BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan nasional yang memiliki visi mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial
yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah. Semakin terasa perannya dalam menghadapi dan mengatasi berbagai
tantangan, baik yang berasal dari luar maupun yang berasal dari dalam. Beberapa tantangan
nyata yang dihadapi manusia Indonesia saat ini antara lain :
Akibat perkembangan teknologi informasi dunia terasa semakin menyempit dalam artian mereka
nun jauh ada dibelahan dunia lain dapat berkomunikasi dengan manusia lain yang ada di tempat
berbeda, hal ini membawa dampak kepada pergaulan manusia yang menganggap tidak ada
pemisahan antar negara melalui kotak wilayah teritorial. Dalam kondisi ini diperlukan manusia-
manusia yang memiliki kesanggupan untuk berkompetisi, dan kembali pendidikan dituntut untuk
mempersiapkan SDM yang kompeten agar mampu bersaing dalam kehidupan global .
Sebagai keputusan politik yang bangsa, desentralisasi telah melahirkan pemberian kewenangan
kepada daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Hal ini berimbas terhadap dunia
pendidikan untuk mewujudkan nuansa desentralisasi tersebut, sistem pendidikan nasional
dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian sehingga dapat mewujudkan proses
pendidikan yang demokratis, memperhatikan keberagaman, serta mendorong partisipasi
masyarakat.
Salah satu komponen yang mempengaruhi terhadap hasil pendidikan adalah guru, meskipun
mungkin belum ada satu penelitian yang mengkorelasikan rendahnya kualitas outcome
pendidikan dengan guru. Kadang-kadang guru selalu menjadi kambing hitam rendahnya kualitas
pendidikan. Tanpa bermaksud memperdebatkan kontribusi guru dalam penyelenggaraan
pendidikan, kita guru perlu menyiapkan diri menjadi guru ideal yaitu guru yang memiliki
beberapa kompetensi sebagai berikut.
1. Kompetensi Pedagogik :
Kemampuan para guru dalam mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
2. Kompetensi Kepribadian :
Karateristik pribadi yang harus dimiliki oleh guru sebagai individu yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik, dan berahlak mulia.
3. Kompetensi Profesional
Kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan mereka membimbing peserta didik dalam menguasai materi yang diajarkan
4. Kompetensi Sosial
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua / wali peserta didik, dan masyarakat sekitarnya.
B. TUJUAN
Secara spesifik tujuan kegiatan MGMP di tingkat Kabupaten Tegal dapat diuraikan
sebagai berikut :
3. Memberikan wawasan tentang pengembangan bahan ajar berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)/ICT.
C. SASARAN
1. Peserta MGMP di Kabupaten Tegal adalah Guru MTS (Negeri dan Swasta) di
lingkungan Kabupaten Tegal.
2. Guru yang diikutsertakan sebagai peserta hendaknya minimal 1 (satu) orang guru Bahasa
Inggris perwakilan dari MTS (Negeri/Swasta) di Kabupaten Tegal.
4. Untuk keperluan latihan selama kegiatan berlangsung, para peserta diwajibkan membawa :
b. Bahan/buku pelajaran atau bahan lain yang digunakan sebagai referensi dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah yang bersangkutan
c. Contoh soal ulangan atau ujian (pilihan ganda dan uraian) dan lembar jawaban siswa sebanyak
20 siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
d. Kalkulator untuk keperluan praktik analisis butir soal.
Adapun sasaran penyelenggaraan kegiatan MGMP MTs Raden fatah adalah Guru-guru mata
pelajaran baik Mata Pelajaran umum maupun mata pelajaran agama, sebagai berikut:
Tabel 1
a. Pengembangan silabus.
5. Meningkatnya pemahaman dan motivasi guru dalam pengembangan bahan ajar berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)/ICT.
E. MANFAAT
Manfaat yang didapat dari penyelenggaraan MGMP di tingkat Kabupaten Tegal dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagi Siswa, terbuka peluang untuk mengikuti pembelajaran yang menyenangkan,
bermakna dan bermutu.
2. Bagi Guru, terbuka peluang untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan standar
pendidikan nasional pendidikan melalui berbagai kegiatan di MGMP.
3. Bagi Sekolah, terbuka peluang untuk memiliki guru-guru yang kompeten, profesional
dan mampu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah sesuai dengan standar nasional
pendidikan.
4. Bagi Pemerintah Kabupaten dan Dinas Pendidikan/Kemenag, terbuka peluang
untuk memiliki guru-guru yang kompeten, profesional dan mampu meningkatkan mutu
pendidikan.
BAB II
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) merupakan media yang sangat efektif dalam
menggali informasi, memecahakan masalah pendidikan, berbagi ilmu dan pengalaman serta
berupaya menemukan inovasi penyelenggaraan pendidikan.
Sejak pembentukan hingga saat ini setiap tahun MGMP selalu menyelenggarakan kegiatan yang
intinya pengembangan pendidikan, baik dalam rangka sosialisasi perubahan kurikulum,
mensukseskan ujian akhir nasional maupun dalam rangka pemecahan berbagai masalah yang
dirasakan oleh guru-guru di lapangan setelah melaksanakan kegiatan.
Secara garis besar MGMP Kabupaten Tegal dalam dua tahun terakhir telah menyelenggarakan
kegiatan untuk mengembangkan pendidikan, antara lain melakukan sosialisasi atas perubahan
kurikulum, mengembangkan profesi guru dan mesukseskan ujian akhir nasional. Secara
terperinci hasil kegiatan dua tahun terakhir diantaranya
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam pemahaman dan pelaksanaan kurikulum 2013, mulai
dari penyusunan silabus, menyiapkan perangkat pembelajaran dan penilaian, serta laporan hasil
belajar.
2. Pendalaman materi Bahasa Inggris dengan mengupayakan seminar dan penulisan buku dan
media lainnya untuk kepentingan peningkatan profesional guru Bahasa Inggris.
3. Pengembangan kemampuan guru dalam menjalin komunikasi yang harmonis antar personil
dan kelembagaan dalam menemukan solusi masalah yang dihadapi selama melakssnakan tugas
profesi.
4. Pengkajian dan penjabaran standar kompetensi lulus (SKL) menjadi indikator.
7. Sharing Information and experiences antar sesama guru terhadap berbagai temuan dan
pengalaman dalam peroses pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah;
Untuk lebih jelasnya hasil kegiatan MGMP Kabupaten Tegal terlampir dalam bentuk jadwal
kegiatan.
BAB III
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
a. Kompetensi Pedagogik :
Kemampuan para guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
b. Kompetensi Kepribadian :
Karateristik pribadi yang harus dimiliki oleh guru sebagai individu yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik, dan berahlak
mulia.
c. Kompetensi Profesional
Kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam
yang memungkinkan mereka membimbing peserta didik dalam menguasai materi yang
diajarkan
d. Kompetensi Sosial
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua / wali peserta didik, dan
masyarakat sekitarnya.
2. Tujuan
Revitalisasi kegiatan MGMP diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kompetensi
guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran sehingga diharapkan terjadi peningkatan
kualitas pembelajaran yang akhirnya terjadi pula peningkatan kualitas sumber daya
manusia sebagai outcome pendidikan.
3. Kegiatan
Kegiatan yang akan dilakukan untuk melaksanakan program sehingga terbentuk guru
yang memiliki kompetensi dasar di atas dapat disusun kegiatan sebagai berikut :
a. Pengembangan Kurikulum/silabus
h. Study banding
Dalam upaya perwujudan program di atas kami melibatkan berbagai pihak terkait yang
dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Nara sumber
2) Pemerintah Kabupaten atau Anggota DPRD Kabupaten yang terkait dengan pendidikan
b. Fasilitator
1) Fasilitator dari Kabupaten (Tim Kabupaten) yang telah mengikuti TOT yang diselenggarakan
oleh Dit. Dikmenum.
2.
B. RENCANA ANGGARAN
Adapun anggaran di bebankan kepada madrasah masing - masing dan di bantu
anggaran dari K3M kabupaten Tegal.
BAB IV
RELATED:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Memperhatikan tujuan dan manfaat dari kegiatan MGMP sebagaimana dipaparkan dalam
pendahuluan di muka keberadaan MGMP dirasakan penting sebagai suatu wadah bagi guru
mata pelajaran sejenis baik dalam pengembangan pendidikan, pengembangan profesi dan
karir guru maupun sarana dalam pemecahan masalah yang dihadapi guru mata pelajaran
dalam pelaksanaan tugas pendidikan yang tidak jarang dihadapkan dengan berbagai kendala
peserta dengan rincian sebai berikut :
B. Saran
Agar kegiatan MGMP dapat berjalan secara berkesinambungan diperlukan dukungan dari
berbagai pihak (stake holder) pendidikan baik menyangkut birokrasi, regulasi maupun
dukungan dana.
Selama ini masih ada beberapa kendala yang dirasakan oleh peserta MGMP baik dalam
bentuk birokrasi dengan sulitnya izin untuk mengikuti kegiatan MGMP yang diberikan
pihak sekolah, terikatnya guru dengan berbagai aturan yang sudah digariskan pemerintah
sehingga mematikan kreatifitas guru dalam mengembangkan kegiatan pendidikan maupun
keterbatasan dana bagi penyelenggaraan MGMP, yang mana kita maklumi suatu organisasi
dapat melaksanakan kegiatan untuk mecapai tujuan apabila organisasi tadi memiliki dana
untuk berbagai kepentingan dalam menjalankan roda organisasi.
Kedepan perlu dilakukan debirokrasi, deregulasi dan pendanaan baik berupa bantuan dari
pemerintah pusat , daerah , dunia usaha maupun yang bersumber dari sekolah sehingga
dapat dilaksanakan kegiatan MGMP yang berkelanjutan.
Pangkah, September 2020
Mmengetahui,