Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tri Anni Deliana

NIM / Kelas : 30702200181 / D


Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja
Dosen Pengampu : Dra. Rohmatun, M.Si

Laporan Kuliah Umum Dengan Materi “Kaitan Pangan Fungsional Dengan Perilaku Anak
Berkebutuhan Khusus”

Produk makanan tradisional memiliki manfaat fisiologis, kandungan komponen aktifnya dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang
terkandung di dalamnya. Zat-zat ini memberikan gizi penting seringkali melebihi jumlah yang
diperlukan untuk pemeliharaan, pertumbuhan, dan pengembangan normal, dan atau komponen
aktif biologis lainnya.

Ciri Pangan Fungsional

 Memenuhi persyaratan sensori, gizi dan fisiologis


 Mencegah atau menurunkan penyakit degeneratif
 Sifat fisiologis ditentukan oleh komponen bioaktif yang terkandung di dalamnya (serat
pangan, inulin, fructo oligossacharides, antioksidan, PUFA, prebiotik dan probiotik)
 Mengandung energi dan gizi yang diperlukan untuk bertahan hidup
 Memiliki manfaat kesehatan yang jauh melampaui sekadar bertahan hidup.
 Ilmu makanan dan gizi telah bergeser dari mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan
gizi untuk mendesain makanan yang meningkatkan kesehatan optimal dan mengurangi
risiko penyakit

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

o Anak yang tumbuh dan berkembang berbagai perbedaan dengan anak- anak pada
umumnya
o Tidak terlalu merujuk pada kecacatan yang dialami, tetapi pada layanan khusus yang
dibutuhkan karena mengalami hambatan kemampuan di atas rata-rata
o Dikategorikan anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, anak cerdas
dan bakat istimewa
o Anak autistic : anak yang mengalami gangguan emosional atau perilaku

Autism Spectrum Disorder

 Interaksi, komunikasi, yang mulai tampak sebelum usia 3 tahun


 Neurologis yang ditandai dengan gangguan perilaku stereotip, fungsi sistem saraf pusat,
tidur, imun, metabolisme, dan mengalami kecemasan
 Multisistem yang berdampak pada sistem syaraf pusat, sistem kekebalan tubuh, saluran
pencernaan, dan sistem organ lainnya
 Bahasa dan sosial, ritual, rutinitas, dan fungsi kognitif
 Perilaku, sering disertai gangguan adaptif, gaya belajar, dan perhatian. maladaptif
menantang seperti mengganggu, yang lebih parah seperti cedera diri yang agresif

Penelitian Yang Dilakukan :

- Partisipan : 54 anak autistic


- Usia 6-18 tahun
- Intervensi : pangan fungsional bebas gluten bebas kasein berbahan baku tepung mocaf,
tepung labu kuning & tepung ikan lemuru
- Dosis Tryptophan 56 mg/hari dan DHA 320 mg/hari selama 12 minggu,

Perilaku diukur menggunakan instrument : Childhood Autism Rating Scale


Kategori : skor < 30 tidak menunjukkan gejala ASD; skor 30-36,5 ASD ringan-sedang; dan
skor >= 37 ASD berat

Kesimpulan :

 ASD sering disertai disfungsi sistem pencernaan, sehingga terapi dapat melibatkan
farmakologis, psikologis dan pengaturan diit
 Pangan fungsional dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat yang
diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya
 Hasil penelitian setelah diintervensi pangan fungsional bebas kasein dan bebas gluten,
ada kecenderungan perbaikan perilaku yang bermakna pada setiap kelompok intervensi.

Anda mungkin juga menyukai