Anda di halaman 1dari 2

Piramida Pembelajaran Edgar Gale

Piramida pembelajaran ini adalah suatu bentuk penjelasan bagaimana cara agar
kita mampu menguasai materi pelajaran dengan cepat (lebih cerdas). Konsep
utamanya diambil dari seorang pakar bernama Edgar Dale pada tahun 1969, yang
kemudian diberikan bobot secara persen dalam penelitian-penelitian tentang
efektivitas belajar belakangan ini.
Berdasarkan piramida belajar Edgar Dale, dapat dilihat bahwa model pembelajaran
dibagi menjadi 2 yaitu aktif dan pasif. Pada model pembelajaran pasif, 10% ilmu
yang bisa diserap dari membaca, sedangkan 20% ilmu yang bisa diserap dari
mendengarkan, dengan melihat gambar berkontribusi 30% ilmu yang bisa diserap,
dan dengan melihat langsung demonstrasi berkontribusi 50% terhadap ilmu yang
bisa diterima. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
akan kurang efektif apabila hanya mengandalkan membaca, mendengarkan dan
melihat gambar saja tanpa diikuti perbuatan dalam mengaplikasikannya dalam
kehidupan nyata. Pembelajaran dengan cara membaca, mendengarkan, dan melihat
gambar termasuk ke dalam model pembelajaran pasif karena siswa tidak berperan
aktif dalam mencari dan memahami ilmu pengetahuan, tetapi siswa hanya
menerima apa yang disampaikan saja, sedangkan pembelajaran aktif dengan cara
misalnya mengatakan, mendiskusikan, dan mengajarkan kembali berkontribusi
70% terhadap ilmu yang bisa diserap, dan bila mengaplikasikan ilmu ke kehidupan
nyata berkontribusi 90% terhadap ilmu yang bisa diserap dengan cara ini. Dengan
pembelajaran aktif tentunya akan lebih efektif dalam penguasaan materi.
Dapat disimpulkan bahwa belajar akan kurang efektif apabila hanya membaca,
mendengarkan, dan melihat saja tanpa ditindak lanjuti dalam perbuatan apapun.
Belajar yang lebih efektif yaitu dengan pembelajaran aktif, mendiskusikan materi
yang didapat baik dari membaca, mendengarkan, dan melihat, lalu
mengajarkannya kembali, mempresentasikan, dan juga mengaplikasikannya dalam
kehidupan nyata. Karena dengan belajar aktif, melibatkan berbagai macam indera
saat menerima informasi dan kadang melibatkan emosi dan perasaan dalam bekerja
mandiri dan memecahkan suatu masalah sehingga kita akan lebih mudah ingat dan
menangkap informasi tersebut. Pengalaman langsung akan memberikan kesan dan
paling bermakna karena melibatkan berbagai macam indera yang telah disebutkan
sebelumnya, atau pembelajaran seperti ini kita kenal dengan learning by doing.
Tetapi model pembelajaran pasif (membaca, mendengar, melihat) merupakan
dasar atau modal untuk memulai pembelajaran aktif (diskusi, mengajarkan
kembali, presentasi, mengaplikasi dalam kehidupan nyata). Kita tidak akan mampu
berdiskusi atau lainnya jika sebelumnya kita belum dibekali oleh ilmu yang
diperoleh dengan cara membaca, mendengar ataupun melihat gambar.
Selain itu, berdasarkan piramida belajar Edgar Dale, hasil pengalaman belajar
dimulai dari hal-hal yang paling konkrit ke hal-hal yang paling abstrak. Semakin
kecil hal abstrak maka semakin tinggi pemahaman terhadap suatu ilmu. Begitu pun
sebaliknya. Dalam piramida ditunjukan semakin ke atas puncak kerucut maka
semakin abstrak media penyampaian ilmu tersebut. Sedangkan menurut Edgar
Dale, hasil belajar diperoleh dari pengalaman langsung atau konkrit. Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran akan efektif apabila
siswa diupayakan berperan aktif, terlibat langsung, dan media penyampaiannya
konkrit sehingga hasil dari pembelajaran tersebut membuat daya ingat siswa
terhadap ilmu atau materi menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai