Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Kapita Selekta Geografi

ISSN Print: 2622-4925


ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

IDENTIFIKASI TITIK KRITIS KEHALALAN PANGAN DI RUMAH MAKAN


AMPALU RAYA PADANG

Nelmawati dan Anni Faridah

email: nelmawati038@gmail.com,faridah.anni@gmail.com
Prodi Tata Boga Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi titik kritis kehalalan


pangan yang ada di Rumah Makan Ampalu Raya Padang.Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif.Sumber data penelitian diambil dari
informan yaitu pengelola rumah makan dengan menggunakan teknik
porposive sampling.Data penelitian berupa hasil observasi dan wawancara
kepada informan, serta pengamatan langsung pada lokasi penelitian. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima teknik yang digunakan dalam
mengolah makanan di Rumah Makan Ampalu Raya Padang, yaitu dengan
cara digoreng, direbus dengan santan, dibakar, direbus dengan air dan
minuman. Berdasarkan hasil identifikasi dari 38 menu makanan yang diolah
dengan teknik digoreng, direbus dengan santan, dibakar, direbus dengan
air, dan 28 jenis minuman menunjukan bahwa terdapat 15 titik kritis
kehalalan pangan di rumah makan ampalu raya padang. diantaranya:
Makanan (1) Minyak goreng; (2) Garam; (3) Penyedap; (4) Cara
penyembelihan; (5) Cuka; (6) Terigu; (7) Tahu; (8) Kecap; (9)
Saos;Minuman(10) Kopi; (11) Cappuchino; (12) Gula; (13) Teh; (14)
Cutburry: (15) SKM.
Kata kunci : makanan, titik kritis, halal, rumah makan.

16
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Padang merupakan kota yang padat penduduk, tidak dapat dipungkiri
bahwa setiap harinya mereka membutuhkan dan mengkonsumsi pangan.
Pangan adalah salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan tubuh setiap hari
dalam jumlah tertentu, sebagai sumber energi dan zat gizi bagi tubuh (Saputri
dkk, 2016:124).Selain itu, bahan pangan yang digunakan harus bermutu dan
mempunyai sertifikasi halal sehingga aman untuk dikonsumsi. Pemilihan
bahan pangan yang baik akan sangat mempengaruhi kualitas makanan dan
minuman yang akan dijual oleh para pengusaha kuliner atau rumah makan.
Kualitas pangan merupakan peranan penting dalam pemutusan pembelian
konsumen, sehingga dapat diketahui jika kualitas makanan meningkat, maka
keputusan pembelian konsumenterhadap produk yang dipasarkan akan
meningkat juga, (Margareta dan Edwin, 2012:1).
Rumah makan adalah suatu tempat umum dimana masyarakat dapat
membeli makanan dan minuman yang dapat dimakan dan diminum untuk
umum ditempat usahanya (Haderiah, dkk. 2015:124). Menurut Mentri
Pariwisata, dan Telekomunikasi menjelaskan bahwa rumah makan adalah
suatu tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan
makanan dan minuman untuk umum ditempat usahanya. Dalam usaha rumah
makan terjadi proses produksi makanan, mulai dari bahan mentah hingga
makanan siap disajikan kepada konsumen. Sajian yang akan dijual di rumah
makan telah dipersiapkan oleh tim kerja yang bekerja di rumah makan,
sebelum rumah makan dibuka.
Beberapa rumah makan yang sudah mengurus sertifikasi halal atau yang
sudah terjamin kehalalannya adalah Lamun Ombak, Sari Raso dan Pasia
Piaman (Faridah, 2017:4). Disamping itu masih banyak rumah makan yang
belum terdaftar kehalalannya.
Tabel 1. Jumlah Restoran/Rumah Makan di Kota Padang (per 14 Juni 2019)
No Spesifikasi Jumlah
1 Restoran 135
2 Rumah makan 225
3 Cafe 108
4 Catering 67
5 Bofet 185
6 Bakery 35
Total 755

17
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Sumber: Bidang pendataan dan penetapan, Badan Pendapatann Daerah Kota


Padang, Juni 2019.

Menurut keputusan Menteri Agama nomor 518 Tahun 2001, pangan halal
adalah pangan yang tidak mengandung unsur atau bahan haram atau dilarang
untuk konsumsi umat Islam dan pengolahannya tidak bertentangan dengan
syariat Islam.Ada beberapa bahan pangan yang terdapat titik kritis seperti
penyedap, garam, kecap, saos dan lainnya.Oleh karena itu, bahan pangan yang
digunakan harus berkualitas dan mempunyai lebel halal sehingga aman untuk
dikonsumsi. Kota dengan mayoritas umat islam sangat memperhatikan
kehalalan dari makanan dan minuman yang akan di konsumsinya.Kehalalan
makanan dapat diindentifkasi dengan menganalisis bahan yang digunakan,
proses pengolahan yang terdapat titik kritis kehalalan didalamnya.
Titikktitis (critical point) adalahsuatutitikdalam proses
pengolahandimanadapatmengakibatkansuatubahanataumakanan yang halal
menjadi haram. Menurut Hasan (2014:235), “Penentuan titik kritis dalam
proses sertifikasi produk halal berfungsi mencegah terjadinya kesalahan dan
penyimpagan dalam proses produksi
halal”.Titikkritisdapatdiidentifikasimengenai risiko yang
menyebabkanterjadinyaproduk yang dihasilkan tidak halal. Ketidakhalalan
suatu produk dapat dilihat dari bahan yang digunakan, teknik pengolahan
serta bumbu tambahan yang digunakan.
Menurut Faridah dkk (2017:6) “Pengendalianresikotidak halal
padamakananyang diperdagangkan di
rumahmakandilakukandenganmenetapkantitikkritiskehalalanproduktersebut”.
Penelitianpenetapantitikkritiskehalalanprodukmakanandi
rumahmakanbelumadapenelitidapatkan,
makapenelitianinisangatberpeluangbaikbagipengembanganpengetahuandi
duniaindustri.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada bulan Oktober
2019, masih ditemukan tempat persiapan pengolahan makanan yang kurang
memadai, bahan baku yang digunakan belum jelas tingkat kehalalannya,
seperti bahan tambahan pangan. Oleh karena itu, untuk menjamin kehalalan,
perlu mengetahui titik kritis kehalalan makanan yang diperdagangkan di
Rumah MakanAmpalu Raya Padang.

B. FokusPenelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, maka fokus penelitian ini adalah
Identifikasi Titik Kritis Kehalalan Pangan di Rumah Makan Ampalu Raya

18
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Padang ditinjau dari makanan yang diolah dengan teknik digoreng, direbus
dengan santan, dibakar, direbus dengan air, serta minuman.

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimana titik kritis kehalalan pangan di Rumah Makan Ampalu
Raya Padangditinjau dari makanan yang diolah dengan teknik digoreng,
direbus dengan santan, dibakar, direbus dengan air, serta minuman.

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi titik kritis kehalalan
pangandi rumahmakanAmpalu Raya Padang ditinjau dari makanan yang diolah
dengan teknik digoreng, direbus dengan santan, dibakar, direbus dengan air,
serta minuman.

II.METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu
penelitian yang menggambarkan keadaan pada suatu objek, gejala dan
kejadian yang sebenarnya sesuai di lapangan yang disajikan secara alamiah.
Dengan demikian penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk
menggambarkan, meringkas kondisi, situasi atau berbagai fenomena realita
yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya
menariknya sebagai suatu ciri, karakter, sifat, atau gambaran tentang kondisi
dan fenomena tertentu yang bersumber dari kajian pustaka, hasil observasi,
wawancara dan pengamatan langsung.

B. Tempat dan Waktu


Penelitian dilaksanakan di Rumah Makan Ampalu Raya Padang pada
bulan Oktober 2019.

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini pengumpulan data yang penulis gunakan adalah
teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan cara lansung
kelapangan dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada kelompok informan
yang telah ditetapkan.

19
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

D. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi. Teknik dalam analisis data dapat dilakukan dengan langkah-
langkah yaitu:(1) reduksidata, (2) display data,(3) conclusion
drawing/verification.

III.HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Hasil penelitian mengenai identifikasi titik kritis kehalalan pangan di
rumah makan ampalu raya padang yaitu terdapat 66 menu, terdiri dari 14
menu dengan teknik digoreng, 14 menu dengan teknik direbus dengan santan,
5 menu dengan teknik dibakar, 5 menu direbus dengan air, dan 28 menu
minuman. Data diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung
kepada informan yaitu pengelola rumah makan ampalu raya padang.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ditemukan lima teknik terkait
pengolahan makanan di rumah makan ampalu raya padang.

Teknik pengolahan makanan di rumah makan ampalu raya padang,


berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa menu yang yang disajikan di
rumah makan ampalu raya padang adalah makanan yang diolah dengan teknik
digoreng, direbus dengan santan, dibakar, direbus dengan air dan minuman.
Berikut dijabarkan menu yang terdapat dirumah makan ampalu raya padang.

Tabel 2. Jenis Menu di Rumah Makan Ampalu Raya Padang


No Digoreng Direbus Dibakar Direbus dengan Minuman
dengan Air
Santan
1 Ikan nila Cincang Ikan nila Asam pedas ikan Ginseng
2 Ikan kerang Tunjang Ayam Asam pedas Jus apel
daging
3 Ikan laut Otak Dendeng Samba lado petai Jus
bengkoang
4 Ayam pop Hati Ikan laut Bening bayam Jus jambu biji
5 Ayam bumbu Usus Ikan Urap Jus manga
gurami
6 Ayam cabe Rendang Jus naga
merah

20
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

7 Ayam cabe hijau Ikan masin Jus pokat


8 Ayam masak Toucho Jus sirsak
hijau
9 Ayam kecap Ikan karang Jus trg.
belanda
10 Sambal campur Kepala ikan Jus tomat
11 Dendeng Ayam Jus wortel
12 Telur dadar Ikan laut Jus jeruk
13 Pergedel Ikan nila Jus timun
14 Jengkol balado Kapau Jus sunkis
15 Kopi
16 Kopi ginseng
17 Kopi susu
18 Lemon tea
19 Capphucino
20 Milk shake
21 Susu
22 Sop buah
23 Milo
24 Teh
25 Teh susu
26 Teh tarik
27 Teh telur
28 Cutburry
14 menu 14 menu 5 menu 5 menu 28 menu
Sumber : Dokumentasi Pribadi (Oktober 2019)

Berdasarkan tabel data hasil penelitian, ditemukan lima teknik pengolahan


makanan dan minuman di rumah makan ampalu raya padang. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.

21
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Teknik mengolah makanan di


rumah makan ampalu raya
padang

Digoreng Direbus Dibakar Direbus Minuman


dengan santan dengan air

Gambar 1.Teknik pengolahan makanan di rumah makan ampalu raya padang

Berdasarkan gambar 1, dapat dijelaskan teknik pengolahan makanan yang


ada di rumah makan ampalu raya padangdiantaranya: (1) Menggoreng adalah
suatu proses pemasakan makanan menggunakan minyak. Contoh makanan
yang digoreng adalah olahan ikan, olahan ayam, olahan daging (dendeng) dan
bahan nabati. (2) Direbus dengan santan adalah memasak makanan dengan
cara merebus bahan makanan dengan santan, bumbu dan rempah. Contoh
makanan yang direbus dengan santan adalah olahan ayam, olahan ikan, olahan
daging, jeroan dan sayur. (3) Dibakar adalah teknik memasak bahan makanan
menggunakan unsur panas, yang berasal dari tempat terbuka, oven, atau
sumber panas lainnya.Contoh makanan yang dibakar adalah olahan ikan,
olahan ayam dan dendeng. (4) Direbus dengan air adalah memasak makanan
dengan cara merebus bahan makanan dengan air, bumbu dan rempah. Contoh
makanan yang direbus dengan air adalah ikan, daging, sayur. (5) Minuman
adalah semua jenis cairan yang dapat diminum. Contoh minuman berbahan
buah, kopi, teh, susu.
Setelah semua menu diindetifikasi, maka langkah selanjutnya adalah
pembuatan diagram alir. Pembuatan diagram alir berdasarkan dari resep yang
digunakan. Diagram alir bertujuan untuk mengidetifikasi titik kritis kehalalan
bahan makanan maupun proses pengolahan dari setiap menu. Pada diagram
alir, bentuk kotak persegi panjang menunjukkan proses pembuatan, sedangkan
bentuk oval menunjukkan bahan yang digunakan. Terdapat perbedaan warna
pada bahan yang digunakan.Hal ini bertujuan untuk membedakan bahan
makanan yang berada pada titik kritis kehalalan. Warna hijau menunjukkan
bahwa bahan makanan yang digunakan masih segar tanpa ada campuran Bahan
Tambahan Pangan (BTP) ataupun melewati proses pengolahan yang terdapat

22
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

titik kritisnya, sehingga dapat digolongkan halal. Sedangkan warna kuning


menunjukkan bahan makanan berada pada titik kritis kehalalan yang bisa
disebabkan campuran Bahan Tambahan Pangan (BTP) ataupun melewati proses
pengolahan yang terdapat titik kritisnya, sehingga diragukankehalalannya.Dari
semua menu yang sudah diidentifikasi, dapat dibuat diagram alir untuk
mempermudah identifikasi kehalalan makanan di rumah makan ampalu raya
padang. Berikut ini disajikan satu contoh diagram alir menu gulai kepala
ikanyang tersedia dirumah makan ampalu raya padang. Diagram alir menu
lainnya dapat dilihat pada lampiran.

23
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Gulai Kepala Ikan

Kepala ikan

Air Bersihkan

Garam Lumuri Jeruk nipis

Diamkan

Dihaluskan Campur

Masak hingga mendidih Santan


b.putih, cabe
merah,, kunyit
jahe, lengkuas

Masukkan ikan

Penyedap
Selesaikan rasa

Gulai Kepala Ikan

Gambar Diagram Alir Gulai Kepala Ikan

24
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Berdasarkan analisis identifikasi titik kritis kehalalan makanan di rumah


makan ampalu raya padang yang digolongkan kedalam menu digoreng, direbus
dengan santan, dibakar, direbus dengan air dan minuman, maka didapat 15
identifikasi titik kritis kehalalan pangan (dapat dilihat pada gambar 9).

Titik Kritis Kehalalan Pangan di Rumah Makan Ampalu Raya Padang

Makanan Minuman

Minyak Kopi

Garam Cappuchino

Penyedap Gula

Cara penyembelihan Teh

Cuka Cuttburry

Tepung terigu
SKM
Tahu

Kecap

Saos

Gambar 9. Titik Kritis Kehalalan Pangan di Rumah Makan Ampalu Raya Padang

25
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Berdasarkan gambar 9 titik kritis kehalalan pangan di rumah makan ampalu


raya padang dapat dijelaskan identifikasi titik kritis kehalalan makanan adalah
pada penggunaan bahan: (1) Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari
lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu
kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng bahan makanan.Minyak
goreng digunakan dalam proses penggorengan bahan makanan, identifikasi
titik kritis minyak goreng adalah proses pengolahannya. Untuk menentukan
halal atau tidaknya minyak yang digunakan dapat dilihat pada label halal yang
tertera di kemasan minyak goreng. (2) Garam adalah benda padatan bewarna
putih berbentuk kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan
sebahagian besar terdiri dari Natrium Chlorida (>80%)”. Garam diperlukan
untuk memberi rasa pada makanan. (3) Penyedap adalah bumbu tambahan
instan, penyedap, MSG (Monosodium Glutamat) adalah bumbu yang sering
dipakai untuk membuat suatu makanan agar terasa lebih enak. (4) Cara
penyembelihan adalahcara memotong dua saluran utama leher hewan, yaitu
saluran makanan dan pernafasan. (5) Cuka adalahsalah satu bumbu penyedap
yang memiliki rasa asam dan berbentuk cairan. (6) Tepung terigu hasil
ekstraksi dari proses penggilingan gandum, protein dari tepung terigu
membentuk suatu jaringan yang saling berikatan. (7) Tahu adalah hasil produk
olahan yang terbuat dari kacang kedelai (nabati). (8) Kecap adalah salah satu
produk fermentasi yang digunakan sebagai produk pencita rasa khususnya di
negara Asia yang merupakan produk bumbu yang tertua di Cina selama lebih
dari 3000 tahun. (9) Saos adalah olahan makanan yang umumnya berasal dari
buah dan sayur yang merupakan jenis bumbu penyedap makanan berbentuk
bubur, dengan warna oren hingga merah yang berasal dari bahan baku alami
maupun penambahan zat pewarna makanan. (10) Kopi dimanfaatkan sebagai
minuman seduhan dan bahan tambahan produk makanan lainnya (11)
Cappuchinomerupakan minuman seduhan yang terdiri dari cappuchino sachet
yang diseduh dengan air ditambah dengan SKM (12) Gula adalah pemanis
buatan yang berbahan dasar tebu. (13) Tehdimanfaatkan sebagai minuman
seduhan dan bahan tambahan produk makanan lainnya. (14) Cutburry adalah
minuman seduhan yang terdiri dari cutburry sachet yang diseduh dengan air
ditambah dengan SKM.(15) SKM adalah produk susu berbentuk cairan kental
yang diperoleh dengan menghilangkan air dari campuran susu segar dan gula
atau dengan rekonstitusi (pelarutan/pencampuran) susu bubuk dengan
penambahan gula dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan
bahan tambahan pangan yang diijinkan.

26
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

IV.KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan hasil mengenai titik
kritis kehalalan pangan di Rumah Makan Ampalu Raya Padang.Terdapat 15titik
kritis kehalalan pangan di rumah makan ampalu raya padang.
diantaranya:Makanan (1) Minyak goreng; (2) Garam; (3) Penyedap; (4) Cara
penyembelihan; (5) Cuka; (6) Terigu; (7) Tahu; (8) Kecap; (9)
Saos;Minuman(10) Kopi; (11) Cappuchino; (12) Gula; (13) Teh; (14) Cutburry:
(15) SKM.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini peneliti memberikan saran bagi pihak-
pihak terkait dalam bidang Tata Boga, yaitu:
1. Sebaiknya rumah makan ampalu raya memperhatikan kualitas dari setiap
produk yang dihasilkan, seperti dengan memperhatikan bahan pokok yang
digunakan, menjaga kebersihan area kerja, peralatan yang digunakan.
2. Rumah makan ampalu raya diharapkan lebih teliti lagi dalam memilih suatu
bahan yang akan diolah, perhatikan label halal dan kualitas dari bahan yang
dibeli agar menghasilkan produk yang berkualitas.
3. Sebaiknya rumah makan ampalu raya menggunakan bumbu yang digiling
sendiri tidak membeli jadi dipasaran yang belum jelas kualitas dan
kehalalannya.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pemerintah Daerah. 2019. Bidang Pendataan dan Penetapan Badan


Pendapatan Daerah Kota Padang.
Faridah, Anni. Rahmi Holinesti. Wirnelis Syarif. 2017. “Identifikasi Titik Kritis
Kehalalan Produk Pangan di Rumah Makan (Studi di Kota
Padang)”.Laporan Penelitian.LP2M UNP Padang.
Hasan, KN Sofyan. 2014. Kepastian Hukum Sertifikasi dan Labelisasi Produk
Pangan. Jurnal Dinamika Hukum. (Online), Vol 4 No 2 :227-238, diakses 23
September 2019.
Haderiah.Sulasmi dan Novi. 2015. Studi Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan
Pada Rumah Makan di Kota Makassar. Higiene, (Online), Vol. 1, No. 2,
diakses 10 September 2019.
Margaretha Fiani S. dan Edwin Japarianto, S.E., M.M. 2012.Analisa Pengaruh Food
Quality Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko

27
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 10: Oktober 2019 (Halaman: 16 - 25)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Roti Ganep’s Di Kota Solo. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol 1 No 1. 2012


1-6.
Saputri, Rahmadya. 2016. Jurnal Gizi Klinik Indonesia.Vol 12 Nomor 3 Januari
2013.(Online), diakses 23 September 2019.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

28

Anda mungkin juga menyukai