Anda di halaman 1dari 24

CRITIAL BOOK REPORT

MK : PENDIDIKAN JASMANI SD

SKOR NILAI :

“MERANCANG PEMBELAJARAN GERAK DASAR ANAK”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ROSVELLY RETNO SRI AMANDA HUTASOIT

NIM : 1213111147

KELAS : PGSD REG A 2021

DOSEN PENGAMPU : Drs.DEMMU KARO-KARO,M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Februari 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan Critical Book Report tepat pada waktunya. Dan terimakasih saya
sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Jasmani SD, Bapak Drs.Demmu
Karo-karo,M.Pd yang telah mengarahkan dan membimbing pembelajaran dan pembuatan CBR
ini.

Tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan tugas critical book report. Saya berharap agar makalah ini dapat
berguna bagi semua, baik pada diri saya senidiri sebagai penulis maupun yang membacanya.

Saya menyadari masih banyak kekurangam dalam makalah ini. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat menyempurnakan tugas ini
selanjutnya.

Sibolga, 26 Februari 2022

Rosvelly Hutasoit

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
HALAMAN COVER ............................................................................................................. iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report ........................................................... 1
B. Tujuan Critical Book Report.......................................................................................... 1
C. Manfaat Critical Book Report ....................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
RINGKASAN BUKU............................................................................................................... 2
I. Buku Utama ..................................................................................................................... 2
II. Buku Pembanding ........................................................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................................... 14
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 14
A. Pembahasan Isi Buku.................................................................................................... 14
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku ............................................................................... 15
BAB IV .................................................................................................................................... 17
PENUTUP ............................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 17
B. Saran .............................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 18

LAMPIRAN ......................................................................................................................... 19

ii
HALAMAN COVER

• BUKU UTAMA
1. Judul Buku : Merancang Pembelajaran Gerak Dasar Anak
2. Pengarang : Dr.Syahrial Bakhtiar,M.Pd
3. Penerbit/ThnTerbit/Jlhhlm : UNP PRESS / 2015/ 317, xxii (339 hal)
4. Nama Mahasiswa : Rosvelly Retno Sri Amanda Hutasoit
5. NIM : 1213111147
6. Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

iii
• BUKU PEMBANDING
1. Judul Buku : Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani Untuk Guru
Sekolah
Dasar
2. Pengarang : Endang Pratiwi M.Pd , Novri Asri M.Pd
3. Penerbit/ThnTerbit/Jlhhlm : Bening Media Publishing /2020
/vi + 68 hlm ; 16,25 x 25
4. Nama Mahasiswa : Rosvelly Retno Sri Amanda Hutasoit
5. NIM : 1213111147
6. Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report

Mengkritik buku ( Critical Book Report ) merupakan kegiatan mengulas suatu buku agar
dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam buku. Kritik buku sangat penting
karena dapat melatih kemampuan kita dalam menganalis, menambah minat baca dan
mengevaluasi pembahasan yang disajikandibuku.Sehingga menjadi masukan berharga bagi
proses kreatif kepenulisan lainnya. Semoga usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis khususnya.

B. Tujuan Critical Book Report

Mengkritik buku (Critical book) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang bermanfaat
untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangan suatu buku, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas
mata kuliah di UniversitasNegeri Medan.

C. Manfaat Critical Book Report


Manfaat yang didapatkan dari Critical book ini adalah sebagai berikut:
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari buku
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut dibuat.
4. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan hal lainnya.

1
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

I. Buku Utama Merancang Pembelajaran Gerak Dasar Anak

BAB I KERANGKA KONSEPTUAL DAN PRAKTIK PENDIDIKAN OLAHRAGA

A. Pendahuluan
B. Gerak Dasar (Fundamental Motor Skill)
Gerak dasar merupakan keterampilan yang melibatkan otak besar, kekuatan otot yang
melibatkan lengan dan kaki yang digunakan untuk mencapai sebuah latihan atau tujuan
gerakan, seperti melempar sebuah bola, melompat, atau meloncat melewati gerakan air,
atau menjaga keseimbangan. Gerak dasar dikenal juga dikenal juga sebagai motorik dasar.
Motorik halus gerakan yang hanya melibatkan otot kecil pada tangan, seperti menulis.
Gerak dasar merupakan dasar untuk mempelajari dan mengembangkan berbagai
keterampilan teknik dalam berolahraga dan aktivitas fisik seumur hidup. Dengan
demikian, jika kompetensi gerak dasar anak tidak dikembangkan, mereka tidak berhasil
menggunakan berbagai keterampilan olahraga dan permainan pada usia kanak-kanak dan
remaja mereka. Selanjutnya, hal inilah yang menjadikan banyak anak-anak dan remaja
tidak memilih dan berminat untuk ikut serta dan berpatisipasi pada berbagai macam
kegiatan yang membutuhkan keterampilan fisik dalam permainan dan olahraga. Sebagai
contoh, dapat dikemukakan apabila seorang anak mahir dan terampil dalam gerakan
melempar mereka nantinya dapat Syahrial Bakhtiar 9 melakukan berbagai teknik, dalam
cabang olahraga, seperti bermain Softball, Cricket, Volleyball, Bulutangkis, Netball,
Baseball, Lempar Galah, dan Tenis, karena pada dasarnya gerakan smash dalam bermain
bulutangkis, gerak dasarnya adalah keterampilan melempar. Menurut Gallahue (2010)
ketrampilan gerak dasar dikelompokkan atas tiga bagian, yaitu: (1) ketrampilan lokomotor,
dan (2) keterampilan keseimbangan dan (3) kerampilan manipulatif.
Namun menurut Gallahue, Ozmun dan Goodway (2012), Keterampilan gerak dasar
yang sangat penting bagi anak usia dini terbagi atas dua bentuk, yaitu lokomotor dan objek
kontrol.

2
1. Lokomotor.
Lokomotor merupakan gerak yang memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lain. Gerakan
ini antara lain: a) Run (Lari) b) Gallop (lari Kuda) c) Hop (lompat dengan injitan kaki) d)
Leap ( lari di iringi dengan melompat) e) Horizontal Jump (lompat satu arah sejauh
mungkin) f) Slide (lari samping)
2. Objek Kontrol
Objek kontol merupakan gerakan manipulasi objek. Gerakan ini antara lain:
a) Overarm throw (lempar bola dari atas)
b) Kicking (menendang bola)
c) Punting ( menendang bola sebelum menyentuh tanah )
d) Sidearm striking a stationary ball (memukul bila yang diam )
e) Overarm striking a stationary ball ( memukul bola dari atas dengan posisi diam)
f) Grasping (menggenggam, meremas)
g) Catching (tangkap)
Perkembangan gerak dasar menurut Ulrich (2000) sering diabaikan oleh para pendidik
awal masa kanak-kanak. Selama tahun-tahun sebelum memasuki sekolah dan masa
sekolah dasar, kemampuan motorik (gerak) seorang anak mulai muncul dan berkembang.
Perkembangan fisik dan pengalaman gerakan dari sejarah seorang anak memainkan
peranan penting dalam mempengaruhi pemerolehan dalam pola gerak. Jika kekurangan-
kekurangan dalam perkembangan gerak dasar tidak dikenali dan diperbaiki, anak-anak
mungkin akan mengalami masalah-masalah yang menetap dengan keterampilan gerak di
kemudian hari. Di samping itu, konsekuensi sosial yang mungkin dapat timbul dari
kekurangan terampil dalam gerak dasar yang signifikan dapat mengubah konsep diri anak.
Oleh karena itu, mengevaluasi perkembangan gerak dasar anak merupakan aspek penting
dari program awal masa kanak-kanak.
C. Manfaat Keterampilan Gerak Dasar Menurut Simcoe Muskoka District Health Unit,
(2012)
Gerak dasar bermanfaat untuk berbagai aspek berikut ini.
1. Manfaat Perkembangan Gerak Untuk Kesehatan Anak Perkembangan gerak
memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan anak, antara lain: meningkatkan
pertumbuhan otot, memperkuat tulang, mempertahankan tekanan darah sehat,
meningkatkan kinerja jantung dan paru-paru, meingkatkan postur tubuh,

3
meningkatkan kebiasaan tidur yang baik, meningkatkan kebugaran dan tenaga,
mempertahankan berat badan yang ideal pada anak, dan mengenalkan pola hidup sehat.
2. Manfaat Perkembangan Gerak Pada Perkembangan Motorik Anak
Perkembangan gerak memberikan beberapa manfaat pada perkembangan motorik
anak, antara lain: meningkatkan kekuatan otot, kelentukan, keseimbangan dan
koordinasi tubuh, meningkatkan kinerja visual, meningkatkan kesadaran tubuh, dan
mengembangkan gerakan yang lebih komplek seperti berlari, melompat, melempar
dan lain-lain.
3. Manfaat Perkembangan Gerak Pada Perkembangan Kognitif Anak
Perkembangan gerak memberikan beberapa manfaat pada perkembangan kognitif
anak, antara lain: meningkatkan koneksi otak, merangsang pembelajaran,
mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa, meningkatkan daya ingat dan
konsentasi, meningkatkan kreativitas dan kemampuan mengatasi permasalahan,
meningkatkan pemikiran abstrak, serta mampu mengemukakan Ide.
4. Manfaat Perkembangan Gerak Pada Kemampuan Sosial Anak Perkembangan gerak
memberikan beberapa manfaat pada kemampuan sosial anak, antara lain: mendorong
untuk bekerjasama, mendorong untuk berinteraksi sosial secara positif, mendorong
jalinan persahabatan, dan meningkatkan pembelajaran tentang konsekuensi dari
tingkah laku.
5. Manfaat Perkembangan Gerak Pada Perkembangan Emosional Anak
Perkembangan gerak memberikan beberapa manfaat pada perkembangan emosional
anak, antara lain: membangun kepercayaan diri, meningkatkan rasa keberhasilan,
mengatasi rasa cemas dan depresi, meningkatkan kemampuan mengatasi tekanan,
meningkatkan ilmu disiplin dan kontrol diri, mengurangi kebiasaan agresif, dan
mampu mengemukakan perasaan dengan baik.
D. Kendala: Sebuah Model untuk Mempelajari Perkembangan Motorik
1. Model Newell Karl Newell (1986)
Dalam Haywood, dan Getchell (2009) mengemukakan bahwa gerakan timbul dari
interaksi antara organisme, lingkungan di mana gerakan terjadi, dan tugas yang harus
dilakukan. Jika ada salah satu dari tiga faktor ini yang berubah, hasil gerakan pun akan
berubah. Kita dapat menggambarkan tiga faktor sebagai titik pada segitiga dengan
lingkaran panah yang mewakili interaksi mereka. Karena kita hanya fokus dengan
gerakan manusia, di sini kita menggunakan istilah individu bukan organisme.

4
Singkatnya, untuk memahami gerakan, kita harus mempertimbangkan hubungan antara
karakteristik individu penggerak, lingkungannya, dan tujuan atau alasan untuk
bergerak. Dari interaksi semua karakteristik ini, muncul gerakan tertentu. Model ini
mengingatkan kita bahwa kita harus mempertimbangkan semua tiga sudut segitiga
untuk memahami perkembangan motorik.
Newell menyebut faktor ketiga yang ditempatkan di titik kendala segitiga.
Kendala bersifat pembatas atau pendorong, dalam hal ini, gerakan tetapi pada saat yang
sama ia menyebabkan atau mendorong gerakan lainnya. Kita tidak perlu menganggap
kendala sebagai hal negatif atau buruk. Kendala hanya menyediakan saluran, dari
gerakan yang paling mudah muncul. Palung bertindak sebagai kendala, yang menahan
air sungai yang mengalir dari mana saja dan di manapun, tetapi juga saluran untuk
mengikuti alirannya Kendala gerakan adalah karakteristik yang membentuk gerakan.
Mereka menahan dan menyalurkan gerakan untuk waktu dan ruang tertentu; yaitu,
mereka memberikan bentuk gerakan tertentu.
3. Mengubah Pandangan terhadap Peran kendala
Menurut Haywood dan Getchell (2009) kita harus menyadari bahwa dalam sejarah
penelitian perkembangan motorik, beberapa peneliti 24 Merancang Pembelajaran GDA
dan praktisi fokus pada beberapa faktor tertentu saja. Misalnya, pada tahun 1940-an,
diasumsikan bahwa kendala individu, kendala struktural sistem saraf saja yang
membentuk gerakan bayi dan anak- anak. Kemudian, di tahun1960-an, ahli
perkembangan umumnya percaya bahwa kendala tugas dan lingkungan, lebih berperan
dalam membentuk gerakan dibanding individu itu sendiri. Namun ada beberapa ahli
perkembangan motorik yang mulai memfokuskan penelitian pada tiga jenis kendala ini
secara bersamaan, mereka meneliti bagaimana pengaruh interaksi kendala satu sama
lain sepanjang waktu.
E. Alat Tes Kemampuan Gerak Dasar

Kemampuan gerak pada anak muncul dan berkembang selama prasekolah dan
sekolah dasar. Pertumbuhan fisik dan pengalaman gerak yang dimiliki anak sangat
mempengaruhi pola gerak mereka. Jika orangtua dan pendidik tidak bisa mendiagnosa
dan memperbaiki gangguan dalam perkembangan gerak dasar, maka Syahrial Bakhtiar
25 dikhawatirkan masalah gerak ini akan berlanjut sampai dewasa kelak. Oleh karena

5
itu program pendidikan untuk anak usia dini hendaknya mencakup evaluasi
perkembangan gerak dasar.

BAB 2 (PERKEMBANGAN KEMAMPUAN GERAK MANUSIA)

A. Perkembangan Lokomotor Manusia

Daya gerak lokomotor, merupakan kegiatan bergerak, atau kemampuan untuk


berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya atau berpindah-pindah. Bergerak,
merupakan sesuatu yang kita lakukan setiap hari tanpa perlu
memikirkannya.perkembangan lokomotor manusia meliputi :

1. Usaha Gerak yang Pertama: Merangkak dan Merayap


2. Berjalan Sepanjang Usia Meliputi : Langkah-Langkah Pertama: Karakteristik
Berjalan Pada Masa Awal, Batas Rata-Rata Pada Masa Awal Berjalan, Pola
Berjalan yang Baik, Perubahan Perkembangan Berjalan Pada Masa Awal Kanak-
Kanak, Perkembangan Berjalan Berubah pada Masa Usia Lebih Tua, dan Kontrol
Rata-Rata pada Akhir Masa Berjalan
3. Berlari Sepanjang Hidup dan Berbagai Kemampuan Gerak meliputi : Karakteristik
Masa Awal Berlari, Batas Rata-rata pada Awal Berlari, Pola Berlari yang Baik,
Perubahan Perkembangan Pada Masa Awal Berlari, Perubahan Perkembangan pada
Masa Akhir Berlari, Kontrol Rata-Rata Pada Masa Akhir Berlari Penilaian Berlari:
Rencana Observasi
4. Berbagai Kemampuan Gerak meliputi : Melompat (Jumping), Karakteristrik Masa
Awal Melompat (Jumping), Lompatan yang Baik, Perubahan Perkembangan dalam
Lompatan, . Batasan Rata-Rata dalam Lompatan, Meloncat Satu Kaki (Hopping),
Karakteristik dari Masa Awal Meloncat, Loncatan Satu Kaki yang Baik, Perubahan
Perkembangan dalam Loncatan Satu Kaki, Sebuah Pendekatan Terintegrasi Untuk
Memahami, Meneliti Pola Loncatan Satu Kaki, Kontrol Rata-Rata dalam Loncatan
Satu Kaki, Langkah Kuda (Galloping), Meluncur (Sliding) dan Skipping,
Karakteristik Pola Kemampuan Pada Masa Awal, Pola Galloping yang Baik,
Perubahan-Perubahan Perkembangan, Meneliti Pola Galloping, Sliding dan
Skipping, Batas Rata-Rata Untuk Galloping, Sliding dan Skipping

6
B. Kemampuan Manipulasi

Kemampuan manipulasi meliputi : Perkembangan Motorik di Dunia Nyata,


Penampilan Masa Depan (Fungsi Latihan motirik ) meliputi : Gerakan Cepat,
Menangkap, Menangkap yang Baik, Perubahan-Perubahan yang Berhubungan dengan
Perkembangan Tangkapan, Mengamati Pola Tangkapan, Perkiraan, Bagaimana Anak-
anak Belajar Menangkap, Kemampuan Menangkap di Masa Dewasa

C. Perkembangan Kemampuan Balistik

Kemampuan balistik merupakan kemampuan yang memanfaatkan kekuatan


seseorang untuk melakukan sesuatu terhadap sebuah benda. Kemampuan balistik untuk
melempar, menendang, dan menyerang mempunyai kemiripan pada pola-pola
perkembangannya, karena prinsip-prinsip mekanis yang dilibatkan dalam
memperlakukan objek pada dasarnya sama. Kemampuan balistik yang telah banyak
diteliti para ahli adalah melempar jarak jauh. Banyak pembicaraan tentang cara
melempar juga digunakan untuk menendang dan menyerang.

7
II. Buku Pembanding Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani Untuk Guru Sekolah Dasar

BAB 3 KEMAMPUAN BELAJAR GERAK

A. Konsep Dasar Belajar Gerak

Setiap makhluk yang hidup pasti akan melakukan gerak. Gerak merupakan salah satu
ciri dari kehidupan. Proses gerak tidak begitu saja terjadi pada diri manusia. Karena untuk
dapat melakukan suatu gerakan pada tubuh perlu proses, mulai dari adanya rangsangan,
dikelola dalam pikiran, dan kemudian ditampilkan melalui respon yang dilakukan oleh
tubuh. Tujuan akhir dari pembelajaran gerak adalah “kemampuan penguasaan
keterampilan” Keterampilan seseorang dalam tugas gerak tertentu akan menentukan
seberapa besar kemampuan orang itu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dengan
derajat keberhasilan yang tinggi.

Menurut Samsudin (2008:8), beliau menyatakan bahwa “gerak (motor) sebagai istilah
umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak manusia, sedangkan psikomotor digunakan
untuk mempelajari perkembangan gerak pada manusia. Jadi gerak (motor) ruang
lingkupnya lebih luas daripada psikomotorik, meskipun secara umum sinonim digunakan
dengan istilah motor (gerak) sebenarnya psikomotor mengacu pada gerakan-gerakan
yang dinamakan alih getaran elektorik dari pusat otot besar”. Belajar gerak pada
umumnya bertujuan untuk mendapatkan tahapan gerakan yang paling sempurna,
tentunya hal tersebut tidak akan tercapai secara instan, karena untuk mencapai gerakan
yang sempurna dibutuhkan suatu rangkaian atau urutan gerak yang teratur, cepat, tepat
dan lancar.

John N. Drowtazky (dalam Putra, 2016) mengemukakan bahwa “belajar gerak adalah
belajar yang mewujudkan melalui respon-respon muscular yang diekspresikan dalam
gerakan tubuh atau bagian tubuh”. Untuk sampai pada tujuan akhir tersebut diperlukan
pengetahuan yang mendasar tentang bagaimana keterampilan bisa dihasilkan serta faktor
apa saja yang berperan dalam gerakan itu? Pertama yang harus dikuasai adalah
mempelajari bagaimana gerakan itu bisa berlangsung. Kedua berhubungan dengan
syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi agar keterampilan gerak dapat dicapai dengan
baik. Keterampilan gerak dapat dicapai dengan cara latihan atau dengan berbagai
keterlibatan dengan berbagai pengalaman.

8
Keadaan demikian menandakan gerak dalam kehidupan sehari-hari sangat
dibutuhkan. Apalagi jika mengarah kependidikan formal dimana mata pelajaran
Pendidikan Jasmani di sekolah merupakan bagian dari keseluruhan mata pelajaran yang
meliputi semua aspek. Kebutuhan akan gerak pasti tercapai jika semua anak aktif
bergerak, senang serta gembira melalui pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah.
Perkembangan gerak dasar fundamental (movement ability) akan mengalami perubahan
atau kemajuan ke arah yang lebih baik secara bertahap. Hal tersebut tergantung pada
tingkat kematangan dan banyaknya pengalaman yang dialami anak, seperti melakukan
suatu keterampilan gerakan cabang olahraga dan juga memberikan rangsangan atau
dorongan dalam setiap pembelajarannya.

B. Tahapan Gerak

Semua jenis keterampilan gerak anak yang telah dikuasai dengan baik, tentunya
didapatkan melalui beberapa tahapan tertentu, sehingga gerakan tersebut menjadi
gerakan yang dapat dilakukan secara otomatis. Fitts dan Posner (dalam Chery A Cooker,
2004:114) “mengelompokkan tahapan pembelajaran gerak menjadi: (1) Tahap Kognitif,
(2) Tahap Asosiatif, (3) Tahap Otomatisasi”.

1. Tahap Kognitif

Pada tahap ini guru setiap akan memulai mengajarkan suatu keterampilan gerak,
pertama kali yang harus dilakukan adalah memberikan informasi untuk menanamkan
konsep-konsep tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa dengan benar dan baik.
Setelah siswa memperoleh informasi tentang apa, mengapa, dan bagaiman cara
melakukan aktivitas gerak yang akan dipelajari, diharapkan di dalam benak siswa telah
terbentuk motor-plan, yaitu keterampilan intelektual dalam merencanakan cara
melakukan keterampilan gerak. Apabila tahap kognitif ini tidak mendapakan perhatian
oleh guru dalam proses belajar gerak, maka sulit bagi guru untuk menghasilkan anak
yang terampil mempraktikkan aktivitas gerak yang menjadi prasyarat tahap belajar
berikutnya.

9
2. Tahap Asosiatif

Pada tahap ini siswa mulai mempraktikkan gerak sesuai dengan konsep-konsep
yang telah mereka ketahui dan pahami sebelumnya. Tahap ini juga sering disebut sebagai
tahap latihan. Pada tahap latihan ini siswa diharapkan mampu mempraktikkan apa yang
hendak dikuasai dengan cara mengulang-ulang sesuai dengan karakteristik gerak yang
dipelajari. Apakah gerak yang dipelajari itu gerak yang melibatkan otot kasar atau otot
halus atau gerak terbuka atau gerak tertutup? Apabila siswa telah melakukan latihan
keterampilan dengan benar dan baik, dan dilakukan secara berulang baik di sekolah
maupun di luar sekolah, maka pada akhir tahap ini siswa diharapkan telah memiliki
keterampilan yang memadai.

3. Tahap Otomatisasi

Pada tahap ini siswa telah dapat melakukan aktivitas secara terampil, karena siswa
telah memasuki tahap gerakan otomatis, (Endang Pratiwi, M. Pd. & Novri Asri, M.)
artinya siswa dapat merespon secara cepat dan tepat terhadap apa yang ditugaskan oleh
guru untuk dilakukan. Tanda-tanda keterampilan gerak telah memasuki tahapan otomatis
adalah bila seorang siswa dapat mengerjakan tugas gerak tanpa berpikir lagi terhadap apa
yang akan dan sedang dilakukan dengan hasil yang baik dan benar.

Anak-anak balita terlibat dengan proses pengembangan dan penyaringan


kemampuan gerak dasar pada berbagai macam keseimbangan, daya gerak dan
pergerakan manipulatif yang artinya mereka harus terlibat dalam serangkaian dan
pengalaman pengalaman yang terkoordinasi dan berkembang untuk meningkatkan
pemahaman tubuh dan potensinya untuk bergerak. Semua tahapan tersebut
memperlihatkan bahwa untuk belajar keterampilan gerak, itu dimulai dari satu gerakan
yang sangat mudah, kemudian akan ditingkatkan menjadi gerakan yang sulit. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa belajar gerak merupakan serangkaian atau seperangkat
kegiatan seseorang untuk mencapai perubahan menjadi lebih terampil dalam melakukan
gerakan yang diperoleh dari banyaknya proses latihan dan pengalaman yang
dilakukannya.

10
C. Gerak Dasar Fundamental
1. Gerak Lokomotor

Gerak lokomotor merupakan satu jenis gerak yang diajarkan dalam ilmu olahraga atau
Pendidikan Jasmani. Gerak lokomotor sering diajarkan pada anak-anak usia dini sebagai
bagian dari latihan keterampilan gerak. Gerak lokomotor merupakan jenis gerakan paling
dasar yang harus bisa dilakukan oleh manusia (Fundamental Motor Skills). Gerakan
Lokomotor adalah gerakan Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani Untuk Guru Sekolah Dasar
adalah berpindah tempat dari satu tempat ketempat lain, seperti melompat, berjalan
berlari dan lain sebagainya.

2. Gerak Non Lokomotor

Gerak non lokomotor adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh
dari tempatnya berporos pada sumbu dibagian tubuh tertentu, seperti melenting,
mendorong, menarik, memutar lengan, mengayunkan kaki dan lain sebagainya. Menurut
Sudrajat Prawirasaputra (1999:26), “keterampilan non lokomotor adalah jenis
keterampilan yang dilakukan dengan menggerakkan anggota badan yang melibatkan
sendi dan otot dalam keadaan badan si pelaku menetap, statis, kaki tetap menumpu pada
bidang tumpu atau tangan tetap berpegang pada pegangan”. Menurut Yudha M. Saputra
(2000:20) “gerak non lokomotor adalah gerakan yang dilakukan di tempat tanpa ada
ruang gerak yang memadai, kemampuan non lokomotor terdiri dari menekuk,
merenggang, mendorong, menarik, mengangkat, menurunkan, melipat, memutar,
mengocok, melingkar, melambungkan dan lain-lain”.

3. Gerak Manipulatif

Setiap orang atau individu dalam masa perkembangannya sudah barang tentu akan
melewati gerak manipulatif, gerak manipulatif ini merupakan sebagai bagian dari
keterampilan gerak yang kompleks. Oleh karenanya, setiap individu yang dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan, sangat penting untuk diajarkan atau dilatih gerak
manipulatifnya. Penguasaan terhadap gerakan manipulatif sangat berguna sebagai bentuk
latihan bagi individu untuk meningkatkan keterampilannya. Kegagalan keterampilan
pada masa perkembangan ini dapat berakibat fatal pada saat individu tersebut beranjak
dewasa nantinya.

11
Sujiono (2009) mengatakan bahwa “gerak manipulatif adalah aktifitas yang dilakukan
tubuh dengan bantuan alat”. Begitu juga dengan Pramono Dkk (2010:9) menyatakan
bahwa gerak Manipulatif adalah gerak memainkan benda atau alat tertentu misalnya,
bola, raket, atau kayu pemukul. Hal itu senada dengan apa yang diungkapkan oleh
Sukintaka (1992:65) “keterampilan manipulatif merupakan kegiatan mengontrol suatu
objek, terutama dengan tangan dan kaki. Kemampuan melempar, menangkap,
menendang, menyetop dan memukul bola salah satu kemampuan manipulatif yang
sangat diperlukan pada masa perkembangan”. Keterampilan gerak adalah kemampuan
untuk melakukan gerakan secara efesien dan efektif. Keterampilan gerak merupakan
perwujudan dari kualitas koordinasi dan kontrol atas bagian-bagian tubuh yang terlibat
dalam gerakan.

D. Tujuan Belajar Gerak

Belajar tidak hanya terpaku pada gerakan saja, tetapi bagaimana suatu gerakan
tersebut dapat dipahami, dimengerti dan dilakukan dengan benar. Menurut Widiastuti
(2011:165) ”kemampuan motorik adalah sebagai suatu kapasitas dari seorang yang
berkaitan dengan pelaksanaan kemampuan fisik untuk dapat melaksanakan suatu gerakan
atau dapat pula didefinisikan bahwa kemampuan motorik adalah kapasitas penampilan
dalam melakukan suatu gerakan”. Belajar gerak memiliki tujuan untuk mengembangkan
berbagai keterampilan gerak secara efektif dan efisien. Penampilan yang terampil
merupakan tujuan akir dari semua proses pembelajaran gerak. Setiap gerakan tentunya
selalu dipengaruhi oleh faktor faktor tertentu, oleh karena itu setiap orang memiliki
keterampilan khusus untuk mengatasi maupun memanfaatkan situasi dari faktor faktor
tersebut. Ericsson, Krampe dan Tesch Romer (dalam William Edwards 2010:200)
menyimpulkan bahwa “yang paling efektif situasi belajar adalah mereka yang sangat
terstruktur dan di mana siswa terlibat dalam kegiatan dengan tujuan mengembangkan
keterampilan gerak”.

Berdasarkan pelaksanaan gerak dan interaksinya, suatu keterampilan dapat diklasifikasikan


menjadi keterampilan terbuka dan keterampilan tetutup. Keterampilan terbuka adalah
keterampilan yang dapat mengatasi suatu lingkungan atau objek yang selalu berubah-ubah
dan sukar untuk diprediksi, misalnya dalam permainan sepak bola, bola voli, bola basket
dan sebagainya. Sedangkan keterampilan tertutup adalah keterampilan yang dapat

12
dilakukan pada suatu objek atau lingkungan yang tidak berubah ubah, misalnya olahraga
bowling, menembak, panahan dan sebagainya.

13
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


Pada buku utama Merancang Pembelajaran Gerak Dasar Anak memuat
mengenai apa apa saja gerak dasar pada anak sekolah dasar , buku ini juga menjelaskan
Gerak Dasar Lokomotor, Nonlokomotor, dan Manipulatif yang membuat kita mengerti
apa itu gerak dasar tersebut. bukan cuman itu buku ini juga menjelaskan secara
terperinci gerak dasar tersebut pada permainan bola besar dan permainan bola kecil
sehingga kita paham apa saja Gerak Dasar Lokomotor, Nonlokomotor, dan
Manipulatif pada bola besar maupun pada bolah kecil. buku utama juga mejelaskan
latihan fisik dasar untuk anak SD seperti kecepatan keseimbangan badan dan daya
tahan cocok sekali sebagai bacaan agar kita paham dengan apa itu gerak dasar tersebut
Pada buku pembanding Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani Untuk Guru Sekolah
Dasar buku tersebut fokus mengenai bagaimana seorang guru merancang
pembelajaran pada anak namun buku ini tidak fokus pada anak sekolah dasar
melainkan anak usia dini dan sekolah dasar. buku ini rekomendasi sekali pada guru
penjas SD maupun guru paud dan TK karena buku ini mejelaskan bagaimana
perkembangan dari anak usia dini hingga anak sekolah dasar.

Kedua buku tersebut merupakan buku literasi yang bagus bagi kita sebagai calon
guru, anak sekolah dasar dan masyarakat agar pemahaman tetang konsep pendidikan
jasmani dapat kita lakukan ataupun kita terapkan pada kehidupan kita sehari hari
dengan banyaknya literasi pada buku pendidikan jasmani kita mampu melakukan
gerak gerak dasar tersebut seperti Gerak Dasar Lokomotor, Nonlokomotor, dan
Manipulatif.

14
B. Kelebihan dan Kelemahan Buku
❖ Kelebihan Buku Utama
1. Cover buku ini menarik, memungkinkan memikat minat pembaca.
2. Buku ini memaparkan jelas bagaimana gerak dasar anak.
3. Buku ini banyak memuat pendapat para ahli baik mengenai definisi gerak dasar
anak.
4. Penyajian kalimat di dalam buku ini merupakan penyajian yang edukatif.
5. Buku ini juga memuat pendapat para ahli tentang gerak dasar.
6. Bahasa dalam buku mudah dipahami dan buku ini memberikan nilai positif bagi
pembaca.
7. Buku ini juga di lengkapi dengan gambar gambat yang menunjukkan bagaimana
gerak gerak dasar tersebut sehingga pembaca paham akan gerak dasar tersebut.
❖ Kelebihan Buku Pembanding
1. Setiap Bab pada buku ini memaparkan Kompotensi Dasar, Indikator dan Tujuan
Pembelajaran sehingga para pembaca dapat memahami apa pencapainya yang
harus di capai oleh pembaca pada saat membaca buku tersebut.
2. Dari segi tulisan, buku ini penulisannya sudah rapi sehingga nyaman untuk
dibaca.
3. Buku ini juga memuat rangkuman materi Bab demi Bab sehingga pembaca dapat
mengulang kembali materi yang sudah di bacanya.
4. Bahasa dalam buku mudah dipahami dan buku ini memberikan nilai positif bagi
pembaca.
5. Buku ini juga memuat pendapat para ahli tentang gerak dasar.

❖ Kelemahan Buku Utama


1. Terdapat beberapa penulisan yang salah dalam pengetikannya atau berlebih huruf
dalam pengetikannya.
2. Tidak adanya rangkuman materi dalam buku tersebut sehingga pembaca yang
memiliki daya ingat yang rendah tidak dapat mengingat kembali apa yang sudah
di bacanya kecuali saat dia membaca ulang buku tersebut kembali
❖ Kelemahan Buku Pembanding
1. Buku ini tidak memiliki cover yang menarik sehingga pembaca kurang tertarik
untuk membacanya.

15
2. Buku ini juga cenderung monoton dan kurangnya contoh pergerakan gerak dasar
seperti contoh Gerak Dasar Lokomotor, Nonlokomotor, dan Manipulatif namun
untuk definisi buku tersebut sangat memaparkannya dan definisinya pun
menurut para ahli.
3. Dan, buku ini juga tidak banyak memuat gambar gambar yang menunjukkan
gerak dasar tersebut seperti apa itu contoh gerak dasar.

16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang unik, karena pendidikan
jasmani menjangkau semua ranah perilaku seperti, domain fisik, sosial, afektif, dan
kognitif . maka dari itu peran penting pendidikan penjas tidak bisa di pisahkan dalam
proses pendidikan formal secara keseluruhan. Pendidikan jasmani bertujuan untuk
membantu siswa baik secara fisik, emosi, sosial dan intelektual. Jadi di dalam pendidikan
jasmani siswa tidak hanya melakukan aktifitas fisik saja tetapi kemampuan sosial dan
emosi siswa ikut dilatih.
Dan dengan adanya CBR tersebut dapat menambah pemahaman penulis maupun
pembaca agar lebih memahami seperti apa pendidikan jasmani itu di SD dan seperti apa
gerak gerak dasar tersebut.

B. Saran
Dalam melakukan Critical Book Review penulis seharus berkonsentrasi dalam
menyimak buku yang akan di kritik. Dalam Critical Book Review penulis harus
mempunyai keahlian dalam, menyimak, membaca, berbicara dan menulis, sehingga tidak
menimbulkan salah paham dan mengandung pengertian yang salah. Dan sebaiknya
penulis lebih teliti lagi dalam mengkritik buku tersebut karena setiap kritikan yang di
berikan dapat membangun maupun mengembangakan buku tesebut.

17
DAFTAR PUSTAKA

Endang pratiwi M.Pd, Novri Asri M.Pd. (2020). Dasar-dasar pendidikan jasmani untuk
guru sekolah dasar. Palembang: Bening Media Publishing.

M.Pd, Dr.Syahrial Bakhtiar. (2015). Merancang Pembelajaran Gerak Dasar Anak.


Padang: UNP Press Padang.

18
LAMPIRAN

19

Anda mungkin juga menyukai