Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH HUKUM ISLAM

oleh:

Nur Chotimah Azis, S.HI., M.HI.

Prodi HKI STAIRUA


September 2023
PENGERTIAN TARIKH TASYRI’

• Tarikh secara harfiah: Sejarah/history asal-usul silsilah; kejadian


dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
• Tarikh secara terminologi: cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan
dengan kronologi berbagai peristiwa ilmu yang berkembang dan
tersebar lintas generasi dan ia merupakan ilmu yang membahas tentang
sejumlah peristiwa dan latar belakang yang beragam, juga informasi
tentang umat manusia dan peradaban serta tabiatnya dengan segala
dinamika reaksi terhadap munculnya kekuasaan, pencapaian kehidupan
dengan pengetahuan dan seterusnya.
• Tasyri’ secara harfiah: Syara’a - yasyra’u (jalan yang biasa ditempuh)
menetapkan syariat, menerapkan hukum, membuat perundang- undangan atau
proses menetapkan perundang-undangan

• Tasyri’ secara terminologi: pembentukan atau penetapan perundang-undangan


yang mengatur hukum perbuatan mukallaf, hal-hal yang terjadi tentang berbagai
keputusan, serta peristiwa yang terjadi padanya.
TARIKH TASYRI’ (SEJARAH HUKUM
ISLAM)
• Ilmu yang membahas tentang hukum Islam pada zaman Rasul dan sesudahnya
dengan uraian dan periodesasi, yang padanya hukum itu berkembang, serta
membahas ciri-ciri spesifikasinya, keadaan fukaha (ahli hukum Islam) dan
mujahid dalam merumuskan hukum itu
• Tarikh Tasyri’ dekat kaitannya dengan ilmu fikih maupun usul fikih. Tujuan
ilmu ini adalah untuk mengetahui latar belakang munculnya suatu hukum atau
sebab-sebab ditetapkannya suatu hukum syari’ah. Penetapan hukum atas suatu
masalah yang terjadi pada periode Rasulullah tidak sama atau memungkinkan
adanya perbedaan dengan periode-periode setelahnya.
MACAM-MACAM TASYRI’
• Dimensi Ilahiyah (tasyri’ Ilahi): dimensi transenden dan sakral, ia diyakini
sebagai ajaran yang bersumber dari Allah yang Maha Suci, Maha Sempurna,
dan Maha Benar penetapan hukum Islam yang bersumber dari Allah
dengan perantara Rasulullah melalui Al-Qur’an dan as-sunnah SYARI’AH
• Dimensi Insaniyah (tasyri’ wadh’i): penetapan hukum Islam yang
bersumber dari kekuatan pemikiran manusia melalui ijtihad, baik individu
maupun kolektif FIKIH
ALIRAN PEMIKIRAN TASYRI’
1. Bahwa hukum Islam itu given (Al-Qur’an), sudah ada dan termaktub di lauh al-mahfudz
sejak zaman azali. Manusia harus menyesuaikan pada hukum, bukan hukum yang
menyesuaikan pada perubahan manusia. Tidak berlaku suatu konsep bahwa hukum
berevolusi sebagai gejala sosial (Sejarah) yang terikat erat dengan kemajuan
Masyarakat.
2. Bahwa hukum itu lahir dan berkembang bersama kehidupan Masyarakat. Dilihat dari
konteksnya, al-Qur’an mengalami dialektika dengan Masyarakat Arab pada waktu itu.
Adanya ayat-ayat yang responsif atas pertanyaan atau permasalahan yang timbul pada
waktu itu adalah bukti dari adanya dialektika waktu itu. Oleh karena itu, hukum yang
terkandung dalam al-Qur’an selama bersangkutan dengan budaya pada masa itu boleh
ditafsirkan surut sesuai dengan konteks budaya pada waktu itu. Yang dipegang adalah
ajaran universal dari al-Qur’an seperti: keadilan, kedamaian, kemerdekaan, dan
persamaan (maslahah).
TUJUAN MEMPELAJARI SEJARAH
HUKUM ISLAM
• Mengetahui latar belakang pembentukan hukum Islam menjadi penting agar kita tidak
keliru dalam memahami hukum Islam;
• Mempelajari perkembangan fikih atau fatwa berarti mempelajari pemikiran ulama yang
telah melakukan ijtihad dengan segala kemampuan yang dimilikinya;
• Mempelajari produk ulama dan ijtihadnya sekaligus konstruktif dalam memahami
produk pemikiran dan pola yang dikembangkannya;
• Dapat melahirkan sikap toleran, dapat mewarisi pemikiran ulama klasik, langkah-
langkah ijtihadnya dan mengembangkan gagasannya.
• Dengan mempelajari tarikh tasyri, penuntut ilmu juga diajak mempelajari sejarah
perkembangan mazhab-mazhab fikih Islam, karena kajian tarikh tasyri juga berkembang
mencakup pemikiran, gagasan, dan ijtihad ulama pada waktu atau kurun tertentu.

Anda mungkin juga menyukai