Penyusun:
Vitri Suka
Berwirausaha merupakan sebuah kemandirian yang diperoleh seseorang melalui proses menetapkan tujuan
yang ingin dicapai. Menjadi pilihan untuk bisa mandiri dalam berwirausaha sendiri memiliki tanggung jawab terhadap
beberapa pihak, antara lain tanggung jawab terhadap lingkungan, tanggung jawab terhadap pelanggan, tanggung
jawab terhadap tenaga kerja, dan tanggung jawab terhadap sosial, sehingga wirausaha juga diharapkan untuk dapat
memberikan dampak yang berkesinambungan terhadap pihak-pihak tersebut.
Dengan mengangkat tema Kewirausahaan dan mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila, Projek
“pembuatan abon ikan tuna” ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan sebagai pendidikan awal siswa terhadap
proses dan tahapan dalam berwirausaha serta membentuk siswa untuk menjadi wirausaha yang peduli dan
bertanggung jawab.
Penentuan program ini didasari dari hasil eksplorasi sumber daya lingkungan sekitar dengan melimpahnya
sumber daya ikan Potensi perikanan laut di Sulawesi Tengah meliputi wilayah perairan, Selat Makassar, Teluk Tomini,
dan Teluk Tolo (Kijuluw, 2002),. Wilayah Teluk Tolo merupakan fishing ground dan daerah penyebaran untuk jenis ikan
tuna, cakalang, tongkol, udang laut dan daerah penyebaran rumput laut, teripang dan kerang mutiara. Teluk Tomini
merupakan daerah penyebaran bagi jenis-jenis ikan tuna, cakalang, udang, teripang, tongkol, rumput laut, teripang
dan cumi-cumi dan Selat Makassar yang merupakan daerah penyebaran dan fishing grond dari ikan tuna, cakalang,
trace fish serta daerah pengembangan rumput laut. Menurut Afriyanto (1989), ikan tuna adalah salah satu jenis ikan
yang paling banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan untuk menjadikannya sebagai abon, disebabkan karena
rasanya yang lezat. Dengan banyaknya sumber daya ikan yang melimpah, salah satu kendalanya jik hasil tanggapan
melimpah maka nelayan kadang kebingungan untuk mengawetkannya. Salah satu cara agar tidak perlu untuk
mengawetkannya adalah dengan langsung mengolah ikan tesebut menjadi abon yang bisa menjadi nilai jual tinggi.
sehingga dengan mengolah ikan sebagai abon tersebut bisa bermanfaat bagi penduduk sekitar dan mempunyai nilai
ekonomis untuk dijadikan sumber penghasilan. Selain itu juga dengan projek ini diharapkan siswa S MA NEGERI 1
LUWUK mempunyai jiwa wirausaha yang tangguh sehingga ketika mereka kelak dewasa, mereka mempunyai
keterampilan dan mindset yang kreatif, mandiri, gotong royong dan mampu menciptakan peluang usaha.
Tahapan dalam projek pembuatan abon ini cukup sederhana sekali dan tidak membutuhkan sarana dan
prasarana yang lengkap dan mahal, sehingga projek ini sangat mungkin sekali kami kembangkan untuk menjadi projek
unggulan dari SMA NEGERI 1 LUWUK selain projek lainnya yaitu Kearifan Lokal dan Suara Demokrasi. Harapan kami
melalui projek ini, siswa mampu berproses melalui pengalaman belajar untuk mencapai 4 dimensi Profil Pelajar
Pancasila, yaitu Bertakwa kepada Tuhan YME, Kebhinekaan Global, Kreatif, Bernalar Kritis dan Mandiri dengan sub
elemen dan capaian Kearifan Lokal pada fase E
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek
“Pemuda menurut Undang-Undang No.40 tahun 2009 adalah warga negara Indonesia yang berusia 16 sampai 30
tahun yang merupakan periode penting usia pertumbuhan dan perkembangan. Menurut hasil Susenas tahun 2020,
perkiraan jumlah pemuda sebesar 64,50 juta jiwa atau hampir seperempat dari total penduduk Indonesia (23,86
persen).”
Tahun 2009, pemerintah membuat program pembangunan kepemudaan, yang salah satunya adalah Program
Kewirausahaan Pemuda. Program yang bertujuan membangun komitmen peranan pemuda dalam pembangunan
ekonomi nasional ini terdiri dari 3 pilar: penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan.
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Tema Kewirausahaan SMA yang mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila, dengan Projek “Menggali Potensi
Daerah Lewat Wirausaha Muda” ini bertujuan untuk membangun kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta
memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha
Projek ini terdiri dari 5 tahap: pengenalan, kontekstualisasi, perencanaan, aksi, dan refleksi. Tahap pengenalan dan
kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran kewirausahaan. Mengacu pada Program Kewirausahaan Pemuda,
kedua tahap ini:
“dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk tumbuh dan berkembangnya sikap mental, cara
pandang (mindset) serta motivasi untuk berwirausaha. Program penyadaran ini ditujukan untuk menumbuhkan
beberapa sikap mental yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wirausahawan. Hal ini sangat penting dilaksanakan
mengingat motivasi sebagian besar pemuda Indonesia untuk berwirausaha masih cukup rendah.”
(http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-fasilitas.html)
Tahap berikutnya adakah perencanaan, aksi, dan refleksi. Mengacu pada Program Kewirausahaan Pemuda, ketiga
tahap ini adalah bagian dari pemberdayaan:
“dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada pemuda dalam mengembangkan
wirausaha. Pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan setalah pemuda tersebut sadar akan pentingnya
berwirausaha, sehingga mereka memiliki motivasi dan sikap mental untuk berwirausaha dengan mengembangkan ide-
ide usaha yang ada. Pemberdayaan ini dilaksanakan melalui penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
tentang kewirausahaan. Pelatihan, pendidikan dan penyuluhan yang diberikan harus melalui tahap anisis kebutuhan
sehingga pelatihan dan pendidikan yang diberikan tepat sasaran.” (http://lpkp.kemenpora.go.id/statis-61-
fasilitas.html)
Diharapkan, melalui pengalaman belajar pada Program Kewirausahaan SMA dengan Projek “Menggali Potensi Daerah
Lewat Wirausaha Muda”, dapat tumbuh generasi muda yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, visioner,
berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah, dan mampu mengambil bagian masa depan bangsa
yang berdaya dalam memperkuat ekonomi nasional.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek
● Pemahaman bahwa program kewirausahaan adalah program yang membangun kesadaran, menggali potensi
diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan
wirausaha.
● Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih adalah hal penting yang dibutuhkan di dunia nyata apapun peran
yang nantinya dipilih siswa saat dewasa.
● Komitmen seluruh warga sekolah untuk menerapkan nilai-nilai penting kewirausahaan: kreativitas, inovasi,
kepemimpinan, komitmen, pantang menyerah, berintegritas, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen,
pantang menyerah. Hal ini tidak terbatas diterapkan pada jam mata pelajaran Kewirausahaan saja, tapi
dilaksanakan pada bidang lainnya.
● Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana siswa akan diminta untuk membuat sebuah rancangan
usaha dan menjalankannya, keberhasilan dari projek kewirausahaan ini ditentukan pada perubahan perilaku
dan cara pandang siswa tentang kewirausahaan dan bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan (tidak ditentukan dari seberapa banyak laba penjualan yang dapat dihasilkan siswa).
● Memberikan bimbingan bagi siswa sekaligus memberikan ruang bagi siswa untuk menuangkan kreativitas
mereka. Hal ini termasuk bersikap terbuka dalam menerima masukan program dari siswa yang berhubungan
dengan kewirausahaan.
● Membina hubungan dengan pemerintah dan wirausahawan daerah agar dapat menjadi partner dalam
pelaksanaan program kewirausahaan. Hal ini penting karena para siswa perlu mendapat ragam pengalaman
dan informasi dari dunia nyata. Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan adalah: temu ahli, wawancara, diskusi,
kunjungan, workshop atau magang, pendampingan, dan kegiatan lainnya yang mendukung.
● Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan seluruh guru mata pelajaran, jika akan ada hari yang
dipakai untuk kunjungan, observasi, unjuk karya atau lainnya agar seluruh kegiatan belajar mengajar tetap
berjalan dengan baik.
TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari projek kewirausahaan yaitu menumbuhkembngkan kreatifitas dan budaya
kiwirausahaan dan membuka wawasan tetntang peluang masa depan serta melestarikan budaya daerah serta peserta
didik dapat menciptakan produk yang menjawab kebutuahn tertentu dalam lingkup terdekat/produk abon ikan tuna
ALUR PROJEK
MENCIPTAKAN
- MEMBUAT ABON
- PENGEMASAN
MENGINSPIRASI
- KENALI BAHAN
- STUDY LITERATUR
BAHAN
EKSPLORASI
RASA ABON
MENDEDIKASIKAN
- SELEBRASI
- REFLEKSI
Tahapan Dalam Projek
Kerangka Pengalaman Belajar
Menciptakan produl yang menjawab kebutuhan tretentu dalam lingkup terdekat melalui pembuatan abon
ikan Tun
Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, 15-18 tahun) Aktivitas
Terkait
Mandiri Pemahaman diri dan Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan
situasi yang dihadapi yang dihadapi
Gotong royong kolaborasi - kerja Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk
sama mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang
sudah ditentukan
kolaborasi - kerja Menunjukkan Menyelaraskan Membangun tim dan Membangun tim dan
sama ekspektasi (harapan) tindakan sendiri mengelola kerjasama mengelola kerjasama
positif kepada orang dengan tindakan untuk mencapai untuk mencapai
lain dalam rangka orang lain untuk tujuan bersama tujuan bersama
mencapai tujuan melaksanakan sesuai dengan target secara mandiri
kelompok di kegiatan dan yang sudah sesuai dengan target
lingkungan sekitar mencapai tujuan ditentukan. yang sudah
(sekolah dan rumah). kelompok di ditentukan.
lingkungan sekitar,
serta memberi
semangat kepada
orang lain untuk
bekerja efektif dan
mencapai tujuan
bersama.
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
akhlak pribadi - Membiasakan Berani dan konsisten Menyadari bahwa Menyadari bahwa
integritas melakukan refleksi menyampaikan aturan agama dan sosial aturan agama dan sosial
tentang pentingnya kebenaran atau fakta merupakan aturan yang merupakan aturan yang
bersikap jujur dan serta memahami baik dan menjadi bagian baik dan menjadi bagian
berani menyampaikan konsekuensinya untuk dari diri sehingga bisa dari diri sehingga bisa
kebenaran atau fakta diri sendiri dan orang menerapkannya secara menerapkannya secara
lain bijak dan kontekstual bijak dan kontekstual
dalam aksi nyata
program kewirausahaan
Kriteria penilaian
Belum berkembang<60
(BB)
Mulai Berkembang 60-75
(MB)
Berkembang sesuai harapan 76-91
(BSH)
Sangat berkembang 92-100
(SB)
RELEVANSI PROJEK INI BAGI SEKOLAH DAN SEMUA GURU MATA PELAJARAN
Salah satu agenda strategis pembangunan kepemudaan adalah menciptakan generasi penerus masa depan
bangsa yang tangguh, mandiri dan berdaya saing, terlebih untuk memasuki era Revolusi Industri 4.0 dan peluang
bonus demografi. Menyadari pentingnya peran dan fungsi yang melekat pada pemuda, maka pemerintah Indonesia
berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang ada melalui penyadaran, pemberdayaan, pengembangan
kepemudaan di segala bidang, sebagai bagian dari pembangunan nasional. (Statistik Pemuda Indonesia 2020).
Penyadaran dan pengembangan sikap wirausaha kepada para siswa SMA usia pemuda 16-18 tahun
merupakan bagian dari kewajiban sekolah dalam menyiapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk bekal kehidupan di dunia nyata. Sekolah memberikan pengenalan, bimbingan, dan pendampingan bagi
siswa dalam mengenal, memahami, dan menumbuhkan nilai-nilai luhur dalam tema kewirausahaan. Sekolah
dapat menjadi ekosistem bagi siswa untuk belajar dan menggali pengalaman. Siswa yang memiliki daya kreasi
dan inovasi yang tinggi, visioner, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah adalah siswa yang
akan memberikan kontribusi positif dalam perannya di kelas, sekolah, dan masyarakat baik secara akademik maupun
non-akademik.
Rangkaian kegiatan pada Tema Kewirausahaan dengan Projek “Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha
Muda” melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam pelaksanaannya. Pengenalan etika dan integritas lewat pelajaran
agama dan budi pekerti serta budaya lokal; pembuatan berbagai macam teks seperti proposal, iklan, surat yang
melibatkan pelajaran bahasa; penghitungan dasar hasil survey, harga, dan biaya dari pelajaran Matematika;
pengenalan potensi daerah lewat pelajaran IPS dan IPA, menumbuhkan sikap kerjasama lewat kerja kelompok
berbagai bidang ilmu dan juga pelajaran Olahraga, dan lainnya.
Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat: siswa,
orangtua, guru, sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan pihak lainnya.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran:
Waktu: 2 JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan:
- Sebagai kegiatan awal dari tema, guru akan memperkenalkan tema kewirausahaan dengan projek Menggali Potensi
Daerah Lewat Wirausaha Muda
- Diskusi tentang harapan siswa akan pelaksanaan program ini
- Pembuatan perjanjian kelas tentang sikap belajar
Pelaksanaan:
Guru menjelaskan tentang projek penguatan profil pelajar pancasila serta dimensi-dimensinya
Rujukan: Lampiran 1
Kegiatan 2: Mengenal Karakter Wirausaha dan etika berwirausaha
Tujuan Pembelajaran:
Waktu: 2JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Persiapan:
- Sebagai kegiatan awal dari tema, guru akan memperkenalkan tema kewirausahaan dengan projek Menggali Potensi
Daerah Lewat Wirausaha Muda
- Diskusi tentang harapan siswa akan pelaksanaan program ini
Pelaksanaan:
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa dapat mengenal potensi daerah banggai yang kaya akan ikan cakalang
- Siswa dapat mengenal karakteristik ikan cakalang
- Siswa dapat mengetahui kandungan gizi dalam ikan cakalang
Waktu: 2 JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Pelaksanaan:
Tujuan Pembelajaran:
Lampiran : 4
Kegiatan 5 : Mempelajari cara pengolahan dan beda resep abon
Tujuan pembelajaran :
Tujuan pembelajaran :
Siswa dapat menghitung biaya produksi
Pelaksanaan:
berdiskusi untuk mengetahui cara mengitung biaya produksi dan langsung mengitung biaya produksi dari resep yang sudah
dipelajari dipertemuan sebelumnya
Lampiran: 5
Waktu: 2 JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Tujuan pembelajaran :
Siswa dapat membuat kemasan yang menarik melalui media canva
Pelaksanaan:
Berdiskusi untuk memberi brand pada pengolahan kelompoknya serta mendesain kemasan yang menarik lewat media canva
Lampiran : 6
Waktu: 2 JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Kegiatan 8. Membuat Abon
Tujuan pembelajaran :
Siswa dapat memproduksi abon
Pelaksanaan:
Masing-masing kelompok membuat abon sesuai resep yang telah mereka pilih dengan memperhatikan keselamatan kerja
Waktu: 6 JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi