Disusun oleh:
Rumusan masalah
1. Apa itu tarikh tasyri’ ?
2. Apa itu ruang lingkup tarikh tasryi’ ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tarikh Tasyri’
Tarikh artinya catatan tentang perhitungan tanggal, hari, bulan dan tahun. Lebihpopuler
dan sederhana diartikan sebagai sejarah atau riwayat. Sedangkan syariah adalahperaturan atau
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan (diwahyukan) oleh Allah kepadaNabi Muhammad saw
untuk manusia yang mencakup tiga bidang, yaitu keyakinan(aturan-aturan yang berkaitan dengan
aqidah), perbuatan (ketentuan-ketentuan yangberkaitan dengan tindakan hukum seseorang) dan
akhlak (tentang nilai baik dan buruk).
Sedangkan tasyri’ berarti penetapan atau pemberlakuan syariat yangberlangsung
sejak diutusnya Rasulullah saw dan berakhir hingga wafat beliau. Namunpara ulama kemudian
memperluas pembahasan tarikh (sejarah) tasyri’ sehinggamencakup pula perkembangan
fiqh Islami dan proses kodifikasinya serta ijtihad-ijtihadpara ulama sepanjang sejarah umat
Islam. Oleh karena itu pembahasan tarikh tasyri’dimulai sejak pertama kali wahyu diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw hingga masakini. Tasyri' juga bermakna legislation, enactment of
law, artinya penetapan undang-undang dalam agama Islam. Kata Syariat secara bahasa berarti
al-utbah (lekuk likulembah), dan maurid al- ma'i (sumber air) yang jernih untuk diminum. Lalu
kata inidigunakan untuk mengungkapkan al-thariqah al-mustaqimah (jalan yang lurus).
Sumberair adalah tempat kehidupan dan keselamatan jiwa, begitu pula dengan jalan yang
lurusyang menunjuki manusia kepada kebaikan, di dalamnya terdapat kehidupan
dankebebasan dari dahaga jiwa dan akal. Sebagaiman firman Allah SWT dalam surat al-Jatsiah
ayat 18 di atas. Juga firman Allah SWT dalam surat al-Syura ayat 13. Dia Telahmensyari'atkan
bagi kamu tentang agama apa yang Telah diwasiatkan- Nya kepada Nuh.Dan firman Allah SWT
dalam surat al-Maidah ayat 48. ....untuk tiap-tiap umat diantarakamu, kami berikan aturan dan
jalan yang terang....Syari'ah adalah "law statute"artinya hukum yang telah ditetapkan dalam
agama Islam. Syariat menurut fuqaha’ berarti hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT melalui
Rasul untuk hamba-Nya agar merekamentaati hukum ini atas dasar iman, baik yang berkaitan
dengan aqidah, amaliah ataudisebut ibadah dan muamalah atau yang berkaitan dengan akhlak.
Menurut MuhammadAli al-Tahanuwi, syariat adalah hukum-hukum Allah yang ditetapkan untuk
hamba-Nyayang disampaikan melalui para Nabi atau Rasul, baik hukum yang berhubungan
dengan amaliah atau aqidah. Syariat disebut juga din (agama) dan millah. Syari’ah
Islamiyahdidefinisikan dengan “apa yang telah ditetapkan Allah Taala untuk hamba-hamba-
Nyaberupa aqidah, ibadah, akhlaq, muamalat, dan sistem kehidupan yang mengatur
hubunganmereka dengan Tuhan dan hubungan dengan sesama makhluk agar terwujud
kebahagiaandunia dan akhirat.
Tarikh al-tasyri' menurut Muhammad Ali al-sayis adalah : "Ilmu yangmembahas
keadaan hukum Islam pada masa kerasulan (Rasulullah SAW masihhidup) dan
sesudahnya dengan periodisasi munculnya hukum serta hal-hal yangberkaitan
dengannya, (membahas) ciri-ciri spesifikasikeadaan fuqaha’ danmujtahid dalam
merumuskan hukum-hukum tersebut”.
Menurut Prof. Dr. Abdul Wahhab Khallaf, tasyri' adalah pembentukan danpenetapan
perundang-undangan yang mengatur hukum perbuatan orang mukallaf danhal-hal yang terjadi
tentang berbagai keputusan serta peristiwa yang terjadi dikalanganmereka. Jika pembentukan
undang-undang ini sumbernya dari Allah dengan perantaraanRasul dan kitab-kitabnya, maka hal
itu dinamakan perundang-undangan Allah (at-Tasyri'ul Ilahiyah). Sedangkan jika
sumbernya datang dari manusia baik secaraindividual maupun kolektif, maka hal itu
dinamakan perundang-undangan buatanmanusia (at-Tasyri'ul Wadh'iyah). Secara sederhana
Tarikh Tasyri' adalah sejarahpenetapan hukum Islam yang dimulai dari zaman Nabi sampai
sekarang.
Macam-macam Tasyri', Secara umum tasyri' dapat dibedakan menjadi duayaitu dilihat
dari sudut sumbernya dan dari sudut kekuatannya. Tasyri' dilihat dari sudutsumbernya dibentuk
pada periode Rasulullah SAW yaitu al-Qur'an dan Sunah.Sedangkan tasyri' kedua yang dilihat
dari kekuatan dan kandungannya mencakupijtihad sahabat, tabi'in dan ulama sesudahnya.
Tasyri' tipe kedua ini dalam pandanganUmar Sulaiman al-Asyqar dapat dibedakan menjadi dua
bidang. Pertama bidang ibadahdan kedua bidang muamalat. Dalam bidang ibadah, fiqh dibagi
menjadi beberapa topik,yaitu : Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, I'tikaf, Jenazah, Haji, umrah,
sumpah, nadzar,jihad, makanan, minuman, kurban dan sembelihan. Bidang muamalat dibagi
menjadibeberapa topik yaitu perkawinan dan perceraian, ‘uqubat (hudud, qishash, dan ta'zir),
jualbeli, bagi hasil (qiradl), gadai, musaqah, muzara'ah, upah, sewa, memindahkan
utang(hiwalah), syuf'ah, wakalah, pinjam meminjam ('ariyah), barang titipan,
ghashab,luqathah (barang temuan), jaminan (kafalah), seyembara (fi'alah), perseroan
(syirkah),peradilan, waqaf, hibah, penahanan dan pemeliharaan (al-hajr), washiat dan
faraid(pembagian harta warisan).
Akan tetapi ulama Hanafiah seperti Ibnu Abidin berbeda pendapat dalampembagian
fiqh. Dia membagi fiqh menjadi tiga bagian yaitu ibadah, muamalat danuqubat. Cakupan fiqh
ibadah dalam pandangan mereka shalat, zakat, puasa, haji danjihad. Cakupan fiqh muamalat
adalah pertukaran harta seperti jual beli, titipan, pinjammeminjam, perkawinan, mukhasamah
(gugatan), saksi, hakim dan peradilan. Sedangkancakupan fiqh uqubat dalam pandangan ulama
Hanafiah adalah qishash, sanksi pencurian,sanksi zina, sanksi menuduh zina dan sanksi murtad.
Ulama syafi'iyah berbeda pendapatdengan mereka. Fiqh dibedakan menjadi empat yaitu fiqh
yang berhubungan dengankegiatan yang bersifat ukhrawi (ibadah), fiqh yang berhubungan
dengan kegiatan yangbersifat duniawi (muamalat), fiqh yang berhubungan dengan
masalah keluarga(munakahat) dan fiqh yang berhubungan penyelenggaraan ketertiban negara
(‘uqubat).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
tasyri’ adalah penetapan atau pemberlakuan syariat yangberlangsung sejak
diutusnya Rasulullah saw dan berakhir hingga wafat beliau. Namunpara ulama kemudian
memperluas pembahasan tarikh (sejarah) tasyri’ sehinggamencakup pula perkembangan
fiqh Islami dan proses kodifikasinya serta ijtihad-ijtihadpara ulama sepanjang sejarah umat
Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H.A Hasyim Nawawie, SH., M.Hi., M.Si. TARIKH TASRY’. Jenggala Pustaka Utama.
Surabaya