Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pernikahan adalah momen penting dalam kehidupan seseorang.


Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa banyak orang yang ingin
merayakan momen ini dengan cara yang istimewa. Di sinilah peran
jasa wedding planner & organizer menjadi sangat penting. Wedding
planner & organizer adalah sebuah layanan yang membantu pasangan
calon pengantin dalam merencanakan, mengatur, dan melaksanakan
acara pernikahan mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin
banyak orang yang mencari layanan pernikahan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah.

Penerapan prinsip ekonomi syariah dalam pengelolaan jasa


wedding planner & organizer dapat diinspirasi oleh kebutuhan pasar
yang semakin meningkat terhadap layanan pernikahan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah. Seiring dengan semakin
berkembangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
memperhatikan aspek kehalalan dalam kegiatan ekonomi.

Penerapan prinsip ekonomi syariah dalam pengelolaan jasa


wedding planner & organizer juga sejalan dengan upaya untuk
memperkuat industri kreatif syariah yang merupakan sektor yang
potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Dalam industri kreatif
syariah, jasa wedding planner & organizer dapat menjadi salah satu
bidang yang menjanjikan, terutama dengan pertumbuhan industri
pernikahan yang semakin pesat.

Selain itu, makalah ini juga dapat membahas tentang konsep-


konsep ekonomi syariah yang mendasari penerapan prinsip-prinsip
tersebut dalam pengelolaan jasa wedding planner & organizer.

1
Konsep-konsep tersebut antara lain adalah keadilan, keseimbangan,
keberkahan, keberlanjutan, serta penghindaran riba dan praktik-
praktik yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah serta akad
dalam melakukan transaksi pembayaran.

Dengan membahas latar belakang tersebut, makalah tentang


penerapan prinsip ekonomi syariah dalam pengelolaan jasa wedding
planner & organizer dapat memberikan informasi yang berguna bagi
para pelaku usaha maupun klien yang ingin memperdalam
pengetahuan mengenai industri pernikahan syariah dan bagaimana
prinsip-prinsip ekonomi syariah dapat diterapkan dalam bisnis
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan prinsip-prinsip dasar ekonomi syariah yang


relevan dalam pengelolaan jasa wedding planner & organizer?
2. Bagaimana penerapan prinsip keadilan dalam pengelolaan jasa
wedding planner & organizer dapat membedakan layanan
pernikahan syariah dengan layanan pernikahan konvensional?
3. Bagaimana pengelolaan risiko dalam bisnis wedding planner &
organizer dapat mengikuti prinsip-prinsip ekonomi syariah?
4. Bagaimana pengaruh penerapan prinsip ekonomi syariah dalam
pengelolaan jasa wedding planner & organizer terhadap
keuntungan bisnis dan kepuasan klien?
5. Bagaimana tantangan dan peluang yang dihadapi pelaku usaha
wedding planner & organizer dalam mengembangkan bisnis yang
mengikuti prinsip ekonomi syariah?
6. Bagaimana sistem pembayaran atau akad yang di terapkan pada
usaha wedding planner & organizer secara syariah?

2
1.3 Tujuan

Sebagai sebuah makalah yang membahas penerapan prinsip


ekonomi syariah dalam pengelolaan jasa wedding planner &
organizer, beberapa tujuan penelitian yang dapat diidentifikasi
adalah:

1. Mempelajari prinsip-prinsip ekonomi syariah yang relevan


dalam pengelolaan jasa wedding planner & organizer, seperti
keadilan, keseimbangan, keberkahan, keberlanjutan, serta
penghindaran riba dan praktik-praktik yang bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah.
2. Menjelaskan bagaimana penerapan prinsip ekonomi syariah
dalam pengelolaan jasa wedding planner & organizer dapat
memberikan manfaat bagi pelaku usaha, seperti meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan klien, serta memperkuat nilai bisnis
jangka panjang.
3. Menjelaskan bagaimana penerapan prinsip ekonomi syariah
dalam pengelolaan jasa wedding planner & organizer dapat
membedakan layanan pernikahan syariah dengan layanan
pernikahan konvensional.
4. Menjelaskan bagaimana pelaku usaha wedding planner &
organizer dapat memastikan kehalalan produk dan layanan
yang mereka tawarkan, dan bagaimana hal ini dapat menarik
minat klien Muslim yang lebih sadar akan kehalalan.
5. Menjelaskan tantangan dan peluang yang dihadapi pelaku
usaha wedding planner & organizer dalam mengembangkan
bisnis yang mengikuti prinsip ekonomi syariah.

Dengan tujuan-tujuan tersebut, makalah ini bertujuan untuk


memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang penerapan prinsip
ekonomi syariah dalam pengelolaan jasa wedding planner &
organizer dan manfaat yang dapat diperoleh baik bagi pelaku usaha

3
maupun klien. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang tantangan dan peluang yang muncul
dalam mengembangkan bisnis wedding planner & organizer yang
mengikuti prinsip ekonomi syariah.

1.4 Batasan Masalah

Dalam makalah penerapan prinsip ekonomi syariah dalam


pengelolaan jasa wedding planner & organizer, terdapat beberapa
batasan masalah yang dapat diidentifikasi adalah:

1. Fokus pada penerapan prinsip ekonomi syariah dalam


pengelolaan jasa wedding planner & organizer, dan tidak
membahas secara mendalam aspek-aspek lain seperti
perencanaan pernikahan secara umum atau manajemen bisnis.
2. Batasan wilayah kajian makalah ini terbatas pada Indonesia
sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim dan
keberadaan wedding planner & organizer yang semakin
berkembang.
3. Fokus pada penerapan prinsip ekonomi syariah yang berkaitan
dengan kehalalan dan ketidak ribaan dalam pengelolaan jasa
wedding planner & organizer, namun tidak membahas aspek
lain seperti keadilan sosial dan lingkungan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan prinsip-prinsip dasar ekonomi syariah


dalam pengelolaan jasa wedding planner & organizer

Ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada


prinsip-prinsip Islam. Dalam pengelolaan jasa wedding planner &
organizer, prinsip-prinsip dasar ekonomi syariah dapat diterapkan
untuk menghasilkan layanan yang bermanfaat bagi pasangan
pengantin, dengan mematuhi nilai-nilai Islam. Beberapa prinsip dasar
ekonomi syariah yang dapat diterapkan dalam pengelolaan jasa
wedding planner & organizer adalah:

2.1.1 Kejujuran dan Transparansi

Wedding planner & organizer harus memastikan bahwa setiap


transaksi yang dilakukan dijaga kejujuran dan transparansi.
Dalam hal ini, biaya layanan dan harga vendor harus
disampaikan secara jelas dan terbuka kepada pasangan
pengantin. Dalam mempromosikan produk dan layanan atau
jasa, seseorang dituntut mengatakan kejujuran serta menepati
janji (ucapan) ketika melakukan sebuah promosi. Allah
berfirman dalam QS Al-Imran ayat 77. Artinya: “Sesungguhnya
orang-orang yang memperjual belikan janji Allah dan
sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka
itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat.”

2.1.2 Menghindari riba

Dalam ekonomi syariah, riba atau bunga dianggap tidak halal.


Oleh karena itu, perusahaan wedding planner & organizer
harus menghindari mengenakan biaya bunga atau komisi
tambahan pada layanan atau produk yang mereka tawarkan.

5
Hukum riba atau bunga sudah diatur dalam Al-Quran dalam
surat Al-Baqarah ayat 275. Artinya: "Allah telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba."

2.1.3 Keadilan

Keadilan sangat penting dalam ekonomi syariah. Oleh karena


itu, wedding planner & organizer harus memperlakukan
semua pasangan pengantin dengan adil dan sama, tanpa
membedakan latar belakang atau kekayaan mereka.

2.1.4 Kerjasama dan berbagi keuntungan

Dalam ekonomi syariah, kerjasama dan berbagi keuntungan


adalah prinsip yang sangat penting. Dalam hal ini, wedding
planner & organizer dapat menjalin kemitraan dengan vendor
atau pihak lain untuk membantu pasangan pengantin mencapai
tujuan mereka. Dalam hal ini, keuntungan harus dibagi secara
adil antara semua pihak yang terlibat.

2.1.5 Etika bisnis

Etika bisnis yang baik juga penting dalam ekonomi syariah.


Wedding planner & organizer harus memastikan bahwa semua
praktik bisnis mereka selaras dengan nilai-nilai Islam. Hal ini
termasuk memastikan produk atau layanan yang ditawarkan
halal dan tidak melanggar etika Islam.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar ekonomi syariah dalam


pengelolaan jasa wedding planner & organizer, perusahaan dapat
memberikan layanan yang lebih bermanfaat bagi pasangan pengantin
sambil tetap mematuhi nilai-nilai Islam.

6
2.2 Bagaimana penerapan prinsip keadilan dalam pengelolaan
jasa wedding planner & organizer dapat membedakan
layanan pernikahan syariah dengan layanan pernikahan
konvensional?

Penerapan prinsip keadilan dalam pengelolaan jasa wedding


planner & organizer dapat membedakan layanan pernikahan syariah
dengan layanan pernikahan konvensional dengan beberapa cara, di
antaranya:

2.2.1 Pengelolaan Dana

Dalam pengelolaan dana, wedding planner & organizer yang


menerapkan prinsip keadilan akan lebih transparan dalam
memberikan informasi terkait biaya dan anggaran yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pernikahan. Selain itu, mereka
akan berusaha meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu dan
memastikan setiap pengeluaran yang dilakukan sudah sesuai
dengan anggaran yang telah disepakati. Hal ini berbeda dengan
layanan pernikahan konvensional yang seringkali mengabaikan
transparansi pengelolaan dana dan cenderung lebih
mementingkan keuntungan yang diperoleh.

2.2.2 Pemilihan vendor

Wedding planner & organizer yang menerapkan prinsip


keadilan akan memilih vendor yang terbaik dan sesuai dengan
kebutuhan klien tanpa diskriminasi apapun. Mereka tidak
hanya memilih vendor dari kalangan tertentu saja, melainkan
mempertimbangkan kualitas pelayanan, harga, dan
ketersediaan vendor yang ada di pasaran. Sebaliknya, layanan
pernikahan konvensional seringkali memilih vendor tertentu
yang memiliki hubungan bisnis dengan mereka tanpa

7
mempertimbangkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh
vendor tersebut.

2.2.3 Penyediaan layanan

Wedding planner & organizer yang menerapkan prinsip


keadilan akan menyediakan layanan yang sesuai dengan
kebutuhan dan prinsip klien. Misalnya, jika klien menginginkan
pernikahan dengan konsep syariah, maka wedding planner &
organizer akan menyediakan layanan yang mengikuti aturan-
aturan syariah. Hal ini berbeda dengan layanan pernikahan
konvensional yang cenderung hanya menyediakan layanan yang
mengikuti tren dan gaya pernikahan yang sedang populer.

Dengan menerapkan prinsip keadilan dalam pengelolaan jasa


wedding planner & organizer, layanan pernikahan syariah dapat
membedakan diri dengan layanan pernikahan konvensional. Selain
itu, wedding planner & organizer yang menerapkan prinsip keadilan
juga dapat memberikan kepuasan yang lebih kepada klien dengan
mengutamakan kebutuhan dan kepentingan klien dalam penyediaan
layanan pernikahan.

2.3 Bagaimana pengelolaan risiko dalam bisnis wedding planner


& organizer dapat mengikuti prinsip-prinsip ekonomi
syariah?

Pengelolaan risiko dalam bisnis wedding planner & organizer


dapat mengikuti prinsip-prinsip ekonomi syariah dengan mengikuti
beberapa prinsip dasar, yaitu:

2.3.1 Menerapkan prinsip bagi hasil (Mudharabah)

Dalam prinsip ini, bisnis wedding planner & organizer akan


menjalin kerja sama dengan calon pasangan pengantin dalam

8
mempersiapkan pernikahan. Bisnis akan memberikan
pengelolaan pernikahan secara profesional dan pasangan
pengantin akan menyetor modal. Keuntungan yang diperoleh
akan dibagi sesuai dengan kesepakatan awal.

2.3.2 Menerapkan prinsip keadilan (Adl)

Bisnis wedding planner & organizer harus menerapkan prinsip


keadilan dalam semua aspek bisnis, termasuk dalam
menentukan harga layanan, memilih vendor yang bekerja sama,
dan membagi keuntungan. Prinsip keadilan ini menghindarkan
dari praktek-praktek yang merugikan salah satu pihak dan
melanggar hak-hak calon pengantin.

2.3.3 Menerapkan prinsip kehati-hatian (Taqwa)

Dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, bisnis wedding


planner & organizer harus berusaha menghindari risiko yang
tidak perlu dan mengelola risiko yang ada dengan bijak. Bisnis
harus mengikuti aturan-aturan syariah dan memastikan tidak
ada unsur riba, gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian)
dalam bisnis.

2.3.4 Menerapkan prinsip kerjasama (Takaful)

Dalam menerapkan prinsip kerjasama, bisnis wedding planner


& organizer harus mendorong kerjasama antar anggota dalam
menghadapi risiko. Bisnis dapat membentuk jaringan
kerjasama dengan vendor, calon pasangan pengantin, dan
pihak-pihak terkait lainnya dalam meminimalkan risiko dan
memastikan kelancaran pelaksanaan pernikahan.

Dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi syariah, bisnis


wedding planner & organizer, pengelolaan risiko dapat dijalankan

9
dengan lebih efektif dan efisien. Bisnis dapat menghindari risiko yang
tidak perlu dan mengelola risiko yang ada dengan bijak, sehingga
dapat memberikan layanan pernikahan yang berkualitas dan sesuai
dengan aturan-aturan syariah. Selain itu, bisnis juga dapat
memberikan nilai tambah kepada calon pasangan pengantin dengan
memberikan solusi yang terbaik dalam menghadapi risiko.

2.4 Bagaimana pengaruh penerapan prinsip ekonomi syariah


dalam pengelolaan jasa wedding planner & organizer
terhadap keuntungan bisnis dan kepuasan klien?

Penerapan prinsip ekonomi syariah dalam pengelolaan jasa


wedding planner & organizer dapat memberikan dampak positif
terhadap keuntungan bisnis dan kepuasan klien. Beberapa pengaruh
positifnya antara lain:

2.4.1 Meningkatkan kepercayaan klien

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi syariah, bisnis


wedding planner & organizer dapat meningkatkan
kepercayaan klien terhadap layanan yang ditawarkan. Klien
akan merasa lebih nyaman dan percaya jika bisnis memberikan
layanan yang sesuai dengan aturan-aturan syariah dan prinsip-
prinsip moral yang baik.

2.4.2 Meningkatkan kepuasan klien

Penerapan prinsip-prinsip ekonomi syariah dapat membantu


bisnis wedding planner & organizer memberikan layanan yang
lebih berkualitas dan memuaskan klien. Dengan menerapkan
prinsip keadilan, bisnis dapat memberikan harga yang wajar
dan adil, memilih vendor yang berkualitas, dan membagi
keuntungan dengan adil. Hal ini akan memberikan kepuasan
kepada klien.

10
2.4.3 Meningkatkan keuntungan bisnis

Meskipun bisnis wedding planner & organizer mengedepankan


prinsip moral dan syariah, penerapan prinsip-prinsip tersebut
dapat membantu meningkatkan keuntungan bisnis. Dengan
menerapkan prinsip bagi hasil, bisnis dapat menarik calon
pengantin yang ingin bekerja sama dalam mempersiapkan
pernikahan. Selain itu, dengan menerapkan prinsip kehati-
hatian, bisnis dapat mengelola risiko dengan bijak,
menghindari kerugian yang tidak perlu, dan meningkatkan
profitabilitas.

2.4.4 Memperkuat branding bisnis

Bisnis wedding planner & organizer yang menerapkan prinsip


ekonomi syariah dapat memperkuat branding dan citra bisnis.
Dengan menjadi bisnis yang terpercaya, adil, dan
mengedepankan prinsip moral, bisnis dapat menarik lebih
banyak klien dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Penerapan prinsip ekonomi syariah dalam pengelolaan jasa wedding


planner & organizer dapat memberikan dampak positif terhadap
keuntungan bisnis dan kepuasan klien. Selain itu, bisnis juga dapat
meningkatkan branding dan citra bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa
bisnis yang mengedepankan prinsip moral dan syariah tidak hanya dapat
memberikan manfaat spiritual, tetapi juga manfaat ekonomi yang
signifikan.

2.5 Bagaimana tantangan dan peluang yang dihadapi pelaku


usaha wedding planner & organizer dalam mengembangkan
bisnis yang mengikuti prinsip ekonomi syariah?

Pelaku usaha wedding planner & organizer yang ingin


mengembangkan bisnis yang mengikuti prinsip ekonomi syariah akan

11
menghadapi tantangan dan peluang yang perlu diperhatikan. Berikut
adalah beberapa di antaranya:

2.5.1 Tantangan:

2.5.1.1 Persaingan yang ketat

Bisnis wedding planner & organizer telah menjadi bisnis


yang sangat populer dan kompetitif. Para pelaku bisnis
akan menghadapi persaingan yang ketat dari pesaing-
pesaing di pasar.

2.5.1.2 Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang


prinsip-prinsip ekonomi syariah.

Ketika mengembangkan bisnis yang mengikuti prinsip


ekonomi syariah, para pelaku bisnis harus memiliki
pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip syariah,
terutama dalam hal keuangan dan investasi.

2.5.1.3 Kurangnya dukungan dari lembaga keuangan

Lembaga keuangan seperti bank dan asuransi tidak selalu


menyediakan produk yang sesuai dengan prinsip ekonomi
syariah, yang dapat menjadi tantangan bagi pelaku bisnis
untuk mendapatkan dukungan keuangan untuk
mengembangkan bisnis mereka.

2.5.2 Peluang:

2.5.2.1 Kebutuhan yang meningkat dari pasar

Dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan


permintaan dari pasangan yang mencari layanan
wedding planner & organizer yang mengikuti prinsip

12
ekonomi syariah. Hal ini menciptakan peluang bagi para
pelaku bisnis untuk memasuki pasar yang berkembang.

2.5.2.2 Menarik pelanggan yang lebih banyak dan


bervariasi

Dalam mengembangkan bisnis wedding planner &


organizer yang mengikuti prinsip ekonomi syariah, para
pelaku bisnis dapat menarik pelanggan yang lebih
bervariasi dan beragam, termasuk pasangan yang
mencari pelayanan yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau.

2.5.2.3 Meningkatkan citra bisnis

Bisnis yang mengikuti prinsip-prinsip ekonomi syariah


memiliki citra yang baik dan dapat meningkatkan
reputasi bisnis. Hal ini dapat membantu para pelaku
bisnis memenangkan kepercayaan klien dan menarik
lebih banyak pelanggan.

2.5.2.4 Mendapatkan dukungan dari komunitas Muslim

Bisnis yang mengikuti prinsip-prinsip ekonomi syariah


dapat mendapatkan dukungan dari komunitas Muslim,
yang dapat membantu para pelaku bisnis memperluas
jangkauan bisnis mereka.

2.6 Bagaimana sistem pembayaran atau akad yang di terapkan


pada usaha wedding planner & organizer secara syariah ?

Sistem pembayaran atau akad yang diterapkan pada usaha


wedding planner & organizer secara syariah didasarkan pada prinsip-
prinsip yang sesuai dengan hukum Islam, seperti prinsip keadilan,
transparansi, dan tidak adanya riba. Beberapa jenis pembayaran atau

13
akad yang dapat diterapkan pada usaha wedding planner & organizer
secara syariah antara lain:

2.6.1 Wakalah

Wakalah merupakan akad dimana klien mempercayakan urusan


pernikahan kepada wedding planner & organizer dengan
memberikan kuasa untuk mengurus semua persiapan
pernikahan, termasuk pembayaran vendor atau supplier.
Wedding planner & organizer bertindak sebagai wakil klien
dalam mengurus semua urusan pernikahan. Biaya jasa dapat
ditentukan dengan kesepakatan bersama.

2.6.2 Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama dimana wedding planner &


organizer dan klien berbagi risiko dan keuntungan dalam
mengatur pernikahan. Biaya jasa dapat dibagi antara kedua belah
pihak berdasarkan persentase kesepakatan sebelum acara
dilaksanakan.

2.6.3 Mudharabah

Mudharabah adalah akad dimana klien memberikan modal


untuk diinvestasikan oleh wedding planner & organizer dalam
membeli produk atau jasa untuk pernikahan. Keuntungan yang
dihasilkan dari investasi tersebut akan dibagi antara kedua belah
pihak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Jika tidak ada
keuntungan, maka wedding planner & organizer tidak akan
memperoleh upah.

2.6.4 Ijarah

Ijarah adalah akad dimana klien menyewa jasa wedding planner


& organizer untuk mengatur semua persiapan pernikahan. Biaya

14
jasa disepakati sebelumnya dan dapat dibayarkan dalam satu kali
pembayaran atau cicilan.

Pilihan akad atau sistem pembayaran yang diambil tergantung pada


kesepakatan antara klien dan wedding planner & organizer, namun
semua akad tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang adil
dan transparan.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam pengeolaan jasa wedding planner & organizer, penerapan


prinsip ekonomi syariah dapat menjadi solusi alternatif yang
memberikan manfaat bagi klien, wedding planner & organizer, dan
masyarakat secara luas. Prinsip-prinsip syariah seperti keadilan,
transparansi, dan tidak adanya riba menjadi dasar dalam pengaturan
sistem pembayaran atau akad yang diterapkan.

Beberapa jenis pembayaran atau akad yang dapat diterapkan pada


usaha wedding planner & organizer secara syariah antara lain
Wakalah, Musyarakah, Mudharabah, dan Ijarah. Dalam
penerapannya, semua akad tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip
syariah yang adil dan transparan.

Selain itu, penerapan prinsip ekonomi syariah dalam pengelolaan


jasa wedding planner & organizer juga dapat memberikan dampak
positif pada lingkungan dan masyarakat sekitar, seperti penggunaan
bahan-bahan ramah lingkungan dan mendukung industri lokal.

Dalam kesimpulannya, penerapan prinsip ekonomi syariah dalam


pengeolaan jasa wedding planner & organizer dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang terlibat dan memberikan nilai tambah
dalam industri pernikahan yang semakin berkembang.

3.2 Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ada beberapa saran


yang dapat diberikan dalam penerapan prinsip ekonomi syariah dalam
pengelolaan jasa wedding planner dan organizer, yaitu:

16
1. Meningkatkan pemahaman tentang prinsip ekonomi syariah
pada pengelola dan karyawan jasa, agar dapat menerapkan
prinsip-prinsip ini secara konsisten dan efektif.
2. Menggunakan instrumen keuangan syariah, seperti tabungan
dan pembiayaan syariah, untuk mengelola keuangan bisnis.
3. Mengikuti standar etika dan tata kelola yang baik dalam
pengelolaan jasa, seperti menghargai hak-hak klien dan
memberikan pelayanan berkualitas.
4. Berkomunikasi dengan pelanggan secara terbuka dan jujur
tentang harga, kualitas pelayanan, dan persyaratan lainnya.
5. Terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan dalam
pengelolaan jasa wedding planner dan organizer secara
syariah, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada
klien.

17
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Denaya. 2019. Kaya dari bisnis Wedding Organizer. Pustaka Ananda


SRVA. Fitri

Fithrati, Nurul. 2014. Wedding Manual Book. Jakarta, Visit Media.

Jurnal

Nona Ratna Wulaksi. 2022. Strategi Promosi “Langkah Halal Wedding


Organizer”Dalam mencapai target. AT-Tazakki Vol. 6

18

Anda mungkin juga menyukai