Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“MEMAHAMI DAN MENGANALISIS STUDI KHASUS LINGKUNGAN BISNIS


DENGAN UNSUR SOSIAL BUDAYA, PENDIDIKAN, BAHASA,
TEKNOLOGI DAN HUKUM”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “LINGKUNGAN BISNIS”
Dosen Pengampu:
KARTIKA RESKY,S.IP.,MM

Di susun oleh kelompok 5:

1. NI LUH SUTRILAWATI (MI.22020)


2. PUTU FERDYANA (MI.22016)
3. MILA AMELIA LAMBAOTOH (MI.22005)
4. AFIFAH NANDA ULKHAZANAH (MI.22001)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA


POLITEKNIK INDOTEC
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan nikmat-Nya. Sehingga, saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul
“MEMAHAMI DAN MENGANALISIS STUDI KHASUS LINGKUNGAN BISNIS
DENGAN UNSUR SOSIAL BUDAYA, PENDIDIKAN, BAHASA,TEKNOLOGI DAN
HUKUM”.
Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, baik dari segi manapun penulisannya. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini
dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih pada Dosen Mata Kuliah
“LINGKUNGAN BISNIS” dan atas segala bantuan semua pihak sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembacaan maupun
pihak-pihak yang membutuhkannya.

Kendari, Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
Cover...................................................................................................................................
Kata pengantar.................................................................................................................. i
Daftar isi............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A...Latar belakang......................................................................................................... 1
B...Rumusan masalah.................................................................................................... 4
C...Tujuan ..................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 5
A...Analisis studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur sosial budaya....................... 5
B...Analisis studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur pendidikan........................... 6
C...Analisis studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur bahasa..................................7
D...Analisis studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur teknologi..............................8
E... Analisis studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur hukum..................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 11
A...Kesimpulan ............................................................................................................. 11
Daftar pustaka...................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Sosial Budaya:
Lingkungan sosial budaya dalam konteks bisnis mencakup norma, nilai,
kepercayaan, praktik, dan aspek budaya lainnya yang memengaruhi perilaku
individu, interaksi sosial, dan kegiatan bisnis dalam suatu masyarakat atau
kelompok tertentu. Lingkungan sosial budaya mencakup faktor-faktor seperti
bahasa, agama, adat istiadat, sistem nilai, gaya hidup, preferensi konsumen, serta
etika dan moral yang berlaku. Memahami dan menyikapi budaya sosial menjadi
penting bagi perusahaan untuk membangun hubungan yang baik dengan pasar
lokal, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Berikut adalah pengertian dari beberapa ahli mengenai lingkungan sosial budaya
dalam bisnis:
Geert Hofstede: Menurut Geert Hofstede, lingkungan sosial budaya
adalah “kumpulan norma, nilai-nilai, dan tindakan yang diterima oleh anggota
suatu kelompok sosial dan menjadi dasar bagi perilaku mereka.”
Edward T. Hall: Menurut Edward T. Hall, lingkungan sosial budaya
adalah "sistem simbol, nilai, dan praktik yang dipelajari dan dibagikan oleh
individu dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi pola komunikasi dan
interaksi sosial."
Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk saling memberikan
hadiah pada momen-momen tertentu seperti pernikahan atau ulang tahun. Hal ini
menciptakan peluang bagi bisnis hadiah seperti bunga atau cokelat. Selain itu,
masyarakat Indonesia juga sangat menghargai hubungan interpersonal yang kuat
dalam dunia bisnis sehingga penting bagi perusahaan untuk membangun relasi
dengan mitra dan klien mereka.
2. Pendidikan:
Lingkungan pendidikan dalam konteks bisnis mencakup sistem
pendidikan dan lembaga pendidikan yang memengaruhi persediaan tenaga kerja,
pengembangan keterampilan, dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan
bisnis. Lingkungan pendidikan mencakup pendidikan formal (seperti sekolah,
perguruan tinggi, dan universitas) serta pendidikan nonformal (seperti pelatihan
keterampilan, sertifikasi, program pengembangan karir). Lingkungan pendidikan
1
memiliki peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan sesuai dengan tuntutan dan perubahan di dunia bisnis.
Berikut adalah pengertian dari beberapa ahli mengenai lingkungan
pendidikan dalam bisnis:
Peter F. Drucker: Menurut Peter F. Drucker, lingkungan pendidikan
adalah "sistem pendidikan formal dan nonformal yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan individu dalam
masyarakat."
Philip Kotler dan Gary Armstrong: Menurut Philip Kotler dan Gary
Armstrong, lingkungan pendidikan adalah "institusi dan organisasi yang
bertanggung jawab atas permintaan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi
yang relevan dengan kebutuhan dan tuntutan bisnis."
Peningkatan tingkat pendidikan di Indonesia telah meningkatkan jumlah
tenaga kerja terdidik di berbagai sektor. Ini menciptakan persaingan ketat dalam
dunia kerja serta permintaan akan kualitas produk dan jasa yang lebih baik dari
konsumen.
3. Bahasa:
Lingkungan bahasa dalam konteks bisnis mencakup penggunaan bahasa
dalam komunikasi internal dan eksternal perusahaan, baik dalam bentuk lisan
maupun tertulis. Bahasa yang digunakan dalam bisnis dapat memengaruhi
hubungan antara perusahaan, karyawan, pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku
kepentingan lainnya. Lingkungan bahasa juga mencakup praktik komunikasi,
kebiasaan budaya, terminologi industri, dan penerjemah yang relevan dalam
konteks global.
Berikut adalah pengertian dari beberapa ahli mengenai lingkungan bahasa
dalam bisnis:
Geert Hofstede: Menurut Geert Hofstede, lingkungan bahasa adalah
"sistem komunikasi yang melibatkan simbol, suara, dan tanda yang digunakan
oleh anggota suatu kelompok dalam interaksi sosial."
Nancy J. Adler: Menurut Nancy J. Adler, lingkungan bahasa adalah
"struktur, konvensi, dan kaidah yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu
untuk berkomunikasi dan berinteraksi."
Dalam lingkup bisnis internasional, Bahasa Inggris menjadi bahasa utama
dalam komunikasi antara perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Oleh karena
2
itu kemampuan berbahasa Inggris menjadi nilai tambah bagi para pekerja di era
global ini.
4. Teknologi:
Lingkungan teknologi dalam konteks bisnis mencakup perkembangan dan
penggunaan teknologi yang memengaruhi operasi, strategi, dan inovasi dalam
bisnis. Ini mencakup perangkat keras, perangkat lunak, sistem informasi,
infrastruktur teknologi, serta tren dan perkembangan teknologi yang dapat
memengaruhi cara perusahaan beroperasi, berkomunikasi, dan berinteraksi
dengan pelanggan dan pasar. Lingkungan teknologi memiliki peran penting
dalam menentukan daya saing dan keberhasilan bisnis di era digital.
Berikut adalah pengertian dari beberapa ahli mengenai teknologi
lingkungan dalam bisnis:
Peter F. Drucker: Menurut Peter F. Drucker, lingkungan teknologi adalah
"kondisi dan kemajuan dalam ilmu pengetahuan, teknik, dan perubahan dalam
metode produksi dan distribusi."

Michael Porter: Menurut Michael Porter, lingkungan teknologi adalah


“perubahan dalam teknologi yang dapat mempengaruhi struktur industri dan
dinamika persaingan.”
Kemajuan teknologi informasi memungkinkan akses data secara cepat dan
mudah dari mana saja. Perusahaan dapat menggunakan data tersebut untuk
mengetahui tren pasar serta preferensi konsumen sehingga dapat mengambil
langkah-langkah strategis guna memenuhi kebutuhan konsumennya.
5. Hukum:
Lingkungan hukum dalam konteks bisnis mengacu pada kerangka hukum
yang mengatur kegiatan ekonomi dan bisnis dalam suatu negara atau yurisdiksi
tertentu. Ini mencakup peraturan perundang-undangan, undangan, dan kebijakan
yang mengatur hubungan antara perusahaan, konsumen, pekerja, pemerintah, dan
entitas lain yang terlibat dalam aktivitas bisnis. Hukum lingkungan memiliki
peran penting dalam membentuk perilaku dan operasi perusahaan, serta
memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan regulasi yang berlaku.
Berikut adalah pengertian dari beberapa ahli mengenai lingkungan hukum
dalam bisnis:

3
Richard A. Mann dan Barry S. Roberts: Menurut Richard A. Mann dan
Barry S. Roberts, lingkungan hukum bisnis adalah “sistem peraturan hukum yang
mengatur organisasi dan perilaku individu dalam konteks bisnis.”
James AF Stoner dan Charles Wankel: Menurut James AF Stoner dan
Charles Wankel, lingkungan hukum bisnis adalah "aturan hukum yang
diberlakukan oleh pemerintah yang mempengaruhi operasi dan perilaku bisnis."
Peraturan pemerintah tentang pajak serta regulasi perdagangan lainnya
dapat membantu atau merugikan bisnis dalam suatu industri tertentu. Oleh karena
itu, penting bagi perusahaan untuk memahami dan memenuhi aturan-aturan
tersebut untuk menghindari konsekuensi hukum yang tidak diinginkan.
Dari latar belakang lingkungan bisnis ini dapat dilihat bahwa faktor-faktor
sosial budaya, pendidikan, bahasa, teknologi dan hukum memiliki pengaruh besar
terhadap performa suatu perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memahami dan menganalisis studi kasus lingkungan bisnis
dengan unsur sosial budaya?
2. Bagaimana cara memahami dan menganalisis studi kasus lingkungan bisnis
dengan unsur pendidikan?
3. Bagaimana cara memahami dan menganalisis studi kasus lingkungan bisnis
dengan unsur bahasa?
4. Bagaimana cara memahami dan menganalisis studi kasus lingkungan bisnis
dengan unsur teknologi?
5. Bagaimana cara memahami dan menganalisis studi kasus lingkungan bisnis
dengan unsur hukum?
C. Tujuan
1. Untuk memahami analis studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur sosial budaya
2. Untuk memahami analis studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur pendidikan
3. Untuk memahami analis studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur bahasa
4. Untuk memahami analis studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur teknologi
5. Untuk memahami analis studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur hukum

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Studi Kasus Lingkungan Bisnis Dengan Unsur Sosial Budaya
Berikut adalah pengertian dari beberapa ahli mengenai lingkungan sosial budaya
dalam bisnis:
Geert Hofstede: Menurut Geert Hofstede, lingkungan sosial budaya adalah
“kumpulan norma, nilai-nilai, dan tindakan yang diterima oleh anggota suatu
kelompok sosial dan menjadi dasar bagi perilaku mereka.”
Edward T. Hall: Menurut Edward T. Hall, lingkungan sosial budaya adalah
"sistem simbol, nilai, dan praktik yang dipelajari dan dibagikan oleh individu dalam
suatu masyarakat yang mempengaruhi pola komunikasi dan interaksi sosial."
Contoh studi kasus lingkungan bisnis yang melibatkan unsur sosial budaya
adalah perusahaan makanan cepat saji McDonald's yang ingin memasuki pasar di
Indonesia. Perusahaan ini harus mempertimbangkan faktor-faktor sosial dan budaya
dalam strategi pemasarannya.
Pertama, mereka harus mempertimbangkan kebiasaan masyarakat Indonesia
dalam hal makanan sehat dan tidak sehat. Oleh karena itu, McDonald's harus
menyediakan menu alternatif yang lebih sehat untuk menyesuaikan dengan selera
konsumen lokal.
Kedua, perusahaan juga harus memahami nilai-nilai budaya Indonesia seperti
rasa hormat terhadap orang tua atau lansia. Dalam hal ini, McDonald's dapat
mengadopsi kampanye iklan yang menampilkan keluarga-keluarga bahagia saat
bersantap di restoran mereka sebagai upaya untuk menarik minat konsumen.
Ketiga, aspek religiusitas juga menjadi salah satu faktor penting dalam
konteks bisnis di Indonesia. Sebagai negara mayoritas muslim, McDonald's perlu
membuat jaminan bahwa semua produknya sudah halal sehingga bisa dikonsumsi
oleh umat Islam tanpa ada keragu-raguan sedikitpun.
Analisis dari studi kasus tersebut adalah bahwa setiap bisnis harus
memperhitungkan faktor-faktor sosial dan budaya tertentu ketika masuk ke pasar baru
agar bisa sukses mendapatkan pengakuan dari konsumen lokal. Dengan demikian,
pemahaman tentang nilai-nilai sosial dan budaya sangatlah penting bagi sebuah
perusahaan jika ingin berhasil beradaptasi dengan lingkungan bisnis baru secara
efektif.

5
 Contoh simple studi kasus sosial budaya
Studi kasus pada McD di luar negeri dan di indonesia berbeda , pada menu
ayam goreng tepung di indonesia mendapatkan nasi sebagai karbohidratnya
sedangkan di luar negeri tidak menggunakan nasi, itulah yang menjadi
perbedaan sosial budaya.
B. Analisis Studi Kasus Lingkungan Bisnis Dengan Unsur Pendidikan
Berikut adalah pengertian dari beberapa ahli mengenai lingkungan pendidikan dalam
bisnis:
Peter F. Drucker: Menurut Peter F. Drucker, lingkungan pendidikan adalah
"sistem pendidikan formal dan nonformal yang bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan individu dalam masyarakat."
Philip Kotler dan Gary Armstrong: Menurut Philip Kotler dan Gary
Armstrong, lingkungan pendidikan adalah "institusi dan organisasi yang bertanggung
jawab atas permintaan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang relevan
dengan kebutuhan dan tuntutan bisnis."
Contoh studi kasus lingkungan bisnis yang melibatkan unsur pendidikan
adalah sebuah perusahaan pengembangan software edukasi online. Perusahaan ini
ingin memasarkan produknya ke sekolah-sekolah di Indonesia.
Pertama, mereka harus mempertimbangkan kondisi infrastruktur dan
ketersediaan akses internet di setiap daerah sehingga bisa mengoptimalkan
pembelajaran online. Oleh karena itu, perusahaan tersebut dapat bekerja sama dengan
penyedia internet atau pihak-pihak terkait lainnya untuk menyediakan akses internet
berkualitas bagi pelajar.
Kedua, perusahaan juga harus menyesuaikan kurikulum dari produk software
yang ditawarkan dengan kurikulum pendidikan nasional yang sudah ada agar lebih
mudah diterapkan di sekolah-sekolah.
Ketiga, aspek harga juga menjadi faktor penting dalam konteks bisnis edukasi.
Perusahaan tersebut harus memberikan penawaran harga yang sesuai dengan pasar
dan kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia agar bisa memperoleh minat
konsumen dari kalangan luas.
Analisis dari studi kasus tersebut adalah bahwa faktor-faktor seperti kondisi
infrastruktur, kurikulum pendidikan serta harga sangatlah berpengaruh pada strategi
pemasaran suatu produk sistem informasi edukasi. Oleh karena itu, pemahaman
tentang karakteristik pasar dan kebutuhan pelanggan lokal merupakan hal penting
6
dalam merancang strategi bisnis yang tepat untuk bersaing di dunia usaha sektor
teknologi pendidikan.
 Contoh simple studi kasus pendidikan
PT ABC adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi bahan
kimia. Perusahaan ini memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan
dan ingin mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan. Untuk itu, PT ABC
merancang program pendidikan lingkungan yang melibatkan masyarakat
sekitar perusahaan. Dalam program ini, PT ABC bekerja sama dengan sekolah
setempat untuk menyelenggarakan serangkaian kegiatan pendidikan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan pemahaman tentang
dampak industri terhadap lingkungan.
C. Analisis Studi Kasus Lingkungan Bisnis Dengan Unsur Bahasa
Berikut adalah pengertian dari beberapa ahli mengenai lingkungan bahasa dalam
bisnis:
Geert Hofstede: Menurut Geert Hofstede, lingkungan bahasa adalah "sistem
komunikasi yang melibatkan simbol, suara, dan tanda yang digunakan oleh anggota
suatu kelompok dalam interaksi sosial."
Nancy J. Adler: Menurut Nancy J. Adler, lingkungan bahasa adalah "struktur,
konvensi, dan kaidah yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu untuk
berkomunikasi dan berinteraksi."
Contoh studi kasus lingkungan bisnis yang melibatkan unsur bahasa adalah
sebuah perusahaan multinasional asal Amerika Serikat ingin memasarkan produknya
ke pasar di Indonesia. Dalam hal ini, perbedaan bahasa dan budaya menjadi salah satu
tantangan besar bagi perusahaan tersebut.
Pertama, mereka harus menyadari bahwa bahasa Inggris bukanlah bahasa
utama yang digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari.
Oleh karena itu, perusahaan tersebut harus membuat iklan atau kampanye pemasaran
dalam Bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami oleh konsumen lokal.
Kedua, terjemahan dari konten website atau aplikasi juga menjadi faktor
penting untuk menjangkau pelanggan potensial secara luas. Perusahaan dapat
menggunakan jasa penerjemah profesional untuk mengubah konten-kontennya ke
dalam Bahasa Indonesia sehingga bisa lebih mudah dipahami dan diakses oleh
pengguna lokal.

7
Analisis dari studi kasus ini adalah bahwa pemilihan bahasa yang tepat
sangatlah penting bagi sebuah perusahaan jika ingin berhasil beradaptasi dengan
lingkungan bisnis baru secara efektif. Sebuah strategi pemasaran internasional tanpa
mempertimbangkan faktor seperti budaya dan bahasa lokal cenderung akan gagal
mencapai target penjualan yang diharapkan. Oleh karena itu, pemahaman tentang
nilai-nilai sosial dan budaya serta kemampuan komunikasi antarbudaya merupakan
keterampilan kunci bagi setiap pebisnis internasional yang sukses.
 Contoh simpel studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur bahasa
PT ABC adalah sebuah perusahaan teknologi yang berkomitmen untuk
menjaga lingkungan sekitar dan mengurangi jejak karbon. Mereka merancang
sebuah inisiatif lingkungan yang melibatkan penggunaan bahasa sebagai salah
satu elemen kunci. PT ABC menyelenggarakan pelatihan bagi karyawan
mereka tentang penggunaan bahasa yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Mereka mempelajari cara menyampaikan pesan lingkungan secara efektif
melalui penggunaan bahasa yang positif, menginspirasi, dan mengedukasi.
Pelatihan ini membantu karyawan untuk menjadi duta lingkungan yang baik
dan dapat mengkomunikasikan tujuan perusahaan dengan baik kepada
konsumen dan mitra bisnis.
D. Analisis Studi Kasus Lingkungan Bisnis Dengan Unsur Teknologi
Berikut adalah pengertian dari beberapa ahli mengenai teknologi lingkungan dalam
bisnis:
Peter F. Drucker: Menurut Peter F. Drucker, lingkungan teknologi adalah
"kondisi dan kemajuan dalam ilmu pengetahuan, teknik, dan perubahan dalam metode
produksi dan distribusi."
Michael Porter: Menurut Michael Porter, lingkungan teknologi adalah
“perubahan dalam teknologi yang dapat mempengaruhi struktur industri dan dinamika
persaingan.”
Contoh studi kasus lingkungan bisnis yang melibatkan unsur teknologi adalah
sebuah perusahaan e-commerce ingin meningkatkan pengalaman belanja online bagi
pelanggan mereka. Dalam hal ini, teknologi menjadi faktor utama dalam strategi
pemasaran dan penjualan.
Pertama, mereka dapat mengembangkan aplikasi mobile atau website dengan
antarmuka pengguna yang mudah digunakan sehingga konsumen bisa dengan mudah
menemukan barang-barang yang dicari dan melakukan pembelian secara efisien.
8
Kedua, mereka juga harus mempertimbangkan integrasi sistem informasi terbaru
seperti kecerdasan buatan (AI) atau pemrosesan bahasa alami (NLP) untuk membuat
rekomendasi produk yang lebih akurat dan relevan sesuai dengan preferensi masing-
masing pelanggan.
Ketiga, aspek keamanan data juga menjadi sangat penting agar konsumen
merasa aman dalam berbelanja online. Oleh karena itu, perusahaan tersebut harus
menggunakan protokol keamanan terbaik untuk melindungi identitas serta detail
transaksi dari para konsumennya.
Analisis dari studi kasus tersebut adalah bahwa teknologi memiliki potensi
besar untuk membantu perusahaan mencapai target penjualan tertentu. Namun
demikian, setiap implementasi teknologi baru harus selalu memperhitungkan faktor-
faktor seperti kemudahan penggunaan bagi pelanggan serta masalah privasi dan
keamanannya agar tidak menimbulkan dampak negatif pada citra merek di mata
publik.
 Contoh simpel studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur teknologi
Shoope adalah platform e-commerce terkemuka di sebuah negara dengan
jutaan pengguna aktif setiap hari. Perusahaan ini memiliki komitmen untuk
menjalankan bisnis secara berkelanjutan dan meminimalkan dampak negatif
terhadap lingkungan. Shoope menggunakan teknologi untuk menyediakan
informasi lengkap tentang produk yang ramah lingkungan di platform mereka.
Setiap produk memiliki label "Produk Ramah Lingkungan" yang memberikan
penjelasan tentang bahan baku yang digunakan, proses produksi, dan dampak
lingkungan yang rendah. Pelanggan dapat dengan mudah mengakses informasi
ini saat mencari produk, membantu mereka membuat pilihan yang lebih
berkelanjutan.
E. Analisis Studi Kasus Lingkungan Bisnis Dengan Unsur Hukum
Berikut adalah pengertian dari beberapa ahli mengenai lingkungan hukum dalam
bisnis:
Richard A. Mann dan Barry S. Roberts: Menurut Richard A. Mann dan Barry
S. Roberts, lingkungan hukum bisnis adalah “sistem peraturan hukum yang mengatur
organisasi dan perilaku individu dalam konteks bisnis.”
James AF Stoner dan Charles Wankel: Menurut James AF Stoner dan Charles
Wankel, lingkungan hukum bisnis adalah "aturan hukum yang diberlakukan oleh
pemerintah yang mempengaruhi operasi dan perilaku bisnis."
9
Contoh studi kasus lingkungan bisnis yang melibatkan unsur hukum adalah
sebuah perusahaan farmasi ingin memasarkan produk baru mereka ke pasar global.
Dalam hal ini, mereka harus memperhatikan berbagai peraturan dan persyaratan
hukum yang berlaku di setiap negara.
Pertama, sebelum masuk ke pasar internasional, perusahaan tersebut harus
memastikan bahwa semua produknya telah sesuai dengan standar kualitas dan
keamanan yang ditetapkan oleh badan pengawas atau lembaga sertifikasi terkait.
Kedua, aspek regulasi juga menjadi faktor penting dalam konteks bisnis
farmasi. Perusahaan tersebut harus mengetahui aturan-aturan terbaru mengenai paten
obat serta hak cipta untuk mencegah adanya tuntutan hukum dari pihak lain.
Ketiga, ketentuan pajak internasional juga penting untuk diperhitungkan agar
perusahaan bisa mengoptimalkan biaya produksi dan distribusi secara efisien tanpa
melanggar undang-undang pajak di setiap negara tujuan.
Analisis dari studi kasus ini adalah bahwa pemahaman tentang sistem regulasi
dan hukum sangatlah penting bagi sebuah perusahaan jika ingin berhasil meraih
sukses di dunia bisnis global. Setiap peluang usaha baru selalu dibarengi dengan
risiko-risiko tertentu seperti tuntutan hukum atau konflik kepentingan antarnegara
sehingga strategi manajemen risiko juga merupakan bagian integral dari keseluruhan
rencana bisnis suatu perusahaan.
 Contoh studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur hukum
PT Hijau Lestari memperoleh sertifikasi dan perizinan yang relevan untuk
produk-produk mereka. Mereka bekerja sama dengan konsultan hukum untuk
memastikan bahwa proses perizinan dan sertifikasi berjalan lancar sesuai
dengan regulasi yang berlaku. Misalnya, mereka memastikan bahwa produk
mereka telah memenuhi persyaratan standar keamanan dan kualitas, serta
sertifikasi organik atau ramah lingkungan yang relevan.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis studi kasus lingkungan bisnis dengan unsur sosial budaya,
pendidikan, bahasa, teknologi, dan hukum, dapat diambil beberapa kesimpulan
berikut:
Sosial Budaya: Faktor-faktor sosial budaya, seperti norma, nilai, dan perilaku
masyarakat, memengaruhi aktivitas bisnis. Bisnis yang dapat memahami dan
mengakomodasi aspek-aspek budaya yang berbeda memiliki peluang yang lebih baik
untuk berhasil dalam lingkungan bisnis yang beragam. Kesadaran terhadap
keberagaman budaya dan penghormatan terhadap kebutuhan dan preferensi konsumen
dapat meningkatkan citra dan reputasi perusahaan.
Pendidikan: Pendidikan memainkan peran penting dalam perkembangan
sumber daya manusia yang berkualitas. Bisnis yang beroperasi dalam lingkungan
pendidikan yang baik memiliki akses yang lebih besar terhadap tenaga kerja yang
terampil dan terdidik. Keterampilan yang relevan dengan lingkungan bisnis, seperti
kemampuan analitis dan keterampilan interpersonal, dapat membantu individu dan
perusahaan mencapai keberhasilan.
Bahasa: Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam bisnis.
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dalam bahasa yang digunakan di
lingkungan bisnis dapat memperluas jangkauan perusahaan dan memungkinkan
kerjasama internasional yang lebih baik. Pemahaman bahasa dan budaya lokal juga
penting dalam membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan mitra bisnis di
wilayah tersebut.
Teknologi: Kemajuan teknologi telah mengubah lanskap bisnis secara
signifikan. Perusahaan yang mampu mengadopsi dan memanfaatkan teknologi yang
relevan dapat meningkatkan efisiensi operasional, menciptakan inovasi produk dan
layanan, serta memperluas jangkauan pasar. Teknologi juga dapat membantu bisnis
dalam mengelola dampak lingkungan, melalui penggunaan solusi ramah lingkungan
dan praktik bisnis yang berkelanjutan.
Hukum: Hukum memainkan peran penting dalam mengatur lingkungan bisnis
dan memberikan kerangka kerja yang adil dan berkelanjutan. Perusahaan perlu
mematuhi regulasi dan peraturan yang berlaku dalam setiap yurisdiksi di mana

11
mereka beroperasi. Kepatuhan terhadap hukum dapat melindungi perusahaan dari
risiko hukum dan reputasi yang dapat timbul akibat pelanggaran.
Kesimpulannya, dalam menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks dan
terus berkembang, perusahaan perlu memahami dan mengelola faktor-faktor sosial
budaya, pendidikan, bahasa, teknologi, dan hukum dengan bijak. Dalam hal ini,
kesadaran terhadap keberagaman budaya, investasi dalam pendidikan dan
pengembangan sumber daya manusia, komunikasi yang efektif, adopsi teknologi yang
tepat, serta kepatuhan terhadap hukum merupakan elemen-elemen penting yang dapat
membantu perusahaan meraih keberhasilan jangka panjang

12
DAFTAR PUSTAKA
https://chat.openai.com/?
https://ora.ai/nabilrei/som-ai

13

Anda mungkin juga menyukai