1 Konsep (Beberapa istilah 1. Ilmu badi’ adalah ilmu untuk memahami unsur-unsur dan definisi) di KB estetika sebuah kalimat yang sesuai dengan kondisi. Bila unsur-unsur estetika itu terdapat pada makna, maka disebut dengan muhassinaat ma’nawiyah. Dan bila unsur estetika itu ada pada lafadz, maka disebut dengan muhassinaat lafdziyah’. 2. Uslub-uslub muhassinaat lafzhiyyah meliputi: a. Jinas adalah pemakaian dua kata yang sama atau mirip namun berbeda makna. Ada dua jenis jinas, yaitu: 1) Jinas tam, adalah dua kata yang sama dalam empat perkara, yaitu: huruf, harakat, jumlah huruf dan urutan huruf. 2) Jinas ghair tam, adalah dua kata yang mirip pengucapannya tetapi tidak sama pada salah satu dari empat hal, yaitu: jenis huruf, harakat, jumlah dan urutan huruf. b. Iqtibas adalah mengutip ungkapan dari Al- Qur’an atau Hadits, lalu disisipkan ke dalam prosa atau syair tanpa dijelaskan bahwa ungkapan yang dikutip tersebut diambil dari Al- Qur’an dan Hadist. c. Saja‘ adalah kesamaan huruf akhir pada dua fashilah atau susunan kalimat. Yang dimaksud fashilah bisa bait, ayat, kalimat, atau penggalan kalimat. 3. Uslub-uslub muhassinaat ma’nawiyah meliputi: a. Tauriyah adalah menyatakan suatu lafaz yang mempunyai dua arti: pertama, makna dekat dan jelas tapi tidak dimaksud oleh pembicara. Kedua, makna jauh dan samar yang dimaksud oleh pembicara. b. Thibaq adalah berkumpulnya dua kata yang berantonim dalam satu kalimat c. Muqabalah adalah mengungkapkan dua lafaz atau lebih lalu diiringi dua lafaz lain yang merupakan antonim dari dua lafaz sebelumnya secara beriringan. d. Husnut ta’lil adalah pengingkaran seorang sastrawan secara terang-terangan atau pun terpendam tentang alasan suatu peristiwa yang telah dikenal umum, dan ia mengemukakan alasan lain yang bernilai sastrawi yang sesuai dengan tujuan yang dikehendakinya. e. Uslub al-hakim adalah gaya bahasa yang dikemukakan oleh seseorang dalam menjawab sebuah persoalan dengan jawaban yang tidak relevan dengan topik persoalan. f. Ta’kid madh bi ma yusybih al-dzamm yaitu memperkuat pujian dengan kata-kata yang menyerupai celaan g. Ta’kid al-dzamm bi ma yusybih al-madh adalah memperkuat celaan dengan kata-kata yang menyerupai pujian h. I’tilaf al-lafdz ma’a al-ma’na adalah menyesuaikan lafadz dengan makna yang diungkapkan. Siswa lebih mudah memahami uslub-uslub dalam kategori muhassinaat lafzhiyyah dibandingkan uslub-uslub dalam kategori muhassinaat ma’nawiyyah. Penyebabnya adalah Daftar materi pada KB klasifikasi pada muhassinaat lafzhiyyah lebih sedikit daripada 2 klasifikasi pada muhassinaat ma’nawiyyah. Selain itu, terdapat yang sulit dipahami materi yang terbilang sulit bagi siswa pada kategori muhassinaat ma’nawiyyah, yaitu materi tentang tauriyah, husn at-ta’lil, uslub al-hakim, dan I’tilaf al-lafdz ma’a al-ma’na
Pemaknaan yang mendalam terdapat pada kajian tentang
Daftar materi yang sering tauriyah. Identifikasi makna dekat dan makna jauh memerlukan 3 mengalami miskonsepsi konteks kalimat ketika diucapkan oleh pembicara. Kadangkala dalam pembelajaran siswa keliru dalam memahami makna dekat dan jauh karena tidak meninjau konteksnya terlebih dahulu.