Anda di halaman 1dari 5

Page 1 of 5

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)


No. ALB/SOP-001/R00/LGL-NSG/VIII/2023
Kepada ❑ Division Head
❑ Department Head
❑ Manager
❑ Area Manager HMC & 2W / Regional Manager 4W
❑ Branch Manager
Dari Divisi Legal
Perihal Mekanisme Penanganan Pemberitaan Negatif
Lampiran -
Tanggal 08 Agustus 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Perlunya ketentuan penanganan dalam menanggapi pemberitaan negatif
kepada Perusahaan.

B. TUJUAN
1. Sebagai panduan bagi pihak-pihak terkait dalam menanggapi pemberitaan
negatif kepada Perusahaan sehingga dapat cepat terselesaikan.

C. KOMITE PENANGANAN PEMBERITAAN NEGATIF


1. Komite Pemberitaan Negatif terdiri dari Division Head yang terkait dengan
pemberitaan negatif, Div Head / Dept. Head Legal, DCOO dan COO dari divisi
dan bisnis yang terkait dengan pemberitaan negatif.
2. Pejabat yang ditunjuk untuk melakukan negoisasi dan Klarifikasi ditunjuk oleh
Komite.
3. SDM cabang maupun HO dilarang untuk melakukan klarifikasi, memberi
komentar maupun menanggapi terhadap pemberitaan negatif di medsos
maupun media mainstream baik berupa tanggapan pribadi maupun mewakili
Perusahaan tanpa persetujuan komite agar berita tidak menjadi berkembang
liar sebelum dilakukan pengumpulan data dan fakta oleh komite.

D. KETENTUAN DAN ALUR PENANGANAN PEMBERITAAN NEGATIF


1. Ruang Lingkup Aturan dalam SOP ini berlaku untuk seluruh bisnis di
Nusantara Sakti Group.

2. Alur Penanganan Pemberitaan Negatif Yang Diterapkan Di NSC Finance


Atas resiko dan dampak negatif yang ditimbulkan dari pemberitaan negatif,
maka penting bagi Perusahaan untuk segera mempertimbangkan dampak dari
setiap pemberitaan yang diterbitkan dan berusaha untuk menanggapi berita
tersebut dengan bijak dan tepat.
Berikut alur penanganan dalam menanggapi pemberitaan negatif yang ada :
a. Tahap Pengumpulan Data dan Fakta
Pemberitaan negatif yang di terima oleh SDM NSC Finance yang menyasar
kepada Perusahaan secara langsung, baik di Cabang maupun Head Office
(HO), maka wajib langsung dilakukan tahapan sebagai berikut :
1) Pendataan sumber / asal Pemberitaan negatif
a) Pemberitaan negatif yang diterima harus didata dan diklasifikasikan
sumber beritanya apakah berasal dari media sosial atau media
mainstream.
Page 2 of 5

b) Lakukan analisa berita yang beredar itu salah atau benar untuk
selanjutnya digunakan dalam menentukan langkah yang akan
diambil dalam melakukan klarifikasi.
c) Memastikan apakah media mainstream terkait memiliki integritas
jurnalistik yang baik.

2) Pengumpulan fakta dan data yang ada atas kebenaran berita termasuk:
a) Data internal dan eksternal, serta kronologi/historis kejadian
b) Apakah Prosedur yang tidak berjalan dengan benar
c) SOP pendukung
d) Dokumen-dokumen legal pendukung
Pengumpulan data dan fakta yang dilakukan oleh team komite yang
terdiri pejabat Division Head dari semua divisi terkait dan bagian Legal.

3) Pelaksanaan analisa dari fakta dan data yang didapat dan lanjut
disimpulkan benar tidaknya berita negatif tersebut serta tindakan
penyelesaian yang akan diambil atas pemberitaan tersebut, apakah
akan dilakukan klarifikasi kepada media atau sumber yang
memberitakan bahwa berita yang beredar itu salah atau memberikan
jawaban terbuka kepada media jika kejadian tersebut memang benar
adanya.

3. Tahap Penyelesaian
a. Pemberitaan negatif tidak benar
Jika ditemukan bahwa pemberitaan yang beredar tidak benar maka berita
tersebut akan diproses penyelesaiannya sebagai berikut :
1) Hasil analisa dan kronologis dari Komite akan ditembuskan oleh Legal
kepada pemangku kepentingan mulai dari BM, Regional Manager /
Area Manager Divisi terkait, dan Division Head terkait.
2) Pejabat pelaksana yang ditunjuk oleh komite meminta klarifikasi kepada
pembuat / sumber berita tersebut dan memastikan untuk dilakukan
klarifikasi oleh pembuat berita dan melakukan permohonan maaf
secara terbuka di media sumber berita tersebut dibuat (Medsos / Media
Mainstream).
➢ Jika pembuat berita melakukan klarifikasi sesuai yang ditentukan
maka permasalahan dianggap selesai.
➢ Namun apabila pembuat berita negatif menolak untuk melakukan
klarifikasi atau melakukan klarifikasi dengan tidak sesuai ketentuan,
maka akan ditindaklanjuti ke proses penyelesaian melalui jalur
hukum atas dasar keputusan manajemen.

b. Pemberitaan yang beredar benar adanya


Apabila pemberitaan berita yang beredar adalah benar maka proses
penyelesaiannya adalah sebagai berikut :
1) Pejabat pelaksana yang ditunjuk Komite melakukan Negoisasi secara
kekeluargaan kepada pihak terkait yang dirugikan dimana point - point
penyelesaian yang ditawarkan kepihak terkait yang dirugikan sudah
diputuskan dalam komite.
2) Setelah kesepakatan terhadap penyelesaian secara kekeluargaan
disepakati bersama Pejabat pelaksana yang ditunjuk melalui komite
untuk melakukan klarifikasi secara terbuka di Media Mainstream bahwa
masalah sudah diselesaikan dengan baik bersama pihak terkait yang
dirugikan.
3) Memberikan sanksi sesuai yang diatur pada poin E dibawah kepada
oknum SDM pelaku pelanggaran aturan (jika disebabkan tindakan fraud
oleh SDM) yang menjadi sumber asal terjadinya pemberitaan negatif.
Page 3 of 5

4) Perbaikan aturan dan prosedur (jika diperlukan).

E. Sanksi Atas Pelanggaran Dalam Pelaksanaan Penanganan Pemberitaan


Negatif
1. Jika ditemukan adanya pelangggaran yang dilakukan oleh SDM atas
ketentuan yang diatur dalam aturan ini, maka :
a. Untuk SDM pelaku inputan maupun approval yang tidak melaksanakan
atau bekerja tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
Perusahaan akan disanksi
- SBin 1 atau sanksi level selanjutnya apabila SDM sudah memiliki
SBin 1 aktif untuk SDM status Magang / Pelatihan, atau
- SP 1 atau sanksi level selanjutnya apabila SDM sudah memiliki SP 1
aktif untuk SDM status Karyawan Tetap / Kontrak.
Selain itu, juga akan dikenakan sanksi pengenaan denda sesuai dengan
ketentuan yang berlaku serta penggantian nominal senilai kerugian yang
timbul (jika ada) sesuai dengan aturan “Mekanisme Tanggung Renteng”
yang berlaku.

b. Jika dalam pelanggaran tersebut terjadi manipulasi data dan/atau fraud


(baik SDM sebagai pelaku, atau pemberi perintah, atau dengan
menggunakan jabatannya memberikan approval dengan mengetahui
telah terjadi pelanggaran saat memberikan aprrovalnya), untuk
mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri dan/atau orang lain,
dan/atau dengan sadar menerima bagian uang / barang atas tindakan
fraud, dan/atau menerima tip / suap / hadiah / komisi / imbalan jasa dari
siapapun, sehingga Perusahaan secara langsung ataupun tidak
langsung dirugikan, maka sanksi yang diberikan kepada SDM tersebut
adalah :
1) Jika SDM kondisi MEMILIKI sanksi ST / SPem yang masih aktif atau
kondisi TIDAK MEMILIKI sanksi yang masih aktif :
- Surat Pembinaan Pertama & Terakhir (SPPT) dan dinyatakan
Tidak Lulus (TL) apabila SDM status Magang / Pelatihan, atau
- Surat Peringatan Pertama & Terakhir (SPPT) dan dinyatakan
Tidak Lulus (TL) apabila SDM status Karyawan Kontrak, atau
- Surat Peringatan Pertama & Terakhir (SPPT) dan di mutasi /
demosi / dikualifikasikan mengundurkan diri apabila SDM status
Karyawan Tetap.
2) Jika SDM kondisi MEMILIKI sanksi SBin / SP 1 atau 2 yang masih
aktif :
- SBin 3 dan dinyatakan Tidak Lulus (TL) untuk SDM status
Magang / Pelatihan, atau
- SP 3 dan dinyatakan Tidak Lulus (TL) untuk SDM status
Karyawan Kontrak.
- SP 3 dan di mutasi / demosi / dikualifikasikan mengundurkan
diri apabila SDM status Karyawan Tetap.
Selain itu, juga akan dikenakan sanksi pengenaan denda sesuai dengan
ketentuan yang berlaku serta penggantian nominal senilai kerugian yang
timbul (jika ada) sesuai dengan aturan “Mekanisme Tanggung Renteng”
yang berlaku, dan pelaporan ke pihak Kepolisian.

c. Untuk SDM (termasuk Atasan di HO) yang mengetahui terjadinya


pelanggaran namun melakukan pembiaran dan/atau tidak melakukan
pelaporan kepada Perusahaan:
- Sanksi 1 (satu) tingkat di bawah sanksi yang diberikan kepada SDM
Pelaku Pelanggaran dan juga dikenakan sanksi pengenaan denda
Page 4 of 5

sesuai ketentuan yang berlaku serta penggantian nominal senilai


kerugian yang timbul (jika ada) sesuai dengan aturan “Mekanisme
Tanggung Renteng” yang berlaku.

d. Untuk Atasan di HO yang lalai melakukan pengawasan / kontrol


terhadap pekerjaan dan/atau bawahannya :
- Sanksi 2 (dua) tingkat di bawah sanksi yang diberikan kepada SDM
Pelaku Pelanggaran dan juga dikenakan sanksi pengenaan denda
sesuai ketentuan yang berlaku serta penggantian nominal senilai
kerugian yang timbul (jika ada) sesuai dengan aturan “Mekanisme
Tanggung Renteng” yang berlaku.

2. Detail mengenai perbuatan pelanggaran beserta tingkatan sanksi untuk SDM


terkait mengacu pada aturan sebagai berikut :
1) Aturan “Sanksi Atas Pelanggaran Administratif atau Fraud oleh SDM”
yang berlaku.
2) Aturan “Penerapan Disiplin, Penyusunan dan Penjatuhan Sanksi Bagi
Karyawan” yang berlaku dan/atau aturan “Surat Pemberitahuan dan
Surat Pembinaan Untuk SDM Magang dan SDM Status Pelatihan” yang
berlaku, jika pelanggaran yang dilakukan belum diatur dalam aturan
“Sanksi Atas Pelanggaran Administratif atau Fraud oleh SDM” yang
berlaku.
Page 5 of 5

Lembar Pengesahan SOP “Mekanisme Penanganan Pemberitaan Negatif”.

Disusun Oleh :

11/05/2023

Alfrida Pasinggi Budi Setiawan

Disetujui Oleh :

Ferix Sidharta Hengky Kurniawan Djie Thien Loeng

Muchlis Yudi Arga Andi Kurniawan

Janson Wiguna

Tjoa Andy S

Anda mungkin juga menyukai