Anda di halaman 1dari 3

Permasalahan :

73% : Pembuangan air limbah ke got (24 KK)


63% : Sumber air masak dan minum menggunakan sumur dan PAM (22 KK)
33% : Jarak sumur air dengan septictank (11 KK)
18% : Jendela tdk dibuka (6 KK)
3 % : Terdapat jentik pada penampungan air (1 KK)
3% : Sampah dibakar (1 KK)
3% : Saluran Pembuangan/tergenang (1 KK)
3% : Pencahaayan rumah di siang hari

1. Pembuangan air limbah


Diharapkan masyarakat membuang air limbah rumah tangganya dengan cara
membuat saluran yang terhubung dengan saluran limbah umum atau sumur
resapan. Apabila air limbah rumah tangga dibuang langsung ke got maka dapat
menyebabkan terjadinya genangan air limbah yang berpotensi menimbulkan
penyakit berbasis lingkungan dan mengurangi nilai estetika terhadap lingkungan
sekitar rumah karena bau yang dihasilkan oleh got tersebut. Selain itu got juga
menjadi tempat berkembangbiak yang nyaman bagi jentik dan juga menjadi
tempat yang nyaman bagi vektor seperti tikus yang nantinya bisa membawa
penyakit kepada penghuni rumah tsb. Kondisi got yang kotor juga disukai oleh
lalat, karena lalat berkembang biak di tempat kotor sehingga berpotensi menjadi
vektor pembawa penyakit

1. Jendela
Jendela yang dibuka di kamar memungkinkan untuk adanya pertukaran oksigen
secara langsung, selain itu juga jendela yang terbuka memungkinkan untuk sinar
matahari masuk ke dalam rumah dan mampu mengurangi kelembaban serta
membunuh bakteri mycobacteria tubercolosis yang merupakan penyebab penyakit
TBC (Tuberkolosis).

2. Sumber air masak dan minum


Untuk penggunaan air sumur dan PAM untuk keperluan air minum harus diolah
terlebih dahulu untuk menghilangkan kuman dan penyakit yang terkandung di
dalam air tersebut. Adapun cara pemanasan tersebut yaitu dengan pemanasan
sampai air mendidih (1000C). Air untuk keperluan minum yang sudah diolah
sebaiknya disimpan di dalam wadah tertutup dan bersih. Dalam pengelolaan air
minum rumah tangga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti mencuci
tangan sebelum menangani air minum dan mengolah air minum secukupnya
sesuai dengan kebutuhan rumah tangga.

3. Kondisi tempat penampungan air


Untuk tempat penampungan air diharapkan agar tertutup hal ini untuk mencegah
terjadinya tempat perindukan vektor berupa nyamuk aedes aegypti dan jika tidak
memungkinkan untuk tertutup, maka diharapkan untuk menguras atau
membersihkan tempat penampungan air minimal seminggu sekali untuk
mencegah adanya tempat perindukan vektor tersebut.

4. Terdapat jentik
Diharapkan untuk memberikan abate dengan dosis atau takaran yang sesuai
dengan anjuran yang tertera pada kemasan guna memperoleh hasil yang efektif
serta menguras bak atau tempat penampungan air untuk mencegah jentik-jentik
nyamuk berkembangbiak

5. Sampah dibakar
Diharapkan untuk sampah organik ditimbun hal ini diharapkan untuk
meminimalisir pencemaran udara yang diakibatkan dari pembakaran sampah
tersebut dan untuk sampah anorganik dapat diterapkan dengan 3R (Reuse
menggunakan kembali sampah anorganik seperti tas plastik untuk berbelanja,
reduce mengurangi penggunaan sampah anorganik yang sekali pakai, recycle
mendaur ulang sampah anorganik agar lebih bermanfaat)

7. Kondisi saluran tersumbat atau tergenang


Diharapkan masyarakat membersihkan saluran pembuangannya dikarenakan
saluran pembuangan yang tersumbat tersebut akan menjadi tempat perindukan
nyamuk dan menarik vektor lainnya untuk mencari makan pada saluran tersebut
yang dapat menyebabkan penyakit jika terkontaminasi oleh manusia.

Anda mungkin juga menyukai