Oleh :
SUSANTRI BASO AMIR
837997759
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PAUD4501)
JUDUL
Supervisor 1 Mahasiswa
i
LEMBAR PERNYATAAN
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan………………………………………………………… i
Lembar Pernyataan………………………………………………………….. ii
Kata Pengantar………………………………………………………………. iii
Daftar Isi…………………………………………………………………….. iv
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang……………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 2
C. Tujuan Perbaikan…………………………………………………….. 2
D. Manfaat Perbaikan…………………………………………………… 2
BAB II Kajian Pustaka……………………………………………………….. 3
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan ridho serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan PKP ini. Penyusunan laporan PKP ini bertujuan untuk
memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa laporan PKP ini tidak akan terwujud tanpa adanya
suatu usaha maksimal, bimbingan serta bantuan baik moril maupun materil dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu berikut ini.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang penulis mengangkat penelitian ini itu dikarenakan disekolah
tempat penulis meneliti terdapat lebih banyak anak yang belum mampu melipat
kertas dengan baik dan rapi. Ini menandakan bahwa perkembangan fisik motorik
halus anak belum berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan. Semenatara
salah satu perkembangan yang sangat penting untuk masa depan anak ke depannya
salah satunya adalah motorik halusnya. Pendidikan sejak usia dini merupakan
landasan sekaligus pijakan penting bagi pengembangan pendidikan selanjutnya
bagi anak. Pada pendidikan anak usia dini akan diletakkan dasar-dasar pendidikan
bagi anak, sehingga segenap potensi yang dimiliki anak dapat dikembangkan secara
maksimal. Dengan demikian, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut, maka sangat dibutuhkan peranan guru yang lebih baik.
1
masih ada 73,33% yang belum berkembang dengan baik. Selain kondisi diatas
berdasarkan pengamatan pada kegiatan pengembangan di kelas ditemukan adanya
kondisi sebagai berikut : Pertama, hasil melipat sebagian besar anak belum rapih.
Kedua, sebagian besar anak bosan dengan kegiatan melipat. Ketiga, sebagian
besar anak ngobrol pada saat kegiatan pembelajaran. Keempat, cara mengajar guru
sangat monoton.
Dari keempat masalah yang telah teridentifikasi diatas masalah yang akan
dipecahkan adalah kurangnya kemampuan motorik halus anak. Yang menjadi
penyebab dari permasalahan tersebut dikarenakan Guru yang tidak memberikan
bimbingan secara perlahan terlebih dahulu.
B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang yang penulis sampaikan diatas maka Rumusan Masalahnya
adalah sebagai berikut:
Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B melalui
kegiatan melipat kertas origami yang bervariasi di Tks Bina Ceria Tahun 2022?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan perkembangan pembelajaran ini secara umum adalah Upaya
meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B melalui kegiatan
melipat kertas origami yang bervariasi di Tks Bina Ceria Tahun 2022.
D. Manfaat Penelitian
Perbaikan ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Anak TK,
- agar lebih antusias pada kegiatan melipat sehingga kemampuan motorik
halus berkembang dengan optimal.
2. Guru,
- untuk menambah wawasan dalam mengoptimalkan kemampuan motorik
halus melalui kegiatan melipat kertas.
- Memberikan kegiatan yang lebih menarik dan bervariasi.
3. Orangtua,
- Untuk menambah wawasan tentang perkembangan anak sehingga ada
kesinambungan antara pembelajaran disekolah dan dirumah.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
Dari penjelasan para ahli diatas dadpat disimpulkan bahwa melipat
merupakan salah satu kegiatan yang melatih koordinasi mata dan tangan yang
menciptakan berbagai bentuk menggunakan bahan kain atau kertas.
C. Pengertian Origami
Hira Karmachela (2008) berpendapat bahwa kata origami berasal dari
bahasa Jepang yaitu dari kata “Oru” yang berarti “melipat” dan “kami” berarti
“kertas”. Ketika keduanya digabungkan maka ada sedikit perubahan namun tetapi
tidak merubah makna dari kata tersebut. Yakni dari kata “kami” menjadi kata
“gami” sehingga bukan “orikami” tetapi “Origami” yang artinya “melipat kertas”.
Melipat kertas atau origami adalah sesuatu yang sangat menyenangkan bagi setiap
anak, karena dapat dibuat apa saja. Mulai dari kegiatan melipat sederhana seperti
bentuk segi tiga, segi empat, kemudian bentuk yang agak sulit. Gerak yang dilatih
dari kegiatan ini adalah bagaimana anak melipat dan menekan lipatan-lipatan itu
karena kegiatan ini akan memperkuat otot-otot telapak dan jari tangan anak ( Aisyah
: 2008).
Menurut Dr Sumanto, (2006) melipat atau origami adalah suatu teknnik
berkarya seni/ kerajinan tangan yang umumnya dibuat dari bahan kertas dengan
tujuan untuk menghasilkan aneka bentuk main, hiasan, benda fungsional, alat
peraga dan kreasi lainnya. Dari semua penjelasan yang ada diatas, dapat
disimpulkan bahwa Origami adalah sebuah seni melipat yang berasal dari Jepang
dan menggunakan media kertas untuk melatih otot- otot telapak tangan.
4
BAB III
RENCANA PERBAIKAN
1. Subjek Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di TKS Bina Ceria Bumi Harapn yang beralamat di
jalan pendidikan samping lapangan sepak bola bumi harapan ,desa Bumi Harapan.
Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara. Berdiri pada Tahun 2010, dengan
luas tanah 525 meter persegi, yang terdiri dari 2 ruang kelas, 1 ruang Guru, 1 kamar
mandi, 1 gudang dan halaman depan sebagai tempat bermain outdoor. Permainan
Outdoor terdiri dari 1 buah ayunan, 1 buah perosotan, satu buah panjatan dan 1
buah papan titian.
3. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana perbaikan di laksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri
dari 5 hari yaitu :
i. Siklus Pertama dilaksanakan pada Tanggal 25 - 29 April Tahun 2022.
ii. Siklus Kedua dilaksanakan pada Tanggal 09 n - 13 Mei Tahun 2022.
iii. Kegiatan Pengembangan dilaksanakan pada pukul 08.00 – 11.00 Wita pada
Hari Senin – Kamis. Kegiatan Pengembangan pada Hari Jumat pada pukul
08.00 – 10.00 Wita
4. Tema
Tema Siklus I : Kendaraan
Sub Tema : Kendaraan Air dan Udara
Tema Siklus II : Binatang
Sub Tema : Binatang Air dan Darat
5. Kelompok
Yang menjadi subjek penelitian adalah Kelompok B Tks Bina Ceria Desa Bumi
5
Harapan Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.
6. Karakteristik Anak
6
B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus
a. Rencana Pelaksanaan Siklus Satu
SKH Ke PEMBUKAAN INTI PENUTUP
I Bernyanyi bersama Melipat kertas secara Menceritakan hasil
Horizontal karyanya.
II Meremas plastisin Melipat kertas secara Membuat bentuk
membentuk bola vertical. yang diseukai dari
plastisin.
III Memindahkan botol Melipat kertas secara Mengisi pasir dalam
plastic dengan dua diagonal. botol.
jari.
IV Meremas Koran Melipat kertas bentuk Memindahkan bola-
bekas menjadi bola- perahu bola Koran dengan
bola dua jari ( telunjuk
dan jari tengah)
V Memeras kain/spons Melipat kertas bentuk Memeras kain/spon
basah pesawat. kering
7
4. Guru meminta kepada anak untuk bernyanyi secara berkelompok
diringi dengan gerakan.
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan “melipat kertas secara horizontal”
Pengelolaan kelas :
Penataan ruangan :
1. Penataan ruang masih sama dengan penataan ruang pada kegiatan
pembukaan, terdapat ruangan yang kosong yang diberi hamparan
tikar untuk anak duduk.
2. Pengorganisasian anak :anak dan guru duduk dengan posisi
setengah melingkar, guru duduk menghadap ke arah anak didik.
Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru terlebih dahulu menyiapkan kertas origami yang akan di lipat.
2. Guru kemudian membagikan kertas origami kepada anak didik
sesuai dengan warna yang anak sukai.
3. Guru memberi garis lurus secara horizontal pada kertas yang akan
di lipat oleh anak didik.
4. Guru memberikan penjelasan kepada anak didik aturan dalam
kegiatan melipat ini.
5. Guru membimbing anak secara perlahan-lahan cara melipat kertas
secara horizontal dengan rapi.
6. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengulang
kegiatan melipat kertas sendiri.
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan menceritakan hasil karyanya
pengelolaan kelas
1. penata ruangan posisi kursi anak kembali seperti biasa
8
1. Guru meminta anak untuk duduk dengan rapi
2. Guru memberi contoh cara menceritakan hasil karyanya
3. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk maju satu
persatu ke depan untuk menceritakan hasil karyanya
4. Guru memberi tepuk tangan kepada anak yang berani tampil untuk
bercerita.
Hari / Tanggal : Selasa/ 26 April 2022
Hal yang diperbaiki/ di tingkatkan :
A. Kegiatan Pengembangan I ( Pembukaan)
Judul kegiatan Meremas plastisin membentuk bola
Pengelolaan kelas :
Penataan ruangan :
1. Penataan ruang di ubah sehingga memiliki ruang yang cukup untuk
anak membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi berbentuk
lingkaran dengan posisi duduk.
Langkah – langkah perbaikan:
1. Guru terlebih dahulu menyaipkan palstisin yang akan digunakan
2. Guru membagikan plastisin kepada masing-masing anak didik
3. Guru membimbing anak didik cara meremas plastisin agar mudah
di bentuk.
4. Guru membimbing anak didik membentuk bola – bola dari plastisin
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan “melipat kertas secara vertical”
Pengelolaan kelas :
Penataan ruangan :
1. Penataan ruang masih sama dengan penataan ruang pada kegiatan
pembukaan, terdapat ruangan yang kosong yang diberi hamparan
tikar untuk anak duduk.
2. Pengorganisasian anak :anak dan guru duduk dengan posisi
setengah melingkar, guru duduk menghadap ke arah anak didik.
Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru terlebih dahulu menyiapkan kertas origami yang akan di lipat.
9
2. Guru kemudian membagikan kertas origami kepada anak didik
sesuai dengan warna yang anak sukai.
3. Guru memberi garis lurus secara vertical pada kertas yang akan di
lipat oleh anak didik.
4. Guru memberikan penjelasan kepada anak didik aturan dalam
kegiatan melipat ini.
5. Guru membimbing anak secara perlahan-lahan cara melipat kertas
secara vertikal dengan rapi.
6. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengulang
kegiatan melipat kertas sendiri.
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan Membuat bentuk yang disukai dari plastisin
pengelolaan kelas
1. penata ruangan posisi anak masih tetap seperti pada kegiatan
sebelumnya
2. pengorganisasian anak : anak – anak duduk secara melingkar
Langkah – langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan plastisin yang akan dibentuk
2. Guru memberi contoh salah satu bentuk yang bisa dibentuk
menggunakan plastisin
3. Guru memberi kesempatan kepada anak didik membuat bentuk
sesuai dengan yang mereka inginkan
4. Guru memberi reward kepada anak didik yang mampu
menyelesaikan tugasnya.
10
1. Penataan ruang di ubah sehingga memiliki ruang yang cukup untuk
anak bermain .
2. Pengorganisasian anak : posisi anak berdiri di depan meja yang
telah disiapkan.
Langkah – langkah perbaikan:
1. Guru terlebih dahulu menyusun meja secara memanjang
2. Guru meletakkan 5 botol bekas air mineral di atas meja
3. Guru memanggil 5 anak untuk berdiri depan meja dan didepan botol
bekas air mineral yang telah disediakan
4. Guru memberi contoh kepada anak didik cara memindahkan botol
plastic dengan dua jari
5. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mencoba
melakukan kegiatan ini
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan “melipat kertas secara diagonal”
Pengelolaan kelas :
Penataan ruangan :
1. Penataan ruang masih sama dengan penataan ruang pada kegiatan
pembukaan,namun meja yang ada tadi di singkirkan ke dinding
kelas sehingga terdapat ruangan yang kosong yang diberi hamparan
tikar untuk anak duduk.
2. Pengorganisasian anak :anak dan guru duduk dengan posisi
setengah melingkar, guru duduk menghadap ke arah anak didik.
Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru terlebih dahulu menyiapkan kertas origami yang akan di lipat.
2. Guru kemudian membagikan kertas origami kepada anak didik
sesuai dengan warna yang anak sukai.
3. Guru memberi garis lurus secara diagonal pada kertas yang akan di
lipat oleh anak didik.
4. Guru memberikan penjelasan kepada anak didik aturan dalam
kegiatan melipat ini.
11
5. Guru membimbing anak secara perlahan-lahan cara melipat kertas
secara diagonal dengan rapi.
6. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengulang
kegiatan melipat kertas sendiri.
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan Mengisi pasir dalam botol.
pengelolaan kelas
1. penata ruangan posisi duduk anak masih tetap seperti pada kegiatan
sebelumnya
2. pengorganisasian anak : anak – anak duduk secara melingkar
Langkah – langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan bak pasir dan botol bekas air mineral yang telah
disediakan
5. Guru membagi anak kedalam 5 kelompok,
6. Guru memberi contoh kepada anak didik cara mengisi botol dengan
cepat
7. Guru memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengisi
botol secara berkelompok
8. Guru memberikan reward kepada kelompok yang memiliki
kerjasama yang baik.
12
1. Guru terlebih dahulu membagikan kertas Koran dengan ukuran 20
cm X 20 cm kepada masing – masing anak didik
2. Guru memberikan informasi tentang apa yang hendak dilakukan
dengan menggunakan keras Koran bekas yang telah dibagikan
3. Guru membimbing anak untuk merermas kertas menjadi bola – bola
kecil
4. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mencoba
melakukan kegiatan ini
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan “melipat kertas bentuk perahu”
Pengelolaan kelas :
Penataan ruangan :
1. Penataan ruang masih sama dengan penataan ruang pada kegiatan
pembukaan,namun meja yang ada tadi di singkirkan ke dinding
kelas sehingga terdapat ruangan yang kosong yang diberi hamparan
tikar untuk anak duduk.
2. Pengorganisasian anak :anak dan guru duduk dengan posisi
setengah melingkar, guru duduk menghadap ke arah anak didik.
Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru terlebih dahulu menyiapkan kertas origami yang akan di lipat.
2. Guru kemudian membagikan kertas origami kepada anak didik
sesuai dengan warna yang anak sukai.
3. Guru memberi langkah – langkah melipat kertas bentuk perahu
secara perlahan - lahan
4. Guru membimbing anak secara perlahan dalam proses melipatnya.
5. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengulang
melipat sendiri.
6. Guru memberi reward pada anak yang menyelesaikan tugasnya
dengan rapi.
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan Memindahkan bola-bola Koran dengan dua jari (
telunjuk dan jari tengah)
13
pengelolaan kelas
1. penata ruangan posisi meja disusun secara memanjang
2. pengorganisasian anak : anak – anak berdiri di hadapan meja
langkah –langkah perbaikan
1. Guru meletakkan kumpulan bola-bola dari Koran bekas yang telah
diremas oleh anak
2. Guru memberi contoh kepada anak didik cara memindahkan bola
–bola Koran dengan dua jari
3. Guru memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan
kegiatan tersebut
4. Guru memberikan reward kepada anak yang ingin melaksanakan
kegiatan tersebut.
14
1. Penataan ruang : ruang diubah sehingga terdapat ruangan yang
kosong yang diberi hamparan tikar untuk anak duduk.
2. Pengorganisasian anak :anak dan guru duduk dengan posisi
setengah melingkar, guru duduk menghadap ke arah anak didik.
Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru terlebih dahulu menyiapkan kertas origami yang akan di lipat.
2. Guru kemudian membagikan kertas origami kepada anak didik
sesuai dengan warna yang anak sukai.
3. Guru memberi langkah – langkah melipat kertas bentuk pesawat
secara perlahan - lahan
4. Guru membimbing anak secara perlahan dalam proses melipatnya.
5. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengulang
melipat sendiri.
6. Guru memberi reward pada anak yang menyelesaikan tugasnya
dengan rapi.
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan memeras spon kering
pengelolaan kelas
1. penata ruangan posisi meja disusun seperti biasanya
2. pengorganisasian anak : anak – anak berdiri di hadapan meja
langkah –langkah perbaikan
1. Guru membagikan spon kering yang berwarna - warni kepada
masing – masing anak
2. Guru memberi contoh kepada anak didik cara meremas – remas
spon kering
3. Guru memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan
kegiatan tersebut.
15
b. Rencana Pelaksanaan Siklus 2
16
dibagi ke tiap kelompok.
3. Guru memberi contoh cara menyusun gambar dari
perkembangbiakan kucing
4. Guru membagikan media kepada setiap kelompok
5. Guru meminta kepada anak untuk menyusun media tersebut dengan
cara bekerjasama.
6. Guru memberi reward kepada kelompok yang menyelesaikan
tugasnya.
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan “melipat kertas bentuk kepala kucing”
Pengelolaan kelas :
Penataan ruangan :
1. Penataan ruang masih sama dengan penataan ruang pada kegiatan
pembukaan.
2. Pengorganisasian anak :anak masih duduk di kelompok masing-
masing.
Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru terlebih dahulu menyiapkan kertas origami yang akan di lipat.
2. Guru kemudian membagikan kertas origami kepada anak didik
sesuai dengan warna yang anak sukai.
3. Guru memberikan penjelasan kepada anak didik aturan dalam
kegiatan melipat ini.
4. Guru membimbing anak secara perlahan-lahan cara melipat kertas
bentuk kepala kucing dengan rapi.
5. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengulang
kegiatan melipat kertas sendiri.
6. Guru memberi reward kepada anak yang menyelesaikan tugasnya
dengan rapi.
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan Menceritakan tentang binatang peliharaannya
pengelolaan kelas
1. penata ruangan posisi kursi anak kembali seperti biasa
17
2. pengorganisasian anak : anak – anak duduk rapi di tempat duduknya
masing –masing
Langkah – langkah perbaikan
1. Guru meminta anak untuk duduk dengan rapi
2. Guru terlebih dahulu menceritakan binatang peliharaannya
3. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk menceritakan
binatang peliharaannya
4. Guru memberi tepuk tangan kepada anak yang berani tampil untuk
bercerita.
Hari / Tanggal : Selasa/ 10 Mei 2022
Hal yang diperbaiki/ di tingkatkan :
18
1. Penataan ruang masih sama dengan penataan ruang pada kegiatan
pembukaan, terdapat ruangan yang kosong yang diberi hamparan
tikar untuk anak duduk.
2. Pengorganisasian anak :anak dan guru duduk dengan posisi
setengah melingkar, guru duduk menghadap ke arah anak didik.
Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru terlebih dahulu menyiapkan kertas origami yang akan di lipat.
2. Guru kemudian membagikan kertas origami kepada anak didik
sesuai dengan warna yang anak sukai.
3. Guru memberi contoh cara melipat kertas bentuk kepala anjing
kepada anak didik.
4. Guru membimbing anak secara perlahan-lahan cara melipat kertas
bentuk kepala anjing dengan rapi.
5. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengulang
kegiatan melipat kertas sendiri.
6. Guru memberi reward kepadad anak didik yang berhasil
menyelesaikan tugas yang diberikan.
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan Menirukan suara anjing
pengelolaan kelas
1. penata ruangan posisi anak masih tetap seperti pada kegiatan
sebelumnya
2. pengorganisasian anak : anak – anak duduk secara melingkar
Langkah – langkah perbaikan
1. Guru mempersilahkan anak untuk duduk dengan rapi
2. Guru memutar suara binatang anjing yang melolong
3. Guru memberi kesempatan kepada anak didik mengikuti suara
tersebut
4. Guru memberi reward kepada anak didik yang mampu
menyelesaikan tugasnya.
19
A. Kegiatan Pengembangan I ( Pembukaan)
Judul kegiatan Bernyanyi bersama
Pengelolaan kelas :
Penataan ruangan :
1. Penataan ruang di ubah sehingga memiliki ruang yang cukup untuk
anak bermain .
2. Pengorganisasian anak : posisi anak duduk melingkar
Langkah – langkah perbaikan:
1. Guru terlebih dahulu mempersilahkan anak didik duduk dengan rapi
2. Guru menanyakan lagu mana yang anak sukai
3. Guru mengizinkan anak untuk memilih urutan lagu yang akan
dinyanyikan secaara bersama-sama
4. Guru mengajak anak didik untuk bernyani bersama-sama
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan “Melipat kertas bentuk Ikan”
Pengelolaan kelas :
Penataan ruangan :
1. Penataan ruang masih sama dengan penataan ruang pada kegiatan
pembukaan, sehingga terdapat ruangan yang kosong yang diberi
hamparan tikar untuk anak duduk.
2. Pengorganisasian anak :anak dan guru duduk dengan posisi
setengah melingkar, guru duduk menghadap ke arah anak didik.
Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru terlebih dahulu menyiapkan kertas origami yang akan di lipat.
2. Guru kemudian membagikan kertas origami kepada anak didik
sesuai dengan warna yang anak sukai.
3. Guru memberi contoh kepada anak didik cara melipat kertas bentuk
ikan.
4. Guru membimbing anak secara perlahan-lahan cara melipat kertas
bentuk ikan dengan rapi.
5. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengulang
kegiatan melipat kertas sendiri.
20
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan Menceritakan hasil karyanya.
pengelolaan kelas
1. penata ruangan posisi duduk anak masih tetap seperti pada kegiatan
sebelumnya
2. pengorganisasian anak : anak – anak duduk secara melingkar
Langkah – langkah perbaikan
1. Guru terlebih dahulu mengajak anak duduk bersama
2. Guru menceritakan hasil karya yang telah dibuatnya
3. Guru memberi kesempatan kepada anak didik siapa yang akan maju
untuk menceritakan hasil karyanya
4. Guru memberikan reward kepada anak yang menyelesaikan
tugasnya
21
Pengelolaan kelas :
Penataan ruangan :
1. Penataan ruang masih sama dengan penataan ruang pada kegiatan
pembukaan.
2. Pengorganisasian anak :anak dan guru duduk dengan posisi
setengah melingkar, guru duduk menghadap ke arah anak didik.
Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru terlebih dahulu menyiapkan kertas origami yang akan di lipat.
2. Guru kemudian membagikan kertas origami kepada anak didik
sesuai dengan warna yang anak sukai.
3. Guru memberi langkah – langkah melipat kertas bentuk katak
secara perlahan - lahan
4. Guru membimbing anak secara perlahan dalam proses melipatnya.
5. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengulang
melipat sendiri.
6. Guru memberi reward pada anak yang menyelesaikan tugasnya
dengan rapi.
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan Bersyair tentang katak
pengelolaan kelas
1. penata ruangan posisi meja disusun secara memanjang
2. pengorganisasian anak : anak – anak duduk dengan tertib
langkah –langkah perbaikan
1. Guru terlebih dahulu mengucapkan syair tentang katak secara
perlahan
2. Guru memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan
kegiatan tersebut
3. Guru memberikan reward kepada anak yang ingin melaksanakan
kegiatan tersebut.
22
A. Kegiatan Pengembangan I ( Pembukaan)
Judul kegiatan Menirukan gerakan bebek berjalan pada satu garis
lurus
Pengelolaan kelas :
Penataan ruangan :
1. Penataan ruang di ubah sehingga memiliki ruang yang cukup untuk
anak bermain
Pengorganisasian anak : berdiri di salah satu bagian ruangan
Langkah – langkah perbaikan:
1. Guru terlebih dahulu menjelaskan kepada anak didik aturan dalam
permainan ini
2. Guru memberikan contoh cara berjalan dengan cara seperti bebek
berjalan pada satu gari lurus ( menggunakan pola ubin)
3. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mencoba
melakukan kegiatan ini
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan “Melipat kertas bentuk bebek”
Pengelolaan kelas :
Penataan ruangan :
1. Penataan ruang : ruang diubah sehingga terdapat ruangan yang
kosong yang diberi hamparan tikar untuk anak duduk.
2. Pengorganisasian anak :anak dan guru duduk dengan posisi
setengah melingkar, guru duduk menghadap ke arah anak didik.
Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru terlebih dahulu menyiapkan kertas origami yang akan di lipat.
2. Guru kemudian membagikan kertas origami kepada anak didik
sesuai dengan warna yang anak sukai.
3. Guru memberi langkah – langkah melipat kertas bentuk bebek
secara perlahan - lahan
4. Guru membimbing anak secara perlahan dalam proses melipatnya.
5. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengulang
melipat sendiri.
23
6. Guru memberi reward pada anak yang menyelesaikan tugasnya
dengan rapi.
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan Membedakan binatang melalui suaranya.
pengelolaan kelas
1. penata ruangan posisi meja disusun seperti biasanya
2. pengorganisasian anak : anak – anak duduk di kursi masing-masing
langkah –langkah perbaikan
1. Guru membunyikan suara-suara binatang
2. Guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk berlomba
menebak suara tersebut
3. Guru memberikan reward kepada anak yang berani melakukan
kegiatan ini.
C. Pengamatan dan Pengumpulan Data Penilitian
Rencana pengamatan dan pengumpulan data (berisi instrumen yang
digunakan untuk mengamati kemajuan kemampuan anak dan data yang akan
dikumpulkan/didapat). Pada saat Penulis mengamati kemajuan kemampuan anak
di kelas baik sebelum, sesudah ataupun selama proses kegiatan pengembangan,
instrumen yang akan digunakan berisi penilaian kegiatan pengembangan
kemampuan motorik halus baik dari siklus 1 dan siklus 2 diantaranya yaitu :
a. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung dan alamiah pada saat kegiatan
berlangsung.
b. Unjuk Kerja, yaitu penilaian yang mengungkapkan kemampuan siswa dalam
pemahaman konsep, pemecahan masalah dan komunikasi.
c. Hasil Karya, buah piker anak yang dituangkan dalam bentuk karya nyata
dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak, misalnya
gambar, lukisan, lipatan, hasil kolase, dll.
D. Rencana Refleksi
Rencan refleksi yang akan dilakukan, mencakup berikut ini.
Merefleksi kegiatan pembelajaran berarti mengingat kembali apa yang telah
dilakukan dan membuat rencana untuk meningkatkan kualitas pada kegiatan
pengembangan berikutnya.
24
a. Refleksi dilakukan pada setiap hari setelah melaksanakan kegiatan
pengembangan dimulai dari siklus 1 pada Tanggal 25-,29 April 2022.
Siklus 2 pada Tanggal 09 - 13 Mei 2022.
b. Refleksi dilakukan dengan cara mengisi lembar refleksi yang diantaranya
mencakup tentang reaksi anak terhadap kegiatan pengembangan,
kelemahan dan kekuatan Penulis dalam kegiatan pengembangan, hal-hal
unik yang ditemui, serta langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pada kegiatan pengembangan berikutnya.
c. Refleksi dilakukan untuk melihat kelemahan dan kekuatan tindakan
perbaikan yang telah dilakukan untuk merencanakan perbaikan kegiatan
selanjutnya.
E. Tekhnik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk mengolah dan menginterpretasi data
dengan tujuan peneliian ( Wina Sanjaya,2011: 106). Tekhnik analisis data
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif yaitu data yang
diperoleh diubah kedalam bentuk persentase.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:269) analisis data uang
menggunakan teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan
proses belajar melalui tindakan yang diberikan dan merujuk pada data kualitas
objek penelitian seperti Belum Berkembang (BB), Mulai Berkembang (MB),
Berkembang Sesuai Harapan ( BSH ) dan Berkembang Sangat BAik ( BSB).
Sedangkan analisis data kuantitatif memanfaatkan persentase yang merupakan
langkah awal dari keseluruhan proses analisis.
Menurut Acep Yoni (2010: 176), perhitungan terhadap data yang telah
diperoleh dilakukan menggunakan rumus:
Persentase = skor yang diperoleh / skor maksimal x 100%.
Hasil data observasi tersebut dianalisis dan disesuaikan dengan kriteria yang
diterapkan di taman kanak-kanak dengan pedoman sebagai berikut:
1. Kriteria 75 % - 100% Berkembang Sangat Baik ( BSB)
2. Kriteria 50% - 74,99% Berkembang Sesuai Harapn ( BSH)
3. Kriteria 25 – 49,99% Mulai Berkembang (MB)
4. Kriteria 0 %- 24,99% Belum Berkembang (BB)
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Siklus 1
Siklus 1 dilaksanakan dari tanggal 25 -29 April 2022. Dari siklus 1 diperoleh
data hasil diperoleh data hasil belajar siswa dengan kegiatan melipat kertas origami
dengan bentuk yang bervariasi sebagai berikut :
Tabel 4.1
Hasil Belajar Anak Pada Kegiatan Melipat Kertas Origami Dengan Bentuk Yang
Bervariasi Di Tks Bina Ceria Pada Siklus I
26
Tabel 4.2
Rekapitulasi persentase capaian perkembangan anak terhadap kegiatan melipat
kertas origami dengan bentuk yang bervariasi di Tks Bina Ceria pada siklus I
Keterangan :
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
BSB : Berkembang Sangat Baik
Berdasarkan Tabel capaian perkembangan anak terkait kegiatan melipat kertas
origami dengan bentuk yang bervariasi dilaksanakan selama lima hari. Terlihat
pada hari kesatu melipat kertas secara horizontal , jumlah anak yang belum
berkembang (BB) sebanyak 9 anak didik (60%), anak yang Mulai Berkembang
(MB) sebanyak 5 anak didik (33.3%), anak yang Berkembang Sesuai Harapan
(BSH) sebanyak 1 anak didik (6,7%) dan belum ada anak yang Berkembang
Sangat Baik (BSB) (0%). Pada hari kedua melipat kertas secara vertikal, jumlah
anak yang Belum Berkembang (BB) sebanyak 7 anak didik (46,7%), anak yang
Mulai Berkembang (MB) sebanyak 6 anak didik (40%), jumlah anak yang
Berkembang Sesuai Harapan ( BSH ) sebanyak 2 anak didik (13,3%), dan masih
(0%) anak yang Berkembang Sangat Baik (BSB). Pada hari ketiga anak melipat
kertas secara diagonal, jumlah anak yang Belum Berkembang (BB) sebanyak 5
anak didik (33,3%), anak yamg Mulai Berkembang (MB) sebanyak 7 anak didik
(46,7%), jumalah anak yang Berkembang Sesusai Harapan(BSH) sebanyak 3 anak
didik (20%), dan anak yang masih (0%) anak yang Berkembang Sangat Baik ( BSB
27
). Pada hari keempat anak melipat kertas bentuk perahu, jumlah anak yang Belum
Berkembang (BB) sebanyak 5 anak didik (33,3%), anak yang Mulai Berkembang
(MB) sebanyak 6 anak didik (40%), anak yang Berkembang Sesuai Harapan
(BSH) sebanyak 4 anak didik (26,7%), sedangkan anak yang masih (0%) anak
yang Berkembang Sangat Baik (BSB). Pada hari kelima anak melipat kertas
bentuk pesawat, jumlah anak yang Belum Berkembang (BB) sebnyak 3 anak didik
(20%), anak yang Mulai Berkembang (MB) sebanyak 6 anak didik (40%), anak
yang Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sebanyk 5 anak didik (33,3%),
sedangkan anak yang Berkembang Sangat Baik (BSB) sebanyak 1 anak didik
(6,7%).
Grafik 4.1
60%
60%
46.70% 46.70%
50%
40% 40% 40%
persentase (%)
Dilihat dari jumlah presentase anak yang perkembangan motorik halusnya pada
kegiatan melipat kertas origami dengan kategori BSB masih sebanyak 6,7 %.
2. Pembahasan
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, terlihat tingkat presentase pencapaian anak
kelompok B Tks Bina Ceria untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak
didik melalui kegiatan melipat kertas origami yang dilaksanakan pada siklus I ini
selama 5 hari masih sangat belum tercapai. Data pada tabel dan grarik diperoleh
28
berdasarkan hasil observasi hasil karya yang dilakukan oleh peneliti. Data yang
diperoleh pada hari terakhir siklus I yaitu hari ke-5, setelah diberi kegiatan yang
sama pada setiap harinya untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak
didik melalui kegiatan melipat kertas origami dengan bentuk yang bervariasi, data
tersebut menunjukkan jumlah anak yang sudah meningkat kemampuan motorik
halusnya dengan kategori BSB atau Berkembang Sangat Baik baru sekitar 6,7%
artinya presentasenya masih sangat-sangat rendah, sangat jauh dari harapan. Di
akhir siklus I, masih terdapat 3 orang anak yang belum berkembang (BB), dimana
sebelumnya terdapat 9 orang anak yang belum meningkat kemampuan motorik
halusnya, artinya sudah ada 6 orang anak yang sudah mulai meningkat. Pada siklus
I ini, anak didik melaksanakan kegiatan melipat kertas origami dengan bimbingan
guru yang masih kurang, sehingga anak masih kurang mendapatkan stimulasi yang
tepat dan konsisten. Masalah motorik halus anak sangat perlu dituntaskan dengan
terus memberi stimulasi sehingga semua anak dapat berkembang dengan baik
dengan segala aspek perkembangan yang dimilikinya. Oleh karena hasil yang
diperoleh belum tercapai, maka perbaikan pembelajaran dilanjutkan pada siklus
berikutnya.
3. Refleksi
Pada siklus I ini, tujuan perbaikan belum tercapai berdasarkan data hasil
pengamatan yang diperoleh, terlihat masih ada 3 orang anak didik (20%) yang
belum berkembang (BB), anak masih terus mengharapkan bantuan guru, maka
peneliti perlu melanjutkan rencana perbaikan pada siklus II, agar tujuan perbaikan
dapat tercapai yaitu meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
kegiatan melipat kertas origami dengan bentuk yang bervariasi. Pada siklus II, anak
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya hingga tuntas dan dengan
usahanya sendiri.
B. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Siklus II
1. Hasil Belajar Anak
Siklus II dilaksanakan dari tanggal 09 s/d 13 Mei 2022. Dari siklus II diperoleh data
hasil meningkatkan kemampuan motorik halus anak didik melalui kegiatan melipat
kertas origami dengan bentuk yang bervariasi di Tks Bina Ceria sebagai berikut :
29
Tabel 4.3
Hasil Belajar Anak Melipat Kertas Origami Dengan Bentuk yang Bervariasi
di Tks Bina Ceria Pada Siklus II
30
Tabel 4.4
Keterangan:
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
31
yang berkembang sesuai harapan (BSH) terdapat ada 7 orang anak didik (46,7%),
dan anak yang berkembang sangat baik (BSB) bertambah sebanyak 8 orang anak
didik (53,3%). Pada hari ke-4, Melipat kertas origami bentuk katak, jumlah anak
yang belum berkembang (BB) sudah tidak ada lagi (0%), anak yang mulai
berkembang (MB) sudah tidak ada lagi (0%), anak yang berkembang sesuai
harapan (BSH) sebanyak 5 orang (33,3%), anak yang berkembang sangat baik
(BSB) ada 10 orang anak (66,7%). Pada hari ke-5, hari terakhir siklus II anak
melipat kertas membentuk bebek, jumlah anak yang belum berkembang sudah
tidak ada lagi (0%), anak yang mulai berkembang juga sudah tidak ada lagi (0%),
anak yang berkembang sesuai harapan (BSH)sebanyak 2 orang (13,3%), sedangkan
anak yang sudah berkembang sangat baik (BSB) bertambah sebanyak 13 orang
(86,7%).
Grafik 4.2
Hasil Belajar Anak melipat Kertas Orgami dengan Bentuk yang Bervariasi di Tks
Bina Ceria pada Siklus II (%)
86.70%
90%
80% 66.70%
70% 60%
persentase (%)
60% 53.30%
46.70% 46.70%
50%
40% 33.30% 33.30% 33.30%
30% 20%
20% 13.30%
6.70%
10% 0% 0% 0%0% 0%0% 0%0%
0%
I II III IV V
SKH
32
Dilihat dari jumlah presentase anak yang perkembangan motorik halusnya
meningkat dengan kategori BSB sebanyak 86,7%.
2. Pembahasan
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, terlihat tingkat presentase pencapaian
anak kelompok B Tk Bina Ceria dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan
motorik halus anak didik melalui kegiatan melipat kertas origami yang bervariasi
yang dilaksanakan pada siklus II ini selama 5 hari sudah tercapai. Data pada tabel
dan grafik diperoleh berdasarkan hasil observasi dan hasil karya yang dilakukan
oleh peneliti. Data yang diperoleh pada hari terakhir siklus II yaitu hari ke-5, setelah
diberi kegiatan yang sama setiap hari untuk meningkatkan kemampuan motorik
halus anak didik melalui kegiatan melipat kertas origami dengan bentuk yang
bervariasi, data tersebut menunjukkan jumlah anak yang sudah meningkat
kemampuan motorik halusnya dengan kategori BSB atau Berkembang Sangat Baik
sebanyak 13 orang dari 15 orang anak didik atau 86,7%, artinya presentasenya
sudah sesuai dengan harapan Di akhir siklus II, semua anak didik sudah
berkembang, kemampuan motorik halus anak sudah meningkat, terkhusus pada
kegiatan melipat kertas origami, anak sudah mampu melipat kertas origami dengan
bentuk yang bervariasi.
3. Refleksi
Berdasarkan pada hasil kemampuan motorik halus anak pada siklus I hasil
yang dicapai hanya 6,7% ini menunjukkan bahwa belum mencapai kriteria
keberhasilan belajar, namun pada siklus II terjadi peningkatan hasil yang dapat
dicapai 86,7% ini dapat dilihat sudah mencapai kriteria keberhasilan kemampuan
motorik anak dalam penelitian ini. Dari 15 anak didik , 13 anak didik sudah
berkembang sangat baik (BSB) dan 2 anak yang Berkembang Sesuai Harapan
(BSH). Namun dalam prosentase kelas sudah dikategorikan sebagai suatu
keberhasilan, jadi penelitian tindakan kelas pada siklus ke-II dinyatakan berhasil.
Untuk itu peneliti tidak perlu melanjutkan pada siklus berikutnya.
Hasil penelitian ini juga mengkonfirmasi aspek mendasar teori belajar
behavioristik bahwa belajar merupakan perubahan kemampuan anak dalam
bertingkah laku dengan adanya interaksi rangsangan dan respon. Relevansinya
dengan hasil penelitian ini yaitu bahwa stimulus melalui kegiatan pemberian tugas
33
melipat kertas (origami) dengan berbagai bentuk yang bervariasi dapat
menghasilkan respons berupa keterampilan motorik halus anak Kelompok B Tks
Bina Ceria yang mengalami peingkatan. Dengan kata lain, motorik halus anak
meningkat karena diberi stimulasi yang tepat yaitu kegiatan melipat kertas
(origami) dengan bentuk yang bervariasi.
Temuan penelitian ini membuktikan bahwa keterampilan motorik halus
anak meningkat melalui kegiatan melipat kertas (origami). Hal ini sejalan dengan
temuan Purnamasari, dkk. (2014) yang menyatakan manfaat origami yaitu melatih
motorik halus anak sekaligus sarana bermain yang aman, murah, dan kaya
manfaat
34
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan perbaikan pembelajaran, maka
dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode kegiatan melipat
kertas origami dengan berbagai bentuk yang bervariasi dapat meningkatkan
perkembangan motorik halus anak kelompok B di Tks Bina Ceria Desa Bumi
Harapan Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara. Hal ini ditunjukkan dengan
terjadinya peningkatan rata-rata persentase (%) dalam kegiatan melipat kertas
origami dengan bentuk yang bervariasi dapat dilihat dari adanya peningkatan
perkembangan motorik halus pada setiap siklus. Berdasarkan pelaksanaan
pembelajaran siklus I, dapat diketahui pencapaian kemampuan motorik halus
sebesar 6,7% pada siklus I yaitu ada 1 anak didik dari 15 anak didik menjadi
sebesar 86,7% pada siklus II yaitu ada 13 anak didik dari 15 anak didik yang berada
pada kategori tinggi. . Perubahan ini disebabkan karena pada siklus pertama anak
masih dibimbing saat melipat kertas sedangkan pada siklus kedua anak telah
diberikan kesempatan melakukan kegiatan dengan usaha sendiri agar anak lebih
percaya pada dirinya sendiri. Namun, pada kemampuan motorik halus anak dapat
dibangun melalui berbagai macam kegiatan lainnya.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti mempunyai
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi guru, dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk lebih imajinatif dan
kreatif yang disesuaikan dengan tema, dengan memperhatikan kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga anak belajar yang
menyenangkan dan kemampuan yang diperoleh perkembangan sesuai
kemampuan anak. media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan memilih
metode pembelajaran yang disesuaikan dengan tema pembelajaran, sehingga
anak lebih aktif dan tertarik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan
suasana pembelajaran akan menyenangkan.
2. Bagi orang tua, perlu mengenal dan memahami anak tumbuh kembang anak ,
agar dapat lebih mudah untuk menstimulasi anak termasuk dalam
35
meningkatkan kemampuan motorik halusnya . Dan juga memberikan apresiasi
terhadap apapun pencapaian anak sebagai bentuk penghargaan terhadap
mereka.
3. Bagi peneliti dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman dan
pengetahuan bagi peneliti untuk mengembangkan berbagai aspek
perkembangan anak usia dini sehingga anak dapat berkembang secara optimal.
36
DAFTAR PUSTAKA
MARSELYNA, Ajeng. Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Seni
Melipat Kertas Di PAUD Tunas Asa Kemiling Bandar Lampung. 2017. PhD Thesis.
UIN Raden Intan Lampung.
Siklus : 1 ( Satu)
Tema : Kendaraan
Kelompok : B
Tanggal : 25 s/d 29 April 2022
Tujuan Perbaikan : Upaya meningkatkan kemampuan motorik halus anak
kelompok B melalui kegiatan melipat kertas origami
yang bervariasi di Tks Bina Ceria Tahun 2022.
Identifikasi : 1. Pada kegiatan pembukaan 2 dari 15 anak tidak ingin
Masalah mengucapkan salam.
2. Pada kegiatan bermain peran seorang polisi, 1 dari
15 anak tidak ingin mengikuti kegiatan.
3. Pada kegiatan mewarnai 5 dari 15 anak tidak dapat
mewarnai dengan rapi
4. Pada kegiatan bernyanyi 3 anak dari 15 anak tidak
mengikuti kegiatan bernyanyi
5. Pada kegiatan melipat kertas origami 10 dari 15
anak belum bisa melipat dengan rapi dan 1
diantaranya tidak ingin melipat kertas.
Analisis Masalah : Berdasarkan lima masalah yang teridentifikasi saat
refleksi tersebut, saya memilih masalah nomor 5, yaitu
kegiatan melipat kertas karena jumlah anak yang
belum sesuai harapan masih cukup banyak. Masalah itu
muncul karena saya tidak memberikan bimbingan
secara perlahan-lahan, yaitu hanya memberikan contoh
sekilas saja. Jika masalah ini tidk diperbaiki maka akan
berdampak pada kemampuan motorik halus anak yang
merupakan kemampuan untuk menulis. Saya akan
memperbaiki pembelajaran melipat ini dengan cara
membimbing anak secara perlahan- lahan dan
membimbing anak satu per satu yang benar-benar
belum mampu melipat kertas.
Perumusan : Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus
Masalah
anak kelompok B melalui kegiatan melipat kertas
origami yang bervariasi di Tks Bina Ceria Tahun 2022?
Rencana Kegiatan :
SKH Ke PEMBUKAAN INTI PENUTUP
I Bernyanyi Melipat kertas Menceritakan hasil
bersama secara Horizontal karyanya.
II Meremas Melipat kertas Membuat bentuk
plastisin secara vertical. yang diseukai dari
membentuk bola plastisin.
III Memindahkan Melipat kertas Mengisi pasir
botol plastic secara diagonal. dalam botol.
dengan dua jari.
IV Meremas Koran Melipat kertas Memindahkan
bekas menjadi bentuk perahu bola-bola Koran
bola-bola dengan dua jari (
telunjuk dan jari
tengah)
V Memeras Melipat kertas Memeras kain/spon
kain/spons bentuk pesawat. kering
basah
Siklus II
FORMAT RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus : II ( Dua)
Tema : Binatang
Kelompok : B
Tanggal : 09 s/d 13 Mei 2022
Tujuan Perbaikan : Upaya meningkatkan kemampuan motorik halus anak
kelompok B melalui kegiatan melipat kertas origami
yang bervariasi di Tks Bina Ceria Tahun 2022.
Identifikasi : 1. Pada kegiatan pembukaan 2 dari 15 anak tidak ingin
Masalah
mengucapkan salam.
2. Pada kegiatan bermain peran seorang polisi, 1 dari 15
anak tidak ingin mengikuti kegiatan.
3. Pada kegiatan mewarnai 5 dari 15 anak tidak dapat
mewarnai dengan rapi
4. Pada kegiatan bernyanyi 3 anak dari 15 anak tidak
mengikuti kegiatan bernyanyi
5. Pada kegiatan melipat kertas origami 10 dari 15 anak
belum bisa melipat dengan rapi dan 1 diantaranya
tidak ingin melipat kertas.
Analisis Masalah : Berdasarkan lima masalah yang teridentifikasi saat
refleksi tersebut, saya memilih masalah nomor 5, yaitu
kegiatan melipat kertas karena jumlah anak yang belum
sesuai harapan masih cukup banyak. Masalah itu muncul
karena saya tidak memberikan bimbingan secara
perlahan-lahan, yaitu hanya memberikan contoh sekilas
saja. Jika masalah ini tidk diperbaiki maka akan
berdampak pada kemampuan motorik halus anak yang
merupakan kemampuan untuk menulis. Saya akan
memperbaiki pembelajaran melipat ini dengan cara
membimbing anak secara perlahan- lahan dan
membimbing anak satu per satu yang benar-benar belum
mampu melipat kertas.
Perumusan : Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus
Masalah
anak kelompok B melalui kegiatan melipat kertas
origami yang bervariasi di Tks Bina Ceria Tahun 2022?
Rencana Kegiatan :
IV. Penutup
1. Menceritakan hasil Unjuk kerja
karyanya.
3.11-4.11 Bahasa/ 2. Penguatan
Mengungkapkan pengetahuan yang di
perasaan, ide dengan dapat anak.
pilihan kata yang sesuai 3. Menginformasikan
ketika berkomuni kasi kegiatan untuk besok.
4. Penerapan SOP
penutup.
Penilaian
Kemampuan/ Alat dan
Hari/Tgl. Kegiatan Pembelajaran Perkembangan
Indikator Sumber Belajar KBM *)
Anak
Jumat, 13 Mei I. Pembukaan Dari 15 anak didik
2022 1. Penerapan SOP di kelompok B,
pembukaan. terdapat:
3.3.3-4.3.3 Fisik 2. Menirukan gerakan Observasi BB : 0 anak
Motorik Kasar/ bebek berjalan pada MB : 0 anak
Melakukan kegiatan satu garis lurus BSH : 2 anak
yang menunjukkan 3. Bernyanyi bersama. BSB : 13 anak
anak mampu
melakukan permainan
fisik dengan aturan. II. Inti
1. Melipat kertas
3.3.4-4.3.4 Fisik bentuk bebek Kertas Origami Hasil Karya
Motorik Halus/ 2. Mewarnai menyebutkan
Melakukan kegiatan bagian- bagian pesawat
yang menunjukkan 3. Mewarnai gambar
anak mampu terampil pesawat
menggunakan tangan III. Istirahat
kanan dan kiri dalam 1. Makan bersama
berbagai aktivitas 2. Bermain di halaman
(misal: mengancing sekolah
kan baju, menali
sepatu, menggambar, IV. Penutup
menempel 1. Membedakan binatang
menggunting, makan). melalui suaranya.
2. Penguatan pengetahuan Sound di laptop Observasi
3.6.1-4.6.1 Kognitif/ yang di dapat anak.
Melakukan kegiatan 3. Menginformasikan kegiatan
yang menunjukkan untuk besok.
anak mampu mengenal 4. Penerapan SOP penutup.
benda dengan
mengelompokkan
berbagai benda di
lingkungannya
berdasarkan ukuran,
pola, fungsi, sifat,
suara, tekstur, fungsi,
dan ciri-ciri lainnya.
Siklus ke : I ( satu )
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN
Nama : Susantri Baso Amir Tk/KB/TPA : TKS Bina Ceria
Nim : 837997759 Kelompok :B
Program studi : S1PGPAUD Pertemuan ke : I ( Pertama)
UPBJJ : 80/Makassar
1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan?
- Reaksi anak sangat biasa-biasa saja, mereka banyak yang tidak focus
pada kegiatan yang saya bawakan.
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan
yang saya lakukan?
- Kegiatan yang saya lakukan kurang menarik perhatian anak didik
- Saya masih belum bisa menguasai kelas
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
- Media yang saya gunakan sudah baik dan disenangi oleh anak
- Jumlah media yang saya siapkan sudah sesuai dengan jumlah anak didik
4. Hal –hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?
- Seorang anak didik menangis didalam kelas karena tidak di damping
oleh ibunya, kemudian seorang anak lainnya datang menghampiri dan
mengusap-usap belakang anak tersebut lalu kemudian memeluknya.
5. Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
- Saya akan berusaha untuk menguasai kelas, agar anak – anak bisa lebih
memperhatikan kegiatan yang saya lakukan.
- Saya akan lebih memilih kegiatan yang lebih menarik lagi, agar anak-
anak bisa lebih semangat untuk mengikuti pembelajaranyang saya
bawakan.
REFLEKSI HARI TERAKHIR SIKLUS II