Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN NY.F USIA 27 TAHUN DENGAN


INJEKSI KETOROLAC POST SECTIO CAESARIA (SC)
DI RSU KUMALA SIWI KUDUS

I. PENGKAJIAN DATA
Dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Selasa, 7 Februari 2023
Jam : 13.30 WIB
Tempat : Ruang VK RSU Kumala Siwi Kudus

A. DATA SUBYEKTIF
1. BIODATA
Nama Ibu : NY “ F “ Nama Suami : TN “ M “
Umur : 27 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa Indonesia Suku Bangsa : Jawa Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Wonoketingal 5/1 Alamat : Wonoketingal 5/1
Karanganyar Demak Karanganyar Demak

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan melahirkan ceasar tanggal 6 februari 2023 jam 19.10 WIB dan
sudah hari ke 2 masa nifas.

3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan masih merasakan nyeri pada luka operasinya.

4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti, Hepatitis, HIV/AIDS,
TBC dan penyakit menurun seperti DM, hipertensi, serta jantung.

4
5

b. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti hepatitis, HIV/AIDS, TBC, dan penyakit menurun serta tidak memiliki
riwayat bayi kembar dan cacat.

c. Riwayat kesehatan sekarang


Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti hepatitis,
HIV/AIDS, TBC, dan penyakit menurun serta tidak memiliki riwayat bayi
kembar dan cacat.

5. Riwayat perkawinan
a. Usia menikah : 18 tahun
b. Menikah berapa kali : 1 kali
c. Lama menikah : 9 tahun
6. Riwayat obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus/lama : 28-30 hari/ 7 hari
Perdarahan : Sedang
Dysmenorrhea : Tidak
Fluor albus : Tidak

b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu


Jumlah anak (hidup/ mati) : Ibu mengatakan ini kehamilan pertama

No Thn Jenis Persalinan Penolong Tempat H/M JK BB lahir Komplikasi Ket

1. 2015 SC SpOG RS H P 2.800

2. Hamil Ini
c. Riwayat pada waktu nifas
-
d. Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang
1) HPHT : 12 Mei 2022 HPL : 19 Februari 2023

2) Riwayat ANC
Frekuensi : 8 kali kunjungan
6

Tempat : PMB dan puskesmas


Terapi : Asam Folat, Etabion

3) Riwayat persalinan sekarang


Ibu bersalin dengan cara operasi SC dengan indikasi KPD, fetal distres dan
PLR. Persalinan sekarang lahir pada tanggal 06 Februari 2023 pada pukul
19.10 WIB, jenis kelamin perempuan, BB 3000 gram, PB 50 cm,
LK/LD/LILA = 34/35/11 cm, anus +, cacat -.
7. Riwayat KB
Suntik KB 3 bulan

8. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Pola Sebelum melahirkan Sesudah melahirkan


a. Nutrisi
Makan
− Frekuensi 3-4 kali sehari 3 kali sehari
− Menu Nasi, sayur, lauk, buah Nasi, sayur, lauk, buah
− Porsi 1 piring sedang 1/2 piring sedang
Minum
− Frekuensi 7-8 gelas sehari 3-4 gelas sehari
− Macam Air putih, susu, jus buah Air putih, the, susu
b. Eliminasi
BAB
− Frekuensi 2 hari sekali Belum BAB
− Konsistensi Lembek -
− Keluhan Tidak ada -
BAK
− Frekuensi 5-6 kali sehari Terpasang kateter
− Bau Khas
− Warna Jernih
c. Aktivitas Melakukan pekerjaan Belum beraktivitas, masih
rumah dibantu suami berbaring di tempat tidur
karena selama hamil
sering nyeri perut bagian
bawah
d. Istirahat
7

Tidur malam
− Frekuensi 7-8 jam 5-6 jam
− Keluhan Tidak ada Terbangun karena nyeri
Tidur siang
− Frekuensi 1-2 jam 1 jam
− Keluhan Tidak ada Terganggu nyeri bekas luka
e. Personal
Hygiene
− Mandi 2-3 kali sehari 2 kali sibin
− Keramas 1-2 kali seminggu Belum keramas
− Sikat gigi 2-3 kali sehari 2 kl sehari
− Mengganti 2-3 kali sehari -
pakaian dalam
f. Seksualitas
− Frekuensi 1-2 kali seminggu Belum pernah
− Keluhan Tidak ada
g. Psikososial Menjalankan sholat, Tidak sholat
spiritual pengajian dan kegiatan
keagamaan lain

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 117/75 mmHg Suhu : 36,50C
Nadi : 81 x/menit RR : 20 x/menit
Saturasi OS : 98%
TB : 154 cm BB : 72 kg
2. Pemeriksaan fisik (Inspeksi, palpasi, Auskultasi, Perkus)
a. Kepala : Bentuk kepala mesochepal, tidak terdapat luka, tidak ada
oedema, tidak ada nyeri tekan
b. Rambut : Rambut lurus dan hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe
c. Wajah : Tidak ada oedema
8

d. Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, seklera


putih, sekitar mata tidak ada oedema
e. Hidung : Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, tidak ada tidak ada
pernafasan cuping hidung, tidak ada polip
f. Telinga : Simetris kiri dan kanan, dan tidak ada serumen
g. Mulut : Bibir simetris, lembab, tidak ada stomatatis, gigi ada karies
h. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, tidak ada
pembengkakan vena jugularis
i. Dada : Bentuk dada simetris, tidak ada oedema, ada nyeri tekan
pada epigastrium
j. Payudara : Payudara simetris, terdapat hiperpigmentasi areola, putting
menonjol, tidak terdapat benjolan, ASI sudah keluar. .
k. Abdomen : Simetris, terdapat luka bekas operasi SC, kontraksi uterus
baik
l. Genetlia : Tidak ada oedema pada kedua labia mayora, lochea : rubra,
berbau khas, perdarahan kurang lebih 20 cc
m. Anus : Tidak ada hemoroid
n. Ekstrimitas atas dan bawah : Tidak terdapat oedema dan
varises

3. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal pemeriksaan : 6 Februari 2023
Golongan darah : B
HB pre op : 11,5 gr % HB pre op : 11,1 gr %
HBSAg : Negatif
Rapid Test : Negatif

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa Kebidanan : Ny. F usia 27 th dengan injeksi ketorolac 16 jam post Sectio
Caesarea di Ruang VK RSU Kumala Siwi Kudus.
DS :
1. Ibu mengatakan ini merupakan persalinan yang kedua
2. Ibu mengatakan berusia 27 tahun
9

3. Ibu mengatakan 16 jam lalu baru saja dilakukan SC


4. Ibu mengatakan masih merasakan mules-mules
5. Ibu mengatakan nyeri pada bagian luka SC
DO :
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 120/80mmHg Suhu : 36.60 c
Nadi : 84x/mnt RR : 24x/mnt
Saturasi O2 : 98 %
Masalah
Ibu mengatakan 16 jam yang lalu baru saja dilakukan operasi SC dan merasakan nyeri
pada luka post SC
Kebutuhan
Informasi dan penanganan tentang nyeri luka post SC

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


Resiko terjadinya infeksi pada luka jahitan bekas operasi

IV. KEBUTUHAN SEGERA


Tindakan segara yang dapat dilakukan pada ibu nifas post SC adalah observasi keadaan
umum dan tanda-tanda vital, TFU, perdarahan dan lakukan manajemen nyeri post SC

V. INTERVENSI / RENCANA ASUHAN KOMPREHENSIF


Hari/Tanggal : Selasa, 7 Februari 2023
1. Mengucapkan selamat kepada ibu atas kelahiran bayinya
2. Melakukan observasi keadaan umum
3. Melakukan observasi pengeluaran lochea
4. Melakukan observasi kontraksi uterus
5. Melakukan observasi nyeri luka post SC
6. Memberikan injeksi ketorolac
7. Anjurkan keluarga untuk selalu memberikan dukungan kepada ibu
8. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
9. Dokumentasi
VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
10

Hari/tanggal : Selasa, 7 Februari 2023


No Waktu Implementasi
1. 13.30 WIB Mengucapkan selamat kepada Ibu atas kelahiran bayinya
2. 13.35WIB Melakukan observasi keadaan umum
Evaluasi : sudah dilakukan observasi keadaan umum ibu yang bertujuan
untuk memantau perkembangan kesehatan ibu yaitu ibu masih nampak
lemah dan meringis kesakitan karena luka post SC
Hasil pemeriksaan :
TD : 120/70 mmHg, N : 84x/ menit, RR : 24x/menit, S : 36,50C
Terdapat jahitan post SC pada abdomen
3. 13.40WIB Melakukan Observasi pengeluaran lochea
Evaluasi : sudah dilakukan observasi pengeluaran lochea yang bertujuan
untuk mengetahui proses kembalinya alat–alat reproduksi yaitu lochea
rubra, berbau amis (khas), perdarahan kurang lebih 20cc.
4. 13.45WIB Melakukan observasi involusio uteri
Evaluasi : observasi sudah dilakukan yang bertujuan untuk melihat
kontraksi uterus pasien karena pada 13 jam post SC, kontraksi uterus
kuat dan teratur dan hasilnya ibu merasa masih merasakan mules-mules
pada perutnya.
5. 13.50 WIB Melakukan observasi nyeri luka post SC
Evaluasi : Ibu masih merasakan nyeri pada luka post SC dengan skala 5
6. 14.00 WIB Memberikan injeksi ketorolac Post SC
Evaluasi : Injeksi ketorolac diberikan dengan dosis 30 mg melalui IV
(selang infus).
7. 14.05 WIB Anjurkan Keluarga untuk selalu memberikan dukungan kepada Ibu
Evaluasi : keluarga mengerti dan selalu memberikan dukungan kepada
ibu dengan selalu menemani ibu dan membantu kebutuhan yang
diperlukan oleh ibu
8. 14.10WIB Anjurkan Ibu untuk istirahat cukup
Evaluasi : ibu sudah dianjurkan untuk beristirahat dan ibu bersedia.
9. 14.20 WIB Melakukan pendokumentasian dengan melengkapi askeb
Evaluasi : Dokumentasi askeb sudah dilengkapi
11

VII. EVALUASI
Hari/tanggal : Selasa, 7 Februari 2023
No Waktu Implementasi
1. 13.30 WIB Ibu dan keluarga merasa senang dengan kelahiran bayinya
2 13.35WIB Ibu sudah mengetahui tentang keadaan dirinya : keadaan umum,
pengeluaran lochea dan involusio uteri
3. 13.40WIB Ibu sudah mendapatkan injeksi ketorolac, nyeri mulai berkurang
4. 13.50WIB Keluarga bersedia memberikan dukungan kepada Ibu
5. 14.00 WIB Ibu bersedia beristirahat cukup
6 14.05 WIB Pendokumentasian terlampir

Kudus, 7 Februari 2023

Isni Handayani Utami


BAB III
PEMBAHASAN

Dari bab pembahasan ini, penulis akan membahas dari langkah I sampai dengan
langkah VII dengan cara melihat antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus pada Ny. F
umur 27 th dengan pemberian injeksi ketorolac Post Sectio Caesaria di RSU Kumala Siwi
Kudus
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari klien sebagai suatu pendapat
situasi atau kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat,
mencakup persepsi, perasaan, ide klien tentang status kesehatan, misalnya tentang
nyeri, perasaan, ketakutan, kecemasan, frustasi, mual dan perasaan malu (Riwidikdo,
2007).
Rangakaian pada pasien post SC dengan keadaan normal meliputi pengkajian
secara umum, yaitu identitas pasien dan suami, riwayat kesehatan, riwayat
pernikahan, kebiasaan sehari-hari pasien dan suami, riwayat kesehatan, kebiasaan
sehari-hari pasien, pemeriksaan penunjang, adapun pengumpulan data pada studi
kasus ini diperoleh dari pengkajian langsung pada pasien, keluarga, rekam medic, dan
petugas kesehatan di RSU Kumala Siwi Kudus.
Pada Ny. F post SC di RSU Kumala Siwi Kudus ini, penulis mendapatkan data
subyektif dari hasil anamnesa dengan pasien, keluarga dan pengambilan data dari
rekam medic pasien. Ditemukan keluhan pada Ny. F pada 16 jam post SC adalah
nyeri pada luka post SC.
Dalam kasus ini, pada ibu post operasi keluhan yang biasa muncul adalah
gangguan rasa nyaman dan nyeri pada luka post SC karena efek obat bius yang sudah
hilang.

B. Data Obyektif
Data objektif adalah data yang didapat melalui observasi dan dapat diperoleh
menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium dan raba) selama pemeriksaan fisik.
Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, berat badan, tingkat kesadaran (Riwidikdo,
2007).

12
13

Pada Ny. F post SC di RSU Kumala Siwi Kudus didapatkan hasil pengkajian
data objektif yaitu keadaan umum ibu nampak baik dan bedrest ditempat tidur. Dari
pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil 117/70 mmHg, nadi 84 kali menit,
respirasi 24 kali menit dan suhu 36.5o C. Pada pemeriksaan kepala sampai kaki pasien
didapatkan hasil ibu dalam keadaan normal.

II. INTERPRETASI DATA


Interpretasi data adalah kegiatan mengubah data dari hasil penelitian menjadi
informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dalam suatu penelitian.
Adapun cara pengambil keputusan dengan cara hipotesis maupun dengan estimasi hasil
(Nursalam, 2008).
Diagnosa pada kasus Ny. F adalah ibu Post Sectio Caesaria. Data yang
mendukung diagnosa di atas adalah : Data subyektif ibu mengeluh ingin segera
beraktifitas kembali dan khawatir dengan keadaan bayinya. Hal ini sesuai dengan
Jitowiyono( 2010) bahwa melahirkan dengan cara SC, pada ibu post operasi keluhan
yang biasa muncul adalah gangguan rasa nyaman dan nyeri karena pengaruh obat bius
yang sudah hilang.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


Resiko terjadinya perdarahan, atonia uteri, infeksi pada luka jahitan bekas operasi.
Hal ini sesuai dengan oxorn 2010 yaitu komplikasi yang serius pada ibu Post SC adalah
perdarahan, atonia uteri, infeksi.
Perdarahan postpartum adalah perdarahan pervaginam 500 ml atau lebih setelah
persalinan, dapat terjadi karena riwayat perdarahan yang lalu, grande multiparitas(lebih
dari 4 anak), jarak kehamilan terlalu dekat ( < 2 tahun), bekas SC, atonia uteri, sisa
plasenta, robekan jalan lahir dan penyakit darah. (Maryunani,2010).
Atonia uteri adalah suatu keadaan dimana uterus tidak berkontraksi dengan baik,
dapat terjadi karena kontraksi uterus menurun sehingga pembuluh darah yang melebar
tersebut tidak menutup sempurna sehingga terjadi perdarahan terus menerus. (Maryunani,
2010).
Infeksi masa nifas adalah semua peradangan yang akibat masuknya kuman pada
bekas SC atau alat genital, dapat disebabkan oleh semua keadaan yang dapat menurunkan
daya tahan tubuh, partus lama, tindakan bedah SC yang menyebabkan perlukaan
14

abdomen, tindakan bedah vaginal yang menyebabkan perlukaan jalan lahir, tertinggalnya
sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah. (Maryunani,2010)

IV. KEBUTUHAN SEGERA/ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL


Pada Kasus Ny. F tindakan segera yaitu dengan memberikan injeksi ketorolac yang
dapat mengurangi rasa nyeri dari luka post SC sehingga ibu dapat istirahat.

V. INTERVENSI/RENCANA ASUHAN KOMPREHENSIF


Perencanaan pada ibu nifas post SC antara lain observasi keadaan umum dan
tanda-tanda vital, observasi pengeluaran lochea, bimbing ibu untuk mobilisasi dini,
perawatn luka operasi, observasi eliminasi, beri terapi sesuai advice dokter
(Winkjosastro, 2010).
Pada Ny. F usia 27 tahun dalam perencanaan dilakukan :
a. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital, kontraksi uterus.
Hal ini sesuai dengan Medforth (2011) yaitu observasi selama perawatan di ruang
pascanatal yaitu tekanan darah dan denyut nadi, inspeksi luka dan drainase, kehilangan
darah pervaginam, kontraksi uterus dan suhu tubuh.
b. Pemberian injeksi ketorolac.
c. Memberikan edukasi kepada keluarga selalu memberikan dukungan kepada ibu.
Hal ini sesuai dengan Ali (2009), Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk
istrahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Merupakan
dukungan emosional yang mencakup ungkapan empati, kepedulian dan pengertian
terhadap orang yang bersangkutan misalnya reward, pujian dan sebagainya.
d. Fasilitasi ibu untuk istirahat yang cukup
Hal ini sesuai dengan Purwanti (2012) kebutuhan istirahat ibu nifas minimal 8 jam
sehari, yang dapat dipenuhi melalui istirahat siang dan malam.

VI. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN DAN EVALUASI


Penatalaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana
matang dan terperinci (Nurdin dan Usman, 2008)
Pada kasus Ny. F penatalaksanaan yang dilakukan adalah :
a. Melakukan observasi keadaan umum.
15

Evaluasi : sudah dilakukan observasi keadaan umum ibu yang bertujuan untuk
memantau perkembangan kesehatan ibu terutama hemodinamiknya yaitu ibu masih
nampak lemah, dan ibu merasa badannya masih belum bisa digerakan setelah operasi
SC, tekanan darah 117/70 mmhg, nadi 84 x/menit, RR : 24 x/menit dan suhu : 36,50C
b. Melakukan observasi pengeluaran lochea.
Evaluasi : sudah dilakukan observasi pengeluaran lochea yang bertujuan untuk
mengetahui proses kembalinya alat – alat reproduksi yaitu lochea rubra, berbau amis
(khas), perdarahan kurang lebih 20cc.
c. Memantau involusio uteri.
Evaluasi : observasi sudah dilakukan yang bertujuan untuk melihat kontraksi uterus
pasien karena pada 8 jam pertama post partum, kontraksi uterus kuat dan teratur dan
hasilnya ibu merasa masih mules-mules pada perutnya.
d. Memberikan injeksi ketorolac.
Evaluasi : injeksi ketorolac sudah diberikan
e. Menganjurkan keluarga untuk selalu meberikan dukungan kepada ibu.
Evaluasi : keluarga mengerti dan selalu memberikan dukungan kepada ibu dengan
selalu menemani ibu dan membantu kebutuhan yang diperlukan oleh ibu.
f. Menganjurkan ibu untuk istirahat.
Evaluasi : ibu sudah dianjurkan untuk beristirahat dan ibu bersedia.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan studi kasus pada Ny. F umur 27 tahun dengan dengan
injeksi ketorolac Post Sectio Caesaria di RSU Kumala Siwi Kudus adalah :
1. Pengkajian pada ibu dengan 16 jam post SC yaitu pada data subyektif ibu
mengatakan badan susah digerakkan dan ingin segera beraktifitas kembali dan
berdasarkan data obyektif, KU ibu baik, TTV dalam batas normal, pada
pemeriksaan abdomen terdapat luka bekas operasi.
2. Interpretasi data yang ada meliputi diagnosa dan masalah pada ibu post SC, ibu
mengatakan masih merasakan nyeri pada luka operasinya.
3. Masalah potensial pada ibu post SC yaitu resiko terjadinya perdarahan, atonia
uteri dan infeksi.
4. Antisipasi atau tindakan segera pada ibu post SC yaitu monitor kesadaran,
observasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan berikan injeksi ketorolac.
5. Rencana asuhan kebidanan pada ibu post SC yang diberikan meliputi
mengobservasi keadaan umum, mengoservasi pengeluaran lochea, melakukan
nyeri tekan uterus, pemberian injeksi ketorolac dan istirahat, edukasi keluarga
untuk selalu memberikan dukungan.
6. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu post SC yang diberikan meliputi
mengobservasi keadaan umum, mengoservasi pengeluaran lochea, melakukan
nyeri tekan uterus, pemberian injeksi ketorolac dan istirahat, edukasi keluarga
untuk selalu memberikan dukungan dilakukan 1 jam post SC.
7. Evaluasi asuhan kebidanan pada ibu post SC, ibu merasa nyeri luka operasinya
berkurang
8. Dokumentasi yang dilakukan pada ibu post SC dilakukan sesuai dengan
manajemen kebidanan varney.

B. SARAN
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas perlu adanya upaya untuk meningkatkan
pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu penulis memberikan saran sebagai berikut :

16
17

1. Bagi Peneliti
Agar mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang nyata
tentang asuhan kebidanan pada Ibu post Sectio Caesaria
2. Bagi Profesi
Dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pertimbangan
dalam pembelajaran asuhan kebidanan serta meningkatkan ketrampilan dalam
asuhan kebidanan ibu post SC di RSU Kumala Siwi Kudus
3. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan untuk mempertahankan kualitas asuhan kebidanan pada Ibu post SC
di RSU Kumala Siwi Kudus
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo.Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta:P.T. Bina Pustaka


Varney Helen Dkk,2007. Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC
Wiknjosastro, Hanifa. 2010. ILMU BEDAH KEBIDANAN. Edisi Pertama Cetakan SDKI.
2012. Survey Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta
Maryunani, Anik. 2016. Asuhan Kegawatdaruratan Kebidanan. Edisi Kedua. Jakarta : TIM.
Jitowoyono & Kristiyanasari, 2010, Asuhan Keperawatan Post Operasi : Dengan Pendekatan
Nanda, Nic, Noc, Nuha Medika, Yogyakarta.
Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri ginekologi
dan KB, EGC, Jakarta.
Medforth. J & dkk, 2012, Kebidanan Oxford : dari Bidan Untuk Bidan, EGC, Jakarta.
Riwidikdo, 2007, Statistika Kesehatan, Mitra Cendikia Press. Yogyakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai