Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH : Hukum Islam

HARI/TANGGAL : Juli 2022


WAKTU : 75 menit
SEMESTER : II (dua)
DOSEN : Zaenal Arifin, SH. M.Si/Lutfi Gozali, M.Pd

SOAL-SOAL:

1. Apa yang dimaksud dengan:


a. Hukum ngon adat hantom cre, lagee zat ngon sipeut,
b. Adat nan syara’ sanda menyanda, syara’ mengato adat memakai,
c. Adatu Muhakkamat
d. Teori konflik, dan
e. sikap belah bambu.
2. Sumber hukum Islam ada tiga yaitu, Al-Qur’an, Al hadits dan Ar Rayu’, coba
saudara jelaskan hal-hal berikut :
a. secara garis besar Al-Qur’an memuat hal-hal tentang ?
b. Ayat muhkamat dan mutasyabihat,
c. teks Al Qur’an yang qot’i dan zanni.
3. Ada beberapa hal yang harus diketahui dalam memahami sebuah hadist, coba
jelaskan !
a. Pembagian hadits menurut jumlah orang yang meriwayatkan / memberitakan,
b. Pembagian hadits menurut kualitas pribadi perawinya/yang meriwayatkan.
4. Apa yang dimaksud dengan :
a. ijma’
b. Qiyas
c. Maslahah al mursalah, dan
d. ‘Urf
5. Pembagian hukum Islam ada 3 (tiga) sebutkan dan jelaskan hal tersebut !
6. Di dunia Hukum Islam ada beberapa periode, yaitu periode pengenalan, periode
pembinaan pengembangan dan pembukuan, periode kelesuan, dan periode
kebangkitan, coba saudara jelaskan dari 2 (dua) periode tersebut !

JAWABAN

1.a. ) “hukum ngon adat hantom cre, lagee’ zat ngon sipeut.” (hukum Islam dan hukum adat tidak
dapat dipisahkan karena erat sekali hubungannya seperti hubungan zat dengan sifat sesuatu barang
atau benda), dan Sulawesi  dengan ungkapan: “adat hula-hulaa to syaraa, syaraa hula-hulaa to adati.”
(adat bersendi syara’, syara’ bersendi ada

b.Syara’ Mangato Adat Mamakai” itu sudah menjadi sikap nyata dalam kehidupan orang minang?
Jawaban pertanyaan ini, tak jauh dari dua asumsi. Asumsi pertama, bahwa “Syara’ Mangato Adat
Mamakai”, dapat diimplementasikan oleh orang yang paham agama, tahu dengan Syara’ (Syari’at),
dan mengerti akan “Adat nan sabananyo Adat”. Maka agama adalah kunci utama bagi seseorang
untuk memakai adat.
c. al adatu muhakkamah adalah hal yang terjadi secara berulang-ulang, dapat diterima oleh akal sehat
atau fitrah manusia, dan dapat menjadi acuan hukum

d. Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui


proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat
adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.

e. menekan hukum Islam sebagaimana mana teori belah bambu itu sendiri. Padahal menurutnya
hubungan hukum adat dengan hukum Islam bagaikan sekeping mata uang yang masing-masing
sisinya tak dapat di pisahkan. Keduanya memiliki peran yang sejajar dan sama, saling
melengkapi dengan tanpa kehilangan identitas masing-masing. Hukum adat menerima hukum
Islam sebagai tingkat tertinggi dan kesempurnaan dari sistem hukum adat, sedangkan hukum
Islam juga menerima hukum adat dalam proses legislasinya. Kata kunci: teori belah bambu,
hukum Islam, hukum adat

2.

a. Akidah. Akidah secara etimologi bermakna kepercayaan dan keyakinan...

b.Ibadah dan muamalah. ...

c.Persoalan hukum. ...

d.Sejarah dan kisah-kisah umat terdahulu. ...

e.Rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Ayat-ayat muhkamat adalah ayat-ayat yang memiliki makna jelas dan tidak ambigu. Artinya,


ayat muhkamat pemahamanya tidak diragukan dan mudah dipahami tentang makna dan isinya.
Sedangkan ayat mutasyabihat ialah ayat yang tidak berdiri sendiri dan membutuhkan penjelasan
lebih lanjut.

c. Qath'i al-Dalalah adalah nas yang jelas dan tertentu yang hanya memiliki satu makna, dan
tidak terbuka untuk makna lain. Sedangkan zhanni al-Dalalah adalah kebalikan dari qath'i al-
Dalalah, ia terbuka untuk pemaknaan, penakwilan dan penafsiran.

3.a. hadits ada dua bagian.

Yang pertama adalah hadits mutawatir, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh


sejumlah orang yang banyak. Yang kedua adalah hadits Ahad, yang
diriwayatkan oleh orang yang banyak, tapi tidak sampai
sejumlah hadits mutawatir.

b. Ulama hadis berbeda pendapat tentang pembagian hadis berdasarkan


jumlah periwayatnya. Ada yang membagi menjadi dua, yaitu Hadis
Mutawatir dan Hadis Ahad. Ada juga yang membaginya menjadi tiga
dengan menambah satu jenis yang disebut hadis Masyhur.

4.a. Ijma' merupakan suatu proses mengumpulkan perkara dan memberi


hukum atasnya serta menyakininya. Sedangkan Qiyas merupakan suatu
proses mengukurkan sesuatu atas lainnya dan mempersamakannya

b. qiyas adalah menyamakan sesuatu yang tidak memiliki nash hukum


dengan sesuatu yang ada nash hukum berdasarkan kesamaan illat atau
kemaslahatan yang diperhatikan syara. Qiyas juga dapat diartikan sebagai
kegiatan melakukan padanan suatu hukum terhadap hukum lain.

c. Maslahah Mursalah artinya keputusan yang dasarkan guna dan manfaat sesuai dengan
tujuan hukum syara'. Kepentingan umum yang menjadi dasar pertimbangan maslahah
mursalah menolak mafsadat atau mengambil suatu manfaat dari suatu perkara.

d.Urf atau 'Urf (bahasa Arab: ‫ )العرف‬merupakan istilah Islam yang dimaknai


sebagai adat kebiasaan yang diwariskan secara turun temurun dari
generasi ke generasi

5. Perkembangan hukum islam dari masa ke masa dibagi dalam


periodisasi oleh kaum intelektual terdahulu. Periodisasi Fiqih terbagi
menjadi enam, yaitu; periode Rasulullah SAW, periode khulafaurrasyidin,
periode tabi'in, periode keemasan dinasti Abbasiyah, periode keterpakuan
intelektual, dan periode kebangkitan kembali. Namun yang menjadi fokus
utama pada artikel ini yaitu tasyri' pada periode khulafaurrasyidin. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui sejarah perkembangan hukum Islam pada
periode khulafaurrasyidin, untuk mengetahui apa saja sumber penetapan
Hukum Islam pada periode khulafaurrasyidin, untuk mengetahui ijtihad
dari khulafaurrasyidin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah
perkembangan hukum Islam pada periode khulafaurrasyidin dimulai sejak
wafatnya Rasulullah SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H atau
632 M, dan diakhiri pada akhir abad pertama Hijriyah (11-41 H atau 632-
661 M). Menurut para ahli sejarah islam, periode ini adalah periode
penafsiran undang-undang dan terbukanya pintu-pintu Istinbath Hukum
atas kejadian-kejadian yang tidak ada nash hukumnya. Sedangkan
sumber penetapan hukum Islam pada masa yaitu al-Qur'an, Hadits, dan
Ijtihad Sahabat. Adapun mengenai ijtihad khulafaurrasyidin dilakukan
dengan cara mengqiyaskan dengan permasalahan yang terdapat di nash
dengan persamaan illatnya.

6. ☆Periode pembinaan

Pada periode ini berlangsung selama masa Khulafaur Rosyidin. Bermula


sejak wafatnya Nabi Muhammad, dan berahir ketika Muawwiyah bin Abi
Sofyan menjabat sebagai khalifah pada tahun 41 hijriah (661 M).

Pada periode ini, didaerah Islam semakin bertambah luas sehingga


meliputi Mesir, Syiria, Irak dan yang lainnya. Maka timbullah banyak
persoalan hukum baru yang belum pernah terjadi dimasa Nabi. Dengan
demikian Fiqh telah mempunyai dua sumber utama yaiti al-Qur'an dan As-
sunnah, dan satu sumber pelengkap yaitu ijtihad. Karena ijtihad dan
beberapa faktor lain, maka para mujtahidin terbuhul kedalam dua aliran
yaitu aliran Ahlul hadist dan aliran Ahlu Ra'yi.

A. Aliran ahlul hadist yaitu aliran yang dalam melakukan ijtihad sangat
terikat dengan dengan bukti-bukti nash, mereka tidak mencari illat hukum
dan dasar-dasar yang digunakan syara' dalam menetapkan suatu hukum.
Dan aliran ini berkembang diHijaz.

B. Aliran ahlu Ra'yi yaitu aliran yang mempergunakan pikiran dalam


berijtihad , dan mereka menganalisa illat, maksut ayat syar', dan dasar-
dasar penentapan hukum. Dan aliran ini berkembang dikota Irak.

☆Periode Perkembangan

Dalam periode ini berlangsung sejak masa pemerintahan bani Umayyah


dan Abbasyiah . Yang dimulai pada tahun 41 hijriah (661M) sampai (656
H) (1523 M).

Pada periode ini Ilmu Fiqh mencapai kemajuan yang sangat amat pesat,
dan oleh sebab itu para ulama' giat dalam melakukan ijtihad terhadap
berbagai persoalan, sehingga diantara mereka sering berijtihad dengan
menggunakan metode mereka sendiri. 
Dalam perkembanga pesat inu terjadi karena besarnya perhatian para
khalifah terhadap Ilmu Fiqh, yaitu adanya kebenasan dalam memberikan
pendapat, semakin banyaknya persoalan yang timbul, dan adanya
referensi sumber hukum, karena al-Qur'an sebagian besar Hadist, fatwa
para sahabat dan fatwa para tabi'in yang telah dilakukan.

Dengam fase perkembangan ini, fiqh telah memenuhi syarat menjadi


suatu disiplin Ilmu dan para fuqoha terus menerus mengembangkananya,
sehingga Ilmu hukum syari'atnya ini menjadi 18 mahdzab yaitu, mahdzab
Hanafi, Hambali, Maliki, Syi'ah, Zaidiah, ibadi, Syi'ah Ilmiah, sedangak
yang lainnya seperti Auza'i, Tsauri, dan yang laimnya sudah tidak
berpengikut lagi

Anda mungkin juga menyukai