuensi, dalam teori etika deontology dimana memang terkesan berbeda dengan utilitarisme.

Deontology lebih menekankan bahwa suatu perbuatan pasti ada konsekuensinya dalam hal ini
konsekuensi perubatan tidak boleh menjadi pertimbangan. Perbuatan menjadi baik bukan dilihat dari hasilnya
melainkan karena perbuatan tersebut wajib dilakukan. Pada kasus clinx perbuatan yang dilakukan oleh karyawan
tersebut wajib dilakukan karena sebagai salah satu ketaatan terhadap aturan yang berlaku (BPOM) dan adanya
tanggung jawab moralitas didalamnya, yang mana nantinya konsekuensi atas tindakan karyawan tersebut menjadi
tanggung jawab perusahaan salah satu konsekuensi yang mungkin dihadapi adanya surat teguran dari BPOM
karena campuran hidrokinon yang lebih dari 4%.

KONTRA:

Teori Utilitarian: Tindakan Clinx dapat dijustifikasi dengan menggunakan teori utilitarian karena bisnis mereka
telah memberikan manfaat bagi banyak orang dengan menciptakan lapangan kerja dan memberikan layanan
kesehatan yang terjangkau.

Teori Teleologis: Tindakan Clinx dapat dilihat sebagai tindakan yang baik jika akibatnya menghasilkan hasil yang
diinginkan. Dalam kasus ini, Clinx menciptakan lapangan kerja dan memberikan layanan kesehatan yang
terjangkau.

Teori Deontologi: Clinx bisa saja melihat tindakannya sebagai bagian dari kewajiban moralnya untuk
memberikan layanan kesehatan yang terjangkau kepada masyarakat.

Keadilan

PRO :

Prinsip keadailan yang dapat diambil yaitu justice as fairness (John Rawls) dimana menurut john rawls
bahwa keadilan itu harus seadil-adilnya. sehingga pro kontra yang terjadi pada kasus ini bahwa tindakan yang
dilakukan oleh karyawan tersebut merupakan suatu keadilan bagi perusahaan dengan masyarakat tujuannya agar
konsumen yang akan membeli produk tersebut tidak mengalami kerugian secara materil maupun moril oleh
sesuatu yang dijanjikan oleh perusahaan tersebut karena pada kasus tersebut perusahaan menawarkan produk
yang menjadikan konsumen dapat memutihkan dalam beberapa hari. Kontra yang terjadi bahwa perusahaan
tersebut tidak memiliki keadilan dengna memaksakan produksi dengan menambahkan zat berbahaya yang
bertujuan memtingkan kepentingan perusahaan bukan masyarakat banyak.

Apa yang dilakukan oleh karyawan tersebut sudah tepat maka sebagai salah satu bentuk keadilannya
konsekuensi perusahaan akan bertanggung jawab atas kebijakannya yaitu perusahaan dapat dikenakan peringatan
oleh instatasi diluar perusahaan yaitu BPOM. Akan tetapi bentuk keadilan lainya yaitu karyawan juga akan
mendapatkan oleh perusahaan yang mana seharusnya dalam melaporkan harus ada sistematisnya yaitu tidak
langsung memposting ke media sosial tetapi karyawan tersebut dapat melaporkan melalui instasi terkait seperti
BPOM, Disperindag atau lainya sehingga kerahasian atau citra perusahaan dapat terjaga dan tidak menimbulkan
kerugian perusahaan lain yang tidak melanggar aturan / maupun ketentuan BPOM.

KONTRA :

Clinx telah melanggar prinsip keadilan dengan memberikan keuntungan kepada pihak tertentu secara tidak adil.
Hal ini dapat merugikan pesaing dan menghasilkan lingkungan bisnis yang tidak sehat.

Dalam kesimpulannya, meskipun tindakan Clinx memiliki beberapa aspek yang bisa dilihat dari sisi
positif, namun tetap saja tindakan mereka yang melanggar kewajiban ketaatan dan menjaga kerahasiaan
perusahaan telah melanggar prinsip-prinsip etika bisnis yang mendasar. Oleh karena itu, tindakan Clinx
seharusnya tidak dijustifikasi dan harus dipertanggungjawabkan.

Daftar Pustaka :

Velasquez, Manuel G. (2014) Business Ethics - Concepts and Cases. 7th Edition. USA : Pearson New International Edition

Anda mungkin juga menyukai