Anda di halaman 1dari 6

BERITA ACARA PERKULIAHAN

1. Hari/ Tanggal : Selasa, 07 Maret 2023

2. Waktu : 13.00-15.30

3. Nama Anggota Kelompok 3 :

❖ Fadhlan Zainuddin Hasibuan (1213111001)

❖ Fajar Riska Sinaga (1213111105)

❖ Fitri Annisa (1213111086)

❖ Indri Yohana Sirait (1213111087)

❖ Vici Claunadya Sinaga (1213111051)

4. Mata Kuliah : Pembelajaran IPA SD

5. Judul Materi : High Order Thinking Skill (HOTS) IPA di SD

6. Pertemuan : Ke-5

7. Kelas : PGSD E’21

8. Dosen Pengampu : Fahrur Rozi, S.Pd., M.Pd.

SESI TANYA JAWAB:

1. PENANYA Ke-1 : Ivo Ardila


PERTANYAAN : Dijelaskan sebelumnya bahwasannya HOTS merujuk pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang kompleks. Jadi pertanyaan saya, "Bagaimana
penerapan pembelajaran HOTS pada siswa kelas rendah di SD pada pelajaran IPA
tematik terpadu? Dan seperti apa perbedaan penerapan pengembangan pembelajaran
HOTS pada kelas rendah dengan penerapan pengembangan pembelajaran HOTS pada
kelas tinggi di sekolah dasar?"
PENJAWAB : Fitri Annisa
JAWABAN : Berdasarkan jurnal pendidikan Tambusai yang berjudul Implementasi
Pembelajaran Tematik Berbasis HOTS di Sekolah Dasar Upaya Menciptakan
Pembelajaran HOTS pada Pembelajaran Tematik. Dimulai dari materi pembelajaran
yang membangun berpikir tingkat rendah menuju tingkat tinggi, menghadapkan siswa
dengan menghubungkan satu konsep rancangan lainnya, dan memilih model
pembelajaran yang dapat membangung berpikir kritis siswa. Selain itu, metode yang
digunakan guru dalam proses belajar mengajar dengan berbagai macam metode yang
menjadikan siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga
siswa tidak mudah jenuh/ bosan dalam belajar.
Penerapan itu dapat disesuaikan dengan metode dan strategi serta pendekatan yang
menarik bagi siswa dan disesuaikan dengan materi pembelajaran nya, seperti
pendekatan saintifik ataupun pendekatan lingkungan dimana siswa kelas rendah bisa
mengamati benda hidup dan benda tak hidup dilingkungan sekitar.
Siswa sangat senang apabila melakukan kegiatan yang berhubungan dengan afektif dan
psikomotorik, karena pada hakikatnya karakter anak usia sekolah dasar adalah senang
belajar sambil bermain.
Perbedaan nya dapat kita lihat melalui pengembangan penerapan pembelajaran dengan
metode atau pengajaran yang berbeda misalnya dalam kelas rendah pengajaran atau
pembelajaran itu kita laksanakan secara lebih sederhana dengan pertanyaan yang
levelnya masih rendah sedangkan pada kelas tinggi kita dapat memberikan pengajaran
yang menggunakan metode penyelesaian yang lebih kompleks serta mengembangkan
pertanyaan dengan level yang lebih tinggi pada siswa, sehingga siswa tersebut bisa
berpikir kritis dan mencari solusi dalam penyelesaian masalah yang diberikan.

PENAMBAH JAWABAN : Iswatun Hasanah


JAWABAN : - Bagaimana penerapan pembelajaran HOTS pada siswa kelas rendah di
SD pada pelajaran IPA tematik terpadu? Penerapannya disesuaikan dengan KD nya,
yang mana KD ini seperti yang kita ketahui memiliki karakteristik kata kerja
operasional dan materi. Mengingat IPA dikelas rendah masih terpadu dengan mata
pelajaran lain, maka pengembangan HOTS ini pun dipadukan dengan mata pelajaran
lain pula. Misalnya, di kelas 1, tema 1 Diriku, Sub tema 2 Tubuhku. Disana guru
mengajak siswa untuk menyanyikan lagu "Dua Mata Saya" sambal menunjukkan
bagian-bagian tubuh yang sedang dinyanyikan. Lalu, guru memberikan stimulus berupa
gambar tubuh manusia yang namanya diacak, nah disini guru meminta siswa untuk
mengamati gambar tersebut lalu menganalisis apakah nama bagian-bagian tubuh
tersebut sudah benar atau belum, Nah setelah siswa menjawab ada yang salah, maka
guru meminta siswa untuk mengevaluasi dan membenarkan nama bagian tubuh tadi ke
tempat gambar semestinya.
- Apa perbedaan penerapan pengembangan pembelajaran HOTS pada kelas rendah
dengan penerapan pengembangan pembelajaran HOTS pada kelas tinggi di sekolah
dasar yaitu pada indikator soalnya yang mana menggambarkan kompetensi yang diuji
sesuai dengan level kognitif dan materi, jika kelas rendah level kognitif dan materinya
masih terpadu, sedangkan dikelas tinggi level kognitif dan materinya lebih tinggi.
2. PENANYA Ke-2 : Tri Wulandari
PERTANYAAN : Saat ini masih banyak guru yang tidak mengetahui tentang konsep
dari hots, padahal seharusnya guru harus tahu terlebih dahulu tentang hots dan cara
membuat soal-soal HOTS. Ketika guru sudah menguasainya, barulah giliran para siswa
yang mempelajarinya. Pertanyaan saya adalah menurut kelompok penyaji apa yang
harus kita lakukan sebagai calon pendidik untuk mengatasi masalah seperti ini?

PENJAWAB : Fadhlan Zainuddin Hasibuan


JAWABAN : Menurut kami yang harus dilakukan guru untuk mengetahui konsep
dari hots ialah dengan meningkatkan pemahaman atau pengetahuan tentang hots
terlebih dahulu, seperti dengan mempersiapkan latihan soal-soal hots untuk literasi dan
numerasi bagi para guru. Selain itu Guru juga harus memanajemen waktu dengan baik.
Guru harus lebih intens berdiskusi dengan rekan sejawat mengenai penyusunan soal
HOTS. Memotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan diri guru. Sekolah jg perlu
mengadakan workshop atau pelatihan mengenai pembuatan soal HOTS maupun terkait
penulisan soal. Memberi pendampingan ke sekolah oleh dinas yang terkait. Dengan
begitu menurut kami guru akan dapat memahami dan mengetahui tentang konsep hots
dan dapat mengimplementasikannyn kepada siswanya.

PENAMBAH JAWABAN : Hottua Diningrat Naibaho


JAWABAN : Sebagai calon pendidik kita bisa menguatkan konsep hots sejak
mahasiswa. Karena untuk menerapkannya dengan tepat dan berguna seorang guru perlu
banyak latihan dan penerapan. Sebab Mendidik siswa dengan HOTS berarti menjadikan
mereka mampu berpikir. Siswa dikatakan mampu berpikir jika dapat mengaplikasikan
pengetahuan dan mengembangkan keterampilan yang dimiliki dalam konteks situasi
yang baru. Yang mana Tujuan pembelajaran hots salah ,satunya adalah menjadikan
siswa mampu mengungkapkan argumentasi, melakukan refleksi, dan membuat
keputusan yang tepat.
Saya menganjurkan hal-hal yang bisa lakukan oleh calon pendidik yakni;
1. Baca buku
2. Belajar dari rekan sejawat guru atau senior.
3. Mengikuti seminar-seminar yang membahas hots baik konsep maupun menerapkan
hots dalam pembelajaran.

3. PENANYA Ke-3 : Ibnatun Salis


PERTANYAAN : Pada pemaparan pemakalah bahwa karakteristik soal HOTS itu
"Menggunakan bentuk soal beragam". Pertanyaan saya Bagaimana pengembangan soal
HOTS IPA SD dengan Kearifan Lokal Sumatera Utara? Dan disertai contoh soalnya!.

PENJAWAB : Vici Claunadya Sinaga


JAWABAN : Pengembangan soal hots berbasis kearifan lokal Sumut
1. Menghasilkan seperangkat soal IPA yang mampu untuk menstimulus siswa dengan
konteks budaya lokal Sumut.
2. Menghasilkan seperangkat soal IPA yang mengajak siswa untuk atau mengasah
keterampilan siswa dalam menganalisis,yg dimana soal tetap harus dalam konteks
budaya lokal Sumut
3. Menghasilkan seperangkat soal IPA dengan konteks budaya lokal yang mampu
mengajak siswa untuk menciptakan hal baru dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Contoh :
Dalam masyarakat Batak Toba ada makanan khas dengan nama ikan naniura. Dalam
proses pembuatan ikan ini tidak dibutuhkan api untuk membuat ikan matang. Hanya
dibutuhkan bumbu bumbuan dan juga asam yang banyak. Kemudia dibungkus kurang
lebih satu hari. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

PENAMBAH JAWABAN : Iswatun Hasanah


JAWABAN : Dalam membuat soal HOTS apalagi berkearifan lokal Sumatera Utara
maka kita lihat apa kebudayaan yang ada di daerah Sumatra Utara, contohnya yang
menjadi kearifan sumatera Utara yakni danau Toba. Nah, disini kita bisa menyajikan
gambar danau Toba sebagai stimulasi persoalannya. Seperti pada materi siklus air yang
ada pada kelas 5, kita bisa membuat soal dengan stimulasi gambar di mana ada danau
ada lembah ada matahari awan pepohonan dan lain sebagainya yang menggambarkan
danau Toba itu yang mana ada petunjuk lainnya seperti evaporasi infiltrasi dan lain
sebagainya sebagai tanda bahwasanya itu adalah siklus air. Apakah di sini siswa
diminta untuk menganalisis gambar tersebut, apa yang sedang terjadi pada proses
tersebut.

4. PENANYA Ke-4 : Vidy Vici Gultom


PERTANYAAN : Sebelumnya dikatakan bahwa salah satu ciri atau karakteristik dari
pembelajaran HOTS (Berpikir tingkat tinggi) cenderung rumit atau kompleks. Jadi
pertanyaan saya: mengapa dikatakan demikian dan bagaimana contohnya? Tolong
jelaskan Terimakasih

PENJAWAB : Indri Yohana Sirait


JAWABAN : Seperti yang kita ketahui Hots itu merupakan kemampuan berpikir
yang tidak hanya membutuhkan kemampuan mengingat saja, namun membutuhkan
kemampuan lain yang lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir kreatif dan kritis.
Dan mengapa hots cenderung rumit? Hal ini dikarenakan soal HOTS memiliki tingkat
kesulitan yang tinggi, pemahaman yang dimiliki oleh siswa harus tinggi karena
membutuhkan analisis yang mendalam untuk memahami stimulus yang diberikan oleh
guru. Contohnya, seperti bagaimana cara setiap siswa memperoleh dan memproses
informasi serta gagasan; menganalisis sekaligus mengevaluasi proses penalaran yang
terjadi dalam pikiran; merefleksikan pemikiran dan proses berpikir itu sendiri; serta
mengambil keputusan sebagai hasil dari proses berpikir.

PENAMBAH JAWABAN 1 : Fenti Ester Magdalena Hutapea


JAWABAN : Sering kali HOTS dikatakan rumit atau kompleks namun, Soal-soal
HOTS (Higher Order of Thinking Skill) bukan berarti soal yang sulit, redaksinya
panjang dan berbelit-belit sehingga banyak membuang banyak waktu membacanya dan
sekaligus memusingkan siswa, tetapi soal tersebut disusun secara proporsional dan
sistematis untuk mengukur Indikator Ketercapaian Kompetensi (IKK) secara efektif
serta memiliki kedalaman materi sehingga siswa pun terangsang untuk menjawab
pertanyaan dengan baik. Soal HOTS, belum tentu soal yang sulit. Asalkan di dalam soal
tersebut menunjukkan domain proses kognitif yang termasuk dalam domain
analisis,evaluasi, dan mencipta, sebagai salah satu acuan dalam menyusun soal-soal
HOTS. HOTS (Higher Order of Thinking Skill) menunjukkan pemahaman terhadap
informasi dan bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi.
Guru tidak hanya menguji ingatan, sehingga kadang-kadang perlu untuk menyediakan
informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dan siswa
menunjukkan pemahaman terhadap gagasan, informasi dan memanipulasi atau
menggunakan informasi tersebut. Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat
mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan inovatif.

PENAMBAH JAWABAN 2 : Herlin Aryani Sibarani


JAWABAN : Menurut saya mengapa dikatakan salah satu karakteristik HOTS yakni
berpikir tingkat tinggi cenderung rumit atau kompleks dikarenakan Berpikir tingkat
tinggi melibatkan penilaian dan interpretasi yang bervariasi. Berpikir tingkat tinggi
sendiri meliputi kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, berpikir kreatif,
kemampuan berargumen, dan kemampuan mengambil keputusan. Tidak terlepas dari
kreativitas, adapun kreativitas dalam HOTS terkhusus menyelesaikan permasalahan,
antara lain kemampuan menyelesaikan permasalahan asing, kemampuan mengevaluasi
strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan point of
view berbeda, dan menemukan diferensiasi model-model penyelesaian baru dengan
cara-cara yang pernah dilakukan.

DOKUMENTASI :

Anda mungkin juga menyukai