Aku di Dunia
Dikatakan bahwa manusia selalu ada di dunia dan tidak bisa dipisahkan
darinya. Setiap kegiatan manusia selalu melibatkan dunia, dan sebaliknya, setiap
aspek dari dunia selalu terkait dengan manusia. Bahkan ketika manusia berbicara
tentang sesuatu yang terjadi di alam, seperti gunung atau danau, hal itu selalu
dikaitkan dengan manusia yang melihat dan merasakan keindahan alam tersebut.
Meskipun dunia terlihat ada sebelum manusia, itu hanya dapat diketahui
dan dijelaskan karena manusia ada untuk memahaminya dan memberi nama pada
hal-hal tersebut. Ilmu pengetahuan seperti kimia juga terkait dengan manusia
karena manusia adalah yang mencari tahu dan menjelaskan hal-hal di dunia.
manusia dan dunia saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Relativitas di dunia tidak sama dengan relativisme, karena hubungan manusia dan
dunia selalu ada dan saling memengaruhi satu sama lain.
Pandangan eksistensialis mengajarkan bahwa aku selalu ada di dunia ini
melalui badanku. Tidak mungkin ada aku yang terpisah dari dunia ini. Ketika kita
berbicara tentang aku, itu selalu terkait dengan dunia di sekitar kita. Dalam segala
hal yang dikatakan tentang aku, dunia juga ikut terlibat. Manusia selalu sibuk
dengan dunia dan tidak mungkin ada dunia tanpa manusia.
Suatu dunia tanpa manusia tidak dapat dipikirkan karena dunia
mengandaikan manusia yang berpikir, membayangkan, dan berbicara tentangnya.
Meskipun ilmu kimia bisa menjelaskan susunan molekul air, tetap saja manusia
yang mencari tahu dan mencari jawabannya menggunakan metode-metode
tertentu. Dunia memperlihatkan wajahnya sesuai dengan pertanyaan dan metode
pendekatan manusia.
Dengan refleksi atas manusia sebagai eksistensi, semakin disadari
hubungan yang sangat erat antara manusia dan dunia. Semua hal menjadi relatif
karena terkait dengan hubungan manusia dengan dunia. Namun, relativitas ini
tidak boleh disamakan dengan relativisme yang menganggap bahwa semua hal
adalah relatif dan tidak ada kebenaran objektif.
Einstellung
Dalam pandangan eksistensialisme, "Einstellung" merujuk pada sikap atau
sudut pandang yang dimiliki seseorang terhadap dunia. Setiap orang memiliki
sudut pandang yang unik terhadap dunia karena setiap orang memiliki
pengalaman hidup yang berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap orang memiliki
dunia yang berbeda-beda pula.
Contohnya, ketika seseorang ditanya tentang apa itu air, jawabannya akan
bervariasi tergantung dari sudut pandang atau Einstellung yang dimilikinya. Bagi
seseorang yang kehausan, air itu berarti air minum. Bagi seseorang yang suka
berenang, air itu berarti air renang. Bagi pasukan pemadam kebakaran, air itu
sebagai bahan pemadam api. Bagi seorang ahli kimia, air itu zat cair yang terdiri
dari H2O. Bagi ilmuwan seperti Freud, air itu lambang alam bawah sadar.
Dalam eksistensialisme, kenyataan tidak memiliki arti yang pasti atau
universal karena setiap orang melihat dunia melalui sudut pandang yang unik.
Jawaban atas suatu pertanyaan selalu bersifat relatif dan tergantung pada sudut
pandang siapa yang menjawab. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan juga relatif dan
korelatif dengan manusia yang bertanya, dan jawabannya sesuai dengan metode
dan sudut pandang dari masing-masing ilmu.