Anda di halaman 1dari 19

Makalah Material Teknik

Oleh:

Taufik Azwar Munada


2100220010

PROGAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta,11 Juni 2023

Taufik Azwar Munada

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB I POLIMER....................................................................................................4
BAB II KERAMIK .................................................................................................7
BAB III KOMPOSIT ..............................................................................................10
BAB IV BIOMATERIAL .......................................................................................12
BAB V SEMI-KONDUKTOR ...............................................................................16
KESIMPULAN .......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................19

3
BAB I
POLIMER

MATERIAL POLIMER
Polimer adalah salah satu material yang sangat sering digunakan dalam kehidupan masyarakat.
Mungkin Anda sendiri sudah sering menggunakan material polimer dalam berbagai macam benda
tanpa disadari. Melihat bagaimana pentingnya material ini, tentu Anda perlu untuk mengenalnya
lebih dalam.
Polimer adalah material berbentuk rantai molekul panjang dan berulang. Hasil ini didapatkan dari
proses bernama polimerisasi. Ada berbagai macam polimer. Selain itu, karakteristik pun berbeda-
beda. Semuanya tergantung dari sifat molekul yang membentuk serta bagaimana proses
pembentukannya. Ada beberapa polimer yang memiliki sifat lentur. Contohnya seperti karet dan
polister. Namun, juga ada polimer dengan sifat keras dan kuat, yakni kaca dan epoksi.

STRUKTUR POLIMER
Struktur polimer dibuat dari proses polimerisasi. Metode ini merupakan pembuatan polimer
sintetis dengan mengombinasikan berbagai macam molekul kecil yang disebut monomer. Secara
keseluruhan, molekul-molekul kecil itu dikombinasikan hingga menjadi satu rangkai molekul
dengan ikatan kovalen.
Terdapat reaksi kimia yang muncul di dalam proses tertentu. Sebut saja saat pemanasan dan
tekanan yang mampu mengubah ikatan kimiawi dalam menyatukan seluruh monomer tersebut.
Hasil dari proses ini adalah polimer dengan struktur ikatan beragam. Tentunya tergantung dari
bagaimana proses dan molekul dasarnya.
Rantai monomer dalam hasil proses polimerisasi disebut sebagai makromolekul. Di dalam
makromolekul bisa mengandung ratusan ribu monomer. Hasil yang didapatkan juga pasti
berkualitas tinggi dan layak untuk digunakan dalam industri.

4
JENIS JENIS POLIMER
• Berdasarkan jumlah monomer
Ada homopolimer yang merupakan polimer hasil produksi satu tipe monomer saja, yaitu
propilena.
Kemudian ada kopolimer yang dibentuk berdasarkan lebih dari satu monomer. Contohnya
seperti polietilena-vinil asetat yang terbentuk dari monomer etilena dan vinil asetat.
• Berdasarkan reaksi terhadap pemanasan
Ada termoplastik yang merupakan polimer dengan kemampuan dilebur ulang melalui
proses pemanasan sehingga dapat kembali seperti bentuk semula. Produksinya dimulai
dengan pembentukan menjadi biji plastik, lalu dipanaskan sampai mampu dibentuk menjadi
berbagai produk.
Selanjutnya ada termoset, yakni polimer yang tidak mampu dikembalikan menjadi bentuk
semula. Proses pemanasan untuk membentuknya menjadi produk akhir biasanya
menghasilkan benda seperti akrilik dan melamin.
• Berdasarkan metode pembentukannya
Ada dua jenis polimer berdasarkan metode pembentukannya. Ada polimer adisi dan
kondensasi. Polimer adisi terbentuk dari proses penambahan unit monomer secara terus
menerus.
Sebaliknya, polimer kondensasi terbentuk melalui gabungan molekul-molekul kecil
berdasarkan reaksi yang melibatkan gugus fungsi. Molekul kecil itu sendiri dapat terlepas
ataupun tidak.

CONTOH POLIMER

Total ada empat contoh polimer:

• Polietilena

Polimer sintetis hasil proses polimerisasi monomer etilena dengan produk bersifat
fleksibel.

• Polipropilena

Polimer termoplastik dari hasil polimerisasi monomer propilena dengan sifat


cenderung kaku, tapi kuat.

5
• Polivinil Klorida

Polimer yang sering digunakan untuk bahan bangunan karena tahan lama,mudah
dirangkai, dan murah.

• Polistirena

Polimer hasil polimerisasi monomer stirena dengan tekstur cenderung kaku dan
tanpa warna untuk produk seperti sendok dan garpu plastik.

6
BAB II
KERAMIK

MATERIAL KERAMIK
Keramik merupakan material dengan komposisi logam (semi logam) dan non logam.
Keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu keramikos yang berarti "benda yang dibakar".
Sifat yang diinginkan dari bahan-bahan ini biasanya dicapai melalui proses perlakuan
panas bersuhu tinggi yang disebut firing. Keramik penting sebagai material teknik karena
mudah dijumpai di alam dan sifat fisiknya sangat berbeda dibanding dengan logam.

Hingga beberapa tahun terakhir, bahan dalam jenis ini disebut keramik tradisional yang
bahan bakunya adalah tanah liat. Produk yang dianggap keramik tradisional
adalah china, porcelain, batu bata, ubin, dan gelas.

SIFAT KERAMIK
Bahan keramik adalah senyawa kompleks yang mengandung unsur logam dan non
logam, yang tersusun dengan ikatan ionik atau covalent. Sifat khas keramik antara lain:
kekerasan tinggi, kekuatan tekan tinggi, kerapuhan tinggi, titik lebur tinggi, dan
konduktivitas listrik dan termal yang rendah. Kekerasan bahan keramik sulit diukur karena
kerapuhan dan kerentanannya terhadap keretakan saat
diindentasi. Microindentation Knoop dan Vickers biasanya digunakan, yang
menggunakan indenter berbentuk piramida. Bahan paling keras yang diketahui adalah
keramik. Karakteristik keramik membuatnya bisa digunakan sebagai bahan abrasif.

Jenis ikatan covalent dan ionik lebih kuat dari ikatan logam. Secara teoretis, kekuatan
keramik harus lebih tinggi dari logam karena ikatan atomnya tersebut. Namun, ikatan
logam memiliki keuntungan yang memungkinkannya selip. Hal tersebut merupakan
mekanisme dasar di mana logam berubah bentuk secara plastis ketika mengalami
tegangan tinggi. Ketidakmampuan untuk tergelincir membuat keramik lebih sulit
menyerap tekanan. Namun keramik mengandung ketidaksempurnaan yang sama dalam
struktur kristalnya seperti logam.

Berbagai metode telah dikembangkan untuk memperkuat keramik. Metode tersebut


antara lain:
• Membuat bahan awal lebih seragam.
• Mengurangi ukuran butir dalam produk keramik polycrystalline.
• Meminimalkan porositas.

7
KERAMIK BARU
Istilah keramik baru mengacu pada bahan Keramik yang telah dikembangkan secara
sintetis. Pengembangan dilakukan selama beberapa dekade terakhir dan bertujuan untuk
memperbaiki teknik pengolahan supaya bisa memberikan kontrol yang lebih besar pada
struktur dan sifat bahan keramik. Keramik baru secara kimia biasanya lebih sederhana
daripada keramik tradisional; misalnya, oksida, karbida, nitrida, dan borida. Perbedaan
antara keramik tradisional dan baru kadang-kadang kurang jelas, karena aluminium
oksida dan silikon karbida masuk di antara jenis keramik tradisional. Perbedaan dalam
kasus-kasus ini lebih didasarkan pada metode pemrosesan daripada komposisi
kimianya.

Keramik oksida yang paling penting adalah alumina. Alumina diproduksi secara sintetis
dari bauksit, menggunakan metode furnace listrik. Melalui beberapa proses, kekuatan
dan ketangguhan alumina bisa meningkat secara substansial dibandingkan dengan yang
alami. Alumina bersifat keras, konduktivitas rendah, dan tahan korosi.

Keramik karbida termasuk silikon karbida (SiC), tungsten carbide (WC), titanium
carbide (TiC), tantalum carbide (TaC), dan chromium carbide. Meskipun merupakan
keramik buatan manusia, metode produksinya telah dikembangkan sudah cukup lama.
Pada umumnya, keramik karbida termasuk dalam kelompok keramik tradisional.

CONTOH KERAMIK
Material keramik sangat banyak dijumpai di bumi ini. Berikut beberapa contoh material
keramik:
• Silica atau silicon dioxide, sebagai bahan baku produk-produk
kaca/beling/cermin.
• Alumina atau aluminium oxide, dapat digunakan untuk membuat tulang
buatan.
• Hydrous aluminium silicate, dikenal sebagai kaolinite di mana digunakan
sebagai bahan pokok dalam pembuatan produk-produk tanah liat atau porselen.

APLIKASI KERAMIK
Berikut beberapa aplikasi produk keramik:
• Produk tanah liat seperti batu bata, pipa tanah liat, ubin, genteng, dll.
• Keramik tahan panas, keramik ini memiliki ketahanan pada suhu yang tinggi
dan digunakan sebagai cetakan pengecoran logam, tungku perapian, dapur
peleburan, dll.
• Semen sebagai bahan baku pembuatan beton untuk jalan maupun
konstruksi.
• Perabot berwarna putih seperti china, porselen, vas, pottery, stoneware,
dll.
• Kaca sebagai bahan pembuatan kacamata, gelas, botol, jendela, bolam
lampu, dll.
• Abrasif seperti aluminium oxide, silicon carbide, dll.

8
• Bahan bakar nuklir.
• Bio keramik sebagai bahan baku pembuatan tulang dan gigi palsu.
• Glass fiber untuk penguat plastik atau fiberglass, saluran
komunikasi fiber optic, dll.
• Isolator keramik yang digunakan pada komponen transmisi listrik dan busi.
• Keramik magnetis seperti pada memori komputer.
• Material alat potong seperti tungsten carbide, cubic boron
nitride, aluminium oxide, dll.

9
BAB III
KOMPOSIT

MATERIAL KOMPOSIT
Material komposit adalah sebuah dan atau sekumpulan material yang terbuat dari dua bahan atau
lebihyang tetap terpisah dan berbeda dalam level makroskopik selagi membentuk komponen tunggal.

BAHAN KOMPOSIT
Bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau
bisa juga lebih dari dua bahan, dimana sifat masing-masing bahan tersebut berbeda setiap satu sama
lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan
komposit). Komposit, dapat dibuat dari serat alam maupun dari serat material bekas pakai, misalnya
bekas pakaian.

KEUNGGULAN KOMPOSIT
Bahan komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya berat yang lebih ringan, kekuatan dan
kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih murah karena
berkurangnya jumlah komponen dan baut-baut penyambung. Kekuatan tarik dari komposit serat karbon
lebih tinggi daripada semua paduan logam. Sehingga hal itu menghasilkan berat pesawat yang lebih
ringan, dengan daya angkut yang lebih besar, hemat bahan bakar dan jarak tempuh yang lebih jauh.

APLIKASI KOMPOSIT
Militer Amerika Serikat adalah pihak yang pertama kali mengembangkan dan memakai bahan
komposit. Pesawat AV-8D mempunyai kandungan bahan komposit 27% dalam struktur rangka pesawat
pada awal tahun 1980-an. Penggunaan bahan komposit dalam skala besar pertama kali terjadi pada
tahun 1985. Ketika itu Airbus A320 pertama kali terbang dengan stabiliser horisontal dan vertikal yang
terbuat dari bahan komposit. Airbus telah menggunakan komposit sampai dengan 15% dari berat total
rangka pesawat untuk seri A320, A330 dan A340.

10
CONTOH KOMPOSIT
• Plastik diperkuat fiber
o Diklasifikasikan oleh jenis fiber:
▪ Wood (cellulose fibers in a lignin and hemicellulose matrix)
▪ Carbon-fibre reinforced plastic atau CRP
▪ Glass-fibre reinforced plastic atau GRP (informally, "fiberglass")
o Diklasifikasikan oleh matriks:
▪ Komposit Thermoplastik
▪ long fiber thermoplastics or long fiber reinforced thermoplastics
▪ glass mat thermoplastics
▪ Thermoset Composites

• Metal matrix composite MMC


o Cast iron putih
o Hardmetal (carbide in metal matrix)
o Metal-intermetallic laminate
• Ceramic matrix composites:
o Cermet (ceramic and metal)
o concrete
o Reinforced carbon-carbon (carbon fibre in a graphite matrix)
o Bone (hydroxyapatite reinforced with collagen fibers)
• Organic matrix/ceramic aggregate composites
o Mother of Pearl
o Syntactic foam
o Asphalt concrete
• Chobham armour (lihat composite armour)

• Engineered wood
o Plywood
o Oriented strand board
o Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix)
o Pykrete (sawdust in ice matrix)

• Plastic-impregnated or laminated paper or textiles


o Arborite
o Formica (plastic)

11
BAB 1V
BIOMATERIAL

BIOMATERIAL
Biomaterial adalah material sintetis yang digunakan untuk memperbaiki, mereplika atau menggantikan
anatomi anggota tubuh yang terikat dengan jaringan hidup untuk jangka waktu tertentu atau secara
permanen. Meskipun biomaterial dapat digunakan untuk mengganti atau mereplika anggota tubuh,
namun secara fungsional tidak dapat menggantikan fungsi organ secara sempurna.

Bidang biomaterial modern menggabungkan berbagai macam keilmuwan seperti bidang biologi,
kedokteran, kimia, fisika, dan ilmu material. Bidang biomaterial telah berkembang secara signifikan
dalam dekade terakhir karena penelitian dan penemuan dalam rekayasa jaringan, kedokteran
regeneratif, dan lain sebagainya.

12
KARAKTERISTIK BIOMATERIAL

Karena digunakan pada anggota tubuh bagian dalam dan terikat dengan jaringan, maka terdapat batasan
yang sangat ketat pada bahan yang dapat digunakan untuk bahan biomaterial. Berikut ini merupakan
sifat atau karakteristik yang harus dimiliki oleh bahan biomaterial.

1. Biokompatibel (Biocompatibility)

Bahan biomaterial harus dapat compatible dan tidak menimbulkan respon yang merugikan kepada
tubuh dan sebaliknya.

2. Tidak Beracun (Non-Toxicity)

Bahan biomaterial harus tidak beracun dan bersifat non karsinogenik bagi jaringan tubuh.

3. Sifat fisik dan Mekanik (Mechanical & Physical Properties)

Bahan biomaterial harus memiliki sifat fisik dan mekanik yang memadai agar dapat berfungsi dengan
baik secara fisik dan mekanis.

4. Tahan Karat dan korosi

Bahan biomaterial harus dipilih secara ketat agar tidak menyebabkan korosi didalam tubuh akibat reaksi
kimia dengan jaringan tubuh.

5. Design dan Manufaktur

Untuk penggunaan praktis bahan biomaterial harus dapat dibentuk atau dikerjakan menjadi berbagai
macam bentuk, memiliki biaya yang relatif rendah, dan mudah tersedia.

KLASIFIKASI BAHAN BIOMATERIAL

Bahan biomaterial sintetis yang digunakan dapat dibagi ke dalam lima kategori yaitu logam, polimer,
komposit dan keramik. Berikut ini merupakan jenis-jenis biomaterial tersebut.

1. Biomaterial Logam

Logam adalah salah satu bahan yang sangat familiar dan sudah sering digunakan dalam berbagai macam
alat. Khususnya pada bidang medis dan kesehatan banyak digunakan untuk implan. Misalnya, beberapa
operasi ortopedi yang paling umum melibatkan implantasi menggunakan implan berbahan logam..
Meskipun banyak logam dan paduan digunakan untuk aplikasi perangkat medis, namun beberapa jenis
logam yang dapat digunakan dalam biomaterial yaitu stainless steel, paduan titanium dan titanium
murni, serta paduan berbasis kobalt.

13
2. Biomaterial Polimer

Beberapa jenis polimer dapat digunakan dalam biomaterial karena sifat elastis dan plastis yang baik
pada bahan polimer. Beberapa bahan polimer yang digunakan sebagai bahan biomaterial diantaranya
yaitu silikon, Ultrahigh molecular weight polyethylene, Acetal, polyethylene, polyurethane, Polylactic,
polyglycolic acid, nylon dan beberapa jenis bahan polymer khusus.

3. Biomaterial Komposit

Biomaterial berbahan komposit banyak digunakan digunakan secara luas untuk mereplika anggota
tubuh palsu, karena memiliki sifat yang sangat ideal yaitu dengan berat yang rendah dan kekuatan tinggi
membuat bahan polimer banyak digunakan untuk aplikasi tersebut.

4. Biomaterial Keramik

Keramik biomaterial banyak digunakan dalam skala luas sebagai bahan restoratif di kedokteran gigi
misalnya untuk bahan pembuatan gigi palsu dan dental cements karena kekerasan dan kekuatan yang
dimiliki oleh keramik. Namun, penggunaan bahan biomaterial keramik bidang biomedis lainnya belum
begitu luas, dibandingkan dengan biomaterial berbahan logam dan polimer.

5. Biomaterial Alami

Terdapat beberapa bahan yang berasal dari makhluk hidup seperti hewan atau tumbuhan
dipertimbangkan untuk digunakan sebagai bahan biomaterial. Salah satu kelebihan menggunakan
bahan alami yaitu memiliki kemiripan dengan struktur jaringan pada tubuh. Selain itu memungkinkan
pengikatan protein spesifik dan biokimia lainnya yang dapat membantu dalam jaringan penyembuhan
atau integrasi. Namun, terdapat beberapa kekurangan pada bahan biomaterial alami yaitu masalah
imunogenik, kecenderungan untuk denaturasi atau terurai, dan proses fabrikasi implan yang terbatas.
Contoh bahan biomaterial alami adalah kolagen yang berguna untuk membentuk jaringan ikat seperti
tulang, tendon, ligamen, dan kulit.

APLIKASI BIOMATERIAL

Salah satu tujuan utama penggunaan bahan biomaterial adalah untuk secara fisik mereplika,
memperbaiki atau mengganti jaringan keras atau lunak yang telah rusak atau hancur melalui beberapa
proses patologis. Dalam keadaan tersebut, mungkin untuk menghilangkan jaringan yang sakit dan
menggantinya dengan beberapa bahan sintetis yang sesuai. Berikut ini merupakan beberapa contoh
aplikasi dan penggunaan bahan biomaterial pada bidang kesehatan dan medis.

1. Penggunaan Biomaterial Dalam Bidang Ortopedi

Salah satu penggunaan biomaterial dalam bidang medis adalah untuk perangkat implan ortopedi.
Ortopedi adalah jenis penanganan medis yang berkaitan dengan masalah pada sistem gerak tubuh akibat
cedera.

14
2. Penggunaan Biomaterial Dalam Bidang Kardiovaskular

Dalam sistem kardiovaskular atau peredaran darah (jantung dan pembuluh darah yang terlibat dalam
sirkulasi darah seluruh tubuh), dimana terdapat masalah yang dapat muncul pada arteri dan katup
jantung, kedua masalah tersebut dapat diatasi dengan implan menggunakan biomaterial. Pada pembuluh
Arteri, terutama pada arteri koroner dan pembuluh tungkai bawah, dapat terhambat oleh sumbatan
lemak (aterosklerosis), dan mungkin dalam beberapa kasus untuk mengganti segmen dengan arteri
buatan menggunakan biomaterial.

3. Penggunaan Biomaterial Dalam Bidang Ophthalmics

Jaringan mata dapat mengalami beberapa masalah, sehingga dapat menyebabkan berkurangnya
penglihatan dan bahkan kebutaan permanen. Salah satu masalah yang sering ditemui pada mata yaitu
Katarak yang menyebabkan kekeruhan pada lensa mata. Khususnya pada kasus tersebut mungkin dapat
diganti dengan lensa intraokular sintetis atau bahan biomaterial polimer. Selain itu bahan untuk lensa
kontak juga dianggap sebagai bimaterial karena letaknya yang berada dalam kontak dengan jaringan
mata.

4. Penggunaan Biomaterial Dalam Bidang Dental

Di dalam mulut, baik gigi maupun jaringan gusi pendukung dapat mengalami beberapa masalah seperti
karies gigi (rongga), demineralisasi dan pengeroposan gigi yang berhubungan dengan aktivitas
metabolisme yang disebabkan oleh bakteri pada permukaan gigi. Masalah dan kerusakan pada gigi dan
jaringan gusi tersebut baik secara keseluruhan maupun pada segmen tertentu dapat diganti atau
dipulihkan oleh berbagai bahan biomaterial.

15
BAB V
SEMI-KONDUKTOR

SEMI-KONDUKTOR

Semikonduktor adalah sebuah komponen yang memiliki konduktivitas listrik yang terletak diantara
insulator (isolator) dan konduktor. Isolator memiliki sifat yang kurang baik dalam menghantarkan arus
listrik, sedangkan Konduktor memiliki sifat yang baik dalam menghantarkan arus listrik. Dengan
demikian, semikonduktor artinya komponen yang berada di pertengahan atau sebagai penghantar listrik.

SIFAT SEMI-KONDUKTOR
Sifat dari semikonduktor tidak terlepas dari isolator dan konduktor. Sifat dari kedua kelistrikan ini tidak
mudah berubah dari pengaruh suhu, cahaya, temperature hingga magnet. Hal ini menjadikan
semikonduktor memiliki sifat yang sangat sensitif. Semikonduktor memiliki hambatan diantara 10-6 –
104 Ωm. Berikut ini merupakan sifat-sifat dari semikonduktor diantaranya:

• Koefisien Temperatur Negatif

Semikonduktor memiliki sifat yang negatif. Hal ini berbeda dengan logam yang memiliki
resistensi koefisien temperatur positif.

• Daya Termolistrik Tinggi

Semikonduktor mampu memberikan daya termolistrik yang tinggi. Karena sifat dari
semikonduktor berada di pertengahan sehingga memiliki tanda yang positif atau negatif pada
logam yang berkaitan.

• Penyearahan

Semikonduktor memiliki hubungan yang bersifat penyearahan sehingga komponen didalam


semikonduktor tidak akan bertentangan satu sama lain.

KEGUNAAN

Berdasarkan sifat dari semikonduktor memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Berikut ini
merupakan kegunaan semikonduktor adalah:

• Germanium (Ge) berfungsi sebagai Dioda dan transistor awal


• Silikon (Si) berfungsi sebagai Dioda, transistor, IC dan sebagainya

16
• Selenium (Se) berfungsi sebagai Rectifier
• Germanium Silikon (Ge Si) berfungsi sebagai Pembangkitan Thermoelektrik
• Tellurida Timah (PbTe) berfungsi sebagai Detektor inframerah
• Arsenida Gallium (GaAs) berfungsi sebagai Transistor frekuensi tinggi, laser, dan beberapa alat
khusus
• Barium Titinate (Ba Ti) berfungsi sebagai Thermistor (PTC)
• Bismut Telurida (Bi2Te3) berfungsi sebagai Konvermasi thermoelektrik
• Indium Antimonida (In Sb) berfungsi sebagai Magneto Resistor, Plezo Resistor
• Indium arsenida (In As) berfungsi sebagai Plezo Resistor
• Silicon carbida (Si Cb) berfungsi sebagai Varistor
• Aliuminium Stibium (Al Sb) berfungsi sebagai Dioda penerang
• Gallium Phosphor (Ga P) berfungsi sebagai Dioda penerang
• Indium Phospor (In P) berfungsi sebagai Filter Infra merah
• Plumbum Sulfur (Pb S) berfungsi sebagai Foto sel
• Plumbun Selenium (Pb Se) berfungsi sebagai Foto sel
• Gaxln1-xAs berfungsi sebagai Alat-alat frekuensi tinggi dan alat optis
• Hg1-xCdxTe berfungsi sebagai detektor inframerah
• GaAsxP1-x berfungsi sebagai Dioda pemancar Cahaya

Kelebihan dan Kekurangan

Berdasarkan kegunaan dari semikonduktor diatas bahwa semikonduktor dapat digunakan dalam
berbagai industri. Hal ini menjadikan semikonduktor memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaan
untuk masa depan baik untuk semikonduktor motor, semikonduktor mobil dan lainnya. Terdapat
beberapa kelebihan semikonduktor diantaranya:

• Chip semikonduktor memiliki tegangan yang rendah dibandingkan vacuum


• Ukuran yang relatif kecil
• Tahan akan guncangan
• Harga relatif murah
• Masa pemakaian tidak terbatas

Meskipun demikian, semikonduktor memiliki kekurangan diantaranya sebagai berikut:

• Chip semikonduktor menghasilkan gelombang yang tinggi dibandingkan dengan vacuum


• Kemampuan daya yang lebih rendah
• Jika berada dalam frekuensi tinggi. Transistor cenderung memberikan respon buruk

Dengan demikian, kegunaan semikonduktor adalah dapat digunakan diberbagai industri. Contohnya
seperti untuk penguat arus, penguat tegangan hingga penguat daya yang ada dalam kendaraan seperti
untuk pembuatan komponen speedometer, ECM, lampu LED, regulator dan komponen lainnya yang
cenderung memproduksi komponen dengan ukuran nanometer.

17
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat :

1) Masing-masing dari komponen material mempunyai sifat-sifat yang


berbeda darisetiap jenisnya.
2) Komponen material dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam
berbagaibidang, khususnya dalam bidang industri.
3) Komponen-komponen material tersebut mempunyai manfaat yang
berbeda-bedadalam kehidupan sehari-hari.

18
DAFTAR PUSTAKA

estwolrdid. (n.d.). biomaterial. Retrieved from pengertian dan jenis biomaterial:


https://www.etsworlds.id/2022/03/biomaterial-pengertian-jenis-dan.html

genecraftlabs. (n.d.). Polimer. Retrieved from pengertian,struktur,dan jenis polimer:


https://genecraftlabs.com/polimer-
adalah/#:~:text=Polimer%20adalah%20material%20berbentuk%20rantai,%2C%20karakteristik%
20pun%20berbeda%2Dbeda.

Jimmy , W. (n.d.). Komposit. Retrieved from Komposit: https://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposit

Team, R. A. (2017). Keramik. Retrieved from Keramik:


https://materialengineeringranggaagung.wordpress.com/2017/07/07/320/

Ulvac. (n.d.). Semi-konduktor. Retrieved from Semi-konduktor: https://www.ulvac.co.id/semikonduktor-


pengertian-sifat-kegunaan-hingga-kelebihannya/

WikipediA. (n.d.). Biomaterial. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Biomaterial

19

Anda mungkin juga menyukai