Anda di halaman 1dari 8

PUDING RUMPUT LAUT (EUCHEUMA COTTONII)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produksi rumput laut di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke


tahun. Rumput laut merupakan bahan pangan sumber zat gizi esensial
seperti asam nukleat, asam amino, mineral, serta berbagai macam vitamin
sehingga banyak digunakan sebagai suplemen makanan

Eucheuma cottonii merupakan rumput laut yang banyak


dibudidayakan di Indonesia, mengandung karagenan sebagai senyawa serat
larut air. Karagenan adalah senyawa polisakarida yang tersusun dari unit β-
D–galaktosa dan ά-L-galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa yang dihubungkan
oleh ikatan 1,4 glikosiklik dimana setiap unit galaktosa mengikat gugusan
sulfat. Karagenan merupakan serat makanan pengikat kation (binding of
cations) yang akan mengubah pH intestinum dengan cara mempengaruhi
sekresi asam dan basa lewat pengaruh hormon dan enzim yang akan
mempengaruhi proses pemecahan karbohidrat (disakarida) di dalam
intestinum yang akhirnya juga akan mempengaruhi proses penyerapan
monosakarida, sehingga dapat menahan laju peningkatan kadar glukosa
darah postprandial

B. Rumusan Masalah
Cara pembuatan puding rumput laut Eucheuma cottonii
BAB II

ISI

A. Pengertian Rumput Laut ( Eucheuma cottoni)


Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah
(Rhodophyceae) dan berubah nama menjadi Kappaphycus alvarezii karena
karaginan yang dihasilkan termasuk fraksi kappa-karaginan. Maka jenis
ini secara taksonomi disebut Kappaphycus alvarezii. Klasifikasi Eucheuma
cottonii menurut Zatnika (1994) adalah sebagai berikut:

Eucheuma cottoni
Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales Famili : Solieracea
Genu : Eucheuma
Species : Eucheuma alvarezii Doty
Ciri fisik Eucheuma cottonii adalah mempunyai thallus silindris,
permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-
kadang berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. Perubahan
warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan. Kejadian ini
merupakan suatu proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara
proporsi pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan.
Rumput laut adalah salah satu sumber daya hayati (salah satu
sumber daya dapat pulih renewable resources yang terdiri atas flora dan
fauna) yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Rumput laut juga
merupakan tumbuhan laut jenis alga. Tanaman ini adalah multiseluler
golongan devisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman sempurna pada
umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang daun. Jenis rumput laut
sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung atau
seperti ranting dahan bercabang-cabang. Seperti layaknya tanaman darat
pada umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna
yang lain. Secara umum, rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis
ganggang biru (cyanophyceae), ganggang hijau (clorophyceae), ganggang
merah (rodophyceae) atau ganggang coklat (phaeophyceae). Selain hidup
bebas di alam, beberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh
sebagian masyarakat pesisir Indonesia (Aslan, 1991).
B. Kandungan rumput laut
Kandungan Rumput Laut Rumput laut mempunyai kandungan
nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%),
protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan
abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat,rumput laut
juga mengandung enzim,asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E
dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium
serta mikro mineral seperti zat besi,magnesium dan natrium. Kandungan
asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat
dibandingkan dengan tanaman darat (Anggadiredja, 2006).
C. Puding
Pudding adalah nama untuk berbagai hidangan penutup (dessert)
yang umumnya dibuat dari bahan- bahan yang direbus, dikukus atau
dipanggang. Istilah pudding juga dipakai untuk berbagai jenis pai berisi
lemak hewan, daging, atau buah-buahan yang dipanggang. Pudding dapat
diartikan sebagai hidangan penutup yang mempunyai rasa manis dan
terbuat dari agar- agar. Tetapi ada jenis pudding yang bukan terbuat dari
agar-agar,yaitu dari telur serta campuran tepung pati. Pudding dengan
bahan baku susu (yogurt), tepung maizena, tapioca atau telur dihidangkan
setelah didinginkan lebih dulu. Pudding seperti ini rasanya manis dengan
perisa coklat, karamel, vanilla atau buah- buahan. Tepung pudding instan
memudahkan orang membuat pudding karena hanya perlu dicampur susu
atau air panas (Joseph, 1992).
Variasi pudding agar-agar diperoleh dari penambahan bahan-bahan
seperti susu, telur, pewarna, pengaroma, dan buah-buahan. Teknik
pencetakkan pudding sangat menentukan hasil jadi pudding. Teknik
pencetakan yang sering digunakan adalah lapis (pudding pelangi), mozaik
(pudding mozaik) dan pudding warna-warni dalam pudding jernih
(pudding kaca). Hal yang perlu diperhatikan pada saat pencetakan pudding
adalah timing (waktu), artinya waktu yang tepat untuk menuangkan
pudding pada cetakan. Apalagi jenis pudding lapis, waktu untuk melapis
harus diperhatikan kapan harus menuang pudding diatas lapisan yang agak
beku. Pudding yang ditambah dengan putih telur yang dikocok hingga
kaku akan menghasilkan pudding dengan tekstur yang lembut seperti busa
yang dalam istilah asingnya disebut Bavarois (Kurman, 1992).
D. Cara pembuatan pudding rumput laut

Bahan-bahan membuat puding:

1. Rumput Laut

900 ml air mendidih

900 ml air dingin

2. Puding Busa:

2 bungkus agar-agar hijau rasa seaweed(swallow globe brand)

50 gr margarine

900 ml air

125 gr gula pasir

3 butir telur

50 gr tepung terigu
3. Jelly Putih Coconut:

• 1 bungkus agar-agar plain (Nutrijell)

• 700 ml air

• 200 gr gula pasir

Pengolahan rumput laut

 Cuci rumput laut, lalu potong – potong rumput laut susai panjang
yang di inginkan.
 Panaskan air 900 ml didalam panci, jika sudah mendidih, lalu
masukkan rumput laut kedalam panci selama 15 detik / sebentar
saja
 Setelah 15 detik didalam panci, kemudian tiriskan rumput laut, dan
masukkan kedalam 900 ml air dingin.
 Simpan dalam lemari es hingga saat akan dicampurkan dengan
pudding.

Pembuatan pudding busa

 Buat puding: Mixer telur dan gula pasir hingga putih kental berjejak.
Masukkan tepung terigu. Mixer hingga tercampur rata. Matikan mixer.
Sisihkan
 Buat puding: Mixer telur dan gula pasir hingga putih kental berjejak.
Masukkan tepung terigu. Mixer hingga tercampur rata. Matikan mixer.
Sisihkan
 Buat puding: Mixer telur dan gula pasir hingga putih kental berjejak.
Masukkan tepung terigu. Mixer hingga tercampur rata. Matikan mixer.
Sisihkan
 Buat puding: Mixer telur dan gula pasir hingga putih kental berjejak.
Masukkan tepung terigu. Mixer hingga tercampur rata. Matikan mixer.
Sisihkan
Tahap penyajian

 Tuangkan Jelly Coconut (Nutrijell)


 Tuangkan Jelly Coconut (Nutrijell)
 Tuangkan Pudding Busa di paling atas.

E. Manfaat pudding rumput laut

Pemberian puding rumput laut Eucheuma cottonii sebanyak 100 gram


dan 200 gram selama 14 hari dapat menurunkan glukosa darah secara
signifikan, masing-masing 15,1 mg/dl dan 16,4 mg/dl.9. sudah terbukti dan
terdapat jurnal yang menjalaskan hal tersebut. Penelitian yang dilakukan
Afifatun Nafisah Pemberian puding rumput laut Eucheuma cottonii sebanyak
100 gram dan 200 gram selama 14 hari dapat menurunkan glukosa darah
secara signifikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas sehingga dapat disimpulkan Proses


pengolahan pudding dari rumput laut yang digunakan jenis E. cottonii
mengandung protein, lipid, karbohidat, vitamin C dan mineral sehingga
bermanfaat bagi penderita diabes Pemberian puding rumput laut
Eucheuma cottonii sebanyak 100 gram dan 200 gram selama 14 hari dapat
menurunkan glukosa darah secara signifikan,
DAFTAR PUSTAKA

Afifatun Nafisah, 2019 Puding Rumput Laut (Eucheuma


Cottonii) Dan Kadar Glukosa Darah Postprandial
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Ni Putu Andriani, 2017 Analisis Mutu Silky Pudding Dengan


Penambahan Rumput Laut Eucheuma Cottonii,
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Anda mungkin juga menyukai