ABSTRAK
PENDAHULUAN
1
N. Muniroh, Sejarah Pembentukan dan Perkembangan Hukum Islam, Al-Ahkam Jurnal, 01
(Jan.), 2008, hal. 100.
2
Nur Kholis Majid, Taqlid dan Ijtihad dalam Lintasan Sejarah Perkembangan Hukum Islam, Al-
Qanun Jurnal Pemikiran dan pembaharuan Hukum Islam, Vol 22, No. 1, Juni 2019, hal. 76.
akhirnya mengalami kondisi penurunan dan pelemahan sekitar pertengahan abad
ke-4 H. Kejayaan tersebut ditandai dengan terbitnya berbagai kodifikasi fiqhi dan
kaedah-kaedahnya dan munculnya mazhab-mazhab fiqhi beserta tokohnya yang
menjadi rujukan kajian fiqhi hingga masa sekarang. Setelah kejayaan tersebut
dicapai, fiqhi Islam akhirnya mengalami kondisi pelemahan dan penurunan,
bahkan disebut sebagai era taqlid, stagnasi dan keterpakuan.
Sebagian orang mungkin melihat era pertengahan abad ke-4 H ini sebagai
era yang miris bagi sejarah perkembangan fiqhi Islam. Seolah-olah dalam era
tersebut tidak ada sama sekali karya dan pemikiran-pemikiran baru yang dapat
diandalkan dan dibanggakan oleh ummat Islam. Bila dikaji lebih dalam, ternyata
kondisinya tidaklah separah itu. Meskipun era ini telah dicap sebagai era taqlid
atau stganasi hukum Islam, di antara ulama tetap ada yang melahirkan karya-
karya cemerlang dan melakukan berbagai aktifitas ilmiah yang mengharumkan
nama mereka hingga sekarang ini.
Para ahli hukum Islam bermaksud mengkaji hukum Islam dalam konteks
kekinian hingga hukum Islam itu bisa digunakan pada masa kini mereka mengkaji
ulang (harakatul tajdid) hukum Islam untuk mengembalikan aktualisasinya, dan
upaya mengembalikan pada keadaan semula sehingga ia tampil seakan barang
baru. Dengan cara demikian dapat memperkokoh sesuatu yang lemah,
memperbaiki yang usang, menambal yang retak, sehingga kembali utuh
sebagaimana semula (Mannan, 2006,hlm.257-258).
Berdasarkan latar belakang diatas dan sedikit pengetahuan penulis dari apa
yang penulis dapatkan di mata kuliah Tarikh Tasyri’, sebagai upaya untuk
memberikan sebuah gambaran, maka penulis sangat tertarik untuk memberikan
judul “MENILIK KEMBALI PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM DARI
ZAMAN RASULULLAH – ZAMAN TAQLID DAN RELEVANSINYA
DENGAN ZAMAN SEKARANG”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, kategori penelitian
pustaka (library research) yakni penelitian yang seluruh datanya, baik data primer
maupun data sekunder diperoleh dari literature kepustakaan, berupa buku-buku
atau kitab yang berkaitan dengan subyek penelitian.
PEMBAHASAN
Menurut Ali (2015) Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari dan
menjadi bagian dari agama Islam. Sedangkan menurut Dahlan (2014) Hukum
Islam adalah aturan-aturan yang berkaitan dengan perbuatan manusia, yang
dipahami dari al-Qur’an, hadits dan Ijtihad. Dari dua definisi tersebut maka
Hukum Islam adalah aturan yang bersumber dari al-Qur’an, hadits dan Ijtihad
yang diterapkan dalam kehidupan manusia.
Hukum Islam sebenarnya lahir berbarengan dengan lahirnya agama Islam,
karena seperti diketahui bahwa Islam merupakan seperangkat aturan yang
mengatur hubungan manusia dengan khaliqnya secara vertikal, manusia dengan
sesamanya secara horizontal, serta manusia dengan lingkungan sekitarnya.
Dalam perkembangan berikutnya, hukum Islam tumbuh dan berkembang
secara bertahap, sesuai dengan perkembangan zaman serta perubahan situasi dan
kondisi.
Tonggak perjalanan sejarah tasyri’ yang dianggap sebagai prototype yang
ideal dalam proses penanaman, pembinaan dan penataan syariah Islam adalah era
dimana seorang yang bernama Ahmad atau Muhammad diutus sebagai Nabi dan
Rasul terakhir (khatam al-anbiya wal mursalin) di jazirah arab. Periode yang
berlangsung selama kurang lebih 22 tahun 5 bulan 13 hari ini memberikan
pengaruh yang sangat penting terhadap pembentukan syariah pada periode-
periode sesudahnya. Melahirkan berbagai ketetapan hukum yang tertuang dalam
al-Qur’an maupun an-Sunnah, telah meletakkan dasar hukum yang menyeluruh,
telah menunjukkan berbagai sumber dan dalil-dalil untuk menggali ketetapan-
ketetapan hukum bagi persoalan baru yang dihadapi umat Islam.3
Muslim Ibrahim (1986: 40-45) membagi perkembangannya dalam dua
periode, yaitu periode sebelum abad ke-17 H dan periode sejak abad ke-13 H
3
Dr. H.A. Hasyim Nawawie, SH., M.HI., M.Si., Tarikh Tasyri, hlm. 33
sampai dengan sekarang. Perkembangan sebelum abad ke-13 H dibagi menjadi 4
tahap, yaitu:
1. Fase pertumbuhan, yang berlangsung selama masa kenabian atau dikenal
dengan masa tanzil (turunnya wahyu).
2. Fase pembinaan, yang berlangsung pada masa Khulafa al-Rasyidin (632-661
H).
3. Fase pengembangan, yang berlangsung pada masa Daulah Abbasiyah (661-
1258/ 40-656 H).
4. Fase pendalaman sekaligus masa kemunduran, yang berlangsung sejak
jatuhnya Daulah Abbasiyah (1258M / 656 H), sampai dengan kehancuran
Khilafah Utsmaniyah di Turki.
4
N. Muniroh, Sejarah Pembentukan dan Perkembangan Hukum Islam, Al-Ahkam Jurnal, 01
(Jan.), 2008, hal. 110.
2. Fase pembinaan
Fase ini berlangung pada masa Khulafa al-Rasyidin, yaitu sejak wafatnya
Rasulullah, sampai dengan akhir abad pertama Hijriyah. Pada masa ini wilayah
kekuasaan Islam bertambah luas, meliputi: Mesir, Syiria, Iraq, Iran, Damsyik dan
Timur sampai ke Persia. Konsekuwensinnya timbulah sejumlah problematika-
problematika hukum baru yang belum pernah terjadi di masa Rasulullah
sementara wahyu sudah tidak turun lagi.
3. Fase pengembangan
Fase ini berlangsung kurang lebih 250 tahun, dimulai sejak akhir pertama
Hijriyah, sampai pertengahan abad ke-7. Masa ini disebut dengan pentadwinan
berbagai ilmu, terutama ilmu ushul fiqh dan fiqh, munculnya para imam madzhab
(mujtahid) zaman pengembangan dan masa kedewasaan hukum Islam.
4. Fase Pendalaman dan kemunduran
Fase ini dikenal dengan juga dengan masa taqlid, jumud dan penutupan
pintu ijtihad atau disebut dengan abad pertengahan. Fase ini berlangsung sejak
runtuhnya Daulah Abbasiyah dan leburnya Khalifah Usmaniyah di Turki, sekitar
pertengahan abad ke-7 H (351).5
5
N. Muniroh, Sejarah Pembentukan dan Perkembangan Hukum Islam, Al-Ahkam Jurnal, 01
(Jan.), 2008, hal. 112.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Bahwa Hukum Islam berkembang dari zaman Rasulullah hingga zaman
taqlid, sesuai dengan perkembangan zaman serta perubahan situasi dan kondisi.
Penulis menguraikan juga sesuai judul daripada artikel ini yaitu perkembangan
hukum Islam tersebut dan relevansinya dengan zaman sekarang.
1. Perkembangan hukum Islam sebelum abad ke-13 H yang terdiri dari beberapa
fase yakni:
a. Fase pertumbuhan, yaitu sewaktu Rasulullah masih hidup.
b. Fase pembinaan, yaitu pada masa Khulafa al-Rasyidin.
c. Fase Pengembangan, yaitu masa kedewasaan hukum Islam, ditandai
dengan munculnya para imam madzhab (mujtahid) dan pembukuan beberapa
ilmu.
d. Fase pendalaman dan kemunduran yaitu dikenal dengan masa taqlid dan
jumud.
2. Perkembangan hukum Islam sesudah abad 13 H sampai dengan sekarang,
ditandai dengan gerakan pembaharuan yang dipelopori oleh sejumlah ulama
yang cukup berbobot seperti: Abdul Wahhab, Muhammad Abduh dan lain-
lain, yang pada intinya menyerukan kepada kebangkitan hukum Islam itu
sendiri.
3.
DAFTAR PUSTAKA