Anda di halaman 1dari 2

ANALISA LUMPUR PEMBORAN

METHYLENE BLUE
TEST
UMBU KERUNG PAMARA
113220243
PLUG R

TUJUAN

1 Untuk menentukan kemampuan clay


dalam mengikat kation dari suatu larutan
dan untuk menentukan harga CEC suatu
sampel bentonite.

DASAR TEORI DAN PEMBAHASAN

2
MBT digunakan untuk menilai kemampuan clay dalam mengikat kation dan anion
yang didasarkan pada konsep adsorpsi oleh partikel clay dan digunakan sebagai
indikator yang merupakan senyawa positif yang dapat terikat pada ermukaan clay
yang bermuatan negatif. Oleh karena itu percobaan ini memungkinan untuk menilai
kapasitas clay dalam mengikat kation dan anion dalam larutan berdasarkan
perubahan warna atau ke jernihan larutan yang mencerminkan kemampuan adsorpsi
clay.

PROSEDUR PERCOBAAN

3
Menimbang bahan bahan yang akan digunakan
Membuat lumpur dengan mixer selama 10 menit yang terdiri dari 347,78ml fresh water, 14gr bentonite dan 0,5gr XCD
Tambahkan 15mL H2O2 3% dan 0,5mL H2SO4
Masukkan batang magnet ke dalam labu Erlenmeyer dan letakkan di atas magnetic stirrer
Atur temperatur magnetic stirer menjadi 50 derajat celcius dan durasi pengadukan selama 10 menit lalu nyalakan
Setelah 10 menit, tambahkan 50mL fresh water ke labu Erlenmeyer dan aduk perlahan
Menambahkan 0,5mL Methylene Blue secara berkala ke dalam Labu Erlemeyer dan teteskan 1 kali ke filter paper, lalu
ulangi mencapai endpoint atau warna tetesan biru tua dan bergradasi

KESIMPULAN

4 Berdasarkan data yang diperoleh dapat ditentukan dari klasifikasi shale dari MBT yang
didapat yaitu soft shale, dan tipe clay cmectite illite.
Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah menentukan CEC bentonite dalam clay di
lumpur. Dari nilai tersebut ditentukan kualitas bentonite yang digunakan sebagai aditif
lumpur. Semakin tinggi nilai CEC pada lumpur, maka semakin seimbang formasi yang
menggunakan lumpur tersebut.
ANALISA LUMPUR PEMBORAN

OIL BASED
MUD
UMBU KERUNG PAMARA
113220243
PLUG R

TUJUAN

1 Untuk mengetahui denisi oil based mud,


bahan dasar pembuatan OBM, kelebihan
dan kekurangan dari OBM dan aplikasi
lapangan dalam penggunaan OBM

DEFINISI DAN KOMPONEN

2
Oil based mud adalah salah satu jenis ljumpur yang sering digunakan
dengan berbahan dasar minyak dan campuran air. Komponen dari oil
based mud yang sering digunakan yaitu perbandingan minyak dan air
yang harus teremulsi 80% minyak, 20% air, 95% minyak, 5% air dan 90%
minyak dan 10% air.

FUNGSI PENGGUNAAN OBM

3
Penggunaan oil based mud semakin kesini semakin meningkat meski lebih mahal
dibandingkan water based mud dikarenakan memiliki banyak fungsi seperti pemboran
yang mengalami problem shale, pemboran dalam dan bertemperatur tinggi serta
fluida komplesi dan fluida workover dan fluida packer serta fluida perendam untuk pipa
terjepit, pemboran zona garam yang masif serta fluida coring dan pemboran formasi
yang mengadung hydrogen sulfide dan karbon dioksida.

KESIMPULAN

4 OBM adalah salah satu jenis lumpur yang sering digunakan dengan bahan dasar
minyak dengan campuran air
Komponen penyusun oil based mud terdiri dari 80-95% minyak dan 5-20% air
Kelebihan OBM adalahh bagus untuk mengatasi shale problen sedangkan
kekurangannya adalah biayanya yang mahal
Aplikasi lapangan dari OBM adalah mengetahui desain OBM yang tepat untuk
menangani kondisi dan problem pada sumur

Anda mungkin juga menyukai