Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGERTIAN BADI’, JINAS, DAN CONTOHNYA


Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Balaghah 3
Dosen Pengampu: Dr. Achmad Fudhaili, M.Pd

Disusun Oleh:

Uswatun hasanah 11200120000018


Anas Muttaqin 11200120000021
Parida Pane 11200120000029
Sayyidah Labib 11200120000039

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
2022 M / 1443 H

1
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
segala nikmat serta hidayahNya-lah makalah ini bisa terselesaikan dengan tepat waktu.
Sholawat seiring salam selalu kita sampaikan kepada Rasulullah SAW, semoga kita
senantiasa mengikuti beliau, salafush shalih kita sampai akhir zaman kelak. Aamiin.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dr. Achmad Fudhaili, M.Pd,
selaku dosen pengampu mata kuliah Balaghah 3 yang telah memberikan pengetahuan yang
banyak kepada kami, juga kepada teman-teman kelas 5A yang senantiasa mendukung kami di
dalam proses pembelajaran selama 5 semester ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Balaghah 3. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini yaitu membahas tentang “Pengertian Badi’, Jinas, dan
Contohnya”. Tentunya di dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan yang perlu
diperbaiki. Oleh karena itu, kami menerima segala masukkan yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga penulis dan pembaca mendapat manfaat dari
makalah ini.

Jakarta, 11 September 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4

C. Tujuan........................................................................................................................................4

BAB II...................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................................................5

A. Pengertian Ilmu Badi’................................................................................................................5

B. Pengertian Jinas.........................................................................................................................5

C. Contohnya.................................................................................................................................6

BAB III..................................................................................................................................................8

PENUTUP.............................................................................................................................................8

A. Kesimpulan................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telah dijelaskan bahwa Ilmu Bayan adalah suatu sarana unutk mengungkapkan
suatu makna dengan berbagai uslub dengan tasybih, majaz, atau kinayah. Juga telah
dijelaskan bahwa Ilmu Ma’ani itu membantu pengungkapan suatu kalimat agar cocok
dengan tuntutan keadaan, dengan mencakup salah satu tujuan balaghah yang dapat
diketahui melalui rangkaian kalimatnya dan qarinah-qarinah yang meliputinya.
Namun, masih ada lagi aspek balaghah lain yang tidak tercakup dalam
pembahasan Ilmu Bayan dan Ilmu Ma’ani. Akan tetapi, aspek ini juga tidak lebih
sebagai penghias lafaz atau makna dengan berbagai macam corak kehidupan lafaz dan
makna. Ilmu yang mencakup pembahasan ini disebut dengan Ilmu Badi’. Dan
makalah ini adalah penjelasannya masing-masing.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ilmu Badi’?
2. Apa pengertian Jinas?
3. Bagaimana contoh Jinas dalam kalimat?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Ilmu Badi’.
2. Mengetahui pengertian Jinas.
3. Memahami contohnya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Badi’


Ilmu badi’ merupakan ilmu yang mencakup aspek sebagai penghias lafaz atau
makna dengan bermacam-macam corak kehidupan lafaz dan makna. Menurut Al-
Hasyimi, badi’ secara bahasa yaitu temuan yang belum ada sebelumnya. Badi’
diambil dari kata bada’ sya’i wa abda’ahu (menciptakan sesuatu dan mengadakannya,
temuan atau ciptaan yang tidak ada contoh sebelumnya). Sedangkan secara istilah
ilmu badi’ adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui bentuk-bentuk dan
keutamaan yang dapat menambah nilai keindahan dan estetika suatu ungkapan,
membungkusnya dengan bungkus yang dapat memperbagus dan mempermolek
ungkapan itu, di samping relevansinya dengan tuntutan keadaan.
Nashif dalam (Idris 2007:57) memberikan definisi mengenai ilmu badi’
dengan: “Ilmu badi adalah ilmu untuk mengetahui aspek-aspek keindahan sebuah
kalimat yang sesuai dengan keadaan, jika aspek-aspek keindahan itu berada pada
makna, maka dinamakan dengan muhassinat al-maknawiyah. Dan bila aspek
keindahan itu ada pada lafal, maka dinamakan dengan Muhassinat al-Lafdziyyah”.
Dapat disimpulkan bahwa ilmu badi’ adalah ilmu berkaitan dengan keindahan
bahasa yang menjadikan suatu kata menjadi bagus dan indah dalam susunan maupun
maknanya, dengan ilmu badi’ pula kita dapat menemukan bentuk dan keutamaan yang
menambah nilai dan keindahan estetika suatu ungkapan. Pembahasan ilmu badi’ ada
dua bahasan yaitu muhassinat al-maknawiyah dan muhassinat al-lafdziyah.

B. Pengertian Jinas
Jinas bisa diartikan sama, mirip atau sejenis. Adapun dalam ilmu balaghah, jinas
adalah:
‫طـق ويَ ْختلفَـا في المعنـى‬
ِ ُّ‫ـفظــان في الن‬
ِ ّ‫أن يتشـابـهَ الل‬
ْ ‫الجنـاس‬.
ِ
Jinas adalah kemiripan pengungkapan dua lafaz yang berbeda artinya.
Jinas terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Jinas Tam (Jinas Sempurna)
‫ُروف و َشكلُهَا و َع َددُها وتَرْ تيبُهاـ‬
‫ِـ‬ ‫ع الح‬ َ ‫أمور َأربع ٍة‬
ُ ْ‫ نَو‬:‫هي‬ ٍ َ َ‫هو ما اتَّف‬.
‫ق فيه اللفظان في‬
Jinas tam adalah dua kata yang sama pengucapannya dalam empat hal,
yaitu: jenis huruf, harakat huruf, jumlah huruf dan urutan huruf. Dari keempat

5
tersebut ada yang perlu diketahui bawha huruf tambahan selain dalam shighat
tashrif seperti alif lam ta’rif dan juga harakat terakhir tidak termasuk kategori 4
hal tersebut.
b. Jinas Ghair Tam (Jinas Tidak Sempurna)
‫اختَلَفَ فيه اللفظان في واح ٍد ِمنَ األمور ْال ُمتَقَدِّمة‬
ْ ‫هو ما‬
Jinas ghair tam adalah dua kata yang mirip pengucapannya tetapi tidak
sama pada salah satu dari empat hal, yaitu: jenis huruf, harakat huruf, jumlah
huruf dan urutan huruf.

C. Contohnya
1. Jinas Tam
- Contoh dalam Al-Qur’an:
‫َويَوْ َم تَقُوْ ُم السَّا َعةُ يُ ْق ِس ُم ْال ُمجْ ِر ُموْ نَ َما لَبِثُوْ ا َغي َْر َسا َع ٍة‬
Artinya: “Dan pada hari (ketika) terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa
bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat saja. Begitulah
dahulu mereka dipalingkan dari kebenaran.” (QS. Ar-Rum: 55)
- Contoh Syair tentang kematian seseorang bernama Yahya:
‫ ِإلَى َر ِّد َأ ْم ِر هللاِ فِ ْي ِه َسبِيْل‬# ‫َو َس َّم ْيتُهُ يَحْ يَى لِيَحْ يَا فَلَ ْم يَ ُك ْن‬
Artinya: Aku menamakan anak itu Yahya supaya ia hidup terus tetapi # Tidak ada
jalan untuk menolak urusan Allah (kematian).
Pada contoh pertama, kata ‫ ) ) َساعَة‬disebut dua kali dan pengucapannya sama
tetapi maknanya berbeda dimana pertama bermakna “hari kiamat” sedangkan yang
kedua maknanya “waktu atau masa tertentu”. Pada contoh kedua, kata (‫ ) يَحْ يَى‬disebut
dua kali dan pengucapannya sama tetapi berbeda maknanya, yakni pertama artinya
“Yahya” atau merujuk kepada seseorang yang bernama Yahya dan yang kedua
bermakna “hidup”.
Perbedaan makna dua kata –dalam kajian ilmu badi’- yang sama persis macam
hurufnya, syakalnya, jumlahnya, dan urutannya disebut sebagi jinas tam (kemiripan
yang sempura).

2. Jinas Ghair Tam


- Contoh di Al-Qur’an:
)9-10 :‫ َوَأ َّما السَّاِئ َل فَاَل تَ ْنهَرْ (الضحى‬،ْ‫فََأ َّم ْاليَتِ ْي َم فَاَل تَ ْقهَر‬

6
Allah SWT berfirman :
“Adapun terhadap anak yatim, kamu jangan berlaku sewenang-wenang. Dan
terhadap orang yang minta-minta, maka janganlah kamu menghardiknya”. (QS Adh-
Dhuha: 9-10)
- Ibnul-Faridh berkata :
‫ قال ابن الفارض‬:
‫عن لَوْ ِم ا ْم ِرٍئ * لَ ْم ي ُْلفَ َغ ْي َر ُمنَع ٍَّم بِ َشقَا ِء‬
ْ َ‫هَاَّل نَهَاكَ نُهَاك‬
Hendaklah akalmu itu mencegah dari mencaci seseorang. Kecelakaan itu tidak dapat
dirasakan oleh orang yang tidak pernah mendapatkan kenikmatan.
- Al-Khunsa meratapi saudaranya, Shakhr, dengan qasidah :
‫ قالت الخنساء من قصيدة ترثى فيها أخاها صخرا‬:
ِ‫ِإ َّن البُ َكا َء َو هُ َو ال ِّشفَا ُء * ِمنَ ْال َج َوى بَ ْينَ ْال َج َوانِح‬
Sesungguhnya tangisan itu obat bagi kesedihan mendalam yang terdapat di antara
tulang rusuk.
- Allah SWT berfirman, menceritakan percakapan Harun kepada Musa A.S. :
‫ قال تعالى حكاية عن هرون يخاطب موسىـ‬:
َ ‫ْـت َأ ْن تَقُــوْ َل فَ َّر ْقـتَ بَ ْيـنَ بَـنِ ْي ِإسْراِئي‬
)94 :‫ْــل (طه‬ ُ ‫َشي‬ ْ ِّ‫ِإن‬
ِ ‫ـي خ‬
Sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku), “Kamu telah
memecah antara Bani Israil . . .” (QS. Thaha: 94)

Pada contoh sebelumnya, terdapat dua kata yang bermiripan pada contoh-
contoh bagian kedua, maka kita dapatkan bahwa masing-masing berbeda dalam salah
satu dari keempat segi kemiripannya, seperti kata :
1. ‫ تقهر‬dengan ‫تنهر‬
2. ‫ نَهاك‬dengan ‫نُهاك‬
3. ‫ الجوى‬dengan ‫الجوانح‬
4. ‫ بين‬dengan ‫بني‬
Kemiripan yang demikian disebut jinas ghair tam (kemiripan yang tidak sempurna).

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu badi’ merupakan ilmu yang mencakup aspek sebagai penghias lafaz atau
makna dengan bermacam-macam corak kehidupan lafaz dan makna. Ilmu badi’ ini
membahas bagaimana mengetahui cara membentuk kalimat yang indah sesudah
memelihara kesesuaian (dengan situasi dan kondisi) dan kejelasan maknanya. Oleh
karena itu fungsinya adalah untuk merias kata dan makna menjadi indah, sehingga
ungkapan yang keluar akan mengandung makna yang mendalam.
Jinas bisa diartikan sama, mirip atau sejenis. Jinas adalah kemiripan
pengungkapan dua lafaz yang berbeda artinya. Jinas terbagi menjadi 2, yaitu:
- Jinas tam, dua kata yang sama pengucapannya dalam empat hal, yaitu: jenis huruf,
harakat huruf, jumlah huruf dan urutan huruf.
- Jinas ghair tam, dua kata yang mirip pengucapannya tetapi tidak sama pada salah
satu dari empat hal.

8
DAFTAR PUSTAKA

Al-Jarim, Ali dan Mustafa Amin. Al-Balaghatul Waadhihah. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

file:///C:/Users/USER/Downloads/26066-Article%20Text-56393-1-10-20180925.pdf

https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=302795#:~:text=Ilmu
%20badi'%20adalah%20ilmu%20untuk,dengan%20muhassinaat%20al
%2Dlafdziyah'.

https://hahuwa.blogspot.com/2017/06/jinas-pengertian-dan-pembagian.html?m=1

Idris, Mardjoko. 2007. Ilmu Balaghah Kajian Khusus Uslub Jinas dan Iqtibas. Yogyakarta:
Teras.

Anda mungkin juga menyukai