Anda di halaman 1dari 18

PAJAK

KELOMPOK 2
The team

Alifia Putri Bagas Dwi Shinta Novia Windi Widiani


Endriyanto (1) Erlangga (5) Meylina (12) Fatimah (29) (36)
Asas-asas pemungutan
pajak menurut pakar
Menurut Adam Smith
1) Asas kesesuaian (Equality) atau asas kesinambungan dengan
kemampuan, artinya pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus
sesuai dengan kemampuan
dan penghasilan Wajib Pajak Negara tidak boleh bertindak diskriminatif
terhadap Wajib Pajak

2) Asas kepastian hukum (Certainty), artinya semua pemungutan pajak


harus berdasarkan UU agar yang melanggar dapat dikenai sanksi hukum

3) Asas pemungutan pajak yang tepat waktu (Asas Convinience of


Payment), artinya pajak harus dipungut pada saat yang tepat bagi Wajib
Pajak Contoh: saat menerima penghasilan

4) Asas efisien (Economic of Collections), artinya dalam melakukan


pemungutan pajak diharapkan sama dengan hasil pemungutannya, jangan
sampai lebih besar dari hasil pemungutan pajaknya
Menurut w. J. Langen
1) Asas daya pikul, artinya besar kecilnya pajak yang dipungut harus
berdasarkan penghasilan Wajib Pajak semakin tinggi penghasilan,
semakin tinggi pajak yang dibebankan.

2) Asas manfaat, artinya pajak yang dipungut harus digunakan untuk


kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kepentingan umum.

3) Asas kesejahteraan, artinya pajak yang dipungut digunakan untuk


meningkatkan kesejahteraan rakyat.

4) Asas kesamaan, artinya dalam kondisi yang sama, Wajib pajak yang
satu dengan yang lain harus dikenakan pajak dengan jumlah yang sama.

5) Asas beban sekecil-kecilnya, artinya pemungutan pajak diusahakan


serendah-rendahnya jika dibandingkan dengan nilai Objek Pajak
sehingga tidak memberatkan para Wajib Pajak.
Menurut Adolf Wagner
1) Asas politik finansial, artinya pajak yang dipungut negara jumlahnya
memadai sehingga dapat membiayai atau mendorong semua kegiatan
negara.

2) Asas ekonomi, artinya penentuan Objek Pajak harus tepat Contoh: PPN,
PPn-BM

3) Asas keadilan, artinya pungutan pajak berlaku secara umum tanpa


diskriminasi

4) Asas administrasi, artinya menyangkut masalah kepastian perpajakan,


kapan, di mana harus membayar pajak, Keluwesan cara membayar, dan
besarnya pajak

5) Asas yuridis, artinya segala pungutan pajak harus berdasarkan undang-


undang
Menurut Undang-Undang
Asas pemungutan pajak di Indonesia: Berdasarkan Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang
Dasar 194 bahwa segala pajak untuk keuangan negara ditetapka berdasarkan Undang-
Undang Dasar Pengenaan Pajak, yaitu

1) Asas domisili atau disebut juga asas kependuduka (domicile/residence principle),


artinya pengenaan Pa Penghasilan orang pribadi atau badan adalah pendudu
(resident) yang berdomisili di negara itu.

2) Asas sumber, artinya pengenaan pajak penghasilan yang diperoleh orang pribadi
atau badan adalah Objek Pajak yang timbul dari negara itu. Contoh: tenaga kerja
asing yang bekerja di Indonesia, penghasilan yang didapat di Indonesia akan
dikenakan pajak oleh pemerintah Indonesia.

3) Asas kebangsaan (nationality/citizenship principle artinya pembebanan pajak


berdasarkan status kewarganegaraannya dilakukan dengan cara menggabungkan asas
nasionalitas dengan konsep pengenaan pajak atas worldwide income.
Teori pemungutan
pajak
1 2 3
Teori Asuransi. Teori Kepentingan. Teori Daya Pikul.
Negara melindungi Pembagian beban pajak kepada Beban pajak untuk semua orang
keselamatan jiwa, harta rakyat didasarkan pada harus sama beratnya, artinya pajak
kepentingan (misalnya harus dibayar sesuai dengan daya
benda, dan hak-hak rakyatnya.
perlindungan) masing-masing pikul masing-masing orang. Untuk
Oleh karena itu, rakyat harus
orang. Semakin besar mengukur daya pikul dapat
membayar pajak yang
digunakan 2 (dua) pendekatan,
diibaratkan sebagai suatu kepentingan seseorang terhadap
yaitu :
negara, makin tinggi pajak yang
premi asuransi karena •Unsur obyektif, dengan melihat
harus dibayar.
memperoleh jaminan besarnya penghasilan atau
perlindungan tersebut. kekayaan yang dimiliki oleh
seseorang.
•Unsur subyektif, dengan
memperhatikan besarnya kebutuhan
materiil yang harus dipenuhi.
4 5
4.Teori Bakti. Dasar keadilan Teori Asas Daya Beli.
pemungutan pajak terletak Dasar keadilan terletak pada
pada hubungan rakyat akibat pemungutan pajak.
dengan negaranya. Sebagai Maksudnya memungut pajak
berarti menarik daya beli dari
warga negara yang berbakti,
rumah tangga masyarakat untuk
rakyat harus selalu menyadari
rumah tangga negara. Selanjutnya
bahwa pembayaran pajak
negara akan menyalurkannya
adalah sebagai suatu
kembali ke masyarakat dalam
kewajiban.
bentuk pemeliharaan
kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, kepentingan
seluruh masyarakat lebih
diutamakan.
Tarif pajak terbaru
a. Tarif tetap, adalah tarif berupa jumlah
atau angka yang tetap
b. Tarif degresif, adalah tarif pajak dengan
persentase semakin menurun jika dasar pengenaan
pajaknya semakin besar
C. Tarif proporsional, adalah tarif pajak dengan
persentase tertentu yang sifatnya tetap (tidak
berubah), semakin besar dasar pengenaan
pajaknya, semakin besar pula jumlah utang pajak
yang harus dibayar, namun persentasenya tetap
sama.
.
D. Tarif progresif, adalah tarif pajak dengan
persentase tertentu yang semakin besar jika dasar
pengenaan pajaknya semakin besar. Pengenaan tarif
pajak progresif dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Progresif Progresif
Tarif pajak berupa persentase tertentu yang semakin
meningkat dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak,
dengan kenaikan tetap.
2) Progresif Proporsional
3) Progresif Degresif
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai