c) Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.
Karena jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai
hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang
kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis.
Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman
wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap
individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis
yang rasional dan logis.
Pada video tersebut tahapan hipotesis ini siswa disuruh melakukan percobaan
tentang energi, siswa diminta untuk membasahi sapu tangan dengan air, kemudian
ditaruh di bawah sinar matahari dan dibawa tempat yang teduh. Dari sini siswa dapat
menemukan jawaban sementara dari permasalahan yang sedang mereka analisis.
Apakah jika ditaruh dibawah sinar matahari langsung sapu tangan tersebut akan
benar – benar kering, atau jika yang di taruh di tempat yang teduh sapu tangan
tersebut akan kering juga.
Pada video tersebut tahapan pengumpulan data ini siswa diminta untuk menguji
hipotesis yang diajukan, guru memberikan pertanyaan yang dapat mendorong siswa
mencari infomasi yang mereka butuhkan seperti jika di sapu tangan tersebut ditaruh
di bawah matahari langsung Apakah sapu tangan tersebut akan benar – benar
kering? Dan jika yang di taruh di tempat yang teduh sapu tangan tersebut akan
kering atau lembap ?
e) Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau inromasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang
terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas
jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti
mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang
diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh
data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pada video tersebut tahapan menguji hipotesis ini siswa benar – benar menguji,
dengan mejemur sapu tangan tersebut di bawah sinar matahari secara langsung dan
di bawah tempat yang teduh. Nah pada tahap ini siswa akan menemukan
kebenarannya bukan hanya sebatas argumentasi saja, akan tetepi didukung oleh
pengamatan yang mereka lakukan sendiri.
f) Merumuskan kesimpulan
Hal-hal yang bisa dilakukan guru pada penyajian adalah sebagai berikut.
Mengondisikan konsentrasi peserta didik.
Memberikan pembelajaran secara terstruktur dengan bahasa yang mudah
dipahami.
Memanfaatkan media pembelajaran yang adaptif, misalnya peta, globe, alat
peraga tubuh, layar proyektor, dan sebagainya.
1.3 Penutup
2. Metode Diskusi
Agar pelaksanaan pembelajaran dengan metode diskusi ini berjalan
lancar dan efektif, maka perlu dilakukan beberapa langkah-langkah.
Berikut adalah langkah-langkah metode diskusi menurut Hamdayama
(2015).
2.1 Langkah Persiapan
Pada langkah ini, hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah:
Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, baik yang bersifat
umum maupun khusus.
Menentukan jenis diskusi yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Mengidentifikasi masalah yang akan didiskusikan oleh siswa.
Menyiapkan segala sarana penunjang, seperti hal-hal yang berhubungan
dengan teknis pelaksanaan diskusi, meliputi ruang kelas dan petugas
diskusi.
2.2 Pelaksanaan Diskusi
Pada langkah ini, hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah:
Memastikan seluruh persiapan diskusi sudah tersedia dengan baik.
Memberikan arahan kepada siswa terkait tujuan pembelajaran serta
aturan yang terdapat dalam diskusi.
Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan diskusi penting untuk memperhatikan suasana atau
iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling
menyudutkan, dan lain sebagainya.
Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap siswa untuk
mengeluarkan pendapatnya.
Mengendalikan pembicaraan terbatas pada topik atau persoalan yang
sedang dibahas. Hal ini penting agar pembahasan tidak melebar dan
peserta diskusi menjadi tidak fokus.
2.3 Menutup Diskusi
Langkah terakhir ini berisi hal-hal berikut:
Membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi yang telah disepakati.
Mengevaluasi jalannya diskusi dengan meminta pendapat seluruh siswa
sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya
3. Metode Tanya Jawab
3.1 Persiapan
menentukan topik
merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK tertentu
mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa
3.2 Pelaksanaan
Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK)
Mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak hanya
bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain)
Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas
Guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya,
sehingga dapat merumuskan secara sistematis.
Tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan dalam
suasana yang tegang dan penuh persaingan yang tak sehat di antara para
siswa.
Pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas, guru
perlu menggugah siswa yang pemalu atau pendiam, sedangkan siswa yang
pandai dan berani menjawab perlu dikendalikan untuk memberi kesempatan
pada yang lain
Guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah saja
Pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan
mengungkapkan kembali pengetahuan yang dikuasai, dan pertanyaan yang
meminta pendapat, perasaan, sikap, serta pertanyaan yang hanya
mengungkapkan fakta-fakta saja.
Teknik Pembelajaran
(Tuliskan teknik-teknik
5
pembelajaran yang diterapkan
berdasarkan pada konten video
yang disajikan pada Kolom
Deskripsi)