PATOLOGI ANATOMI
FKUB/ RSSA
MALANG
Tujuan Pembelajaran
• Epidermis
UNIT REAKSI KULIT 1. Superfisial • Dermoepidermal junction (DEJ)
(SRU) • Papila dermis
• Pembuluh kapiler superfisial
• Septa
3. Subkutan (S) • Lobular
Evaluasi Lesi kulit
Dermatologist Pathologist
Histopatologi
Histokimia dan
Imunohistokimia
Imunofluoresens
Imunoserologi
Kultur
Perbandingan Proses Lesi Akut Dan Kronis
Histopatologi
yang spesifik
Lesi Kronis
Lesi akut • Tanda kronisitas (krusta, ulkus,
plak, nekrosis, skar)
• Tanda Kardinal (calor, dolor, • Mikros : hiperkeratosis,
rubor, tumor, functio laesa) hipergranulosis, hiperplasia
psoriasiform
Histopatologi Lesi Akut
Dilatasi vaskuler
Dermis
edema
Edema pada dermis (jaringan
tampak lebih longgar, warna lebih
pucat)
Dilatasi
vaskuler
Sel radang : netrofil, eosinofil
urtikaria
Histopatologi Lesi Kronis
Likenifikasi
penebalan kulit dengan permukaan yang kasar (relief kulit semakin jelas)
parakeratosis
orthokeratosis
hipergranulosis
akantosis
fibrosis
Lichen Simplex
Chronicus
Fisura :
Celah dengan tepi tajam pada epidermis – dermis
Efloresensi dan Korelasi Gambaran histopatologi
(Korelasi Kliniko-Patologi)
Efloresensi adalah :
hiperkeratosis
Psoriasiform
hyperplasia/
akantosis
plak
Gambaran histopatologi tersering pada berbagai lesi kulit
Infection
Spongiotic reaction
Terdapat celah diantara sel keratinosit karena terisi cairan (edema intersel)
sel sel keratinosit memipih, karena tergencet oleh sel radang.
mikrovesikel
spongiosis
Dilatasi
vaskuler
Berbagai penyakit yang sering menunjukkan gambaran
Spongiosis : Dermatitis (eksema)
Patogenesis
akantosis
Histopatologi Lesi yang Kronis
Akantosis
Penebalan epidermis dengan bertambahnya jumlah keratinosit
stratum corneum
akantosis
fibrosis
Lichen Simplex
Chronicus
Fisura :
Celah dengan tepi tajam pada epidermis – dermis
1. Dermatitis kontak
Dermatitis akibat bahan/substansi yang menempel pada kulit
terdiri dari DKI (non imunogenik) dan DKA (imunogenik)
Perdileksi
Psoriasiform Hyperplasia reaction
Pemanjangan rete ridge yang reguler
• Peningkatan
ketebalan
Akantosis epidermis/
pemanjangan
rete ridge
Hiperplasia psoriasiform
Berbagai penyakit yang sering menunjukkan gambaran
Psoriasiform hyperplasia
▪ Penyakit kulit yang terutama ditandai dengan adanya eritema dan skuama
▪ Contoh :
o Psoriasis vulgaris
o Pityriasis rubra pilaris
o Pityriasis rosea
o Dermatitis seboroika
o Lupus eritematosus
o Dermatofitosis
1. Psoriasis Vulgaris
Penyakit dengan sebab autoimun, berkaitan dengan factor genetic (HLA)
• bersifat kronik residif ditandai adanya bercak eritema berbatas tegas dengan skuama tebal
dan kasar, berlapis-lapis dan transparan
Munro
parakeratosis
hypogranulosis
Suprapapillary thinning
Munro microabcess
Reaksi penyerta
2. Pityriasis Rubra Pilaris
Parakeratosis
Parakeratosis
Clue :
▪ pruritus, papul, plak, purple (ungu), polygonal (5P)
▪ Lokasi : pergelangan tangan dan kruris
▪ HPA : Lichenoid, saw tooth pattern, hypergranulosis, civatte bodies/ dyskeratosis,
pigmen incontinent
Lichen Planus
Saw tooth
• Papula, plak, poligonal, pattern
Klinis bagian atap datar
• lokasi akral/ ekstrimitas
Reaksi Likenoid
• Hiperkeratosis,
hipergranulosis, civatte
Mikros bodies, reaksi likenoid,
saw tooth- pattern
Dyskeratosis
keratinisasi premature (dibawah stratum granulosum)
Sel keratin yang mati, nekrosis, berupa sel yang berwarna pink tanpa inti
pada str spinosum/ basalis
Reaksi penyerta
• Peningkatan ketebalan
str. Granulosum
Hiper granulosis • Contoh : LSK, LP
hipergranulosis
• Hilangnya stratum
granulosum
Hipo granulosis • Contoh : Psoriasis Pigmen
Vulgaris inkontinen
• Lepasnya pigmen
melanin pada dermis
Pigmen inkontinen
Reaksi penyerta
Pigment incontinent
Pigmen melanin yang terletak pada dermis superfisial
Reaksi penyerta
Degenerasi vacuolar (interface reaction)
edema intrasel sehingga sel terlihat seperti rongga tidak berinti
Contoh penyakit yang sering menunjukkan gambaran degenerasi
vacuolar
▪ Erythema multiforme
▪ Steven Johnson syndrome/ TEN
▪ Fixed drug reaction
▪ SLE
Contoh penyakit yang sering menunjukkan gambaran degenerasi
vacuolar (interface reaction)
• Bercak kemerahan
Exanthematous morbiliform-like
drug eruption/ FDE • Papuloskuamosa, bullous,
Klinis pustular, urtika
• Riwayat konsumsi obat +
Vesicobulous Subcorneal
reaction Pemphigus foliaceus
Supra basal
Pemphigus vulgaris
Sub epidermal
Intra Epidermal Bullous pemphigoid
Viral Infection Epidermolysis bulosa
Dermatitis herpetiformis
Penyakit vesikobulosa
2. Intra epidermal
1. Sub-corneal 3. Supra-basal 4. Sub-epidermal
(stratum malpighi)
Acantholysis Dermal-epidermal
separation
Acantholysis
Lepasnya ikatan antar sel keratinosit
papillary microabcess
Bakteri
Jamur
Parasit
• Pertumbuhan eksofitik
Papilomatosis berupa tonjolan
• Pertumbuhan eksofitik
Verukosa dengan ujung runcing
Vesikel bergerombol;
HSV1 predileksi di orofasial; Vesikel intra epidermal dengan sel yang
HSV2 predileksi di genitalia mengalami balooning (sel raksasa/giant cell)
Varicella
→infeksi virus varicella zoster virus
• Pioderma superfisial -
Impetigo bulosa
Impetigo • - Impetigo krustosa
• tipe Pausibasiler
BTA <<, grenz zone (-), sel
epitelioid, sel raksasa Datia
skrofuloderma
Granulomas reaction
kumpulan sel makrofag histiosit,
epitelioid, sel raksasa berinti ganda
Grenz zone
Ruang kosong diantara epidermis & infiltrat
sel radang pada dermis.
Sel radang : makrofag (sel busa)
Tinea corporis
Pityriasis versicolor
(dermatofitosis)
• Bercak putih-coklat berskuama halus • Makula, plak dengan tepi aktif (ring
• Mikros : spagetti and meatball worm-like)
(spora/hifa) • Mikros : spongiosis, hifa, spora
Infeksi Parasit
• Terowongan pada kulit, berkelok • Pada sela jari, gatal malam hari
• Terdapat terowongan pada DEJ, • Badan sarcoptes diantara stratum
dapat berisi badan larva korneum dan spinosum
Lupus
Eritematosus
Kelainan
jaringan ikat
Morfea
Lupus eritematosus
manifestasi kutan
Malar rash